Anda di halaman 1dari 1

I.

JUDUL

: Pembuatan Yoghurt

II.

TUJUAN

: Memahami dan melakukan dengan baik tahap-tahap


pembuatan yoghurt.

III.
3.1

TEORI
Fermentasi Yoghurt
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik

(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik
dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam
laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan
dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Istilah yoghurt berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt
didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan bentuk
menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang
penggemar berat yoghurt adalah masyarakat Eropa dan Amerika, terutama Belanda,
Perancis dan Swiss. Walaupun tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini
yoghurt sudah mulai populer. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai
pasar swalayan dalam berbagai kemasan, warna dan citarasa yang khas.
Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran bakteri
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini
menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Adanya asam laktat inilah
yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar

Anda mungkin juga menyukai