Anda di halaman 1dari 33

Magister Manajemen Univ.

Muhammadiyah Yogyakarta

Penganggaran Modal

(Capital Budgeting)
Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang
mendapat

perhatian

karena

jangka

waktu

pengembalian

biasanya lebih dari satu tahun, membutuhkan biaya yang besar


dan sulit untuk divestasi jika terjadi kegagalan.
Misal PT Surya Jati Kencana membeli sebuah mesin baru
dengan harga perolehan (harga beli dan instalasi) sebesar
Rp100.000.000,-, umur ekonomis 5 tahun, dengan rencana
mampu meningkatkan penjualan, namun ternyata rencana
tersebut tidak dapat terpenuhi.
Jika mesin tersebut dijual laku Rp40.000.000,- dan jika
masih dipertahankan perusahaan harus mengeluarkan biaya
penyusutan sebesar Rp20.000.000,- per tahun (penyusutan
Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 81

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


dihitung dengan metode garis lurus, umur ekonomis 5 tahun).
Oleh sebab itu sebelum melakukan investasi aktiva tetap perlu
dilakukan studi kelayakan dengan seksama.

Perhitungan Proceed (Cash Flow)


Dalam analisis penilaian investasi aktiva tetap digunakan
dasar aliran kas masuk atau proceed (cash flow) bukan laba yang
dilaporkan dalam buku (laporan Laba/Rugi) karena:
a.

Agar

dapat

menghasilkan

keuntungan

tambahan

perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan


kembali.
b.

Keuntungan yang tertera dalam buku belum tentu dalam


bentuk kas sehingga keuntungan yang tertera dalam buku
belum

mencerminkan

jumlah

kas

yang

ada

dalam

perusahaan.
c.

Penyusutan yang tertera dalam buku bukan merupakan


pengeluaran kas, sehingga penyusutan merupakan sumber
dana (lihat bab sebelumnya).

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 82

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Dalam menentukan proceed pada perusahaan yang tidak


memiliki hutang (unleverage) digunakan rumus 1, sedangkan
untuk perusahaan yang memiliki hutang (unleverage) digunakan
rumus 2 sebagai berikut:

Proceed = EAT + Depresiasi


Proceed = EAT + Depresiasi + {(1 t) bunga}
Contoh 1
PT Alam Selaras membeli mesin baru dengan harga
perolehan Rp100.000.000,-, dengan umur ekonomis 5 tahun.
Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus (straight

line method). Pada awal tahun keenam mesin tersebut laku dijual
sebesar Rp20.000.000,-. Laba bersih setelah pajak (EAT) pada
tahun pertama Rp15.000.000,- dan mengalami peningkatan per
tahun 10%. Hitunglah proceed selama 5 tahun.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 83

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Penyelesaian
Penyusutan per tahun =

[100.000.000-20.000.000]

/5

= Rp16.000.000,-

R u m us 1
Tahun

EAT

Penyusutan

Proceed

Rp15.000.000,- 16.000.000

Rp31.000.000,-

Rp16.500.000,- 16.000.000

Rp32.500.000,-

Rp18.150.000,- 16.000.000

Rp34.150.000,-

Rp19.965.000,- 16.000.000

Rp35.965.000,-

Rp21.961.500,- 16.000.000

Rp37.961.500,-

Nilai residu

Rp20.000.000,Jumlah Rp191.576.500,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 84

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Contoh 2
Perusahaan Alam Berlian membeli mesin baru dengan
harga perolehan Rp100.000.000,-, dengan umur ekonomis 5
tahun. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus

(straight line method). Pada awal tahun keenam mesin tersebut


laku dijual sebesar Rp20.000.000,-. Untuk membiayai investasi
ini 40% menggunakan hutang jangka panjang dengan tingkat
suku bunga per tahun 18%. Laba bersih setelah pajak (EAT)
pada tahun pertama Rp15.000.000,- dan mengalami peningkatan
per tahun 10%. Pajak penghasilan perusahaan 40%. Hitunglah

proceed selama 5 tahun.

