Pascasarjana, Magister Teknik Sipil, Uiversitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutamai 36A, Surakarta 57126; Telp.
0271-634524. Email: jokohadinotowijoyo@yahoo.com
Abstrak
Penggantian sebagian atau secara total semen dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan dalam proses pembuatan
beton menjadi pilihan alternatif. Green Concrete adalah suatu konsep yang bertujuan untuk mengilhami para praktisi
konstruksi agar dalam pembuatan beton yang diperhatikan adalah beton tersebut itu ramah lingkungan, sesuai dengan
peruntukannya dan tidak menghabiskan sumber daya alam serta berwawasan pada masa depan sehingga tercipta suatu
kondisi dimana akan terjadi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Setelah pengujian pada umur 28
hari, kekuatan beton akan meningkat relatif kecil terhadap kuat karakteristiknya. Tetapi limbah benda uji beton tersebut
harus dipecahkan terlebih dulu agar memiliki ukuran dan bentuk yang menyerupai dengan agregat kasar. Percobaan
penelitian ini yaitu mengganti ketiga unsur penyusunnya (semen, agregrat halus, dan agregat kasar) sebagian telah diganti
dengan bahan/material lain (fly ash, abu sekam, abu batu dan limbah benda uji beton) secara bersamaan. Berdasarkan uraian
diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beton dengan variasi tersebut masih memenuhi kuat tekan yang
disyaratkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan benda
uji silinder beton dan dilakukan pengujian pada umur 28 hari. Variasi perbandingan fly ash dan abu sekam sebagai pozolan
0% FA + 0% AS, 10% FA + 10% AS, dan 20% FA + 20% AS. Variasi kadar abu batu 0 %, 25%, dan 50%. Pemakaian
100% limbah benda uji beton sebagai agregat kasar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan dan tarik belah beton.
Hasil penelitian ini dinilai dari kuat tekan beton, efisiensi ekonomis, dan efisiensi harga per MPa menunjukkan bahwa variasi
optimum adalah KT6, yang mempunyai kuat tekan rata-rata sebesar 254,43 kg/cm serta memiliki nilai efisiensi ekonomis
27,35% atau sebesar Rp. 149.744,- dari beton normal. Hasil perhitungan efisiensi harga per MPa variasi KT6 mempunyai
nilai 18,91% atau Rp. 15.940,- per MPa.
Kata kunci: Beton, Pozolan, Abu Batu, Limbah beton, Kuat Beton
1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang
meningkatkan pembangunan infrastruktur umum,
yang berfungsi untuk menunjang kelangsungan
pelayanan kepada masyarakat. Kebutuhan fasilitas
tersebut, secara langsung berimbas terhadap
perkembangan dunia konstruksi. Akhir- akhir ini,
konsep green building atau bangunan hijau yang
ramah lingkungan sedang marak diterapkan pada
dunia konstruksi. Pada saat ini, pemerintah telah
membuat pedoman dan aturan perencanaan,
pelaksanaan dan operasional bangunan yang
memperhatikan kondisi dan dampak lingkungan yang
ditimbulkan.
Berbagai usaha terhadap upaya
perkembangan teknologi konstruksi perlu didukung
oleh penelitian. Penelitian yang sudah sering dilakukan
secara garis besar pada umumnya menggunakan suatu
teknologi
sederhana
dengan
memanfaatkan
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimental laboratorium dan
ditentukan berbagai parameter:
a. Variasi perbandingan fly ash dan abu sekam sebagai
pozolan sebagai berikut: 0% FA + 0% AS, 10% FA +
10% AS, dan 20% FA + 20% AS.
b. Variasi kadar abu batu: 0 %, 25%, dan 50%.
c. Pemakaian 100% limbah beton sebagai agregat kasar.
d. Kuat tekan rencana K 250 kg/cm.
e. Faktor air semen 0,585.
f. Nilai slump 60-120 mm.
g. Umur uji kuat tekan dan tarik belah 28 hari, benda uji
silinder (15x30 cm).
h. Jumlah ulangan benda uji: 3 buah.
i. Sifat mekanik yang dipelajari terdiri dari workability,
kuat tekan, dan kuat tarik belah beton.
