DIABETES MELITUS
Lhara raffany
Lina yuliana
Lisa Valentin Sihombing
Maretta Prihardini Hendriawati
12100114097
12100114098
12100113001
12100113025
DIABETES MELITUS
Tipe
1
KLASIFIKASI
Tipe 2
Tipe lain
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan khas DM :
Poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan tidak khas DM : lemah, kesemutan, gatal,
mata kabur, disfungsi ereksi pada pria.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Keluhan Klasik
Poliuria, plidipsia, polifagia, penurunan berat
badan yang tida dapat dijelaskan penyebabnya.
1.
Keluhan Lain
Lemah badan. Kesemutan, gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi pada pria, pruritus
vulva pada
wanita.
1.
PEMERIKSAAN
2.
3.
dengan
pemeriksan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologi
1.
Edukasi
pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan
gejala hipoglikemia.
2. Olahraga teratur, contohnya : jalan, lari,
bersepeda, berenang
2.
FARMAKOLOGI
Antidiabetik oral
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5
golongan:
A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):
sulfonilurea
dan glinid
B. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan
tia zolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase
alfa.
E. DPP-IV inhibitor
1.
2. INSULIN
Insulin diperlukan pada keadaan:
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional
yang tidak terkendali dengan perencanaan makan
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Pencegahan
A.
Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya faktor
predisposisi/resiko terhadap penyakit DM.
B. Pencegahan Primer
1. Penyuluhan
2. Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30
menit) memegang peran penting dalam pencegahan primer terutama pada
DM Tipe 2. Orang yang tidak berolah raga memerlukan insulin 2 kali lebih
banyak untuk menurunkan kadar glukosa dalam darahnya dibandingkan
orang yang berolah raga. Manfaat latihan jasmani yang teratur pada
penderita DM antara lain :
Memperbaiki metabolisme yaitu menormalkan kadar glukosa darah dan
lipid darah
Meningkatkan kerja insulin dan meningkatkan jumlah pengangkut
glukosa
Membantu menurunkan berat badan
Meningkatkan kesegaran jasmani dan rasa percaya diri
Mengurangi resiko penyakit kardiovaskular
Laihan jasmani yang dimaksud dapat berupa jalan, bersepeda santai,
jogging, dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur
dan status kesegaran jasmani.
karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai
berikut:
Jumlah asupan kolesterol perhari disarankan < 300 mg/hari dan diusahakan
lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh dan membatasi PUFA
(Poly Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak jenuh.
4. Menghentikan merokok
C. Pencegahan Sekunder
D. Pencegahan Tersier
Komplikasi
A. Akut
Ketoasidosis diabetik
Hipoglikemia
B. Kronik
1.
2.
3.
Neuropati
4.
5.
6.
Disfungsi ereksi
TERIMA KASIH