Anda di halaman 1dari 5

Makna Kata

A. Makna Denotasi dan Konotasi


Makna donotasi adalah makna yang sebenarnya, baik sebagai kata lepas maupun
dalam kalimat.
Contoh : Saya terjatuh dari pohon.
Mereka sedang makan nasi.
Makna konotasi adalah makna yang memerlukan berbagai penafsiran (makna ganda).
Dengan kata lain makna konotasi mendukung makna tidak sebenarnya.
B. Perubahan Makna

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kata-kata dalam bahasa tertentu mengalami perubahan arti.Terdapat enam(6) jenis


perubahan arti.
Meluas
Makna kata sekarang lebih luas daripada makna asalnya.
Contoh: petani, peternak, berlayar, ibu, dan sebagainya.
Menyempit/spisialisasi
Makna sekarang lebih sempit daripada makna kata asalnya.
Contoh : pendeta, sarjana, pembantu, dan sebagainya.
Amelioratif
Makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya.
Contoh: wanita
Peyoratif
Makna sekarang lebih jelek daripada makna kata asalnya.
Contoh: perempuan
Sinestesia
Makna kata yang timbul karena tanggapan dua indera yang berbeda.
Contoh: Namanya harum
Asosiasi
Makna kata yang timbul karena persamaan sifat.
Contoh: Hati-hati menghadapi tukang catut di bioskop itu.
Amplop dan sebagainya

C. Hubungan Makna
1. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna
Contoh: siuman = sadar
datang = tiba = sampai
2. Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan
Contoh: besar kecil
atas bawah
siang malam
Antonim dibedakan menjadi:
a. Antonim kembar
: putra-putri, dewa-dewi, pemuda-pemudi
b. Antonim gradual
: panjang-pendek, tinggi-rendah, tua-muda

c. Antonim relasional
d. Antonim majemuk
e. Antonim hierarkis

: suami-istri, guru-murid, penjual-pembeli


: emas-perak, gelang-kalung, pintu-jendela
: jendral-kopral, kilometer-meter

3.

Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna ganda. Namun demikian, diantara
makna tersebut terdapat hubungan makna.
Contoh: Anak saya sakit. (keturunan)
Ia anak buahku ( bawahan)
Hati-hati, anak tangga itu rapuh. ( bagian tangga yang dinjak)
4. Hiponim adalah suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain. Hubungan
makna kata satu dengan yang lain akan menghasilkan kata ( superordinat ( hipernim/ kata
umum) dan subordinat ( hiponim/ kata khusus)
Contoh:

baju

pakaian ------ superordinat ( hipernim/ umum )

celana

kaos

jas

daster -- subordinat
( hiponim/
khusus )

5. Hipernim adalah suatu kata yang maknanya mencakup makna kata yang lain.
Contoh:
bunga ---------------------- hipernim/ umum

melati

mawar

menur

anggrek

hiponim/khusus
6.

Homonim ialah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda
artinya.
Contoh: Bulan ini adikku menikah.
Malam ini bulan tidak bersinar.

7. Homofon ialah kata- kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Contoh: Saya tidak sangsi lagi .
Yang melanggar akan mendapat sanksi.
Dilarang masuk dalam ladang perburuan.
Kita harus mentaati Undang-Undang Perburuan.
8. Homograf adalah kata-kata yang memiliki tulisan sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Contoh: Ia tidak tahu tentang masalah itu.

Nenekku suka makan tahu.


Catatan.
Homonim sering dikacaukan dengan polisemi. Keduanya mempunyai perbedaan seperti
sebagai berikut:
No.
Homonim
1.
Berupa dua kata atau lebih
2.
Tidak ada hubungan arti
3.
Dipergunakan
secara
denotatif
4.
Contoh:
Bisa
ular
bisa
mengakibatkan kematian

No.
1.
2.
3.
4.

Polisemi
Berasal dari satu kata
Ada hubungan arti
Dipergunakan
secara
konotatif
kecuali kata induknya.
Contoh:
Kepala kantor itu sedang sakit
kepala

