2.1.
Sejarah Perusahaan
PT Dankos Laboratories Tbk atau lebih dikenal dengan nama Dankos didirikan
pada tanggal 25 Maret 1974 di Pulomas, Jakarta Timur, dan memulai kegiatan
operasinya di bidang obat-obatan pada tahun 1978 dengan lahan seluas 500 m2. Setelah
beroperasi selama empat tahun di Pulomas, Dankos memindahkan kegiatan
operasionalnya di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas lahan 12.800 m2 dan luas
bangunan 3.925 m2.
Pada tahun 1986, Dankos mendapatkan lisensi produk dari Fujisawa (Jepang)
dan Daiichi (Jepang). Produk-produk yang dihasilkan oleh Dankos saat ini adalah :
a. Obat Bebas (OTC)
Cream
Granule : Fiber
Liquid
Tablet
: Trimadan
Cream
: Oxyzone
Injeksi
Kapsul
Liquid
Tablet
Ointment : Oviskin
c. Export (OTC)
Liquid
Tablet
9
Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai mutu
lingkungan dan pengolahan limbah cair. Kemudian pada bulan Septembeer 2004 Dankos
memperoleh sertifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3), untuk menjaga serta
meningkatkan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
2.2.
Profil Perseroan
PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka
di Indonesia, dan sebagai perusahaan Go Public sejak tahun 1989, dimana secara
konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam memproduksi obat-obatan (Obat
resep dan Obat Bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri.
Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas
(OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan produk obat
resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga
menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi lainnya yang mana kontrak
produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3%.
PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Extra
Joss, Komix, OSK 16, Waisan
PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain ATP
Kyowa, Spasminal, dan Benacol
PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Sakatonik
ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril
10
Produk utama yang dihasilkan oleh PT Dankos Laboratories Tbk untuk golongan
OTC (obat bebas) berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, Minigrip. Sedangkan untuk
golongan ETH (obat resep) berupa Spiradan, Danalgin, Cefazol, dan Cefizox.
Lisensi yang dimiliki PT Dankos antara lain :
Negara tujuan export PT. Dankos Laboratories. Tbk antara lain Nigeria,
hongkong, Singapore, Myanmar, Malaysia, dan lainnya.
Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga
keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan telah
diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk PT.
Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk
PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.
11
2.3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
12
B.
C.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
13
2.4.
VISI
PT Dankos Laboratories Tbk
Senantiasa menjadi perusahaan farmasi yang mempunyai komitmen kuat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan ilmu
dan teknologi di tingkat nasional dan regional serta sebagai pemberi kerja
terbaik di Indonesia.
As an industrial company that has strong commitment in developing
quality and innova-tive health care products through application of
science and technology, which are marketed nationally as well as
regionally with the main focus in customer satisfaction.
Gambar 2.1 Pernyataan Visi PT Dankos Laboratories. Tbk
MISI
PT Dankos Laboratories Tbk
Sebagai sebuah grup perusahaan yang senantiasa melakukan perbaikan
yang berkesinambungan untuk menghasilkan produk kesehatan yang
berkualitas melalui pengembangan produk yang inovatif, mudah diperoleh
dan terjangkau oleh masyarakat luas sehingga ikut berperan serta dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
As a company that has business in industry which produces quality,
affordable, and easy to obtain health care products, as well as helps
creating health and welfare of society.
Gambar 2.2 Pernyataan Misi PT Dankos Laboratories. Tbk
14
MOTTO
PT Dankos Laboratories Tbk
Mutu Untuk Kesehatan Dan Hidup Yang Lebih Baik
2.5.
kompetisi yang disebabkan oleh masuknya beberapa pemain baru dan banyaknya produk
sejenis yang dikeluarkan oleh beberapa perusahaan farmasi, manajemen Perseroan tetap
berkeyakinan bahwa Perseroan akan tetap bertumbuh di atas pertumbuhan pasar farmasi
dengan menerapkan beberapa strategi.
Perseroan dalam jangka pendek tidak akan menfokuskan pada peluncuran produk
baru tetapi hanya akan menfokuskan pada pengembangan varian baru dari produk obat
bebas yang sudah ada di pasaran seperti menambah variasi ukuran kemasan dari merek
produk yang sudah ada. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan
produksi sehingga diharapkan utilitas pabrik dapat ditingkatkan. Dengan adanya variasi
ukuran kemasan ini diharapkan konsumen dapat mempunyai alternatif pilihan ukuran
kemasan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonominya. Dengan demikian pada
akhirnya penjualan dapat ditingkatkan dan demikian pula dengan pangsa pasar.
