Anda di halaman 1dari 1

B.

MBMBACA TEALl f f
.

Sama pentingnya dengan membaca sekilas, kita acapkali perlu membaca dengan teliti
bahan-bahan yang kita sukai. Jenis membaca teliti ini menuntut suatu pemutaran atau
pembalikan pendidikan yang menyeluruh. Membaca teliti membutuhkan sejumlah
keterampilan, antara lain:
1) survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi dan pendekatan umum;
2) membaca secara saksama dan membaca ulang paragraf-paragraf untuk menemukan
kalimat-kalimat judul dan perincianperincian penting;
3) penemuan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tul i ;:4.
atau artikel.
,

+~~ab 1-~j1'ty ,-ar Py',tierS3vi1,'-., i"ima'._

1. Mer~zbaca Paragraf dengan 1'engerr_ia n_ian


uatu paragraf yang tertulis-rapi biasanya mengandung sebuah pikiran pokok (atau central
thought). Kadang-kadang, kata pikiran pokok tersebut diekspresikan dalam suatu kalimat
judul (atau topic sentence) pada awal paragraf. Ada pula halnya pikiran pokok tersebut dinyatakan
dalam dua atau tiga kalimat. Oleh sebab itu, kita perlu melatih diri mengenal pikiran
pokok tersebut serta melihat bagaimana caranya paragraf mengembangkan pikiran
tersebut.
Perlu diketahui bahwa terdapat sejumlah cara untuk mengembangkan pikiran
pokok s.uatu paragraf, antara lain: a) dengan mengemukakan alasan-alasan; b) dengan
mengutarakan perincian-perincian; c) dengan mengetengahkan satu atau lebih contoh; d)
dengan memperbandingkan atau mempertentangkan dua hal (Albert (et al) 1961a : 35).
Berikut ini, akan diberikan contoh dari setiap cara pengembangan pikiran pokok
paragraf tersebut di atas. Perlu dicatat di sini bahwa walaupun kebanyakan paragraf tidakiah
tersusun sejelas contoh yang kita kemukakan, namun semua paragraf yang baik memiliki suatu
organisasi yang dapat dikenal.
a. Pengembangan Paragraf dengan Mengemukakan Alasan
Pada paragraf berikut ini, kita dapat melihat bahwa pikiran pokok itu dinyatakan dengan jelas
dalam suatu kalimat judul (yang dicetak miring). Perhatikanlah baik-baik bagaimana cara
penulis mengembangkan pikiran pokok dengan mengemukakan alasan
asalannya!
Ada beberapa alasan mengapa saya memilih bahasa Simalungun sebagai bahan disertasi saya.
Pertama, penelitian mengenai bahasa Simalungun masih sangat langka. Kedua, bahasa
Simalungun merupakan jembatan penghubung antara bahasa-bahasa Batak Utara dan
bahasa-bahasa Batak Selatan. Ketiga, bahasa Simalungun bukan bahasa ibu saya, jadi
un ur kesubjektifan dapat dikurangi dalam penelitian. Akhir~ya, saya ingin

Anda mungkin juga menyukai