Anda di halaman 1dari 10

A.

PENDAHULUAN
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan memahami
interaksi

yang

mungkin

terjadi

antara

obat-obat

pada

resep

polifarmasi. Praktikum ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa


setiap dokter pasti akan melakukan peresepan obat dan mungkin tidak
hanya satu jenis obat yang diresepkan pada waktu yang sama. Oleh
karena itu perlu diketahui interaksi yang mungkin terjadi antara obat
yang satu dengan yang lain.
B. PELAKSANAAN
B.1. ALAT DAN BAHAN
Copy resep yang berhubungan dengan penyakit jantung dari
apotik.
B.2. TEKNIK PELAKSANAAN
Mengkaji interaksi obat-obat dalam resep. Interkasi dapat
berupa interaksi farmasetik, interaksi farmakokinetik dan interkasi
farmakodinamik.
C.RESEP
1.Lasix
Furosemid 10 mg/ml injeksi; 40 mg/tablet.
In : Untuk pengobatan edema yang berkaitan dengan gagal jantung
kongestif,sirosis

hepatis,

penyakit

ginjal

termasuk

sindroma

nefrotik.Dapat juga berperan sebagai anti hipertensi yang digunakan


secara tunggal maupun dengan kombinasi.
KI : gagal ginjal akut, hepatik koma, hipokalemia.
Ds : edema,liver asites, hipertensi ringan sampai sedang : Dosis
awal: 2x sehari; pemeliharaaan : 1x sehari; anak : 2mg/kgBB;
maksimum 40 mg sehari.

2.Aldactone
Spironolakton 25 mg dan 100 mg
In

: Gangguan edema, gagal jantung kongestif, sirosis hepatis,

sindroma nefrotik,edema idiopatik, hipertensi, pengobatan primer


aldosteronisme.
3.Cordalat
Nifedipin 10 mg
In

: Pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner, terutama

angina

pektoris,

kondisi

setelah

infark

jantung

dan

sebagai

pengobatan terapi pada pengobatan hipertensi.


KI : wanita hamil, hipersensitif terhadap nifedipin
Ds : dosis tunggal : 5-10 mg; dosis rata-rata, 3x sehari 5-10 mg,
sebelum makan
4.Simarc-2
Natrium Warfarin 2 mg
In : pencegahan dan pengobatan trombosis vena.

D.HASIL
1.Lasix
MEKANISME FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
Furosemid dalam bentuk sediaan oral lebih cepat diserap daripada
dalam bentuk injeksi intra vena.Onset diuretik dari furosemid
sekitar 1 jam sedangkan durasi dari efek diuresisnya sekitar 6-8
jam.Waktu paruh furosemid tepatnya 2 jam.

DISTRIBUSI
Furosemid merupakan diuretik yang berkerja di ginjal, tepatnya di
lengkung henle dan tubulus distal.Furosemid sangat terikat dengan
protein plasma terutama albumin.Konsentrasi plasma sekitar 1 ke 400
ug/ml sekitar 91-99 % terikat.Fraksi yang tidak terikat rata-rata 2,3
4,1 % pada konsentrasi terapeutik.
METABOLISME
Bentuk metabolit utama yaitu furosemid glukoronat.
EKSKRESI
Furosemid dieliminasi melalui sekresi ginjal dan filtrasi glomerulus
dan dikeluarkan melalui urine.waktu paruh sekitar 2 jam.
MEKANISME FARMAKODINAMIK
Furosemid berkerja dengan cara menghambat reabsorpsi NaCl
pada lengkung henle sehingga eksresi air bertambah dan mengurangi
potensial

positif

lumen

normal

yang

didapat

dari

daur

ulang

K+.Furosemid dapat menyebabkan peningkatan ekskresi Mg 2+ dan Ca2+.


Furosemid juga dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal serta dapat
juga menurunkan kongesti paru dan menurunkan tekanan ventrikel
kiri sebelum peningkatan keluaran urine dapat diukur.
2.Aldactone
MEKANISME FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
Secara cepat diabsorpsi di usus halus.Efek makanan pada absorpsi
spironolakton berupa peningkatan bioavailabilitas dari spironolakton
yang belum termetabolisme hingga hampir mencapai 100 %
DISTRIBUSI
Spironolakton dan metabolitnya terikat 90 % pada protein plasma

METABOLISME
Metabolisme secara cepat terjadi.Ada 2 jalur metabolik dari
spironolakton yaitu dimana sulfur diambil kembali atau sulfur di buang
oleh dethioacetylation.Spironolakton dirubah menjadi metabolit yang
reaktif dan dapat menginaktifasi adrenal dan testicular cytochrome
P450 enzyme. Spironolakton yang tidak aktif berada di hati.
EKSKRESI
Sebagian besar metabolit di ekskresi melalui urin dan sisanya
melalui empedu.
MEKANISME FARMAKODINAMIK
Spironolakton merupakan obat steroid sintetik yang berkerja
sebagai

antagonis

spironolakton

kompetitif

melalui

dari

pengikatan

aldosterone.Kerja
reseptor

secara

utama
kompetitif

dari
di

aldosterone dependent Na-K exchange site di tubulus distal akhir ginjal


sehingga terjadi pengurangan absorpsi Na dan menjaga kalium tetap
terjaga.