Perseroan di masa depan tetap akan menfokuskan untuk memproduksi obat
bebas namun Perseroan juga tidak akan mengabaikan produk obat resep.
Pengembangan usaha yang dilakukan oleh Perseroan mencakup peningkatan pemasaran
15
domestik maupun luar negeri. Untuk meningkatkan pemasaran luar negeri, Perseroan
akan menjajaki untuk memasuki negara-negara baru seperti China dan Laos.
Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, Perseroan
senantiasa meningkatkan teknologi informasi seperti perbaikan jaringan komunikasi dari
pusat ke cabang, perbaikan sistem dan prosedur akuntansi, pembuatan program
komputerisasi untuk memonitor biaya promosi. Karena dengan adanya peningkatan
efisiensi dan efektifitas kerja ini pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja Perseroan.
Perseroanpun
di
masa
mendatang
tetap
memperhatikan
hal-hal
yang
2.6.
keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
16
Mengapa obat harus bermutu? Obat harus bermutu karena bila digunakan dengan
tepat dapat meringankan dan menyembuhkan penyakit serta menyelamatkan jiwa
penderita.
Pastikan bahwa anda memiliki instruksi tertulis yang benar sebelum mulai
melaksanakan tugas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Buatlah catatan mengenai tugas yang telah dibuat dengan jelas dan teliti
17
2.7.
Karyawan tetap
= 1007
Karyawan Kontrak
Outsource
= 343
27
Karyawan kantor
Jam kerja : 07.30 16.00 WIB
Shift II
18
19
2.8.
QMR
INTERNAL AUDIT
EMR
CONIM
OHSMR
PM
OTC
PLANT
SM
OTC
ETH
PM ETH
BD
SM ETH
QA/QC &
R&D
PLANT
PROD.I
QA/QC
PPIC
PROD.II
R&D
PCH
FASI
HRD&GA
FINANC
E
ACC
HRD
PERS
MS
IT
LEGAL
GA
MEDICA
L
PROD.III
T&M
2.9.
Sistem Kerja
Sistem Kerja merupakan suatu keseragaman dari kegiatan untuk tiap-tiap pekerja
oleh karena itu PT Dankos Laboratories Tbk sangat memperhatikan sistem kerja
terutama pada bagian produksi agar produktivitas dan efektivitas kerja mengalami
peningkatan.
20
21
Maintenance Supervisor
Utility Supervisor
Engineering Supervisor
2.11.
Proses Produksi
2.11.1.
Penimbangan
Bahan obat dari gudang bahan baku ditimbang sesuai formula dan
prosedur (bila perlu diayak terlebih dahulu).
Granulasi
Pada proses granulasi basah dilakukan pembautan bahan pengikat
serbuk, kemudian dicampur dengan bahan obat sehingga terbentuk
massa granul basah. Kemudian diayak dan keringkan sehingga
mencapai kadar air tertentu dalam fluid bed dryer, lalu diayak lagi.
22
Pada proses granulasi kering bahan-bahan obat dislugging, lalu
diayak. Sedangkan pada proses pembuatan tablet/kaplet dengan
cetak langsung tidak ada proses granulasi/slugging.
Lubrikasi
Granul kering yang terbentuk pada proses granulasi basah/granulasi
kering, atau bahan obat untuk cetak langsung dimasukkan ke dalam
mixer dan dicampur dengan pelincir (lubricant).
Pencetakan
Hasil lubrikasi dicetak alam mesin cetak.
Penyetripan (Stripping)
Tablet/kaplet/kapsul dimasukkan ke dalam hopper mesin strip untuk
dilakukan penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip diberi catch cover dengan mesin dan dikemas dalam
individual box, lalu diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam
master box yang disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat
jadi.
Penimbangan
Granulasi
Lubrikasi
Pencetakan
Penyetripan
Pengemasan
23
2.11.2.
Penyalutan
Buat larutan penyalut sesuai dengan formula. Tablet/kaplet yang akan
disalut dimasukkan ke dalam mesin film coating/coating pan,
kemudian dilakukan penyalutan sesuai prosedur.
Polishing
Tablet/kaplet yang disalut gula dimasukkan ke dalam polishing drum
untuk selanjutnya dipolis dengan larutan polishing.
Penyetripan (Stripping)
Sama seperti pada penyetripan tablet/kaplet biasa.
Pengemasan
Sama seperti pada pengemasan tablet/kaplet.