Penyelesian
Penyusutan per tahun =

[100.000.000 - 20.000.000]

/5

= Rp16.000.000,Biaya bunga per tahun = 40%x18%x100.000.000 = 7.200.000


Biaya bunga setelah pajak = (1 0,4) * 7.200.000
= Rp4.320.000,Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 85

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

R u m us 2
Tahun

EAT

Penyusutan

[1-t] *
bunga

Proceed

Rp15.000.000,- 16.000.000 4.320.000

Rp35.320.000,-

Rp16.500.000,- 16.000.000 4.320.000

Rp36.820.000,-

Rp18.150.000,- 16.000.000 4.320.000

Rp38.470.000,-

Rp19.965.000,- 16.000.000 4.320.000

Rp40.285.000,-

Rp21.961.500,- 16.000.000 4.320.000

Rp42.281.500,-

Nilai residu

Rp20.000.000,-

Jumlah Rp213.176.500,Antara perusahaan tidak memiliki hutang (unleverage)


dan memiliki hutang (leverage), dapat menggunakan rumus:

Proceed = [EBIT *(1 - t)] + Depresiasi

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 86

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Contoh 3
Keterangan
Penjualan

Leverage

Unleverage

Rp100.000.00,- Rp100.000.00,-

Biaya variabel (Rp30.000.000,-) (Rp30.000.000,-)


Biaya tetap

(Rp40.000.000,-) (Rp40.000.000,-)

Depresiasi

(Rp16.000.000,-) (Rp16.000.000,-)

EBIT
Bunga

EBT

Rp14.000.000,- Rp14.000.000,(Rp7.200.000,-)

Rp6.800.000,-

Rp14.000.000,-

Pajak (40%) (Rp2.720.000,-) (Rp5.600.000,-)

EAT

Rp4.080.000,-

Rp8.400.000,-

Depresiasi

Rp16.000.000

Rp16.000.000,-

Bunga(1-t)

Rp4.320.000,-

Proceed

Rp24.400.000,- Rp24.400.000,-

Proceed = [(14.000.000)x(1 0,4)] + 16.000.000


= 2 4 . 4 0 0 . 0 00

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 87

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

M et o d e P en i l a i a n I n v es t a si
1. Average Rate of Return atau Accounting

Rate of Return (ARR)


2. Payback Period (PBP)
3. Discounted Payback Period (DPBP)
4. Net Present Value (NPV)
5. Internal Rate of Return (IRR)

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 88

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Metode Average Rate of Return atau

Accounting Rate of Return (ARR)


Metode ini merupakan metode yang paling sederhana
dan cara menentukan besarnya average rate of return,
digunakan rumus, sebagai berikut:

Average Rate of Return =

EAT

Contoh 4
Perusahaan Juwita mempunyai data, sebagai berikut:
Investasi = Rp150.000.000,Umur ekonomis = 4 tahun
Nilai residu = -

Discount rate = 10%


Metode penyusutan

Garis lurus

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 89

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Tahun

Laba setelah pajak (EAT)

Rp10.000.000,-

Rp12.500.000,-

Rp15.000.000,-

Rp17.500.000,-

Hitunglah Average Rate of Return (ARR)

Penyelesaian
Tahun

Laba setelah pajak (EAT)

Rp10.000,-

Rp12.500,-

Rp15.000,-

Rp17.500,-

Jumlah

Rp55.000,-

Rata-rata

Rp13.750,-

Jadi Average Rate of Return (ARR) = Rp13.750,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 90

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Metode Payback Period (PBP)


Metode ini untuk menilai berapa lama proceed dapat
menutup investasi atau berapa lama investasi akan kembali.
Kriteria diterima atau ditolak usulan investasi dengan
metode ini adalah:
1.

Payback period harus lebih pendek dibanding payback


period maksimum (umur ekonomis atau umur investasi),
misal: Perusahaan Juwita (contoh 4) menghasilkan payback

period lebih dari 4 tahun maka investasi ditolak.


2.

