Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP) KESEHATAN

MATERI

: DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS

SASARAN

: Warga lansia Nila Graha RW VIII Gonilan Kecamatan Kartasura

WAKTU

: 45 Menit

A. Analisa Situasional
Penderita diabetes mellitus (DM) di indonesia diperkirakan akan meningkat pesat
hingga 2-3 kali lipat pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2000 . indonesia juga telah
menduduki ranking ke-4 jumlah penyandang diabetes mellitus terbanyak setelah
Amerika Serikat, Cina, dan India. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Indonesia tahun 2003, diperkirakan penyandang diabetes pada tahun 2003 sebanyak
13, 7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada
tahun 2030 akan ada 20,1 penyandang diabetes dengan tingkat prevalensi 14,7%
untuk daerah urban dan 7,3% untuk daerah dirural.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memprediksi kenaikan jumlah penyandang
diabetes mellitus di indinoseia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030. Demikian juga halnya Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF)
pada tahun 2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari
7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta tahun 2030.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, angka prevalensi diabetes
mellitus tertinggi terdapat di provinsi Kalimantan Barat dan Maluku Utara (masingmasing 11,1% diikuti Riau (10,4%) dan NAD (8,5%). Sedangkan prevalensi diabetes
mellitus terendah ada di provinsi Papua (1,7%), diikuti NTT (1,8%), prevalensi
toleransi Glukosa terganggu tertinggi di Papua Barat (21,8%), diikuti Sulawesi Barat
(17,6%) dan Sulawesi Utara (17,3%), sedangkan terendah di Jambi (4%), Diikuti
NTT (4,9%).
Sementara itu angka kematian akibat DM terbanyak pada kelompok usia 45-54 di
daerah perkotaan sebesar 14,7%, sedangkan di daerah pedesaan sebesar 5,8%.
Diabetes mellitus bukan hanya diderita orang dewasa, namun juga pada bayi dan
anak.

Data yang dikumpulkan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endronologi Anak Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 menunjukkan
terdapat 590 anak dan remaja berusia dibawah 20 tahun yang merupakan penyandang
diabetes Tipe-1 di seluruh Indonesia.
Hasil Riskesdas tahun 2007memeprlihatkan prevalensi beberapa faktor risiko diabetes
seperti obesitas umum 19,1%, obesitas sentral 18,8%, perokok 23,7%, kurang makna
buah dan sayur 93,6%, sering makan/minum makanan/minuman manis 65,2%,kurang
aktivitas fisik 48,2%, sering makan-makanan berlemak 12,8%, gangguan mental
emosianal 11.6%, dan konsumsi alkohol pada 12 bulan terakhir sebesar 4,6%. (Antara
News)
Berdasarkan hasil observasi data jumlah warga lansia Nila Graha RW VIII Gonilan
Kecamatan Kartasura, dari 77 orang warga lansia, terdapat 18 orang (23,37%) yang
menderita diabetes mellitus. 12 orang (15,58%) diantaranya laki-laki dan 6 lainnya
perempuan (7,79).
Dari data-data tersebut di atas, kami sebagai mahasiswa S1 Keperawatan yang akan
melakukan penyuluhan kesehatan akan mengambil materi Diabetes Mellitus yang
akan dilakukan pada warga lansia Nila Graha RW VIII Gonilan Kecamatan Kartasura.
Sehingga diharapkan dengan adanya penyuluhan kesehatan tentang diabetes mellitus,
masyarakat tersebut bisa melakukan tindakan pola hidup sehat untuk mencegah
memburuknya penyakit diabetes mellitus tersebut.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah kegiatan penyuluhan berlangsung, para lansia dan keluarganya dapat
mencegah dan menanggulangi Diabetes Mellitus pada lansia. Sehingga dapat
mengurangi tingginya angka penderita Diabetes Mellitus pada lansia.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah kegiatan penyuluhan, masyarakat mampu :
a. Menjelaskan pengertian dan tipe-tipe Diabetes Mellitus.
b. Menyebutkan individu yang berisiko tinggi Diabetes Mellitus.
c. Menjelaskan gejala Diabetes Mellitus.
d. Memaparkan Manajemen Diabetes Mellitus :

Diet

Aktivitas

Kontrol diabetes mellitus

Obat-obatan DM

e. Menjelaskan komplikasi Diabetes Mellitus.

C. Materi
1. Definisi dan Tipe-Tipe Diabetes Mellitus
2. Individu yang berisiko tinggi Diabetes Mellitus
3. Gejala Diabetes Mellitus
4. Manajemen Diabetes Mellitus :
a. Diet
b. Aktifitas
c. Kontrol Diabetes Mellitus
d. Obat-obatan DM
5. komplikasi Diabetes Mellitus

D. Metode
1. Ceramah / Tanya Jawab
2. Diskusi

E. Alat dan Media


1. Leaflet Diabetes Mellitus
2. LCD dan Laptop

F. KBM
No. Topik
1.

Kegiatan

Pembukaan

1. Menyampaikan salam pembuka.

2. Menyampaikan tujuan penyuluhan.


3. Memperkenalkan diri.
4. Menggali pengetahuan awal Audience /
Pretest

2.

Pengembangan (isi)

1. Menyampaikan materi tentang :

28

a. Definisi dan tipe-tipe Diabetes Mellitus


b. Individu yang berisiko tinggi Diabetes
Mellitus
c. Gejala Diabetes Mellitus
2. Memberi kesempatan bertanya.
3. Menyampaikan materi tentang :
a. Manajemen Diabetes Mellitus

Diet

Aktivitas

Kontrol DM

Obat-obatan DM

b. komplikasi Diabetes Mellitus


4. Memberi

kesempatan

bertanya

dan

melakukan pengulangan serta penguatan.


3.

Penutup

1. Membuka kesempatan diskusi.

10

2. Melakukan evaluasi / tanya jawab untuk


postest.
3. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan.
4. Menyampaikan salam penutup.

G. Evaluasi
1. Evaluasi

: Dilaksanankan selama proses penyuluhan dan setelah


penyuluhan berlangsung.

2. Bentuk Evaluasi

:
a. Jelaskan pengertian Diabetes Mellitus!
b. Sebutkan macam-macam tipe Diabetes Mellitus!
c. Sebutkan siapa saja yang berisiko tinggi diabetes
mellitus!
d. Sebutkan minimal 4 gejala diabetes mellitus!
e. Jelaskan

diet dan aktivitas apa saja yang dapat

mengurangi kadar gula darah!


f. Sebutkan komplikasi penyakit yang menyertai DM !

H. Rujukan
1. Kariadi, Sri Hartini KS. 2009. Diabetes? Siapa takut!!. Bandung : Qanita.
2. Soegondo, Sidartawan, dkk. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.
Jakarta : Balai FKUI.
3. http://www.medicastore.com//

I. Penyuluh/Promotor
1. Chandra Agung (J210100090)

: Fasilitator

2. Fika Kharisma (J210100091)

: Pemateri

3. Sugito Adi P

(J210100092)

: Moderator

4. Siti Novitasari

(J210100094)

: Notulen

Anda mungkin juga menyukai