Anda di halaman 1dari 80

SEMEN DENTAL

Amira Pradsnya Paramita


160110130124

Kegunaan
1.

Sebagai bahan tambal/ restorasi

2.

Sebagai bahan perekat atau untuk melekatkan


restorasi atau alat alat lainnya

3.

Basis tambalan

4.

Tambalan sementara

5.

Pengisi saluran akar

6.

Gingival pack surgical dressing

7.

Pulp capping

8.

Core build up

9.

Pit & fissure sealant

Sebagai basis

Perekat alat ortodonti

Perekat restorasi

Pit/ fissure sealant

Pengisi saluran akar

Core built up

Tambalan sementara

Menutup luka setelah operasi

Gingival pack
Menutupi luka stelah operasi
(Surgical dressing)

Short term
(seminggu)
Temporer
Intermediate

Tambalan

Permanen

Long term

Terminologi
Semen dental adalah bahan yang bersifat keras, brittle,
kekuatan relatif rendah

Pulp capping
proses menempatkan agen khusus dengan atau di dekat
pulpa dengan tujuan mendorong pembentukan dentin
baru dan mempromosikan penyembuhan pulpa
Luting

proses dimana mahkota, restorasi dan perangkat lain


yang tetap atau melekat pada struktur gigi
menggunakan bahan intermediate yang disebut semen

Liner dan varnish


liner & varnish adalah agen di dalam suatu pelarut
yang mudah menguap yang bila diterapkan ke
permukaan akan menguap dan meninggalkan
lapisan tipis

Bahan utama
Semen gigi tersedia dalam bentuk bubuk (basa) dan
cairan (asam).
Berdasarkan bentuk bubuknya, semen diklasifikasikan:
a.

Zinc oxida

b.

Ion-leachable glasses

Combe

Klasifikasi
a.

Semen dengan reaksi asam

b.

Bahan yang berpolimerisasi

Cyanoacrylates

Polymer dimethacrylate

Composite polymer-ceramic

c.

Bahan lain

Calcium hydroxida

Gutta percha

Varnish
Combe

Reaksi kimia
Reaksi suatu pembentukan semen adalah interaksi
antara asam dan basa yang menghasilkan suatu
garam berbentuk gel.

MO +

Aseptor proton

2A

MA

Donor proton

+H

2O

Gel-garam

Combe

Persyaratan Bahan Semen


a.

Tidak bersifat racun; tidak mengiritasi pulpa dan jaringan lain

b.

Tidak larut dalam saliva

c.

Perlindungan jaringan pulpa

Penghambat panas

Pelindung kimia

Penghambat arus listrik

d.

Sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin, dan


terhadap allloy emas, porselen, dan akrilik, tapi tidak terhadap
instrumen

e.

Sifat optis : Translusensi & radioopaque

f.

Bersifat bakteriostatis

Combe

Zinc Phosphate Cement

Komposisi
a.

Bubuk

Konstitusi utama adalah zinc oksida

Dapat dijumpai magnesium oksida sampai sekitar 10%

Kadang terdapat sejumlah kecil oksida lainnya atau


garam logama

b.

Cairan
Berupa larutan asam fosfor dalam air. Sering juga
terdapat Zinc dan/atau alumunium fosfat.

Combe

Klasifikasi ADAS No. 8


Tipe I : Fine grained (untuk penyemenan) Film thickness
25m
Tipe II : Medium grained (untuk basis restorasi sementara)
Film thickness 40 m

Manipulasi
a.

Konsistensi : Semakin kental adonan semakin kuat hasil


campuran

b.

Perbandingan : Tidak dilakukan penimbangan bubuk


dan cairan

c.

Pengadonan dilakukan pada glass-lab dingin

d.

Cairan disimpan dalam botol yang tertutup rapat

e.

Komposisi bubuk serupa dengan bahan semen lainnya

f.

Penyemenan

Combe

Reaksi setting
Selama setting dapat terjadi :
a.

Pengeluaran panas, karena reaksi bersifat


eksotermis

b.

Pengerutan/kontraksi

Combe

Waktu setting
Bergantung pada:

a.

