Anda di halaman 1dari 7

http://www.scribd.

com/doc/90494037/Laporan-Praktikum-Difusi-Osmosis

1.2

Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu :

Mengetahui definisi difusi.

Mengetahui definisi osmosis.

Mengetahui tentang gerak brown.

Mengetahui faktor yang mempengaruhi difusi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA


Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalammakhluk hidup, mulai dari
makhluk bersel satu yang sangat sederhana sepertibakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan
sampai kepada manusia, makhluk yang susunan hidupnya sangat kompleks. Di dalam proses ini
makhluk hidupmendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumo, 1985).
Jalur metabolisme terdiri atas reaksi-rekasi anabolisme dan metabolisme.Reaksi anabolisme adalah
reaksi membangun dari ikatan sederhana ke ikatanlebih besar dan kompleks misalnya glukosa
diubah menjadi glikogen, asam lemak dan gliserol menjadi trigliserida, serta asam amino menjadi
asam protein. Prosesanabolisme memerlukan energi. Reaksi katabolisme adalah reaksi yang
memecahikatan kompleks menjadi ikatan lebih sederhana. Reaksi katabolisme biasanyamelepaskan
energi. Contoh reaksi katabolisme adalah pemecahan glikogenmenjadi glukosa, trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak, serta proteinmenjadi asam amino (Almatsier, 2009).

Semua reaksi katabolisme dikatalisis oleh enzim, termasuk reaksi yangsederhana seperti penguraian
asam karbonat menjadi air dan karbohidrat, prosespemasukan dan pengeluaran zat kimia dari dan
ke dalam sel melalui membran,proses biosintesis yang panjang dan rumit ataupun proses
penguraian bahanmakanan dalam sistem pencernaan. Hal lain yang penting dari metabolisme
adalahperanannya dalam proses pengawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanismereaksi
pengubah zat racun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkandari tubuh. Sebagian besar
proses metabolisme terjadi di dalam sel, oleh karenaitu mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia
melalui membran sel mempunyaiarti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan
materi di dalamtubuh (Wirahadikusumo, 1985).
Sitoplasma sel dikelilingi oleh membran plsama, dan struktursubselulernya seperti inti sel, lisosom
dan mitokondria diselubungi oleh membran.Membran mengandung lipid, protein, dan sedikit
karbohidrat. Membran terdapat sebagai lapisan ganda fosfolipid yang tertutup sehingga
memisahkan sel darilingkungannya, atau memisahkan bagian-bagian sel yang berbeda,
sehinggaaktivitas-aktivitas tertentu dapat berlangsung secara terpisah. Jadi, membranadalah suatu
pelindung fisik, yang mempunyai permeabilitas selektif yang sesuai,dimana ruang yang
diselubunginya tersebut dapat memperoleh zat-zat yangberguna dan mengeluarkan zat-zat yang
berbahaya, dan untuk membantupengeluaran senyawa-senyawa tertentu. Membran juga
menyediakan suatulingkungan dimana reaksi-reaksi kimia yang telah memerlukan kondisi
berairdapat berlangsung di dalamnya (Kuchel, 2006).
Ada zat yang harus dimasukkan dan ada pula yang harus dikeluarkandari sel. Zat yang harus
dimasukkan ini ialah air, ion, metabolit, zat regulator(pengatur aktivitas sel sejaringan), dan oksigen.
Yang harus dikeluarkan ialahampas metabolisme, terutama berupa gas CO2, NH3 dan butiran yang
dikeluarkanbadan sisa pasca-lisosom. Zat yang disintesa sel ada juga yang dikeluarkan.Pengeluaran
zat produksi itu disalurkan lewat alat golgi, dikeluarkan dalambentuk vesikula (Yatim, 1990).
Dalam kehidupannya, sel melakukan tranport zat terus-menerus, baik kedalam maupun ke luar.
Transport itu lewat membran sel atau unit mebran padaumumnya. Transport zat itu melewati 2
daerah : cairan intrasel (cairan sitoplasmaatau sitosol sendiri) dan cairan ekstrasel (disebut cairan
intrsekuler bagi makhluk multiseluler).Pada lazimnya untuk trasport zat, sel butuh energi. Yakni
berupa ATP,yang akan dipecah oleh ATPase menjadi ADP dan P. P (fosfat) itu mengandungenergi
untuk reaksi kimia dalam tahap-tahap kegiatan sel. Tapi ada juga transportzat yang tidak
membutuhkan pengerahan energi, dan secara alamiah saja keluarmasuk sel (Yatim, 1990).
Ada beberapa macam transport zat lewat membran sel, yaitu:Difusi merupakan suatu proses
lewatnya bahan-bahan tertentu lewatsuatu membran sebagai akibat konsentrasi yang berbeda.
Apabila membranplasma ini bersifat permeabel maka hanya bahan-bahan tertentu saja yang
dapatmelewatinya dengan cara difusi. Difusi melewati membran plasma ini pada umunya bersifat
khas karena membutuhkan enzim tertentu sehingga membran sel bersifat enzyme controlled
permeable. Mekanisme dapat dilihat pada pemasukan gerakan molekul ion cenderung mengisi
seluruh ruangan yang tersedia(Juwono, 2000).
Difusi ini adalah perembesan zat dari ruang yang berkonsentrasi tingggike ruang yang
berkonsentrasi lebih rendah. Perembesan ini mungkin tanpa lewatsekat, mungkin pula lewat sekat.
Perembesan tanpa lewat sekat berlangsung baik dalam protoplasma sendiri, seperti dari ujung
retikulum endoplasma ke ujung lain.Perembesan lewat sekat, berlangsung baik antara intra dan
ekstra-sel, antarasitoplasma dan nukleoplsama., ataupun antara sitoplasma dan
organel.Perembesan itu lewat unit membran. Difusi berlangsung menurut gradient(kemiringan)
konsentrasi. Yakni dari ruang yang konsentrasi zat A tinggi ke ruangzat yang konsentrasi zat A itu
rendah (Yatim, 1990).