Nomina
imbuhan se-an
I.Awalan se-.
Awalan se- berfungsi membentuk kata keterangan (adverbia), sedangkan makna yang
didapat sebagai hasil proses pengimbuhannya adalah menyatakan:
1. satu 2. seluruh atau segenap 3. sebanding, sama, serupa atau seperti
4. sama waktu atau pada waktu 5. seberapa, sebanyak, sesuai
1. Untuk mendapatkan makna satu awalan se- diimbuhkan pada kata benda (nomina)
dan kata-kata yang menyatakan satuan ukuran.
Contoh:
a) Dia memesan segelas bir dingin dan seporsi sate kambing.
(segelas, seporsi artinya satugelas, satu porsi)
b). Berapa harga seliter bensin sekarang?
(seliter artinya satu liter)
c) Aya sepesawat dengan saya waktu berlibur ke Pulau Bali.
(sepesawat artinya satu pesawat)
d) Ada serombongan wisatawan Jepang menginap di hotel ini.
(serombongan artinya satu rombongan)
2. Untuk mendapat makna seluruh atau segenap awalan se- diimbuhkan pada kata
benda (nomina).
Contoh:
a) Menteri Dalam Negeri membuka rapat kerja gubernur se-Indonesia.
(se-Indonesia artinya seluruh Indonesia)
b) Penduduk sedesa itu kena penyakit demam berdarah.
(sedesa artinya seluruh desa)
c) Gara-gara dia siswa-siswa sekelas kena hukuman.

(sekelas artinya seluruh kelas)


3. Untuk mendapatkan makna sebanding, sama, atau serupa, awalan se- dimbuhkan
pada kata sifat (adjektiva).
Contoh:
a).Ombak setinggi bukit telah menenggelamkan kapal nelayan itu.
(setinggi artinya sama tinggi dengan (bukit)
b).Menurut selera saya masakan ini tidak seenak masakan ibu.
(seenak artinya sama enak seperti (masakan)
c) Miki ingin punya pacar seganteng bintang film Tom Cruise.
(seganteng artinya sama ganteng serupa (bintang film)
4. Untuk mendapatkan makna sama waktu atau pada waktu awalan se- diimbuhkan
pada kata kerja (verba).
Contoh:
a) Sekembali dari Indonesia dia sibuk dengan pekerjaan di kantor.
(sekembali artinya begitu kembali)
b) Sedatang presiden direktur segera diadakan rapat staf.
(sedatang artinya begitu atau pada waktu (presiden direktur) datang)
c) Setiba di bandara mereka dijemput oleh karyawan hotel itu.
(setiba artinya begitu atau pada waktu (tiba)
5. Untuk mendapatkan makna sebanyak, seberapa atau sesuai awalan se- diimbuhkan
pada kata kerja (verba) yang menyatakan sikap atau kesanggupan.
Contoh:
a). Di sini kita bisa bermain-main sepuas hati kita.
(sepuas artinya seberapa atau sampai (hati kita) puas)
b) Kerjakanlah sedapatmu, jangan terlalu memaksakan diri.
(sedapatmu artinya sebanyak yang (kamu) dapat)
c) Kamu boleh beristirahat di kamar itu semaumu.
(semaumu artinya seberapa atau sesuai dengan (kamu) mau)
Catatan : Awalan se- pada kata-kata seperti setelah, sesudah, sebelum, dansehingga
berfungsi membentuk kata penghubung (konjungsi).
II. Imbuhan Gabung se-nya.
Imbuhan gabung se-nya adalah awalan se- dan akhiran -nya yang digabungkan
pada sebuah kata dasar.
Imbuhan gabung se-nya berfungsi membentuk (a) kata penghubung (konjungsi),
(b) kata keterangan (adverbia).
1. Imbuhan se-nya sebagai kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan
secara terbatas pada beberapa kata tertentu dari jenis kata kerja (verba), kata sifat
(adjektiva), atau kata keterangan ( adverbia).
Contoh:
a. Kami akan membeli mobil baru sekiranya ada uang lebih
(sekiranya artinya umpamanya, andai kata atau kalau).

b. Sebaiknya kamu tidak berpacaran dengan gadis matre itu.


(sebaiknya artinya lebih baik)
2. Imbuhan se-nya sebagai pembentuk kata keterangan (adverbia) digunakan secara
terbatas pada beberapa kata kerja (verba) dan kata sifat(adjektiva).
Contoh:
a. Dia jatuh sakit sekembalinya dari berlibur di Pulau Bali.
(sekembalinya artinya pada saat kembali)
b. Jangan bicara seenaknya tanpa mengindahkan perasaan orang lain.
(seenaknya artinya enak saja, sembarangan atau semau hati )
Catatan:
Berbeda dengan akhiran-nya pada kata sepatutnya, sekiranya dll.,kata -nya pada kata
seperti sedapatnya, sepuasnya, sekenyangnya, seenaknya, semaunya, adalah kata ganti
orang ketiga, bukan akhiran -nya, sebab posisinya dapat diganti dengan -mu,

Anda mungkin juga menyukai