Bubuk

Suhu sampai di mana bubuk telah dipanaskan; suhu yang


lebih tinggi

Partikel bubuk yang lebih tinggi mengurangi reaktivitas


bubuk

b. Cairan
Bahan perantara yang ditambahkan memperlambat
kecepatan reaksi dan menambah waktu kerja
c. Cara manipulasi
Empat faktor yg mempercepat setting reaksi:
-

Perbandingan takaran bubuk dan cairan yang tinggi

Sifat-sifat
a.

Sifat-sifat kimia

Suatu adonan yang lebih encer akan lebih mudah larut. Semen larut
sangat lambat pada aquadest tapi lebih cepat pada larutan
dengan pH rendah.
b. Sifat-sifat mekanis
Semen ini lebih kuat dari semen zinc oksid-eugenol tapi tidak sekuat
semen siliko-fosfat
c. Perlindungan terhadap pulpa. Fosfat adalah bahan insulator panas
yang baik
d. Sifat optis opaque
e. Adhesi. Tidak membentuk ikatan kimia dengan enamel atau dentin
f. Sifat-sifat rheologi.

Combe

Modifikasi Zinc fosfat


Fluoride Cement
Menambah stannous fluoride
Kelarutan lebih tinggi/stength lebih rendah
Zinc silicophosphate
Strength lebih tinggi/kelarutan lebih rendah
Melepaskan fluoride
Bersifat translusen
Aplikasi

Zinc Oxide Eugenol Cement

Komposisi
Bubuk
Zinc oksida
Magnesium oksida (dapat dijumpai dalam jumlah kecil)
Zinc asetat (atau garam lainnya) jumlah hingga 1 %
sebagai akselerator untuk reaksi setting

Cairan
Eugenol (konstitusi utama minyak cengkeh)
Minyak olive dalam jumlah hingga 15%
Kadang-kadang diberi asam asetat sebagai akselerator

Various Types
Temporary ZOE Luting Cement (Type I)
Kekuatan dari semen temporer ini dipastikan
cukup rendah untuk dapat memindahkan
restorasi tanpa trauma pada gigi dan
kerusakan pada restorasi
Semen temporer ini menutup kavitas secara
tiba-tiba untuk menghalangi cairan dalam
mulut, setidaknya untuk beberapa saat; oleh
karena itu iritasi yang disebabkan kebocoran
mikro dapat diminimalisasi

Various Types
Long-Term ZOE Luting Cement (Type II)
Semen ini agak sulit untuk dimanipulasi dalam oral
cavity
Ketebalan film dari beberapa produk cenderung
tinggi, dan kelebihan semen setelah setting mungkin
sulit untuk dibuang penggunan semen ZOE untuk
aplikasi dalam jangka waktu lama terutama terbatas
pada situasi ketika sensitivitas gigi bermasalah
Semen tipe ini bagus untuk digunakan pada aplikasi
luting pada provisional akrilik jangka waktu pendek
atau jangka waktu menengah dan perbaikan
denture parsial

Semen EBA
EBA ortho-ethoxybenzoic acid
Rumus:

OC2Hs
COOH

Tabel Perbandingan Semen EBA

Bubuk

Persentase
dalam
satuan berat

Cairan

Persentase
dalam
satuan isi

Zinc oksida
60 74
Eugenol
37,5
Fused quartz
30 34
o
62,5
atau
ethoxybenzo
alumina
6
ic acid
Hydrogenate
Dibandingkan
dengan semen zinc oksid-eugenol yang
d rosin
tidak dimodifikasi
dapat dicatat 2 hal:
Dapat dipergunakan perbandingan P/W yang lebih tinggi pada
semen EBA (7/1 atau lebih)
Sifat-sifat mekanis semen EBA > semen zinc oksida yang tidak
dimodifikasi

Various Types
Temporary ZOE Restorations (Type
III)
Material yang digunakan untuk restorasi
sementara diperkirakan bertahan paling
beberapa hari sampai beberapa minggu
Semen ini dapat memberikan perawatan
restoratif selagi pulpa diobati atau hingga
restorasi jangka lama dibuat dan disemen

