Anda di halaman 1dari 6

Analisa Skripsi

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN


TENTANG MENSTRUASSI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE
SELAMA MENSTRUASI PADA SISWI SMP N1 KEBONARUM
KABUPATEN KLATEN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Saat remaja merupakan masa transisi dan mengalami kematangan fisik dan
seksual.
2. Terdapat perubahan bentuk tubuh dan hormonal saat memasuki masa remaja
(masa pubertas)
3. Banyak remaja yang tidak mengetahui informasi yang mencakup pengetahuan
tentang reproduksi dan bagaimana organ dan fungsi reproduksinya berkembang
4. Informasi kesehatan reproduksi penting, dan orang tua merupakan sumber utama
informas, tetapi banyak dari orang tua rersebut yang malu mengutarakan hal-hal
seperti itu, sehingga anak merasa takut, cemas, malu saat datang menstruasi.
5. Menstruasi pertama menyebabkan tingkah laku patologis seperti pobia, cemas,
takut dan diperkuat untuk menolak proses fisiologis tersebut, sehingga
mengakibatkan anak kurang disiplin membersihkan badan saat menstruasi
sehingga dapat terjadi infeksi.
6. Menurut penelitian Puryatni dan Sadjimin (2002), menyatakan 84,8% anak pernah
mendapat informasi tentang menstruasi, 15,2% anak belum pernah mendapat
informasi tentang menstruasi, sedangkan menurut penelitian tirtawati (2005),
sumber-sumber informasi terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja
diperoleh dari TV (98%), guru (96%), teman (91%), orang tua (40%), petugas
kesehatan (24%), petugas KB (16%), dan dari radio (66%)
7. Cepat lambat manarche tergantung pada faktor gizi, gen, psikologis, dari remaja.
8. Kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga pada saat menstruasi, 73% perempuan
merasa gatal-gatal dan perih di area kulit vital selama pada menstruasi (yuded,
2008)
9. Infeksi HPV (Human Papillomavirus) risiko tinggi merupakan awal dari
patogenesis kanker serviks.
10. Hasil survei pendahuluan pada 20 anak di SMP N1 Kebonarum Kabupaten
Klaten, diketahui bahwa 50% anak mempunyai pengetahuan yang kurang tentang
menstruasi dan bagaimana cara menjaga kebersihan selama menstruasi.
B.

Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan tentang menstruasi
dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi pada siswi SMP N1 Kebonarum
Kabupaten Klaten ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan tentang
menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi pada siswi SMP
N1 Kebonarum Kabupaten Klaten
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sumber-sumber informasi kesehatan reproduksi remaja yang
didapat oleh siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang menstruasi di SMP N 1
Kebonarum Kabupaten Klaten.
c. Mengetahui perilaku personal hygiene siswi selama menstruasi di SMP N 1
Kebonarum Kabupaten Klaten.
d. Mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan siswi
tentang menstruasi di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.
e. Mengetahui hubungan antara pengetahuan siswi tentang menstruasi dengan
perilaku personal hygiene selama menstruasi di SMP N 1 Kebonarum
Kabupaten Klaten.
f. Mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal
hygiene selama menstruasi di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan kepada sekolah mengenai pentingnya memberikan
informasi kesehatan reproduksi remaja untuk meningkatkan pengetahuan siswa
tentang menstruasi.
2. Bagi Siswi
Memberikan informasi dan pengetahuan yang benar tentang menstruasi sehingga
siswa dapat melakukan personal haygine dengan baik sehingga dapat terhindar
dari infeksi maupun penyakit kanker serviks.
3. Bagi Peneliti Lain
Menambah ilmu dan sebagai referensi dalam melakukan pengkajian kesehatan
reproduksi remaja.
E. Keaslian Penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Informasi
1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan pesan dan sebagai bahan baku untuk mengambil
keputusan (Widjaja, 2008)
2. Jenis Media Informasi
a. Media Audio
b. Media Visual
c. Media Audio-Visual
d. Fasilitas Layanan Kesehatan
e. Pelatihan keterampilan
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, telinga, hidung, dan
sebagainya).
2. Tingkatan pengetahuan
6 tingkatan pengetahuan, yaitu :
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehention)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
C. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup
yang bersangkutan.
Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Perilaku Tertutup
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas
b. Perilaku Terbuka
Perilaku terbuka terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain.
2. Tingkatan Perilaku
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Tindakan atau praktik
3. Model Perilaku Kesehatan Menurut Teori Lawrence Green

