Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER-30/PJ/2015
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara
Pembayaran dan Penyetoran Pajak, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2009 tentang Bentuk
Formulir Surat Setoran Pajak;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan


Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4999);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03/2008
tentang Wajib Pajak Badan Tertentu sebagai Pemungut Pajak
Penghasilan dari Pembeli atas Penjualan atas Barang yang
Tergolong Sangat Mewah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.03/2015;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010
tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan
dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di
Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Keuangan...
-2-

Keuangan Nomor 107/PMK.010/2015;


5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014
tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PERUBAHAN


KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN
PAJAK.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-38/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran
Pajak diubah sebagai berikut:
1. Mengubah Petunjuk Pengisian Formulir Surat Setoran Pajak
pada Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-38/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak
menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal ini, yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
2. Mengubah Jenis Setoran 403 pada Kode Akun Pajak 411122
menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan
Direktur Jenderal ini, yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
3. Menambahkan Jenis Setoran 404 pada Kode Akun Pajak
411122 menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal ini, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
4. Menambahkan Akun Pajak dan Jenis Setoran Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal ini, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal II
(1) Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Peraturan Direkur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2013
tentang Bentuk dan Isi Surat Setoran Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan...
-3-

(2) Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
PAJAK

Ttd.

SIGIT PRIADI PRAMUDITO


LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-30/PJ/2015
TANGGAL : 5 AGUSTUS 2015
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK (SSP)

NPWP Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dimiliki Wajib Pajak.
Nama WP Diisi dengan Nama Wajib Pajak (WP).
Alamat WP Diisi sesuai dengan alamat yang tercantum dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
Catatan: Bagi WP yang belum memiliki NPWP:
1. NPWP diisi dengan 00.000.000.0 – XXX.000.
2. XXX diisi dengan Nomor Kode KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pembayar pajak, kecuali:
a. dalam hal pembayaran PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, dan
mmmPPN atas Kegiatan Membangun Sendiri, diisi dengan Nomor Kode KPP lokasi Objek Pajak, dan
b. dalam hal pembayaran PPN terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud
mmmdan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar daerah pabean, diisi dengan Kode KPP dari pihak yang
mmmmemanfaatkan BKP Tidak Berwujud dan/atau JKP dari luar daerah pabean tersebut.
Nama dan Alamat diisi lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas lain yang sah.

NOP Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak (NOP) berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT), Surat Ketetapan Pajak (SKP), atau Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
Alamat Objek Pajak Diisi sesuai dengan alamat tempat Objek Pajak berada berdasarkan SPPT.
Catatan: Wajib diisi untuk pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak yang terutang atau transaksi yang
terkait dengan tanah dan/atau bangunan yaitu transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan
kegiatan membangun sendiri.

Kode Akun Pajak Diisi dengan angka Akun Pajak sebagaimana dalam Lampiran II (Kode Akun Pajak dan
Kode Jenis Setoran) untuk setiap akun pajak yang akan dibayar atau disetor.
Kode Jenis Setoran Diisi dengan angka dalam kolom “Kode Jenis Setoran” sebagaimana dalam Lampiran II
untuk setiap jenis setoran pajak yang akan dibayar atau disetor.
Catatan: Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan lengkap agar kewajiban perpajakan yang telah
dibayar dapat diadministrasikan dengan tepat.
Uraian Pembayaran Diisi sesuai dengan uraian dalam kolom “Jenis Setoran” yang berkenaan dengan Kode
Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan Hak atas Tanah dan
Bangunan, dilengkapi dengan nama pembeli.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Persewaan Tanah dan Bangunan yang
disetor oleh yang menyewakan, dilengkapi dengan nama penyewa.

Masa Pajak Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom Masa Pajak untuk masa
pajak yang dibayar atau disetor. Pembayaran atau penyetoran untuk lebih dari satu
masa pajak dilakukan dengan menggunakan satu SSP untuk setiap masa pajak.
Untuk Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, dapat menyetorkan PPh Pasal 25 untuk
beberapa Masa Pajak dalam satu SSP.
Untuk pajak tahunan, seluruh masa pajak diberi tanda silang.
Tahun Pajak Diisi dengan tahun terutangnya pajak.

Nomor Ketetapan Diisi dengan nomor ketetapan yang tercantum pada Surat Ketetapan Pajak (SKPKB,
SKPKBT, SKP PBB) atau Surat Tagihan Pajak (STP, STP PBB) hanya apabila SSP
digunakan untuk membayar atau menyetor pajak yang kurang dibayar/disetor
berdasarkan Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak, atau putusan lain.