Various Types
Intermediate ZOE Restorations
(Type IV)
Pengalaman klinis dengan material tipe ini
menunjukkan bahwa material ini dapat
secara efektif digunakan sebagai material
restoratif untuk waktu setidaknya 1 tahun
Untuk mencapai khasiat yang diinginkan,
bubuk yang cukup harus ditambahkan
untuk
mencapai
kekakuan,
seperti
konsistensi restoratif yang rekat

Reaksi Setting
Pada pengadonan bubuk dengan
cairan dapat terjadi:
Reaksi kimia senyawa zinc eugenolate
Dapat terjadi absorpsi eugenol oleh zinc oksida

Faktor lain yang perlu diperhatikan:


Reaksi setting zinc oksida murni + eugenol murni
(tanpa adanya air)
Bahan yang telah set mengandung beberapa
zinc oksida dan eugenol yang tidak bereaksi

Reaksi Kimia

Bonding To Tooth Structure and


Restoration

Semen ZnOE tidak merekat terhadap


enamel dan dentin

Biasanya tidak dipergunakan sebagai


bahan semen permanen untuk suatu
restorasi

Manipulasi
Tambahkan sejumlah bubuk ke
dalam cairan diperoleh
konsistensi yang kental
Perbandingan P/W dari 4/1
dan 6/1 (satuan berat)

Semen dengan sifat-sifat yang


dikehendaki
Pencampuran dapat dilakukan pada glass slab tipis dan menggunakan
spatula logam tahan karat

Waktu Setting

Tergantung pada:
Bubuk:

Metode pengadaannya
Ukuran partikelnya; bubuk yang lebih halus
bereaksi lebih cepat
Bahan akselerator yang ditambahkan
Perbandingan P/W; adonan yang lebih kental
bahan yang lebih cepat setting
Kontaminasi sewaktu
pengadonan/dilakukannya penambahan air
mempercepat reaksi
Peningkatan suhu reaksi setting semakin
cepat

Sifat
Pengaruh terhadap pulpa sangat kecil
dianjurkan dipakai pada kavitet dalam (dekat ke
pulpa)
Kelarutan dalam air cukup tinggi
Sifat mekanis terlemah di antara semua semen
dental
Perlindungan terhadap pulpa
Penghantar panas yang rendah
Dapat melindungi terhadap asam fosfor yang
berasal dari semen fosfat atau silikat
Penghambat arus listrik
Bersifat opaque
Tidak merekat terhadap enamel dan dentin
Bersifat bakteriostatis dan obtudent

Semen dengan Ikatan Resin

Semen zinc oksid-eugenol dapat


diperoleh baik yang mengandung:
Hydrogenated rosin sekitar 10% pada
bubuknya, atau
Polysterene yang dilarutkan dalam eugenol
larutan 10% (fungsi bahan yang
ditambahkan ini meningkatkan kekuatan
semen)

Properties and Factors Could


Influence

Sifat-sifat Semen ZnOE


Sifat yang menguntungkan
Memiliki adaptasi yang baik
Sifat basa, pH 6,6 8,0
Bersifat sedatif, mengurangi rasa sakit
Bersifat antiseptik dan bakteriostatik
Sifat optis: radioopaque
Melindungi pulpa:
Mempuyai sifat penghantar panas
yang rendah
Dapat melindungi pulpa terhadap
asam phosphor yang berasal dari
semen fosfat atau silikat
Merupakan panghambat arus listrik
Semen yang paling sedikit mengiritasi
pulpa dianjurkan untuk dipakai
pada kavitet dalam yang dekat ke
pulpa

Sifat yang merugikan


Tidak melekat dengan baik terhadap
email dan dentin (tidak bersifat
adhesi)
Sifat mekanis terlemah
Compressive strength 3-4 MPa
hingga 150-55 MPa
Tensile strength 0,32-5,3 MPa
Modulus elastisitas 0,2-5,4 GPa
Sifat kimia: kelarutan terhadap cairan
mulut tertinggi terutama
dikarenakan pelepasan eugenol

Faktor yang Mempengaruhi Setting


Time Semen ZnOE
Powder
Metoda pengadaannya
Ukuran partikelnya; powder yang lebih halus reaksi lebih
cepat

Bahan akselerator yang ditambahkan


Perbandingan powder dengan cairan; adonan lebih
kental setting time lebih cepat
Kontaminasi sewaktu pengadonan/penambahan air
mempercepat reaksi
Peningkatan suhu mempercepat reaksi

Aplikasi zinc-okside eugenol


Sebagai cavity lining
Restorasi sementara
Pulp capping
Bahan pengisi saluran akar
Pembebat/pembalut periodontal

Sumber: Combe, E. C.. 1992. Sari Dental Material (terjemahan). Jakarta: Balai Pustaka

TAMBALAN SEMENTARA

PENGISIAN SALURAN AKAR

PULP CAPPING

Modification

Semen yang Mengandung Ester


Vanillata
Akhir-akhir ini ditemukan
semen yang mengandung
hexyl vanillata dan o
ethoxybenzoic acid (HV-EBA)
pengganti eugenol

Dicampur dengan bubuk zinc


oksida
Semen ini mempunyai
kekuatan yang tinggi dan
tidak mudah larut

Produksi khusus zinc oxide eugenol

Reaksi Pengerasan

Permukaan pertikel
larut oleh asam

melepas ion-ion
Zn, Mg, dan Sn

menyatu ke
rantai polimer
melalui gugus
karboksil

terbentuk garam
ikatan silang

mengeras

KOMPOSISI & BENTUK


Puder terdiri terutama dari zinc oksida,
Terdapat magnesium oksida dalam jumlah yang kecil
Cairannya merupakan larutan asam polyacrylic dalam 40 % air,
dengan berat molekul rata-rata antara 20.000 50.000

Beberapa produk tersedia dengan dua botol cairan dengan


viskositas yang berlainan; cairan yang lebih encer untuk
penyemenan sedangkan yang lebih kental dipakai untuk cavity
lining

Bonding To Tooth Structure


Asam polyacrylic dipercaya mampu bereaksi dengan
ion kalsium melalui carboxyl groups di permukaan
enamel atau dentin

Kekuatan ikatan ke enamel lebih kuat daripada ke


dentin

Restorasi
Dapat digunakan sebagai:
Basis atau sementasi restorasi logam pada cavitas shallow
dan medium depp

Pengadukan
Rasio umum bubuk:cairan:
Untuk penyemenan restorasi 1,5:1
Untuk semen dasar 2:1
Menggunakan alas aduk kaca dan bubuk semen dingin
waktu kerja
Adukan ditempatkan pada gigi saat mengkilap gugus
karboksil cukup untuk mengikat kalsium gigi

Persiapan Permukaan
Kegagalan/fraktur terjadi pada pertemuan semen-logam
Permukaan logam tidak boleh terkontaminasi

Untuk mencegah hasil adhesi yang kurang baik maka semen


harus segera dimasukkan ke dalam gigi setelah pengadonan
Pastikan prmukaan gigi bebas dari saliva untuk mendapatkan adhesi yang
kuat terhadap enamel dan dentin

Pembuangan Kelebihan Semen


Pembuangan kelebihan semen dilakukan setelah mengeras atau segera
setelah tuangan duduk benar di atas gigi
Permukaan luar tepi protesa harus diolesi vaselin

Manipulasi penyemenan konsistensi encer


Manipulasi pelapis cavitas konsistensi
kental
Gunakan instrumen tajam bukan logam

Properties and factors could


influence
Powder/liquid ratio:
semakin besar powder/liquid ratio, akan semakin
meningkat tensile dan compressive strengthnya
Mixing temperature

APLIKASI
Sebagai cavity lining
Bahan semen untuk inlay, mahkota, dan pekerjaan
jembatan
Bahan semen untuk splint dan peralatan orthodonsia

Bahan untuk penyemenan langsung alat orthodonsia

Semen Silikat

Semen Silikat
Sering disebut Sintetic Porselen

Digunakan untuk bahan tambal restorasi gigi anterior


Kegunaan sekunder : restorasi jangka menengah : bahan
perekat untuk peralatan Orthodontik
Sediaan bubuk + cairan (As.Fosfor)
Setelah diaduk massa semen keras dan transulen
Variasi warna
Dalam cairan mulut : berubah warna dan terurai
Mengandung F : anti karies
Bubuk seperti gelas
Setelah diaduk bening

Komposisi
Bubuk :silika (SiO2) 31.5-41.6 %, Aluminia (Al2O3)
29.1%, senyawa Flurida seperti
NaF,CaF2, dan
cryolite (Na3AlF6) dan
beberapa garam calcium
seperti Ca(H2PO4)2.H2O dan CaO 7.7-9.0%.

