Anda di halaman 1dari 3

Basis Manifestasi Idealisme Figur Pemimpin Indonesia Berlandaskan Naluri

Empati yang Terkolaborasi terhadap Mental Kepercayaan Diri


Dhinintya Hyta Narissi*
*Penduduk Indonesia tulen sejak lahir, saat ini berprofesi sebagai mahasiswa Semester VIII Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, juga seorang pemimpin bagi dirinya sendiri.

Abstrak
Kepimpinan, konteks kata kompleks dengan perwujudan nyata yang cukup
membangun banyak spekulasi. Terbangunnya aksi seorang pemimpin dalam raga
manusia, membutuhkan tidak hanya kemampuan fisik yang tertata bugar namun
juga kekuatan mental dengan dukungan kuat. Tiap insan di bumi merupakan
bangkitan sosok hidup pemimpin. Sosok pemimpin yang mampu membawa calon
pemimpin lainnya untuk menjembatani proses penemuan jati dirinya, yang tidak
lain, sebagai seorang pembimbing umat sejati. Sebagai muslim, tiap nyawa
dituntut untuk hadir sebagai penuntun dirinya maupun sesama lainnya, tidak
peduli muslim atau tidak. Sosok inspiratif lahir dan termanifestasi dari kukungan
yang lepas dalam diri insan bumi. Capaian makna spiritual figur pemimpin ideal
dapat muncul dan mengepakan sayapnya keluar dari jiwa manusia melalui
perantara dirinya sendiri dibantu dengan kecukupan daya tangkap moralitas dan
mentalitas yang diampunya. Dapat dikatakan, tiap insan bernyawa merupakan
sosok inspiratif pemimpin bagi dirinya sendiri.
Leadership, a complex word context that will guide many speculation in
the real act in life. To build up the leader act through human body, it requires lots
of attention, not only a great and active physices, but also strong mind and soul.
Every man walking on earth is a leader. A leader that capable to bring the others
upcoming leaders to bridge the finding soulself process, or in another words to be
a true life chief. As a moslem, every creatures is forced to present as a guider to
his or her own self and other living things, whether its moslem or not.
Inspirational figures are born out of the locked chain, then they spreading their
wings to fullfill their enthusiasms to save the nations and world, by the messenger
of theirselves. In another words, human is the beautiful image of leader for his or
her self.
Key words: leader, inspirative, figures, self, moslem, human.
Perspektif Esensial Kepemimpinan
Sebuah studi mengenai faktor major kepemimpinan diadakan pada tahun
2012 oleh Center for Creative Leadership (CCL) di Greensboro, Carolina Utara,
Amerika Serikat. Studi tersebut menganalisis bagaimana pemikiran sekitar 361
sampel yang terdiri atas pendiri perusahaan maupun organisasi top di area
tersebut. Penelitian yang dikomandoi Gentry dan koleganya (2012) menghasilkan

sebuah spekulasi mengenai teori praktis bahwa manusia yang merasa lahir sebagai
pemimpin cenderung akan mengintervensi anak buahnya untuk mengikuti egonya,
sementara manusia yang berkelut dengan dirinya kemudian melahirkan jiwa
kepemimpinan justru akan lebih mengajak teman di sekitarnya untuk beraksi juga
bertindak maju bersama, menuju pencapaian yang lebih baik.
Studi di atas mengungkapkan sebuah perspektif aktual mengenai evolusi
definisi kepemimpinan. Bahwa sosok inspiratif tokoh kepimimpinan tidak lain
merupakan cerminan dirinya sendiri. Untuk menjadi pemimpin ditegaskan pula
oleh tokoh muda Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) berasal dari Pakistan, Fawzia
Koohi. Koohi adalah gadis muslim belia yang berhasil mengajak kaumnya untuk
bangkit meski dilanda peperangan dan serangan dari berbagai sektor. Dicatat oleh
United Nations Development Programme (UNDP, 2009) pernyataan Koohi yang
menyetujui konsep asumsi CCL menyebutkan potensi eksistensi kepemimpinan
termanifestasi pada setiap individu, yang dapat dikembangkan dan dipertajam
melalui eksplorasi kapasitas tersembunyi tersebut. Tiap individu adalah presiden
bagi dirinya sendiri yang akan menginspirasi tokoh lainnya menjadi kekuatan
yang sanggup memimpin raga maupun jiwa dirinya masing-masing.
Melalui opini-opini tersebut, lantas bagaimana perspektif inti dari sebuah
makna kepemimpinan? Kata pemimpin, merujuk dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), adalah personifikasi untuk kata kerja memimpin yang
kemudian terdefinisi sempurna dalam artian seseorang yang mampu mengajak,
membimbing, atau menuntun. Menyadur dan mendalami segala definisi
terkorelasi dengan kepemimpinan, didapat sebuah kesimpulan matang mengenai
makna di balik konteks ini. Dalam perspektif penulis, anggapan kepemimpinan
berarti bangkitnya jiwa legendaris seorang pemimpin yang potensi eksistensi
mutlak hadir dalam diri individu dunia. Bangkitan jiwa ini akan membawa
individu untuk mencapai pembawaan moral yang mengajak potensi pasif lainnya
menjadi aktif. Tiap jiwa mampu menjadi pemimpin, pemimpin bagi dirinya
sendiri, keluarga, juga bangsa. Pemimpin yang mampu mengarahkan jiwa lainnya
ke arah yang lebih baik.

Paradigma Islam dalam Dunia Kepimipinan Modern

Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi


petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk
senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi. (QS. Al-Anbiya: 73)

Empati dan Mentalitas: Kunci Pembangunan Kepimpinan

Anda mungkin juga menyukai