3.Cordalat
MEKANISME FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
Secara cepat dan penuh diabsorpsi pada pemberian oral di usus
halus.Efek first pass metabolism tinggi.
DISTRIBUSI
Ikatan protein plasma tinggi yaitu sekitar 92-98%
METABOLISME
Biotransformasi terjadi di hati dengan cepat karena masa kerjanya
yang singkat.

EKSKRESI
Diekskresi melalui urin dengan waktu paruh 2 jam.
MEKANISME FARMAKODINAMIK
Nifedipine

menghambat

influx

kalsium

ekstraseluler

pada

myokardium dan membran pembuluh darah dengan secara langsung


menutup kanal kalsium.Berkurangnya kadar kalsium intraseluler akan
menghambat proses kontraksi dari otot polos pembuluh darah, dilatasi
arteri koroner dan sistemik, meningkatkan penyampaian oksigen ke
jantung, menurunkan resistensi perifer dan tekanan darah.
4.Simarc-2
MEKANISME FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
Absorpi terjadi dengan lengkap di usus halus dengan T max 4 jam
DISTRIBUSI
Terikat dengan sangat kuat pada plasma protein yaitu sekitar 99
%
METABOLISME
Metabolisme terjadi di hati dengan enzim CYP-450 menjadi
metabolit inaktif terhidroksida atau dengan reduksi menjadi metabolit
tereduktase.
EKSKRESI
Metabolit lebih banyak disalurkan ke urin dan sisanya ke empedu.
Waktu paruh untuk dosis tungal bisa sampai seminggu tapi waktu
efektifnya hanya 20 jam.Pemberian oral sekitar 92 % di ekskresi
melalui urin

MEKANISME FARMAKODINAMIK
Warfarin menghambat -karboksilasi beberapa residu glutamat
dalam

protrombin

dan

faktor

VII,IX,X.

Penghambatan

tersebut

menghasilkan molekul yang tidak sempurna yang secara biologis tidak


aktif dalam proses koagulasi.Antikoagulan mencegah metabolisme
reduktif vitamin K epoksid yang tidak aktif kembali ke bentuk
hidrokuinon aktifnya.

TABEL
FARMAKOKINETIK
OBAT 1 DAN 2
No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada

4
5

Obat 1

Obat 2

Keterangan
Tidak ada

interaksi
OBAT 1 DAN 3

No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Obat 1

Obat 3

Keterangan
Tidak ada

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada

interaksi

OBAT 1 DAN 4
No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Obat 1

Obat 4

Keterangan
Tidak ada

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada

interaksi
OBAT 2 DAN 3
No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Obat 2

Obat 3

Keterangan
Tidak ada

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada

interaksi
OBAT 2 DAN 4
No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Obat 2

Obat 4

Keterangan
Tidak ada

2
4
5

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada
interaksi

OBAT 3 DAN 4
No
1

Farmakokinetik
Absorpsi

Obat 3

Obat 4

Keterangan
Tidak ada

Distribusi

interaksi
Tidak ada

Metabolisme

interaksi
Tidak ada

Ekskresi

interaksi
Tidak ada
interaksi

FARMAKODINAMIK
OBAT 1 DAN 2
No
1
2

Farmakodinamik
Khasiat

Obat 1
Diuretik dan obat anti

Efek samping

hipertensi
Hipokalemia,ototoxicit

Hiperkalemia

interaksi
Pengurangan

y,alergi,hiperuricemia,

gynekomastia

efek samping

hipomagnesia

Obat 2

Keterangan
Tidak ada

OBAT 1 DAN 3
No
1

Farmakodinamik
Khasiat

Efek samping

Obat 1
Diuretik dan obat anti

Obat 3

hipertensi

Keterangan
Tidak ada
interaksi

OBAT 1 DAN 4
No
1

Farmakodinamik
Khasiat

Efek samping

Obat 1
Diuretik dan obat anti

Obat 4

hipertensi

Keterangan
Tidak ada
interaksi

OBAT 2 DAN 3
No
1

Farmakodinamik
Khasiat

Efek samping

Obat 2
Diuretik dan obat anti

Obat 3

hipertensi

Keterangan
Tidak ada
interaksi

OBAT 2 DAN 4
No
1

Farmakodinamik
Khasiat

Obat 2
Diuretik dan obat anti

Obat 4

hipertensi
2

Keterangan
Tidak ada
interaksi

Efek samping

OBAT 3 DAN 4
No
1

Farmakodinamik
Khasiat

Obat 3
Diuretik dan obat anti
hipertensi

Efek samping

Obat 4

Keterangan
Tidak ada
interaksi

E.KESIMPULAN
Terdapat interaksi pada Lasix dan Aldacton berupa pengurangan
efek samping hipokalemia yang ditimbulkan oleh Lasix.Cordalat dan
Simarc-2 tidak memiliki interaksi
F.RUJUKAN
1. Farmakologi Dasar dan Klinik (Bertram G. Katzung)
2. Informasi Spesialite Obat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai