Anda di halaman 1dari 13

REFERAT BAGIAN BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

CHOLEDOCHOLITHIASIS
Andi Mujtahida
11120191001

Pembimbing:
dr. Mahyuddin Rasyid, Sp.B, FINACS, FICS
DEFINISI
Choledocholithiasis
adalah adanya satu
atau lebih batu di
saluran empedu.

Referensi: Anastasios A Mihas, Jeff Allen, dkk. 2019. Batu Empedu (Cholelithiasi). Emedicine
EPIDEMIOLOGI
 Choledocholithiasis telah ditemukan pada 4,6%
hingga 18,8% pasien yang menjalani kolesistektomi.

 Prevalensi batu empedu tertinggi pada orang-orang


keturunan Eropa utara dan penduduk asli Amerika,
sedangkan lebih rendah pada orang Asia dan Afrika-
Amerika.
Referensi:
- Van Dijk AH, de Reuver PR, et all. 2017. Assessment of available evidence in the management of gallbladder and bile duct stones: a systematic review of
international guidelines. HPB (Oxford).
- Jinfeng Z, Yin Y, et all. 2016. Management of impacted common bile duct stones during a laparoscopic procedure: A Retrospective Cohort Study of 377 Consecutive
Patients. Int J Surg.
ETIOLOGI
Choledocholithiasis terjadi sebagai akibat dari
pembentukan batu di saluran empedu atau lewatnya
batu empedu yang terbentuk di kantong empedu ke
dalam CBD. Stasis empedu, baktibilia,
ketidakseimbangan kimia, peningkatan ekskresi
bilirubin, ketidakseimbangan pH, dan pembentukan
lumpur adalah beberapa faktor yang menyebabkan
pembentukan batu-batu ini.

Referensi: Frybova B, Drabek J, et all. 2018. Cholelithiasis and choledocholithiasis in children; risk factors for development.
Sekunde
Primer
r
Batu membentuk de
Batu saluran empedu
novo atau terbentuk
terbentuk di kantong
secara intrahepatik
empedu dan pindah
dan tetap berada di
ke saluran empedu
dalam saluran yang
melalui saluran kistik.
sama.

Komposisi mirip
Biasanya muncul
dengan batu empedu,
sebagai batu pigmen
dengan sebagian
coklat.
besar batu kolesterol.
P
A
T
O
M
E
K
A
N
I
S
M
E
GEJALA KLINIS

Menyebar Mual dan


Nyeri kolik
ke bahu muntah

Tinja
Ikterus
pucat dan Pruritus
intermiten
urin gelap

Referensi: Copelan A, et all. 2015. Choledocholithiasis: diagnosis and management. Tech Vasc Interv Radiol. 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
fungsi usg
hati cbc
ct-
mrcp
Lab scan
Radiologi
Referensi:
1. Costi R, et all. 2014. Diagnosis and management of choledocholithiasis in the golden age of
imaging, endoscopy and laparoscopy. World J Gastroenterol.
2. Mandelia A, et all. 2013. The value of magnetic resonance cholangio-pancreatography (MRCP) in
the detection of choledocholithiasis. J Clin Diagn Res.
3. Abraham S, et all. 2014. Surgical and nonsurgical management of gallstones. Am Fam Physician.
4. Knab LM, et all. 2014. Cholecystitis. Surg Clin North Am.
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
Referensi: De Clemente Junior CC, Bernardo WM, et all. 2018. Comparison between endoscopic sphincterotomy  vs endoscopic
sphincterotomy associated with balloon dilation for removal of bile duct stones: A systematic review and meta-analysis based
on randomized controlled trials. World J Gastrointest Endosc. 
DIAGNOSIS BANDING
.Kanker saluran .Penyakit tukak
.Tumor klatskin .Kolesistitis akut
empedu lambung

.Penyempitan saluran.Sfingter disfungsi Oddi


empedu .Gangguan kandung
.Kista Choledochal empedu fungsional
Referensi: Christopher F. McNicoll,  Alyssa Pastorino, et all. 2020. Choledocholithiasis. NCBI
PROGNOSIS
 Prognosis choledocholithiasis tergantung pada adanya
komplikasi dan tingkat keparahannya. 
 Dari semua pasien yang menolak operasi atau tidak layak
menjalani operasi, hanya 55% yang mengalami berbagai
tingkat komplikasi. 
 Kurang dari 20% pasien mengalami kekambuhan gejala
bahkan setelah menjalani prosedur terapi. Jika pengobatan
dimulai pada waktu yang tepat.
 Prognosis dianggap menguntungkan dalam keadaan umum.

Referensi: Christopher F. McNicoll,  Alyssa Pastorino, et all. 2020. Choledocholithiasis. NCBI


KESIMPULAN
Choledocholithiasis adalah batu di saluran empedu yang terjadi akibat dari pembentukan
batu di saluran empedu atau lewatnya batu empedu yang terbentuk di kantong empedu
ke dalam CBD. Batu empedu dibedakan berdasarkan komposisinya yaitu batu kolesterol
terdiri dari kolesterol, sedangkan batu pigmen hitam terbuat dari pigmen,dan batu
pigmen coklat terdiri dari campuran pigmen dan lipid empedu. Wanita lebih mungkin
mengembangkan batu empedu kolesterol daripada pria, terutama selama masa
reproduksinya, ketika kejadian batu empedu pada wanita adalah 2-3 kali lipat pada
pria. Perbedaan tampaknya disebabkan terutama oleh estrogen, yang meningkatkan
sekresi kolesterol bilier. Adapun gejalanya meliputi nyeri kolik, biasanya di kuadran kanan
atas atau epigastrium, nyeri berlangsung lebih lama daripada biasanya untuk kolik bilier,
dapat menyebar ke bahu kanan, mual, muntah, ikterus intermiten disertai tinja acholic
(pucat) dan urin berwarna gelap, dan pruritus akan tetapi 50% pasien dengan batu saluran
biasa tidak menunjukkan gejala. Pengobatan untuk choledocholithiasis adalah
menghilangkan batu-batu yang menghalangi melalui cara endoskopi. Sedangkan prognosis
tergantung pada adanya komplikasi dan tingkat keparahannya.
SYUKRON JAZAKUMULLAH KHAIRAN
KATSIIRAAN

Anda mungkin juga menyukai