Anda di halaman 1dari 3

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Ayam petelur
Ayam ini tubuhnya relative lebih kecil. Produksi telurnya antara 250
sampai 280 butir per tahun. Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 5 bulan
dan akan terus menghasilkan telur sampai umurnya mencapai 10-12 tahun.
Umumnya, produksi telur yang terbaik akan diperoleh pada tahun pertama ayam
mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya cenderung akan terus
menurun. Ada dua pilihan untuk ayam petelur ini yang dibedakan dari warna
telurnya, yaitu:
Telur berwarna putih yaitu Ayam petelur dengan telur berwarna putih, untuk
telur berwarna putih ini biasanya ayam yang di kembang biakan adalah dari
ras Leghorn.
Telur berwarna coklat yaitu ayam petelur dengan telur berwarna coklat yang
terbaik adalah dari Jenis ras Production Red (Solusindo, 2007).
B. Mesin penetas telur
Untuk meningkatkan produksi ternak maka anak ayam yang harus
disediakan harus cukup banyak, juga untuk menghasilkan anak ayam yang
penetasannya secara lama dimana memakai induk ayam dirasa kurang efektif
karena satu induk ayam hanya bisa mengerami maksimal 10 butir telur, untuk
mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah prototype mesin penetasan sebagai
ganti induk ayam.(Jasa, 2006).
Salah satu mesin penetas telur yang ada adalah Mesin penetas telur sistem rak
putar adalah generasi terbaru alat penetas telur kapasitas kecil yang bertujuan
untuk mengoptimalkan efesiensi penetasan dengan teknik yang jauh lebih praktis
dan mudah. Beberapa keunggulan mesin ini antara lain:

Menggunakan sistem rak putar. pemutaran semua telur hanya dengan sekali
operasi, tanpa membalik dengan tangan satu per satu.
Rak telur desain beru terbuat dari bahan full alumunium, dengan ram
profil Usangat baik dalam meratakan panas pada telur, tahan karat serta lebih
higienis.
Efesiensi penetasan tinggi, 80-90 %, dengan potensi mencapai 100%.
Pemanasan darurat menggunakan plat pemanas, cukup memakai lampu minyak
atau lilin.
Kontrol panas otomatis dengan thermostat yang dapat disetel dari luar mesin,
dengan fluiktuasi suhu hanya 1oF. sangat akurat dang praktis (Solusindo, 2007)
Mesin yang diharapkan dapat menggantikan peran induk ayam untuk
menetaskan telur agar dapat menetas sesuai dengan waktunya dan hasil yang
didapatkan dari proses penetasan tersebut lebih banyak dari pengeraman yang
dilakukan oleh induk ayam.
Menurut Sudiro ( 1991 ), Pada mesin penetas telur, jenis pengoperasiannya
mungkin berbeda-beda oleh karena itu sebelum mesin penetas tersebut di gunakan
harus mempelajari petunjuk terlebih dahulu, dan beberapa hal yang harus di
perhatikan yaitu:
1. Setiap mesin akan digunakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membersihkan kotak, rak-rak, dan seluruh peralatan yang berkaitan.
2. Kotak dan seluruh peralatan harus difumigasi.
3. Hidupkan sakelar dan atur temperature yang sesuai dengan jenis telur.
4. Perhatikan tingkat kelembaban pada ruang penetasan.
5. Atur telur di dalam rak.
6. Periksa mesin penetas telur setiap hari untuk memastikan suhu dan
kelembabannya.

7. Lakukan pemeriksaan yang sama hingga hari ke 21 hingga telur menetas.

C. Tahapan penetasan telur


Pada setiap tahap perkembangan embrio di tandai dengan ciri-ciri yang
khas. Pada tahap ahir perkembangan ciri-ciri ini mudah dapat dilihat tanpa
bantuan alat. Namun pada tahap awal perkembangan embrio yang jelas hanya
dapat dilihatr dengan bantuan alat khusus. Seseorang yang melakukan penetasan
perlu mengetahui cirri-ciri tersebut (Anonim, 2004)
Beberapa hal yang mesti di perhatikan dalam proses penetasan telur agar
telur dapat menetas dengan baik, mulai dari kebersihan sampai suhu ruangan.
Berikut

ini

merupakan

tahapan-tahapan

dalam

proses

penetasan

telur

yang meliputi:
1. Mesin harus di bersihkan terlebih dahulu, yaitu pencucian dan pemberian
desinfektan.
2. Masukan telur yang telah di bersihkan.
3. Hidupkan mesin dan proses pengeraman siap dimulai.
4. Atur suhu pada incubator agar suhu dan kelembaban terus stabil.
5. Lakukan pemeriksaan suhu dan kelembaban setiap hari.
Beberapa hal di atas merupakan urutan secara singkat tahapan penetasan telur
hingga menetas (Anonim, 2009).

Anda mungkin juga menyukai