Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi empati

Ketika si anak beranjak remaja orang tua perlu mengetahui bagaimana memahami cara
berkomunikasi yang efektif agar ketika berkomunikasi dengan anak tidak terputus karena
banyak hambatan didalam berkomunikasi itu. Nah bagaimana komunikasi yang efektif
didalam berkomunikasi dengan anak, apa kiat sukses berkomunikasi lancar dengan remaja?
kiatnya antara lain sebagai berikut:
1. Membuka hati membuka pintu,
bagaimana orang tua didalam mengungkapan kepada si anak sehingga memungkinkan si
anak untuk mau atau bersedia membicarakan sesuatu lebih banyak, mendorong si anak untuk
mencurahkan isi hatinya kepada orang tuanya, mendekatkan si anak kepada orang tua. Dan
yang patut diingat dalam hal ini yaitu bisa menumbuhkan keadaan dimana si anak merasa
diterima dan dihargai oleh orang tuanya. Contoh ungkapan yang sifatnya membuka seperti;
mama koq tertarik ya.., Ya ibu mengerti.., Oh ya.., Coba kamu ceritakan lebih
banyak.., Wah sepertinya kamu senang ya.., dan sebagainya.
2. Pendengar Aktif,
Bagaimana kemampuan orang tua didalam menguraikan/memahami perasaan si anak dengan
tepat sehingga orang tua mengerti apa yang terjadi pada si anak dengan mengerti perasaan si
anak, dengan melihat apa yang disampaikan oleh si anak melalui bahasa verbal maupun
nonverbal. Melalui pendengar aktif, orang tua akan mendapat keuntungan seperti: menolong
si anak agar tak takut terhadap perasaan (positif-negatif), mengembangkan hubungan yang
sangat dekat antara si anak dengan orang tua, meningkatkan kemampuan si anak agar mau
mendengar pendapat orang tua, dapat meningkatkan tanggung jawab si anak, mendorong
terjadinya katarasis, dan memudahkan si anak didalam memecahkan masalahnya.
3. Berkomunikasi dengan empatik,
Seperti pada prinsip komunikasi empatik, yaitu: Berusaha untuk mengerti terlebih dahulu,
baru dimengerti. Didalam mendengarkan empatik, orang tua harus berusaha masuk ke dalam
kerangka pikiran dan perasaan si anak yang berusia remaja tersebut. Sebagai orang tua,
seharusnya tidak hanya mendengar dengan telinga, tetapi dengan hati dan mata. Hati orang
tua memahami, merasakan, menyelami , menghayati dan berintuisi dengan berbagai
permasalahan yang sedang dialami oleh si anak remaja. Mata orang tua mengamati pesanpesan data nonverbal yang ditunjukkan atau diekpresikan oleh si anak. Orang tua
menggunakan otak kanan juga sekaligus otak kiri. Mendengar empatik, mendengar untuk
mengerti secara emosional sekaligus dengan intelektual, bukan hanya dengan maksud untuk
menjawab, memanipulasi orang lain atau mengendalikan orang lain.
Kiat diatas bisa membantu didalam orang tua untuk sukses berkomunikasi dengan anak
remaja, memang tidaklah mudah untuk bisa menjalin komunikasi yang positif dengan anak
remaja yang sedang mengalami berbagai gejolak dalam dirinya, tapi bukan berarti tidak bisa.
Pengertian dan pemahaman orang tua mengenai kesulitan-kesulitan, gejolak yang sedang
dialami oleh si anak yang berusia remaja, merupakan suatu hal sangat penting dan wajib.
Anak remaja sangat membutuhkan pengertian dari orangtuanya ketika dia sedang mengalami
proses perubahan-perubahan. Sikap seperti ini akan dapat mendukung terjalinnya komunikasi
yang sukses, komunikasi yang positif dengan anak remaja.

Anda mungkin juga menyukai