ISWANDI
17501
2010 /
MULYANDRI PUTRA
1101419
FITRI ANIKA
RISALDI PUTRA
1101450
2011 /
2011 /1101451
2011/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas manusia memanfaatkan alam selalu meninggalkan
sisa yang dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga
diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu sampah dan
limbah ( widiyatmoko dan sintorini 2002).
. Sampah dan limbah ini jika dibiarkan akan membusuk dan akan
menggangu lingkungan sekitar.Untuk mengurangi penumpukan
sampah maka didirikan TPA sampah di setiap daerah untuk
menampung volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia
sehari-hari. Karena masalah tersebut maka dibutuhkan penelitian
tentang kandungan yang terdapat pada sampah tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui jenis mineral magnetik yang terkandung pada
lindi sampah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, hasil
dari penelitian ini diharapkan:
2. Dapat memberikan gambaran aplikasi geofisika dalam bidang
lingkungan terutama untuk melihat kandungan mineral magnetik
pada lindi.
3. Bermanfaat sebagai peringatan awal dalam upaya memantau
pencemaran lingkuangan dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengelolaan dan evaluasi TPA Air Dingin
,Koto Tangah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sampah
1. Defenisi Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan
oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat
B.Batasan Masalah
sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :
AAS.
a. Adanya sesuatu benda atau bahan padat .
b. Adanya hubungan langsung/tak langsung dengan kegiatan
manusia.
c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi
C.
2. Jenis Sampah
1Spectrophotometer (AAS)?
a. Berdasarkan Sifatnya
1). Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini
dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui alat atomic absorption
2).
Sampah Anorganik, yaitu
sampah yang tidak mudah
spectrophotometer
(AAS)
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,
2. Untuk
mengetahui
bagaimana
atomic
dan sebagainya.
Sampah
ini dapat prinsip
dijadikan kerja
sampahdari
komersil
atau sampah
yang laku dijual untuk
dijadikan
produk laiannya
arbsorption
spectrophotometer
(AAS)
itu sendiri
b. Berdasarkan bentuknya
E. Manfaat
1). Sampah Padat
Sampah padat
adalah
segala
bahankuliah
buangan
selain kotoran
1. Memenuhi
tugas
untuk
mata
teknik
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
karakterisasi
material.
tangga: sampah
dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas
2. Menambah
wawasan
mengenai
alat
dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah
iniatomic
dikelompokkan
menjadi spectrophotometer
sampah organik dan sampah
anorganik.
absorbtion
(AAS)
ATOMIC ABSORPTION
SPECTROPHOTOMETER (AAS)
2). Sampah Cair
B. Lindi
1.Definisi
Lindi dapat didefinisikan sebagai cairan yang timbul dari
hasil dekomposisi biologis sampah yang telah membusuk
yang mengalami pelarutan akibat masuknya air eksternal
ke dalam timbunan sampah.
2. Karakteristik Air Lindi
Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang sulit
didegradasi, yang mengandung bahan- bahan polimer
(makro molekul) dan bahan organik sintetik
3. Pengaruh Lindi terhadap Lingkungan
mengakibatkan
pencemaran
pada
badan-badan
air
tersebut yang ditandai dengan perubahan kualitas air
sungai dan selanjutnya dapat mempengaruhi terhadap
kehidupan masyarakat di sekitar TPA sampah yang
memanfaatkan air yang sudah tercemar untuk kehidupan
sehari-harinya.
C. Mineral Magnetik
Mineral merupakan elemen-elemen atau unsur-unsur kimia selain dari
karbon,hidrogen, oksigen dan nitrogen yang jumlahnya mencapai 95%
dari berat badan
Berdasarkan perilaku molekulnya di dalam medan magnetik luar, bahan
terdiri atas tiga kategori, yaitu paramagnetik, diamagnetik, dan
feromagnetik .Sebagian besar mineral di alam bersifat diamagnetik atau
paramagnetik.