menjadi
beberapa
tahap
2
Sampel
Slump
(cm)
Workabilitas
11
Sedang - Tinggi
10,75
Sedang - Tinggi
10,5
Sedang - Tinggi
9,75
Sedang - Tinggi
10
Sedang - Tinggi
9,5
Sedang - Tinggi
8,5
Sedang - Tinggi
8,5
Sedang - Tinggi
7,5
Sedang - Tinggi
6,75
Sedang - Tinggi
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Uji Slump
Dari pengujian terhadap variasi campuran adukan
beton segar didapat nilai slump dari masing-masing
variasi campuran adukan beton tersebut. Nilai slump
dari berbagai variasi beton dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai slump beton segar untuk sampel kuat
tekan dan kuat tarik belah beton
P
Maks
Kuat
Tekan
Kuat Tekan
Kuat Tekan
NO
(kg)
(kg/cm)
rata-rata
(kg/cm)
rata-rata
(MPa)
43
293,00
2
3
42
40
27,85
42
286,00
273,00
286,23
284,00
299,86
306,68
204,46
297,59
29,18
272,60
299,87
265,79
258,98
25,40
BENDA UJI
VARIASI
KODE
JOBMIX ASLI
KT1
0FA+0AS+0AB+LB
0FA+0AS+25AB+LB
0FA+0AS+50AB+LB
10FA+10AS+0AB+LB
10FA+10AS+25AB+LB
10FA+10AS+50AB+LB
20FA+20AS+0AB+LB
20FA+20AS+25AB+LB
20FA+20AS+50AB+LB
KT2
KT3
KT4
KT5
KT6
KT7
KT8
KT9
KT10
2
3
44
45
30
2
3
40
44
39
2
3
37
35
24,73
37
252,16
238,53
252,16
252,16
1
2
40
272,60
261,24
25,62
38
258,97
37
252,16
37
252,16
254,43
24,95
38
258,97
36
245,34
31
231,71
22,72
35
238,53
27
184,01
21
143,12
168,10
16,49
26
177,19
26
170,38
28
163,56
16,04
20
136,30
25
170,38
18
122,67
149,93
14,70
23
156,75
211,27
184,01
BENDA UJI
VARIASI
JOBMIX ASLI
0FA+0AS+0AB+LB
0FA+0AS+25AB+LB
0FA+0AS+50AB+LB
10FA+10AS+0AB+L
B
10FA+10AS+25AB+
LB
10FA+10AS+50AB+
LB
20FA+20AS+0AB+L
B
20FA+20AS+25AB+
LB
20FA+20AS+50AB+
LB
KOD
E
KTB1
KTB2
KTB3
KTB4
KTB5
KTB6
KTB7
KTB8
KTB9
KTB1
0
N
O
P
Mak
s
Kuat Tarik
Belah
Kuat Tarik
Belah
Kuat Tarik
Belah
(kg)
(kg/cm)
rata-rata
(kg/cm)
rata-rata
(MPa)
22,13
2,17
20,69
2,03
19,73
1,93
18,76
1,84
19,24
1,89
18,76
1,84
17,80
1,75
15
21,65
15
21,65
14
23,09
15
21,65
14
20,21
14
20,21
13
18,76
15
21,65
13
18,76
13
18,76
14
20,21
12
17,32
14
20,21
13
18,76
13
18,76
13
18,76
13
18,76
13
18,76
13
18,76
12
17,32
12
17,32
11
15,88
11
15,88
10
14,43
11
15,88
10
14,43
10
14,43
12,99
10
14,43
12,99
15,40
1,51
14,91
1,46
13,47
1,32
= 0,0768 x
R = 0,667
ft = 0,0768 fc
ft = 0,407 (fc)
Dimana :
2)
3.4 Analisa Harga Bahan
Rekapitulasi dari variasi analisa harga satuan beton
ditunjukkan pada Tabel 4.
Jenis Beton
Harga
(Rupiah/m)
Selisih
(Rupiah/m)
Efisiensi
Ekonomis
(%)
Harga Kuat
Tekan Beton
(Rupiah/MPa)
3)
Efisiensi
Harga/Mpa
(%)
KT1 + KTB1
547.439
0,00
19.657
0,00
KT2 + KTB2
459.806
87.633
16,01
15.758
19,83
KT3 + KTB3
447.342
100.097
18,28
17.612
10,40
KT4 + KTB4
434.878
112.561
20,56
17.585
10,54
KT5 + KTB5
410.159
137.280
25,08
16.009
18,56
KT6 + KTB6
397.695
149.744
27,35
15.940
18,91
KT7 + KTB7
385.231
162.208
29,63
16.956
13,74
KT8 + KTB8
360.512
186.927
34,15
21.862
-11,22
KT9 + KTB9
348.048
199.391
36,42
21.699
-10,39
10
KT10 + KTB10
335.584
211.855
38,70
22.829
-16,14
4)
5)
6)
5. REKOMENDASI
4. KESIMPULAN
1)
2)
3)
4)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ahmed A. A. M., dkk, 2010, Minimizing the
benjapan.org/iceab10/58.pdf
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/...Studi%20k
uat.pdf
Studies on Concrete
using Fly Ash, Rice Husk Ash and Egg Shell
Powder, International Journal Of Civil And
Structural Engineering Volume 1, No 3, 2010,
7