Penyalutan
Polishing
Penyetripan
Pengemasan
24
2.11.3.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur
sampai homogen.
Penyetripan
Kapsul-kapsul yang telah diisi dimasukkan ke dalam hopper mesin
strip untuk penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip dikemas dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu
dimasukkan ke dalam master box dan disegel. Hasil pengemasan
dikirim ke gudang obat jadi.
25
Penimbangan
Pencampuran
Pengisian &
Penutupan
Penyetripan
Pengemasan
2.11.4.
Pengeringan
Kapsul-kapsul yang dihasilkan dikeringkan dalam suatu ruangan pada
pH dan suhu yang terkontrol.
Pencucian
Kapsul yang telah kering dicuci dengan larutan pencuci.
26
Pengisian &
Kapsulasi
Pengeringan
Pencucian
Penyetripan &
Pengemasan
2.11.5.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur
sampai homogen.
Pengisian
Bahan obat dimasukkan ke dalam hopper mesin pengisi, lalu diisi ke
dalam botol.
27
Pengemasan
Botol yang telah berisi sirup kering dipasang etiket dan dimasukkan
ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian
dimasukkan ke dalam individual box. Hasil pengemasan dikirim ke
gudang obat jadi.
Penimbangan
Pencampuran
Pengisian
Pengemasan
2.11.6.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
28
Pengemasan
Masukkan ke dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Masukkan
dus kecil ke dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu
dimasukkan ke dalam master box, segel. Kirim ke gudang obat jadi.
Penimbangan
Preparasi &
Pencampuran
Pengisian &
Penutupan
Pengemasan
2.11.7.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
29
tertentu
dilarutkan
terlebih
dahulu
kemudian
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pemeriksaan Visual
Botol-botol yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk
melihat ada tidaknya pecahan botol dan partikel asing.
Pengemasan
Botol yang telah berisi cairan dipasang etiket dan dimasukkan ke
dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Kemudian dus kecil
dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu
dimasukkan ke dalam master box, segel
Penimbangan
Preparasi &
Pencampuran
Penyaringan
Pengisian &
Penutupan
Pemeriksaan
Visual
Pengemasan
30
2.11.8.
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
tertentu
dilarutkan
terlebih
dahulu
kemudian
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian
Botol/vial/ampul yang telah bersih, kering dan steril diisi larutan tetes
mata/injeksi dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan visual
Botol/vial/ampul yang telah berisi cairan diperiksa secara visual
untuk melihat ada tidaknya pecahan botol/partikel asing.
Pengemasan
Botol yang telah berisi larutan dipasang etiket dan dimasukkan ke
dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan
31
ke dalam individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke
dalam master box.
Sterilisasi
Penimbangan
Preparasi &
Pencampuran
Penyaringan
Pengisian
Pemeriksaan
Visual
Pengemasan
Gambar 2.12 Tahapan Proses Produksi Tetes Mata dan Injeksi Cairan
2.11.9.
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Pengisian
Vial yang telah bersih dan steril diisi serbuk steril dengan
menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan Visual
Vial yang telah berisi serbuk diperiksa secara visual untuk melihat
ada/tidaknya pecahan botol/partikel asing.
32
Pengemasan
Vial-vial dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan
brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu
kontrol dan dimasukkan ke dalam master box, segel.
Sterilisasi
Pengisian
Pemeriksaan
Visual
Pengemasan
33
2.12.1.
untuk tahunan serta bulanan, dan melakukan control pada bagian produksi, apakah
produksi telah sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dalam pembuatan
perencanaan produksi, bagian production planning control (PPC) menerima order dari :
1. Bagian Marketing
2. Toll in dari customer
3. Bagian R&D untuk trial produk baru
4. Bagian QC untuk rework / repack
2.12.2.
34
Material
(RM)
dan
Packaging
Material
(PM)
yang
ada
digudang
dan
2.13.
2.13.1.
R&D
MANAGER
Administration
Staff
FORMULATION
MANAGER I
FORMULATION
MANAGER II
Formulation
Supervisor
Formulation
Staff II-A
Formulation
Supervisor
Formulation
section head
Formulation
Staff II-B
Formulation
Staff I-A
Formulation
Staff I-B
STANDARDIZATION
ASS. MANAGER
Design
Supervisor
Standardizatin
Supervisor
Registration
Supervisor
Design
Staff
ANALIS
Regustration
staff
Library
Staff
35
2.13.2.
Melakukan
penelitian
terhadap
formula
obat
lama
(untuk
2.13.2.1.