27.2-

Cairan : as. Fosfat dengan garam butter

Bubuk + cairan = as. Fosfat mengikat permukaan partikel kaca


sehingga mengeluarkan ion Ca2+, Al+3 dan F-

Sifat-sifat
Fisik
tekanan kompresi >>
Tekanan tarik <<

Biologis
pH <3 saat dimasukkan dalam kavitas
Tetap barada <7 bahkan setelah 1 bulan
Respon pulpa diklasifikasikan sebagai uraian
berat

Reaksi Pengerasan
Alumino Silikat Glass + Asam Fosfat Gel (Alumino
Fosfat)

Massa:
a.Mempunyai inti terdiri dari partikel
glass yang tidak bereaksi
b.Di ikat/terpendam dalam gel amorf

Bubuk Silikat + Cairan Semen Bubuk + Asam Silikat


Bubuk + Gel Asam Silikat

Waktu pengerasan
Bergantung pada komposisi bahan pabrik (bubuk yang lebih
halus lebih cepat mengeras)
Faktor yang menghambat pengerasan:
1. Pengadukan yang lebih lama
2. Suhu yang rendah
3. Kehilangan air dari cairan
4. Rasio bubuk/cairan rendah

Manipulasi Silikat
Bubuk diletakkan pada glass slab, dibagi bagian besar dan
kecil
Spatel agate atau cobalt chromium atau spatel plastik (karena
ada silikat).
Gerakan mengaduk melipat
Daerah adukan sempit udara tidak terjebak
Mixing time 1 menit konsistensi 3-8 menit
Adas no.9 faktor mempengaruhi ZnPO4

Glass Ionomer Cements

ionomer kaca yg berfungsi sbg: restorasi gigi


anterior; intermediet restoratif ;bahan perekat pada
alat2 ortodontik; penutup fissure;basis tahan panas

Komposisi

Bubuk : kalsium fluoroaluminosilicate glass


Larutan : asam poly acrylic atau asam icatonic
copolymer dalam air.
Pada beberapa liquid memiliki penadahan aktif
isomer berupa asam tartarik yang dapat
mengakselerasi reaksi.
Kapsul yaitu terdiri dari silicon dioksida, alumunium
trioksida, CaF2, Na3AlF6, AlF3, dan AlPO4.

Aplikasi

- Restoratif kelas V
- Retensi dari restorasi alloy
- Retensi dari pita otrhodontic
- Basis kekuatan tinggi

SEMEN RESIN

Phillips, Science of Dental Materials


Sifat :
1.Tidak larut dalam cairan mulut
2.Bersifat hidrofilik
3.Dapat mengiritasi pulpa

klasifikasi

Tipe 1 : mengandung polimetil-metakkrilat,


sementasi inlay/mahkota
Komposisi :

bubuk
Polimer methyl
metacrylate

Filler anorganik

liquid
Asam methyl metacrylate

Tipe 2 : mengandung bisphenol a dan glycidil


metacrilate

Komposisi :

bubuk
Bis gma
filler

liquid
Asam metacrylate

Chemical activation dilakukan dengan


mencampurkan 2 komponen, terdiri dari bubuk
(powder) dan liquid, dalam paper pad dalam waktu
20-30sec.

waktu pengerasan 4-10 menit

Semen resin didesign untuk penggunaan yang spesifik


seperti restorasi (estetik), crown-bridge, restorasi
logam, orthodonthic brackets, dan lain-lain

Calcium Hydroxide

COMPOSITION AND CHEMISTRY


OF SETTING
Pasta basis produk Kalsium Hidroksida Basa
mengandung calcium tungstate,tribasic calcium
phosphate, and zinc oxide in glycol salicylate.
Pasta Katalis hidroksida mengandung calcium
hydroxide, zinc oxide, and zinc stearate in ethylene
toluene sulfonamide.
Bahan yg bertanggung jawab thdp setting time adlh
kalsium hidroksida dan salisilat, yg bereaksi utk
membentuk kalsium disalicylate amorf.
A light-cured calcium hydroxide base terdiri atas
calcium hydroxide and barium sulfate dispersed in a
urethane dimethacrylate resin.