Jika kita akan memilih salah satu dari beberapa usulan


investasi maka kita gunakan payback period yang paling
pendek dengan catatan payback period tidak melebihi

payback period maksimum (umur investasi).

Kunggulan PBP
Sederhana dan mudah diterapkan.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 91

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Kelemahan PBP
1.

Mengabaikan proceed setelah payback period terpenuhi.

2.

mengabaikan discount rate (tingkat keuntungan yang


layak).
Untuk mengatasi kelemahan dari metode payback period

digunakan discounted payback period (pembahasan setelah

IRR).

Contoh
Menggunakan contoh 4, hitunglah payback period (PBP).
Untuk menghitung besarnya payback period (PBP), terlebih
dahulu dihitung besarnya proceed.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 92

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Pr o c e e d
Tahun

EAT

Penyusutan

Proceed

Rp10.000,-

37.500

Rp47.500,-

Rp12.500,-

37.500

Rp50.000,-

Rp15.000,-

37.500

Rp52.500,-

Rp17.500,-

37.500

Rp55.000,-

Payback Period (PBP)


Keterangan
Investasi

Rp150.000.000,-

Proceed tahun 1 (Rp47.500.000,-)


Sisa

Rp102.500.000,-

Proceed tahun 2 (Rp50.000.000,-)


Sisa

Rp52.500.000,-

Proceed tahun 3 (Rp52.500.000,-)


Sisa

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 93

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Jadi Payback period selama 3 tahun. Berdasarkan kriteria
investasi ini dapat diterima karena payback period kurang dari 4
tahun (umur ekonomis).

Metode Net Present Value (NPV)


Metode ini paling banyak digunakan karena menggunakan
dasar untuk penilaian proceed selama umur investasi dan

discount rate (mempertimbangkan time value of money).


Kriteria diterima atau ditolak usulan investasi dengan
metode NPV :
1.

Nilai net present value (NPV) lebih besar sama dengan 0


(NPV 0), misal: Perusahaan Juwita (contoh 4)
menghasilkan NPV = 0 maka investasi diterima.

2.

Jika kita akan memilih salah satu dari beberapa usulan


investasi maka kita gunakan NPV yang paling besar,
dengan catatan NPV minimal sama dengan Rp0,-.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 94

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Contoh
Menggunakan contoh 4, hitunglah net present value (NPV).

Penyelesaian

Net present value (NPV)


Tahun

Proceed

DF (10%)

PV of Proceed

Rp47.500.000,-

0,9091

Rp43.182.250,-

Rp50.000.000,-

0,8264

Rp41.320.000,-

Rp52.500.000,-

0,7513

Rp39.443.250,-

Rp55.000.000,-

0,6830

Rp37.565.000,-

Total PV of Proceed

Rp161.510.500,-

Investasi

(Rp150.000.000,-)

Net present value (NPV)

Rp11.510.500,-

Keterangan: DF= Discount Factor, dapat dihitung:


1
0,9091 =
1
[1 + 0,1]

1
0,8264 =
2
[1 + 0,1]

1
0,7513 =
3
[1 + 0,1]

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 95

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Atau jika menggunakan kalkulator dapat dihitung dengan cara:
1.1

0.9091

0.8264

0.7513

0.6830

1.1 = 1+10%
Jadi NPV = Rp11.510.500,-. Berdasarkan kriteria investasi
ini dapat diterima atau layak (feasible), karena NPV 0.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 96

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Profitability Index (PI)


Profitability index (PI) merupakan indeks untuk mengukur
apakah investasi itu layak atau tidak layak. Kriteria investasi
dinyatakan diterima jika PI 1.

Total Present Value of Proceed


Profitability Index (PI) =
Investasi
Dari contoh di atas dapat dihitung

PI =

[161.510.500]

/[150.000.000] = 1,07674

Berdasarkan kriteria investasi dinyatakan diterima karena PI 1.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 97

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Metode Internal Rate of Return (IRR)


Metode ini pada dasarnya adalah mencari besarnya

discount rate yang dapat menyamakan antara investasi dengan


total present value of proceed.
Kelemahan dari metode ini jika discount rate selama umur
investasi tidak sama, misal: pada tahun pertama DR=10%, pada
tahun kedua dan seterusnya selama umur investasi DR=11%.
Pada hal hasil perhitungan IRR selama umur investasi
hanya satu, misal 10,55%, sehingga tidak dapat mengatasi jika

DR selama umur investasi tidak sama.


