Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Manajemen Jaringan

Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan


tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas
jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi.

Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya (resource)


untuk

merencanakan,

mengadministrasikan,

menganalisa,
dan

mengevaluasi,

mengembangkan

jaringan

mendesain,

telekomunikasi

sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu


dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal.

Menyediakan kerangka kerja untuk mencapai interkonektivitas dan


komunikasi

di

seluruh

operasi

heterogen

sistem

dan

jaringan

telekomunikasi. TMN dikembangkan oleh International Telecommunications


Union (ITU) sebagai infrastruktur untuk mendukung manajemen dan
penyebaran layanan telekomunikasi yang dinamis.
B. Beberapa konsep yang perlu diketahui :

Sistem Routing
Proses memilih rute untuk menghubungkan suatu sentral dengan sentral
lain yang menjadi tujuan.

Tujuan Routing : memperoleh pemakaian sirkuit (link antarsentral) yang


efisien sehingga pemakaian sirkuit dapat dilakukan secara optimal.

Macam - macam Routing :


1) Ruting langsung (direct routing)
2) Ruting tandem (tandem routing)
3) Ruting alternatif (alternative routing)

Pada alternative routing, grup sirkuit (sekelompok sirkit) yang dirancang


untuk meluap ke satu atau lebih grup sirkuit lainnya disebut high-usage
route atau high-usage circuit.

C. Beberapa konsep yang perlu diketahui :


a. Jaringan Berbeban Lebih

Beban lebih dapat disebabkan oleh


1) Masalah internal : misalkan kerusakan pada perangkat di sentral,
sirkit dll.
2) Masalah eksternal : perubahan pola trafik.

Beban lebih pada sentral


Sentral memiliki kapasitas terbatas -> efisien bila berkerja di
bawah atau mendekati titik beban maksimumnya (sekitar 90% 95%).
Jika terdapat beban tinggi, penggunaan peralatan pada sentral
dan holding time megalami peningkatan -> menyebabkan delay
penyambungan akibat suatu peralatan menunggu peralatan
lainnya -> menimbulkan kemacetan -> kemacetan pada suatu
sentral dapat menyebar ke sentral lainnya.

Beban lebih pada grup sirkuit


Pada kondisi beban lebih (trafik tinggi), grup sirkit yang memiliki Grade Of
Service (GOS) tertentu, tidak akan dapat melalukan semua trafik yang
mengalir dan terjadi loss akibat tidak tersedianya sirkuit -> blocking ->
pengulangan panggilan bisa terus berlangsung -> jumlah panggilan yang
melalui rute alternatif bertambah banyak -> penggunaan alternative routing
menjadi tidak efisien lagi ->menyebabkan kemacetan jaringan -> efisiensi
sirkit akan menurun.

Rumus Erlang-B memberikan hubungan antara A (trafik yang ditawarkan),


GOS (Blocking) dan N (jumlah saluran).

Beban lebih dapat terjadi bila jaringan menerima beban trafik yang tidak
normal, terjadi pengurangan kapasitas, atau keduanya.

Faktor pemicu :
1) Hari-hari berbeban puncak : Hari raya, hari libur yang tidak sama
waktunya, hari adanya pameran dsb.
2) Kegagalan sistem : bencana alam, salah pengoperasian dsb.
3) Panggilan masal ke tujuan tertentu : quiz Jari-jari, bencana alam dsb.
4) Pengenalan jenis layanan baru.

D. Telecommunication Management Network (TMN)


Telecomunication Management Network
arsitektur

manajemen

jaringan

yang

(TMN) adalah suatu standar

digunakan

untuk

mengumpulkan,

mengirimkan dan mengolah informasi yang berkaitan dengan manajemen


jaringan. Tujuan TMN sendiri adalah mendukung proses administrasi pada
manajemen jaringan telekomunikasi. TMN dikembangkan oleh International
Telecomunication Union ( ITU) sebagai sebuah infrastruktur untuk mendukung
pengaturan dan penyebaran layanan telekomunikasi yang dinamis.

