Anda di halaman 1dari 3

Pajak Rokok

Department of Revenue Washington State merumuskan pajak rokok secara singkat namun
mencakup semuanya, It is a tax on the sale, use, consumption, handling, possession, or distribution
of cigarettes in Washington , pajak rokok adalah pajak pada penjualan, penggunaan, konsumsi,
menangani, kepemilikan, atau pendistribusian dari rokok di Washington.
Menurut Illinois Department of Revenue (IDOR), pajak ini dikenakan pada orang-orang yang
terlibat dalam bisnis sebagai distributor produk tembakau (selain rokok), termasuk cerutu; cerutu;
stogies; periques; pasir, plug-cut, pengriting, atau rokok siap konsumsi; tembakau atau tepung
tembakau; cavendish; pemasangan dan pelintingan tembakau; pemotongan tembakau dan lainnya;
menolak memo, kliping, potongan dan penyisiran tembakau; dan jenis dan bentuk tembakau yang
cocok untuk mengunyah atau merokok lainnya. Setiap negara distributor harus membayar pajak ini
jika mereka menjual produk tembakau kepada pengecer atau konsumen.
Menurut Philip Morris dalam website-nya Philip Morris International, pemerintah
menggunakan pajak rokok untuk mencapai beberapa tujuan. Pajak atas cukai dan pengukuran fiskal
lainnya digunakan untuk pemerintah untuk menambah penerimaan negaranya. Selain menambah
penerimaan, dapat membantu mencapai tujuan kesehatan publik lebih lanjut dengan mengurangi
konsumsi tembakau atau rokok.
Philip Morris juga menggolongkan tiga tipe pajak yang dikenakan atas tembakau atau rokok,
yaitu:

excise tax atau sering disebut pajak atas cukai. Pajak atas cukai ini dikenakan untuk
penyeleksian konsumsi. Biasanya dikenakan pada alkohol, tembakau, dan bahan bakar, dan
di beberapa negara untuk berbagai jenis produk seperti minuman ringan, kopi, dan teh;

customs duties dikenal dengan bea cukai. Bea cukai dikenakan atas barang impor;

value added tax (VAT) lebih dikenal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia, pajak ini
pajak atas konsumsi yang dikenakan pada konsumsi umum yang berlaku untuk semua
barang dan jasa.
Pajak atas cukai rokok dapat dikenakan dengan cara yang berbeda sesuai dengan Negara

masing-masing. Beberapa negara seperti Australia, Afrika Selatan, dan Norwegia mengantu
pemungutan pajak rokok secara spesifik, yang dimana dikenakan per rokok. Negara lainnya seperti
Thailand, Paraguay, Venezuela dan Maroko, pemungutan pajak atas cukai (ad volem), yang dimana
dikalkulasi dalam persentase dari harga. Sistem pajak ini dikenal dengan sistem single tier, yang
dikarenakan semua rokok merupakan subjek pajak yang menggunakan satu tarif pajak (baik pajak
spesifik atau pajak atas cukai).
Tak hanya itu, banyak negara lainnya yang memperkenalkan sistem yang lebih komplikasi.
Umumnya disebut sebagai sistem multi-tiered, yang dimana rokok dikelompokkan jadi beberapa
kategori (berdasarkan harga retail, berdasarkan ukuran rokok, atau berdasarkan kemasan) yang
nantinya menghasikan tarif yang berbeda di setiap negara.
Menurut Wasserman dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul How Effective Are Excise Tax
Increases in Reducing Cigarette Smoking? , sejalan banyaknya korban kesehatan yang telah
direnggut oleh rokok, pemerinta h telah mendorong pengembangan dan pelaksanaan berbagai
program dan kebijakan untuk mengendalikan rokok di seluruh negeri, mulai dari pendidikan, inisiatif,
memodifikasi perilaku perokok, sampai kebijakan untuk membatasi merokok di tempat umum dan
kebijakan pajak atas cukai rokok. Banyak penelitian yang mengatakan ada pandangan optimis pada
potensi pajak atas cukai rokok untuk mengurangi konsumsi rokok.
Sejalan dengan Wasserman, Meier dan Licari dalam jurnalnya The Effect of Cigarette Taxes

on Cigarette Consumption, 1955 through 1994, pemerintah menerapkan pajak atas cukai rokok
untuk dua alasan, yaitu: untuk menaikan pendapatan khususnya pendapatan daerah dan untuk
mengurangi perokok atau kegiatan merokok.
Menurut Kaiserman dan Rogers dalam Meier dan Licari, logika pengenaan pajak atas cukai
rokok diambil langsung dari teori ekonomi. Jika kenaikan tarif pajak atas cukai rokok meningkatkan
biaya rokok, maka hukum penawaran dan permintaan menunjukkan bahwa konsumsi rokok akan
berkurang.

Daftar Pustaka
Sumber Elektronik:
Department of Revenue Washington State dalam
http://dor.wa.gov/content/findtaxesandrates/othertaxes/tax_cigarette.aspx , diunduh pada 04
Oktober 2014, pukul 23:00.

Illinois Department of Revenue dalam


http://tax.illinois.gov/Businesses/TaxInformation/excise/tobacco.htm , diunduh pada 04 Oktober
2014, pukul 23:10.

Philip Morris dalam


http://www.pmi.com/eng/tobacco_regulation/tobacco_taxation/pages/tobacco_taxation.aspx ,
diunduh pada 04 Oktober 2014, pukul 23:15.

Jurnal:
Meier and Licari. 1997. The Effect of Cigarette Taxes on Cigarette Consumption, 1955 through 1994.
Published by American Journal of Public Health.
Wasserman , Jeffrey. 1992. How Effective Are Excise Tax Increases in Reducing Cigarette Smoking?.
Published by National Center for Biotechnology Information.

Anda mungkin juga menyukai