Untuk mengatasi kelemahan ini digunakan metode marginal

internal rate of return (MIRR) (tidak dibahas pada tulisan ini).


Kriteria diterima atau ditolak usulan investasi dengan
metode IRR:
1.

Besarnya internal rate of return (IRR) lebih kecil sama


dengan discount rate (IRR DR) misal: Perusahaan Juwita
(contoh) menghasilkan IRR = 10% maka investasi diterima.
Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 98

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


2.

Jika kita akan memilih salah satu dari beberapa usulan


investasi maka kita gunakan IRR yang paling besar, dengan
catatan IRR minimal sama dengan DR, misal 10% (contoh).
Cara yang digunakan untuk mencari besarnya IRR dengan

cara coba-coba (trial and error). Jika hasil perhitungan NPV lebih
besar 0 atau [positif] maka kita harus menentukan DR yang
menghasilkan NPV lebih kecil 0 atau [negative]. Agar diperoleh

NPV negative maka DR perlu dinaikkan dan agar diperoleh NPV


positif maka DR perlu diturunkan.

Contoh
Menggunakan contoh 4, hitunglah internal rate of return

(IRR).

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 99

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Penyelesaian

Internal rate of return (IRR)


Tahun

Proceed

DF (10%)

PV of Proceed

Rp47.500.000,-

0,9091

Rp43.182.250,-

Rp50.000.000,-

0,8264

Rp41.320.000,-

Rp52.500.000,-

0,7513

Rp39.443.250,-

Rp55.000.000,-

0,6830

Rp37.565.000,-

Total PV of Proceed Rp161.510.500,Investasi

(Rp150.000.000,-)

Net present value (NPV)

Rp11.510.000,-

Tahun

Proceed

DF (10%)

Rp47.500.000,-

0,8621

Rp40.949.750,-

Rp50.000.000,-

0,7432

Rp37.160.000,-

Rp52.500.000,-

0,6407

Rp33.636.750,-

Rp55.000.000,-

0,5523

Rp30.076.500,-

Total PV of Proceed
Investasi

Net present value (NPV)

PV of Proceed

Rp142.123.000,(Rp150.000.000,-)
(Rp7.877.000,-)

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 100

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Total PV of Proceed ;
DR = 10%
Investasi

NPV
161.510.500
positip
11.510.500
150.000.000

19.387.500
-7.877.000

Total PV of Proceed ;
DR = 16%

142.123.000

NPV
negatip

11.510.500
IRR = 10% + ( x 6%) = 10% + 3,5622% = 13,5622%
19.387.500

Atau
- 7.877.000
IRR = 16% + ( x 6%) = 16% - 2,4378% = 13,5622%
19.387.500

Keterangan:
11.510.500 = 161.510.500 - 150.000.000

6% = 16% - 10%

19.387.500 = 161.510.500 - 142.123.000


7.877.000 = 150.000.000 - 142.123.000
Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 101

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Jadi internal rate of return = 13,5622%. Berdasarkan
kriteria maka investasi ini dapat diterima karena IRR DR.

Metode Discounted Payback Period (DPBP)


Metode ini digunakan untuk mengatasi kelemahan dari
metode payback period karena mengabaikan discount rate. Cara
yang digunakan adalah proceed yang telah disesuaikan dengan

discount rate.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 102

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Keterangan
Investasi

Rp150.000.000,-

PV of proceed tahun 1 (Rp43.182.250,-)


Sisa

Rp.,-

PV of proceed tahun 2 (Rp41.320.000,-)


Sisa

Rp.,-

PV of proceed tahun 3 (Rp39.443.250.,-)


Sisa

Rp.,-

PV of proceed tahun 4 (Rp37.565.000,-)

I n ve s t a s i P e n g g a n t i a n
Alat analisis yang digunakan untuk menilai apakah
penggantian aktiva tetap layak dilaksanakan adalah net present

value (NPV).