Kesehatan seseorang atau mesyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu
faktor perilaku dan faktor diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri
terbantuk dari tiga faktor yaitu :
a. Faktor-faktor prediposisi yaitu faktor yang mempermudah erjadinya
perilaku seseorang.
b. Faktor-faktor pemungkin, yaitu faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan yang terwujud dalam lingkungan
fisik.
c. faktor-faktor penguat, yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadinya perilaku yang terwujud dalam dukungan petugas kesehatan atau
petugas lain yang merupakan kelompok referensi dan dukungan
masyarakat.
D. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim endometrium yang disertai dengan
pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
kehamilan.
2. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi pada manusia dibagi menjadi 4 fase berdasarkan perubahan
fungsional dan patologis didalam ovarium dan endometrium, antara lain :
1. Fase folikuler
2. Fase ovulatoir
3. Fase lutcal
4. Fase menstruasi
E. Personal Hygiene Menstruasi
1. Pengertian Personal Hygiene Menstruasi
Personal hygiene adalah perawatan diri sendiri untuk mempertahankan
kesehatan, baik secara fisik atau psikologis.
2. Perilaku Personal Hygiene Menstruasi
Personal hygiene pada saat menstruasi dapat dilakukan dengan cra
amembersihkan badan, termasuk daerah genital dan mengganti pembalut
secara teratur, setidaknya empat sampai lima kali sehari. Selalu cuci tangan
sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Penelitian Adhikari (2007), menyatakan bahwa sebagian besar remaja (usia
13-15 tahun) tidak menjaga kebersihan selama menstruasi. Hal ini ditunjukkan
dengan perilaku remaja yang hanya menggunakan kain sebagai pembalut
selama menstruasi sebesar 98%, membersihkan alat kelamin dengan air
sebesar 18%, mengganti pembalut satu kali selama satu periode sebesar
62,7%.
3. Akibat Perilaku Personal Hygiene Menstruasi yang Kurang Baik
Struktur vagina perempuan bersifat khas, saluran vagina senantiasa terbuka
dengan dunia luar. Kemungkinan dimasuki benda asing, termasuk oleh bibit
penyakit selalu ada. Bila permukaan kemaluan (vulva) kurang bersih, baik

yang berasal dari air cebok, pakaian dalam, bekas darah menstruasi, maka
muara saluran kemih mudah tercemar bibit penyakit. Infeksi oleh bibit
penyakit menimbulkan peradangan saluran kemih bagian bawah (urethritis),
bila infeksi di kandung kemih dibiarkan berulang, maka akan terjadi infeksi
pada saluran kemih bagian atas yaitu pada ginjal (neprhitis). Selain itu infeksi
lain yang dapat timbul akibat perilaku personal hygiene selama menstruasi
yang kurang baik yaitu :
a. Keputihan
b. Polyp
c. Vaginitis
d. Endometriosis
e. Gatal-gatal pada kemaluan
f. Kanker serviks
F. Kerangka Teori
Faktorprediposisi :
1. Pengetahuan
2. Keyakinan
3. Norma
4. Kebiasaan
Faktor pemungkin :
1.
2.
3.
4.

Kesediaan fasilitas
Sarana kesehatan
Sumber informasi
Ekonomi

Faktor penguat :
1. Dukungan petugas kesehatan masyarakat
2. Dukungan orang tua, teman, dan saudara
3. Dukunga kader kesehatan
Faktor-faktor tersebut menimbulkan sikap Perilaku Personal Hygiene Menstruasi :
1. Kebersihan badan dan alat genital
2. Mengganti pembalut
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut
G. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Sumber informasi

Pengetahuan
tentang
Menstruasi

Variabel Terikat
Perilaku Personal
Hygiene selama
Menstruasi

H. Hipotesis
1. Ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang
menstruasi pada siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.
2. Ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku
personal hygiene selama menstruasi pada siswi SMP N1 Kebonarum
Kabupaten Klaten.
3. Ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene
selama menstruasi di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.

Anda mungkin juga menyukai