Telecomunication Management Network (TMN) mengembangkan sebuah


framework untuk jaringan yang fleksibel, terukur, reliabel, murah untuk dijalankan
dan mudah meningkatkan kualitas jaringan. Untuk mencapai hal ini, TMN
mendefinisikan saru set poin untuk elemen interface yang melakukan proses
komunikasi yang akan diakses oleh elemen seperti workstation manajemen,
digunakan untuk memantau dan mengendalikan jaringan. Standar interface
memungkinkan elemen-elemen dari berbagai produsen untuk dimasukkan ke
dalam jaringan di bawah kontrol manajemen tunggal. Untuk komunikasi antara
Operasi Sistem dan SPN (Jaringan Unsur) menggunakan protokol manajemen
informasi umum (CMIP) atau perangkat Mediasi ketika menggunakan antarmuka
Q3. TMN dapat digunakan dalam pengelolaan ISDN, B-ISDN, ATM, dan jaringan
GSM. Hal ini tidak umum digunakan untuk murni packet switched jaringan data.
Sebuah TMN menyediakan sarana untuk informasi transportasi dan proses yang
terkait dengan pengelolaan jaringan telekomunikasi.

Pada umumnya konsep manajemen TMN memperkenalkan beberapa


manajemen arsitektur pada tingkat abstraksi yang berbeda, yaitu:

A functional architecture, yang menjelaskan jumlah dari manajemen fungsi.

A physical architecture, yang mendefinisikan bagaimana fungsi-fungsi


manajemen dapat diimplementasikan ke dalam peralatan fisik.

An

information

architecture,

yang

menjelaskan

konsep-konsep

yang

bersumber dari manajemen OSI.

A logical layered architecture (LLA), yang termasuk salah satu gagasan


terbaik dari TMN: sebuah model yang menunjukkan bagaimana manajemen
dapat distrukturisasi menurut tanggung-jawab yang berbeda.

Arsitektur TMN fungsional didasarkan pada sejumlah blok fungsi TMN. Blok
fungsi ini memberikan TMN dengan fungsi yang memungkinkan untuk melakukan
fungsi manajemen TMN. Fungsi blok TMN tersebut dibagi atas 5 bagian yaitu
Operations Systems Function (OSF), Netwrok Elements Function (NEF),
Workstation Function (WSF), Mediation Function (MF), Q Adaptor Function (QAF).
TMN memiliki sejumlah komponen fungsional yang telah teridentifikasi yaitu
Management Application Function (MAF), Mediation Function-Management
Application Function (MF- MAF), Operation System Function MAF, Network
Element Function MAF, Adaptor Function MAF, Information Conversion
Function (ICF), Workstation Support Function (WSSF), User Interface Support
Function

(UISF),

Message

Communication

Function

(MCF).

Untuk

menggambarkan blok fungsi manajemen, maka diperkenalkan konsep titik


referensi. Titik acuan menentukan layanan batas antara dua blok fungsi
manajemen. Untuk sepasang blok fungsi tertentu, informasi lewat antara mereka
dapat dicirikan dengan daftar interaksi yang sesuai untuk pasangan blok fungsi.

Cakupan TMN di mulai dari hubungan sederhana antara sebuah OS dengan


suatu perangkat telekomunikasi tertentu hingga hubungan yang sangat kompleks
antara suatu OS dengan berbagai perangkat telekomunikasi. TMN menyediakan
berbagai macam fungsi manajemen dan menawarkan komunikasi antar OS
maupun antara OS dengan berbagai bagian jaringan telekomunikasi, yang dapat
meliputi perangkat telekomunikasi yang disebut elemen jaringan dengan sistem
digital maupun analog, sistem penyambungan (switching), berbagai multiplexer,
terminal signaling dan seterusnya.
E. Telecommunication

Management

Network

(TMN)

by

International

Engineering Consortium.
1. Framework Telecommunication Management Network (TMN).

TMN menyediakan framework jaringan yang fleksibel, sesuai skala, handal,


tidak mahal dan mudah dikembangkan agar dapat mengoptimumkan kinerja dan
mencapai efisiensi komunikasi. Prinsip TMN adalah bekerjasama dalam jaringan
telekomunikasi untuk mengirimkan dan menerima informasi dan mengelola
sumber daya nya. TMN memungkinkan komunikasi antara operation support
system (OSS) dan NE. Berikut gambar bagaimana TMN berkontribusi dalam
jaringan telekomunikasi.
TMN menggunakan prinsip subject-oriented dan interface standar untuk
mendefinisikan komunikasi antara entitas manajemen dalam jaringan. Interface
standar ini dinamakan interface Q3. Arsitektur dan interface TMN dibangun dari

standar open system interconnection (OSI). Standar ini mencakup : CMIP


(common management information protocol), GDMO (guideline for definition of
managed objects), ASN.1 (abstract syntax notation one) dan open system
interconnect reference model.
2. Functional Telecommunication Management Network (TMN)
Sebuah TMN menyediakan sarana untuk informasi transportasi dan proses
yang terkait dengan pengelolaan jaringan telekomunikasi. Arsitektur TMN
fungsional didasarkan pada sejumlah blok fungsi TMN. Blok fungsi memberikan
TMN dengan fungsi yang memungkinkan untuk melakukan fungsi manajemen
TMN. Sebuah Data Communication Function (DCF) digunakan untuk mentransfer
informasi antara blok fungsi TMN. Pasangan TMN blok fungsional yang pertukaran
informasi manajemen yang dipisahkan oleh titik referensi antara mereka. Biasanya
blok fungsional yang berbeda mungkin memiliki derajat yang berbeda dari
pembatasan dalam lingkup pelaksanaan titik acuan yang sama. Fungsi yang
disediakan oleh blok fungsi TMN akan diuraikan dalam bentuk komponen
fungsional yang terdiri dari mereka. Berikut merupakan building blocks TMN :

Keterangan :
OS

= Operations Systems

MD

= Mediation

WS

= Work Station

NE

= Network Element

QA

= Q Adaptor

= The TMN Function Boundary

Fungsi masing masing komponen adalah sebagai berikut :

OS : informasi yang berhubungan dengan manajemen telekomunikasi untuk


maksud monitoring / koordinasi dan atau pengendalian fungsi telekomunikasi
termasuk fungsi manajemen itu sendiri.

NE : Function block yang berkomunikasi dengan TMN dan berlaku sebagai


pihak yang dikendalikan/dimonitor. NE menyediakan fungsi telekomunikasi
dan pendukung yang diperlukan oleh jaringan telekomunikasi yang dimanage. NE menyediakan fungsi telekomunikasi yang menjadi subjek dari
manajemen. Fungsi ini bukan bagian dari TMN tetapi dirpresentasikan ke
TMN oleh NE. Bagian NE yang merepresentasikan fungsi tersebutlah yang
menjadi bagian dari TMN.

WS : Menyediakan sarana untuk menginterpretasikan informasi TMN ke


pengguna dan sebaliknya. Tanggung jawab WS adalah sebagai penterjemah
atara titik referensi TMN dengan non-TMN.

MD : Blok MF berfungsi untuk memastikan bahwa informasi yang


dipertukarkan antara OS dengan NE (atau QA) sesuai dengan keinginan dari
function block yang terhubung dengan MF. MF blocks dapat menyimpan
(store), menyesuaikan (adapt), menyaring (filter), threshold dan condense
informasi.

QA : Digunakan untuk menghubungkan TMN dengan entitas non-TMN yang


serupa dengan NEF atau OSF.