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 103

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Contoh 5
Pada permulaan tahun 2003 perusahaan Kencana membeli
seperangkat mesin dengan harga Rp30.000.000,- dengan umur
penggunaan (life time) 15 tahun. Pada permulaan tahun 2008
perusahaan memperoleh penawaran mesin baru yang lebih
canggih dengan harga Rp40.000.000,- dengan umur penggunaan
10 tahun.
Apabila mesin lama diganti dengan mesin baru penjualan
dapat ditingkatkan dari Rp40.000.000,- per tahun menjadi
Rp44.000.000,- dan dapat menekan biaya tunai per tahun dari
Rp28.000.000,-

menjadi

Rp25.000.000,-.

Tingkat

pajak

penghasilan 30%. Mesin lama jika dijual saat ini laku


Rp24.000.000,-. Tingkat keuntungan yang disyaratkan12,75%.
Atas dasar data di atas apakah penggantian mesin layak
dilakukan.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 104

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Penyelesaian
Penerimaan penjualan mesin lama
Harga beli mesin lama

Rp30.000.000,-

Penyusutan (5/15) x 30.000.000,- (Rp10.000.000,-)


Nilai buku =

Harga jual mesin lama


Nilai buku

Rp20.000.000,-

Rp24.000.000,(Rp20.000.000,-)
Rp4.000.000,-

Laba
Pajak 30%
Laba bersih penjualan mesin lama

(Rp1.200.000,-)
Rp2.800.000,-

Penerimaan penjualan mesin lama


= 2.000.000 + 2.800.000 = Rp22.800.000,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 105

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Investasi mesin baru
Harga beli mesin baru

Rp40.000.000,-

Penerimaan penjualan mesin lama (Rp22.800.000,-)


Rp17.200.000,-

Investasi mesin baru =

Proceed
Keterangan

Mesin lama

Mesin baru

Penghematan
(Pemborosan)

Penjualan

Rp40.000.000,- Rp44.000.000,-

Rp4.000.000,-

Biaya tunai

Rp28.000.000,- Rp25.000.000,-

Rp3.000.000,-

Penyusutan

Rp2.000.000,-

Rp4.000.000,-

(Rp2.000.000,-)

Total penghematan

Rp5.000.000,-

Pajak 30%

(Rp1.500.000,-)

Penghematan bersih (setelah pajak)

Rp3.500.000,-

Penyusutan

Rp2.000.000,-

Proceed

Rp5.500.000,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 106

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Tingkat keuntungan yang disyaratkan (discount rate) = 12,75%

Discount factor tahun 1 s/d tahun 10 = 5,4809


PV of proceed = 5,4809 x 5.500.000 =
Investasi mesin baru

Rp30.144.950,(Rp17.200.000,-)

Net present value (NPV) =

Rp12.944.950,-

Kesimpulan: NPV = Rp12.944.950 maka penggantian mesin baru


dibenarkan.

Independent, Dependent, dan


Mutually Exclusive
Usulan

investasi

dikatakan

independent, jika usulan

investasi tidak saling mempengaruhi atau dengan kata lain jika


investasi A dipilih investasi yang lain dapat dipilih dengan syarat
layak dan dana yang tersedia mencukupi, misal ada 3 usulan
investasi, yaitu: investasi A, B dan C independent maka jika
investasi A dipilih, investasi B dan C dapat dipilih.