Mengelola perpustakaan
kemasan dari bagian pemasaran. Bagian Registrasi akan memeriksa desain yang telah
sesuai dan disesuaikan dengan persetujuan yang telah diberikan oleh Badan POM.
Apabila sesuai, rancangan kemasan akan dikirim ke bagian pemasaran,
scientific, produksi dan QC. Apabila semua kepala bagian telah menyetujui kemudian
diajukan kepada Direktur untuk mendapat persetujuan dan akhirnya kepada bagian
pembelian untuk memesan sesuai dengan permintaan bagian PPIC.
36
2.13.2.2.
berdasarkan ide yang diajukan oleh bagian pemasaran. Bagian pemasaran memberikan
ide-ide atau usulan untuk membuat suatu produk baru yang dirasakan akan dapat laku
dipasaran.
Sub bagian formulasi dibagi menjadi Sub-bagian Formulasi-1 dan Subbagian Formulasi-2. Sub-bagian Formulasi-1 adalah bagian formulasi non solid, yaitu
untuk produk-produk seperti liquid dan cream. Sub-bagian Formulasi-2 adalah bagian
formulasi solid, yaitu untuk produk-produk keras seperti tablet dan kaplet.
Tahap formulasi
R&D meneliti sifat fisik dan kimia bahan baku serta melakukan penelitian
terhadap produk sejenis.
37
Master formula
Setelah diperoleh hasil trial produksi, maka R&D bekerja sama dengan bagian
QC membuat master formula yang mencangkup nama produk, komposisi
formula untuk tiap batch, daftar spesifikasi bahan pengemas yang digunakan,
prosedur pengolahan dan pengemasan, daftar peralatan yang digunakan,
pengawasan In Process Control yang harus dilakukan selama produksi, dan
tindakan-tindakan yang harus dilakukan apabila timbul masalah.
2.13.2.3.
2.13.2.4.
38
2.13.3.
Alat-alat Laboratorium
Departemen R&D dalam kegiatan sehari-hari memerlukan peralatan-
peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan dari
obat-obat baik yang sudah ada maupun yang sedang dalam penelitian untuk diproduksi.
Berdasarkan hasil pengamatan dari penulis selama pelaksanaan periode
kerja praktek, peralatan-peralatan yang tersedia dalam departemen R&D antara lain:
Hair Dryer
39
Refrigerator National
Spektrofotometri
Untuk mengukur kadar serapan suatu bahan
Moisture Analyzer
Mesin untuk pengeringan
Erweka AR 400
40
Rotavapor
Osmonat 030
Untuk menguji / mengukur isotomis larutan (obat tetes mata)
Ultrasonic Bath
41
b. Penicillin
Lantai produksi ini berada di belakang kantor utama dan dikhususkan
untuk memproduksi obat-obatan golongan penicillin.
c. Cephalosporin
Lantai produksi ini berada di belakanng lantai produksi penicillin. Sama
halnya dengan lantai produksi penicillin, produksi obat golongan
cephalosporin dilakukan secara terpisah agar tidak mencemari /
mengotori produksi obat yang lain.
2. Ruang Kantor
Ruang kantor pada PT Dankos Laboratories Tbk terbagi menjadi dua yaitu:
a. Ruang kantor Utama
Terletak di lantai dua atau berada di atas lantai produksi non beta laktam.
Pada ruang ini terdapat ruang direktur dan ruang departemen seperti
departemen PPIC, R&D, marketing, financial, HRD, dan pembelian.
b. Ruang kantor Pemasaran
Ruang ini berada diseberang kanan bangunan utama PT dankos
Laboratories Tbk, Ruang ini berdiri sendiri karena Departemen
pemasaran banyak berhubungan dengan pihak Eksternal perusahaan.
42
3. Ruang Storage dan Warehouse
Ruang storage bersebelahan dengan lantai produksi non beta laktam, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengiriman bahan RM/PM ke lantai
produksi non bera laktam yang paling banyak memproduksi obat-obat PT.
Dankos Laboratories Tbk.
Ruang storage terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu:
a.
Ruang Penimbangan
b.
c.
d.
e.
f.
b.
Ruang refrigerator
c.
4. Pengolahan Limbah
Areal pengolahan limbah terletak di bagian belakang bangunan utama PT.
Dankos Laboratories Tbk. Areal ini dimaksudkan untuk mengolah limbah
dari hasil produksi agar limbah tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan
43
5. Fasilitas Pabrik
Fasilitas pabrik seperti kantin, musholla, parkir, taman, keamanan tersebar
secara merata di seluruh area pabrik.