Jumlah Pembayaran Diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor dalam rupiah penuh.
Pembayaran pajak dengan menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat (bagi WP
yang diwajibkan melakukan pembayaran pajak dalam mata uang Dollar Amerika
Serikat), diisi secara lengkap sampai dengan sen.
Terbilang Diisi dengan jumlah pajak yang dibayar atau disetor dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesia.

Diterima oleh Kantor Diisi dengan tanggal penerimaan pembayaran atau setoran oleh Kantor Penerima
Penerima Pembayaran Pembayaran, tanda tangan, dan nama jelas petugas penerima pembayaran atau setoran,
serta cap/stempel Kantor Penerima Pembayaran.
Wajib Pajak/Penyetor Diisi dengan tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda tangan, dan nama
jelas Wajib Pajak/Penyetor serta stempel usaha.
Ruang Validasi Kantor Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank
Penerima Pembayaran (NTB), atau NTPN dan Nomor Transaksi Pos (NTP) oleh Kantor Penerima Pembayaran.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Ttd.

SIGIT PRIADI PRAMUDITO


LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
NOMOR : PER-30/PJ/2015
TANGGAL : 5 AGUSTUS 2015

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

2. Kode Akun Pajak 411122 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
403 PPh Pasal 22 atas Penjualan untuk pembayaran PPh Pasal 22 atas
Barang yang Tergolong Penjualan Barang yang Tergolong Sangat
Sangat Mewah Mewah
404 PPh Pasal 22 atas Ekspor untuk pembayaran PPh Pasal 22 atas
Komoditas Tambang Ekspor Komoditas Tambang Batubara,
Batubara, Mineral Logam, Mineral Logam, dan Mineral Bukan Logam
dan Mineral Bukan Logam

28. Kode Akun Pajak 411313 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Perkebunan harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
PBB Sektor Perkebunan
300 STP PBB Sektor Perkebunan untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam STP
PBB Sektor Perkebunan
310 SKP PBB Sektor Perkebunan untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SKP
PBB Sektor Perkebunan
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali

29. Kode Akun Pajak 411314 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perhutanan

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor Perhutanan untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
PBB Sektor Perhutanan
300 STP PBB Sektor Perhutanan untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam STP
PBB Sektor Perhutanan
310 SKP PBB Sektor Perhutanan untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SKP
PBB Sektor Perhutanan
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali
-2-

30. Kode Akun Pajak 411315 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan
untuk Pertambangan Mineral dan Batubara

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
Pertambangan Mineral dan PBB Sektor Pertambangan untuk
Batubara Pertambangan Mineral dan Batubara
300 STP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam STP
Pertambangan Mineral dan PBB Sektor Pertambangan untuk
Batubara Pertambangan Mineral dan Batubara
310 SKP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SKP
Pertambangan Mineral dan PBB Sektor Pertambangan untuk
Batubara Pertambangan Mineral dan Batubara
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali

31. Kode Akun Pajak 411316 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan
untuk Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
Pertambangan Minyak Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
dan Gas Bumi Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi
300 STP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam STP
Pertambangan Minyak Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
dan Gas Bumi Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi
310 SKP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SKP
Pertambangan Minyak Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
dan Gas Bumi Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali

32. Kode Akun Pajak 411317 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan
untuk Pertambangan Panas Bumi

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
Pertambangan Panas Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
Pertambangan Panas Bumi
300 STP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih
Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam STP
Pertambangan Panas Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
Pertambangan Panas Bumi
-3-

310 SKP PBB Sektor untuk pembayaran jumlah yang masih


Pertambangan untuk harus dibayar yang tercantum dalam SKP
Pertambangan Panas Bumi PBB Sektor Pertambangan untuk
Pertambangan Panas Bumi
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali

33. Kode Akun Pajak 411319 untuk Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Lainnya

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 SPPT PBB Sektor Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SPPT
PBB Sektor Lainnya
300 STP PBB Sektor Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam STP
PBB Sektor Lainnya
310 SKP PBB Sektor Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SKP
PBB Sektor Lainnya
390 Pembayaran atas Surat untuk pembayaran jumlah yang masih
Keputusan Pembetulan, harus dibayar yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Putusan Banding, atau Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Putusan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Ttd.

SIGIT PRIADI PRAMUDITO

b.

Anda mungkin juga menyukai