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 107

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


Usulan investasi dikatakan dependent, jika usulan investasi
saling mempengaruhi atau dengan kata lain jika investasi A
dipilih investasi yang lain harus dipilih. Misal ada 3 usulan
investasi, yaitu: investasi A, B dan C dependent maka jika
investasi A dipilih maka investasi B dan C harus dipilih atau jika
investasi C dipilih maka investasi A dan B harus dipilih, ternyata
dana tidak cukup atau salah satu investasi tidak layak maka
investasi A, B dan C harus dibatalkan (ditolak).
Usulan investasi dikatakan mutually exclusive, jika salah
satu dari usulan investasi dipilih maka usulan investasi yang lain
harus ditolak. Misal ada 3 usulan investasi, yaitu: investasi A, B
dan C mutually exclusive maka jika investasi A dipilih maka
investasi B dan C harus ditolak, jika investasi B dipilih maka
investasi A dan C harus ditolak.

Contoh 6
PT Jagung Lestari sedang mempertimbangkan beberapa
dari sepuluh usulan investasi. Dana yang tersedia sebesar
Rp4.000.000,-. Data yang ada sebagai berikut:
Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 108

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Usul Investasi Nilai Investasi Profitabiliy Index (PI)


A

Rp900.000,-

1,13

Rp700.000,-

1,15

Rp1.000.000,-

1,14

Rp1.100.000,-

1,11

Rp750.000,-

1,16

Rp1.200.000,-

1,12

Rp950.000,-

1,10

Rp750.000,-

1,09

Rp600.000

1,18

Rp300.000,-

1,20

Dari data tersebut di atas susunlah kombinasi usulan


investasi yang paling menguntungkan, jika:
a. Semua usul investasi independent
b. Usul investasi A dan I mutually exclusive
c. Usul investasi B dan J dependent

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 109

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Penyelesaian
Mengurutkan usulan investasi berdasarkan PI

terbesar

dan mencari NPV


Usul

Jumlah

Investasi

Investasi

PI

NPV

Cara Menghitung

NPV

300.000 1,20

Rp60.000,- (1,20 1) x 300.000

600.000 1,18

Rp108.000,- (1,18 1) x 600.000

750.000 1,16

Rp120.000,- (1,16 1) x 750.000

700.000 1,15

Rp105.000,- (1,15 1) x 700.000

1.000.000 1,14

Rp140.000,-

900.000 1,13

Rp117.000,-

1.200.000 1,12

Rp144.000,-

1.100.000 1,11

Rp121.000,-

950.000 1,10

Rp95.000,-

750.000 1,09

Rp67.500,-

Dan seterusnya

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 110

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

a. Gabungan usulan investasi yang dipilih, jika setiap usul


investasi independent
Usul Investasi Nilai investasi

NPV

Rp600.000,- Rp108.000,-

Rp750.000,- Rp120.000,-

Rp700.000,- Rp105.000,-

Rp1.000.000,-

Rp140.000

Rp900.000,-

Rp117.000

Jumlah

Rp3.950.000,- Rp590.000,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 111

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta


b. Gabungan usulan investasi yang dipilih, jika usul investasi A
dan I mutually exclusive
Usul Investasi Nilai investasi

NPV

Rp600.000,- Rp108.000,-

Rp750.000,- Rp120.000,-

Rp700.000,- Rp105.000,-

Rp1.000.000,- Rp140.000,-

G
Jumlah

Rp950.000,-

Rp95.000,-

Rp4.000.000,- Rp568.000,-

d. Gabungan usulan investasi yang dipilih, jika usul investasi J


dan B dependent
Usul Investasi Nilai investasi
J
B
Jumlah

Rp3.000.000,-

NPV
Rp60.000,-

Rp700.000,- Rp105.000,Rp3.700.000,- Rp165.000,-

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 112

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Daftar Pustaka

Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8th Edition,


Intermediate Financial Management, Thompson South
Western, USA.
Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE,
Yogyakarta.
Husnan,

Suad

(1998),

Edisi

4,

Penyelesaiannya Manajemen
Penerapan, BPFE, Yogyakarta.

Kumpulan Soal
Keuangan Teori

dan
dan

Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Manajemen Keuangan Teori


dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta.

Ringkasan Teori Manajemen


Keuangan Soal dan Penyelesaiannya, BPFE, Yogyakarta.

Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3,

Wihandaru Sotya PamungkasPenganggaran Modal 113

Anda mungkin juga menyukai