1.Paramagnetik
Karakteristik dari bahan yang bersifat paramagnetik yaitu memiliki
momen magnetik permanen yang akan cenderung menyearahkan diri
sejajar dengan arah medan magnet dan harga suseptibilitas magnetiknya
berbanding terbalik dengan suhu (T).
2. Diamagnetik
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas
negatif dan sangat kecil, sehingga bisa dikatakan bersifat memperlemah
medan magnet. Bahan diamagnetik terdiri atas atom-atom atau molekulmolekul yang tidak memiliki dipol magnet permanen. Jika bahan tersebut
di dalam medan magnet, terinduksi momen dipol sedemikian rupa maka
medan magnet didalam bahan lebih kecil daripada medan luar .
3. Feromagnetik
Feromagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas
magnetik
positif, yang sangat tinggi atau bahan yang mempunyai
momen magnetik. Ferromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan
sehingga atom mereka memiliki momen magnet yang baik. Mereka
mendapatkan sifat magnet yang kuat
karena keberadaan domain
magnetik. Dalam domain ini, sejumlah besar atomnya adalah sejajar
paralel sehingga gaya magnet dalam domainyang kuat.
E. X-Ray Difraction(XRD)
X-Ray diffraction merupakan alat yang digunakan
untuk membedakan antara material yang bersifat
kristal dengan amorf , mengukur macam-macam
keacakan dan penyimpangan kristal, karakterisasi
material kristal, identifikasi mineral-mineral yang
berbutir halus seperti tanah liat ,penentuan dimensidimensi sel satuan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Alat
Bahan
dan
1. Alat
XRD (X- ray difraktion)
XRF
(Xray
fluorosence)
3. Bahan
lindi dari
sampah
TPA
2.
Alat Penunjang
lumpang alu
Kotak Sampel
Box Peletakan Sampel
pipa paralon
masker
sepatu safety
Alat tulis
B. Tahap
Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
penelusuran kepustakaan, kajian
teori,
analisa
kebutuhan
penelitian
,
dan
penentuan
sampel yang
diteliti dalam
penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
pengukuran terhadap sampel yang akan
diteliti untuk mengetahui jenis mineral
magnetik pada sampel
3. Tahap Akhir
Tahap akhir merupakan tahap pengolahan
data hasil pengukuran dan penyusunan
laporan penelitian.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. Anggaran Biaya
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Pembelian peralatan penunjang
Sewa peralatan untuk penelitian
Transportasi selama kegiatan penelitian
Biaya publikasi,seminar, pembuatan
laporan dan konsumsi
Jumlah
Biaya
Rp. 2.420.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 1.830.000,00
Rp. 9.450.000,00
JUSTIFIKASI ANGGARAN
1. Peralatan
No penunjang
Uraian
1
2
3
4
5
6
7
Kotak sampel
Lumpang alu
Box Peletakan
kotak sampel
Alat-alat tulis dan
catatan kecil
Pipa paralon 2 inci
Sepatu safety
Masker
SUB TOTAL
Volume
Satuan
buah
buah
Harga Satuan
(Rp)
5.000
100.000
Total
(Rp)
150.000
500.000
30
5
2
buah
30.000
60.000
Paket
20.000
40.000
2
6
6
Batang
Pasang
Buah
40.000
250.000
15.000
80.000
1.500.000
90.000
Rp. 2.420.000
2.
Biaya
operasional
N
o
Uraian
Biaya penggunaan
alat XRF
10
Sampel
225.000
2.250.000
Biaya penggunaan
alat XRD
10
Sampel
225.000
2.250.000
SUB TOTAL
Volume Satuan
Harga Satuan
(Rp)
Total(Rp)
Rp. 4.500.000
No
1
2
3
Uraian
Jumlah Satuan
Konsumsi sopir
Rincian biaya
(Rp)
Jumlah
(Rp)
2 @ 120.000
240.000
10@100.000
1.000.000
20@20.000
400.000
1 orang
2 hari
2@ 20.000
40.000
Pembuatan proposal
Buah
50.000
50.000
Buah
50.000
50.000
Buah
50.000
50.000
SUB TOTAL
1.830.000
4. Biaya
Transportasi
DAFTAR PUSTAKA