3. The Standard Interfaces


Dalam model TMN, antarmuka khusus antara dua komponen TMN
berkomunikasi dengan satu sama lain. The TMN interface adalah sebagai berikut:

Tabel antarmuka TMN

Antarmuka Q ada di antara dua TMN - konforman fungsional blok yang


berada dalam domain TMN yang sama. Qx membawa informasi yang dibagi
antara MD dan elemen jaringan yang mendukung. Antarmuka Qx ada di
antara NE dan MD; QA dan MD; MD dan MD. Antarmuka Q3 adalah OS =
antarmuka. Setiap fungsional komponen yang interface langsung ke OS
menggunakan antarmuka Q3. Dengan kata lain, antarmuka Q3 adalah

F
X

antara NE dan OS; QA dan OS; MD dan OS; OS dan OS.


Antarmuka F ada di antara WS dan OS, WS dan MD.
Antarmuka X ada di antara dua TMN - konforman OS dalam dua domain
yang terpisah, atau antara OS TMN - konforman dan OS lain dalam jaringan
non-TMN.
Dua titik referensi lainnya, g dan m, berada di luar lingkup TMN. mereka

adalah entitas non-TMN dan bagian non-TMN dari WSF dan QAF masing-masing.

Ada dua kelas interface Q : Q3 dan Qx. Gambar 4 mengilustrasikan fungsi


blok yang dapat berkomunikasi melalui interface Q yang mana.

Interface Q3 merupakan jalur menuju sistem operasi, merupakan satu satunya


antarmuka yang bisa digunakan Qas, MDs atau Nes untuk berkomunikasi
langsung dengan OS. Antarmuka Qx beroperasi dengan MD. MD dapat
menginterpretasikan

antara

informasi

manajemen

lokal

yang

disediakan

antarmuka Qx dan informasi OS yang disediakan antarmuka Q3.


4. The Telecommunication Management Network Logical Model

BML (Business-management layer), berkonsentrasi pada perencanaan tingkat


tinggi, budgeting, penetapan tujuan, keputusan eksekutif, business level
agreement (BLAs) dan sebagainya.

SML (service-management layer), berkonsentrasi pada informasi yang


ditampilkan oleh NML untuk mengelola jasa kontrak untuk pelanggan
potensial dan pelanggan yang telah ada. SML juga merupakan poin kunci
untuk berinteraksi dengan penyedia jasa dan dengan domain administratif
lain.

NML (network management layer), bertugas mengelola NE secara individual


maupun secara grup. NML mengkoordinasikan semua aktivitas jaringan dan
mendukung permintaan dari SML, OS dalam antarmuka NML dengan OS
dalam SML melalui antarmuka Q3.

EML (element management layer), mengelola masing-masing elemen


jaringan. EML memiliki manajer elemen atau OS, masing-masingnya
bertanggung jawab untuk informasi TMN yang telah dikelola dalam NE.

NEL (network element layer), menampilkan informasi TMN yang telah dikelola
dalam NE individual.

5. Telecommunication Management Network Solutions


Tantangan utama untuk penyedia jasa, original equipment of manufactures
(OEMs), vendor software dan integrator adalah untuk mengembangkan TMNconformant, memperkuat aplikasi yang bisa menampilkan variasi network
management. Service provider dan vendor software dapat mengimplementasikan
solusi :

Memperkecil waktu untuk pasar.

Memperkecil biaya.

Mendukung peningkatan permintaan untuk kualitas yang lebih tinggi.

Menciptakan sistem yang bisa bekerja sama.

Menyesuaikan diri ke standar industri untuk TMN.

Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Telecommunications_Management_Network

ftp://ftp.puce.edu.ec/Facultades/Ingenieria/Sistemas/Network%20news/Gestion
%20de%20Redes/TMN.pdf

http://www.cellsoft.de/telecom/tmn.htm

Anda mungkin juga menyukai