Anda di halaman 1dari 13

TETANUS

Anwar Wardi, Sitti Airiza Jenie,


Robiah Khairani Hasibuan

Seluruh

dunia : 1 juta/th, AS <


50 kasus/th terutama di daerah
tropis
Angka Mortalitas: 20 -50%
Negara berkembang: Prevalensi
tinggi
Indonesia angka mortalitas
11%
Epidemiologi

Clostridium tetani

Etiologi

Patofisiologi

Patofisiologi

Demam/riwayat

demam
Port dentre : luka yang mengalami
nekrosis, gigi berlubang
Trismus/mulut mengunci/risus
sardonicus
Opistotonus : tubuh kaku seperti
papan
Kekakuan umum di seluruh tubuh

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis

Manifestasi

klinis
Port dentre luka
terbuka yang nekrosis
Pemeriksaan penunjang
tidak diperlukan
Diagnosis

Peritonitis
Iritasi

meningeal
Rabies
Abses peritonsilar
Spasmofilia
Diagnosis banding

Monitor ketat PERNAPASAN persiapan


pemasangan ETT bila ventilasi tidak
adekuat
Intake adekuat (NGT)
Usahakan dirawat di ruang yang kurang
cahaya dan dingin untuk mengurangi
stimulus eksternal
Debridement bila ditemukan luka

Tata Laksana

ATS

20.000 IU selama 3 hari


berturut-turut
Pemberian sedatif untuk
mengurangi kekakuan
(diazepam 30-60 mg/24 jam)
Antibiotika untuk gram negatif
Sesuai gejala dan tanda klinis
yang ditemukan
Tata Laksana

Imunisasi

TT 5 kali/hidup, jarak
6 bulan 1 tahun (dewasa)
Tiap kali luka yang berpotensi
tetanus, berikan ATS
Imunisasi DPT, DT I, DT II
(anak)

Pencegahan

Quo

ad vitam = dubia ad
malam
Quo ad sanactionam =
dubia ad malam
Quo ad functionam =
dubia
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai