Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Fisika I
Superposisi Gerak
Harmonik Sederhana
Fakultas
TEKNIK

Program
Studi
TEKNIK
ELEKTRO

Tatap
Muka

13

Kode MK

Disusun Oleh

MK14001

IRADATH ST.MBA

Abstract

Kompetensi

Mahasiswa dapat memahami


Tentang Superposisi Gerak
Harmonik
Sederhana

1.Mahasiswa dapat memahami


tentang
Persamaan simpang gerak
harmonik
sederhana
2.Mahasiswa dapat mengerti
tentang
Fasor

MODUL XIII : MK FISIKA 1 :


DOSEN

: IRADATH ST. MBA

SUPERPOSISI GERAK HARMONIK SEDERHANA


I.

Superposisi Gerak Harmonik Sederhana

Gambar 1 :
Gerak yang berasal dari superposisi dua gerak harmonik sederhana. Nilai simpangan x
menyatakan simpangan benda m dari posisi setimbangnya. Sedangkan simpangan x
menyatakan simpangan benda mdari posisi setimbangnya. Dan simpangan total benda m
terhadap kerangka diam adalah :

X= X1 + X2

Superposisi dari dua gerak harmonik adalah penjumlahan simpangan dari dua gerak
superposisi tersebut untuk setiap waktu yang sama. Dalam sistem benda pada gambar
dibawah terdapat dua benda masing-masing bermassa m1 dan m2 yang terhubung dengan
dua buah pegas yang mempunyai konstanta pegas K1 dan K2.
Untuk benda m1mengalami gerak harmonik hanya oleh pegas K1.
Sedangkan benda m2 mengalami perubahan simpangan oleh K2 dan perubahan
simpangan
terhadap kerangka diam yang disebabkan gerak harmonik benda m1.
Dengan demikian gerak total benda m2 adalah :

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 2 :

Pada gambar supeposisi dari dua gerak harmonik sederhana untuk amplitudo dan fase awal
sama, tetapi kecepatan sudut berbeda. Ternyata hasil superposisinya tidak lagi berbentuk
fungsi sinusiodal. Dan bentuknya sangat ditentukan oleh besar perbedaan kecepatan sudut.
Sedangkan untuk kecepatan sudut sama, berlaku :

2. Diagram Fasor
Diagram fasor digunakan untuk mencari resultan dari fungsi sinusoidal dengan amplitudo
dan fase masing-masing berbeda. Tetapi perbedaan fase ini harus konstan sehingga
`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

kecepatan sudut harus sama untuk masing-masing fungsi. Dalam diagram fasor masingmasing fungsi dinyatakan sebagai sebuah vektor, di mana amplitudo menyatakan panjang
vektor dan fase awal menyatakan arah vektor. Sedangkan resultan dari fungsi-fungsi
sinusodal tersebut sama dengan resultan vektor dari diagram fasor tersebut.

Gambar 3 : Superposisi dari dua fungsi harmonik menggunakan diagram fasor.


Pada gambar di atas amplitudo dari hasil superposisi dua gerak harmonik, dinyatakan oleh
Ar , sama dengan panjang vektor resultan Rr dari dua buah vektor R1 dan R2. Vektor R1
dan R2 merepresentasikan masing-masing gerak harmonik, yaitu x1 dan x2 . Panjang vektor
R1 adalah A1 dan panjang vektor R2 adalah A2, di mana A1 dan A2 adalah amplitudo dari
masing-masing gerak harmonik.

GETARAN HARMONIK
Gerak harmonik atau osilasi adalah gerak sebuah benda bolak-balik melalui lintasan yang
sama. Sebagai contoh, gerak bandul, gerak benda yang dihubungkan dengan pegas, dawai,
atom dalam kisi zat padat, dan lain-lain. Tetapi pada umumnya dalam gerak osilasi, panjang
lintasannya selalu berkurang akibat adanya redaman atau gesekan. Dalam kondisi demikian
dikatakan gerak osilasi teredam.
Gerak Harmonik Pada Pegas

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gerak harmonik yang dialami sebuah benda di atas meja horizontal tanpa gesekan. Arah
gaya pegas F selalu melawan arah perubahan posisi.
Persamaan gerak benda bermassa m dengan pegas yang mempunyai konstanta pegas k
pada gambar di atas menurut hukum Newton adalah :

SUPERPOSISI DUA GELOMBANG


Superposisi Gelombang- Apabila dua gelombang atau lebih merambat pada medium yang
sama. Maka, gelombang-gelombang tersebut akan datang di suatu titik pada saat yang

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

sama sehingga terjadilah superposisi gelombang. Artinya, simpangan gelombanggelombang tersebut di tiap titik dapat dijumlahkan sehingga akan menghasilkan sebuah
gelombang baru.

Gambar 4 : Superposisi dua gelombang y1 dan y2 yang memiliki amplitudo berbeda.


Misalkan, simpangan getaran di suatu titik disebabkan oleh gelombang satu dan dua, yaitu
y1 dan y2. Kedua gelombang mempunyai amplitudo A dan frekuensi sudut yaitu yang
sama dan merambat dari titik yang sama dengan arah sama pula.Persamaan superposisi
dua gelombang tersebut dapat diturunkan persamaannya sebagai berikut.

y1 = A sint; y2 = Asin (t + )
Kedua gelombang di atas memiliki perbedaan sudut fase sebesar .
Persamaan simpangan gelombang hasil superposisi kedua gelombang tersebut adalah
y = y1 + y2 = A sint; y2 + Asin (t + )
Dengan menggunakan aturan sinus, yaitu:

Karena cosinus merupakan fungsi genap, artinya cos = cos(-) sehingga persamaan dapat
ditulis sebagai berikut.

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Karena nilai beda fasenya () adalah tetap, persamaan getaran hasil superposisi dua
gelombang dapat ditulis menjadi:

dan

disebut amplitudo gelombang hasil superposisi.


Perpaduan dua buah gelombang atau superposisi terjadi pula ketika gelombang datang dan
gelombang pada sebuah tali yang bergetar secara terus-menerus dijumlahkan. Kedua
gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama serta berlawanan arah tersebut
akan menghasilkan sebuah superposisi gelombang yang disebut gelombang stasioner atau
gelombang diam.

Contoh Soal :

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

`1
3

13

FISIKA 1
IRADATH ST.MBA

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai