JUDUL
Incisional Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) After High-Risk
Lower Extremity Fractures (Stannard et al, 2012).
2. LATAR BELAKANG
Fraktur tibial plateau, pilon, dan kalkaneus merupakan fraktur yang sering
menyebabkan komplikasi terkait infeksi dan penyembuhan luka. Fraktur
tibial plateau mempunyai tingkat infeksi yang bervariasi antara 5%-80%
yang terjadi pada pembedahan ORIF dengan rata-rata 27% kejadian
infeksi. Fraktur pilon memiliki nilai potensi terjadi infeksi sebesar 5%40%. Dan fraktur kalkaneus memiliki nilai potensi kejadian infeksi
sebesar 0%-20%. Terapi NPWT merupakan konsep perawatan luka
terbaru yang dikembangkan oleh Argenta dan Morykwas. Sejumlah
penelitian menyebutkan bahwa NPWT merupakan penemuan yang sukses
dalam penyembuhan luka yang ditampilkan pada beberapa literatur.
Beberapa literatur juga menyebutkan penggunaan NPWT untuk
perawatan infeksi pada trauma muskuloskeletal.
3. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk menyelidiki penggunaan NPWT dalam mencegah dehiscence luka
dan infeksi setelah trauma ekstremitas bawah yang beresiko tinggi.
4. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan uji
coba kontrol secara acak (Randomized Control Trial) untuk mengevaluasi
penyembuhan luka dan komplikasi dengan menggunakan NPWT pada
fraktur tibia plateau (kompresi bagian atas tibia terhadap femur), fraktur
pilon (fraktur kominutif pada ujung distal tibia yang disebabkan oleh
trauma berenergi tinggi), dan fraktur kalkaneus. Pasien yang terdaftar
melaporkan tingkat infeksi dalam 18% setelah reduksi terbuka dan fiksasi
internal energi tinggi tibialis dataran tinggi fraktur.
Penyembuhan luka komplikasi dan infeksi terkait dengan sumber
utama dari morbiditas. Ada berbagai prevalensi luka morbiditas terkait
dengan fraktur pilon tibia dan fraktur kalkaneus sebagai akibat dari
perbedaan dalam besarnya trauma, dan teknik pembedahan yang
digunakan.
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) dalam upaya
untuk mencegah komplikasi luka mungkin strategi yang layak dalam
beberapa kasus. Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) memberikan
kontribusi dalam penurunan komplikasi luka dengan beberapa mekanisme:
peningkatan aliran darah melalui pembuluh kapiler; mengurangi edema;
dan peregangan sel yang mengarah ke sel pertumbuhan dan ekspansi.
Suzuki et al (2014) melaporkan Negative Pressure Wound Therapy
(NPWT) dapat meningkatkan aliran darah mikrovaskuler di sekitar luka
terbuka dan berkontribusi terhadap pembentukan jaringan granulasi dan
pencegahan infeksi luka operasi. Negative Pressure Wound Therapy
(NPWT) dengan tekanan negatif hingga 300 mmHg dan busa poliuretan
hitam ditempatkan langsung di atas kulit meningkatkan aliran darah lebih
dari 5 kali lipat.
Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan yang
signifikan baik dalam dehiscence luka maupun infeksi ketika luka akut dan
kronis dievaluasi secara bersama. Dari ketiga masalah yang diteliti, fraktur
kalkaneus adalah fraktur yang paling mungkin untuk terjadi infeksi pada
kedua kelompok penelitian. Dampak dari NPWT pada Infeksi juga yang
terbesar dengan patah tulang kalkaneus. NPWT yang diterapkan hanya
rata-rata 2,5 hari pada pasien studi. Mereka siap untuk dipulangkan dari
rumah sakit sekitar setengah hari lebih cepat dibanding pasien kontrol
berdasarkan kondisi luka operasi. Risiko pengembangan Infeksi pada
kelompok kontrol 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan pada pasien yang
dilakukan NPWT. Hal ini selaras dengan penelitian lain yang dilakukan
oleh Reddix et al yang mempelajari pengaruh NPWT terhadap komplikasi
luka (Misalnya, dehiscences, infeksi) pada pengobatan fraktur acetabular
pada pasien gemuk yang tidak sehat, yang melaporkan tidak ditemukan
komplikasi luka pada 19 pasien yang melakukan terapi tersebut lebih dari
5 tahun setelah operasi. NPWT dapat digunakan sebagai tambahan untuk
mencegah nekrosis, dengan mengurangi edema, mengamankan flap,
memperlancar aliran balik vena, meningkatkan vaskularisasi, dan
menyediakan contouring lipatan yang baik (Suzuki et al, 2014).
Ada beberapa situasi yang tidak dianjurkan dalam penerapan
NPWT. kontra-indikasi kontraindikasi tersebut adalah:
Jenis luka
Siklus awal
Siklus lanjut
Akut/luka
trauma/luka
bakar
parsial
Kontinyu 48
jam
Pertimbangka
n intermiten
5 menit /
siklus 2min
ekstremitas
bawah,
luka bedah
vaskular
Dehisensi
luka
Kontinyu
Pertimbangka
n kelanjutan
125 mmHg
Kontinyu
Kontinyu
125-175
mmHg
Penyatuan
Cangkok
dan
jaringan
buatan
Ulkus
karena
tekanan
Kontinyu
Kontinyu
124 mmHg
titrasi untuk
Meningkatkan
drainase
Kontinyu 48
jam
Pertimbangka
n intermiten
5 menit /
siklus 2min
Kontinyu 48
jam
Pertimbangka
n intermiten
125-175
mmHg titrasi
up untuk
meningkatkan
drainase
125-175
mmHg titrasi
Ulkus kaki
diabetik
Perubahan
waktu dressing
48-72 jam dan
lebih
dari 3 kali per
minggu,
atau lebih jika
terinfeksi
48-72 jam, lebih
dari
3 kali per
minggu
48-72 jam, lebih
dari
3 kali per
minggu
Lepas balutan
setelah
4-5 hari
125-175 mmHg
titrasi up
Flap
Kontinyu
5 menit /
siklus 2min
up untuk
meningkatkan
drainase
Kontinyu
125-175
mmHg titrasi
up untuk
meningkatkan
drainase
untuk
meningkatkan
drainase.
48-72 jam, lebih
dari
3 kali per
minggu
Lepas balutan
72 jam pasca op
kemudian
meningkatkan
sirkulasi
mikro
lokal
sehingga
ANALISA JURNAL
1. Judul
Jurnal ini berjudul Incisional Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)
After High-Risk Lower Extremity Fractures. Menurut kelompok kami
judul jurnal sangat menarik karena membahas tentang cara perawatan luka
terbaru dengan menggunakan alat yang lebih efektif dibandingkan
perawatan luka biasa. Perawatan luka dengan menggunakan NPWT belum
banyak diaplikasikan di berbagai rumah sakit di Indonesia termasuk di
rumah sakit ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso. Padahal penggunaan NPWT
sangat efektif untuk perawatan luka terutama luka trauma besar yang
menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh karena itu kelompok kami
tertarik untuk menganalisa jurnal dengan judul Incisional Negative
Pressure Wound Therapy After High-Risk Lower Extremity Fractures
sekaligus memperkenalkan cara dan prinsip penggunaan NPWT untuk
perawatan luka.
2. Latar Belakang
Terapi perawatan luka NPWT merupakan perawatan luka baru yang
populer untuk mengatasi luka kronis maupun luka akut. Penggunaan
NPWT ini sering digunakan pada perawatan luka akut (traumatik) dan
luka kronis (luka diabetes mellitus). Saat ini penggunaan NPWT untuk
pengobatan trauma pada jaringan lunak dengan tulang terbuka dan sendi
akibat cidera, infeksi, dan komplikasi bedah sudah sangat populer
dilakukan (Novak, Khan, & Palmer, 2014).
Pada pendahuluan jurnal penelitian menyebutkan bahwa penggunaan
NPWT sangat efektif untuk mengatasi fraktur tibia plateau, pilon, dan
kalkaneus. Menurut kami latar belakang jurnal cukup menjelaskan latar
9
ORIF
fraktur
pada
ekstremitas
bawah
dan
juga
untuk
10
dipahami
Kekurangan jurnal :
- Penulis tidak menyebutkan tentang faktor yang mungkin dapat
-
penyembuhan luka
6. Kesimpulan
Pada penelitian ini menunjukkan adanya penurunan kejadian dehiscence
luka dan jumlah infeksi pada kelompok Negative Pressure Wound Therapy
(NPWT) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tetapi perlu penelitian
atau penjelasan lebih lanjut tentang pengaruhnya penggunaan antibiotik
pada terapi Negative Pressure Wound Therapy (NPWT).
7. Implikasi keperawatan
a. Bagi Rumah Sakit
Perawatan luka dengan menggunakan NPWT belum banyak
diaplikasikan di berbagai rumah sakit di Indonesia termasuk di rumah
sakit ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso. Padahal penggunaan NPWT
sangat efektif untuk perawatan luka terutama luka trauma besar yang
menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh karena itu kelompok
kami tertarik untuk menganalisa jurnal dengan judul Incisional
Negative Pressure Wound Therapy After High-Risk Lower Extremity
Fractures sekaligus memperkenalkan cara dan prinsip penggunaan
NPWT untuk perawatan luka. Terapi ini sangat mungkin dilakukan di
rumah sakit khususnya ortopedi yang lebih spesifik menangani
11
tentang fraktur. Harga dari alat ini berkisar $400. Oleh karena itu
Negative
Pressure Wound
Therapy
(NPWT)
dapat
dijadikan
sebagai terapi
untuk
mempercepat
12
LAMPIRAN
Cara pemasangan NPWT
1. Bersihkan luka
13
3. Tutup NPWT
14
15
Menyerap eksudat
16
17
6. Hasil akhir
18