PROPERTIES
Kalsium hidroksida dpt menetralisir asam posfor yg
terlepas dr semen posfat

pH bahan ini sekitar 11-12; kebasaan ini


menghancurkan daya tahan mikroorganisme yg tdpt
dlm karies gigi

Compressive strength setelah 24 jam: 6-10 MN/m

Tensile strength setelah 24 jam : 1-2 MN/m

MANIPULATION
Kalsium hidroksida dan basis ZOE kekuatan rendah
disediakan sebagai sistem dua-paste. Pasta yg sama
panjang di keluarkan dan ditaruh di atas paper pad
dan kemudian dicampur sampai warnanya homogen

(Craig Restorative dental materials ; 624)

APPLICATION
Sebagai basis di bawaha semen yg
mengandung asam fosfor utk
mencegah kerusakan pulpa krn kimia
Sering dipergunakan sbg bahan lining
di bawah restorasi polimer keramik
Sebagai bahan pulp capping

(Craig Restorative dental materials ; 625)

Varnish

merupakan material resin dalam larutan organik yang mudah


menguap.
copal yang terlarut dalam ester

varnish lebih baik dari liners untuk mengurangi microleakage dan


memberikan barrier terhadap irritan.
Kegunaan utama :
diaplikasikan ke dentin untuk mengurangi permeabilitas.
Membantu mengurangi sesitivitas post-operatif ketika

diaplikasikan pada permukaan dentin saat gigi baru ditumpat.


Mengurangi penetrasi oral fluid pada daerah interface restorasigigii ke dalam dentin dibawahnya.

Secara cepat dapat digantikan oleh bonding agent.


tidak berikatan dengan struktur gigi tidak boleh digunakan

dengan bahan semen yang mengguankan adhesive untuk


meningkatkan bond strength terhadap gigi dan restorasi.
umumnya digunakan bersamaan dengan zinc phosphate.

Komposisi
Larutan dari satu atau lebih resin yang
berasal dari natural gums, resin sintetik,
atau rosin.
solvent: chloroform, alkohol, acetone,
benzene, toluene, etil asetat, dan amil
asetat.
ditambahkan

pula

medical

agent

Kavitas Varnish
Merupakan liner yang digunakan utnuk meutupi tubuli
denti untuk mencegah microleakage dan diletakkan
di dalam kavitas untuk menerima amalgam alloy
setelah diletakkan.
kavitas varnish semakin jrang digunakan dengan
restorasi amalgam dan digantikan dengan dentin
bonding agents.

Sifat :
tidak memeiliki kekuatan mekanik, tidak bersifat thermal insulation
karena ketebalannya tidak adekuat (1-40 m)
Mengurangi tetapi tidak mencegah masuknya asam phosphoric dari
semen ke dentin di bawahnya karena terbentuknya pinpoint hole
pada lapisan varnish.
contact angel pada dentin 53o-106o
copal-eter varnish tidak digunakan dibawah restorasi komposit karena
resisi interaksi dengan monomer dan varnish.

varnish diberikan pada daerah pulpa dan pada dinding kavitas


dan diatas tepi restorasi.
kelebihan varnish dapat dibuang dari enamel denagn cotton

pallet.
apabila kedua cavity varnish diletakkan diatas lapisan pertama,
dengan seksama melapisi permukaan dentin dan mengisi rongga
udara.
setelah liner dan basis diletakkan ke dalam kavitas, gigi dapat
direstorasi dengan material seperti amalgam, composite resin,
atau glass ionomer.

Anda mungkin juga menyukai