Cara difusi umum terdapat pada sel dan tanpa butuh energi. Proses difusidapat terjadi bagi oksigen,
CO2,air, elektrolit dan bahan organis molekulsederhana. Difusi lewat sekat jauh lebih pelan dan sulit
daripada tanpa lewatsekat. Karena molekul zat itu harus melewati molekul-molekul membran
yangbersusun rapat. Air mudah berdifusi lewat pori yang banyak tersebar padamembran sel (Yatim,
1990).
Gerakan-gerakan zarah (molekul ion) cenderung mengisi seluruhruangan yang tersedia. Zarah yang
larut dalam larutan selalu berada dalamgerakan yang acak-acakan di mana zarah padat itu banyak
mengalami tubrukan.Dalam tubuh, difusi tidak hanya terjadi dalam ruangan cair, tetapi terjadi dari
saturuangan ke ruangan lain yang mempunyai sekat yang di antara ruangan tersebutterdapat
permeable untuk zat yang berdifusi. Kecepatan difusi sekat lebih lambatdaripada kecepatan difusi
dalam air (Syaifuddin, 2002).
Difusi melalui membran sel dapat terjadi melalui difusi sederhana dandifusi yang mempermudah.
Difusi sederhana, gerakan kinetik molekular dari molekul atau ion terjadimelalui celah membran
atau ruang inter molekular tanpa perlu berikatandengan protein pembawa dalam membran.
Kecepatan difusi ditentukan oleh Cairan hipotonik, jika sebuah sel diletakkan dalam larutan yang
mempunyaikonsentrasi zat terlarut impermeabel yang lebih rendah maka air akanberdifusi ke dalam
sel. Cairan hipertonik, jika sebuah sel diletakkan dalam larutan yang mempunyaikonsentrasi zat
terlarut impermeabel lebih tinggi maka air akan mengalirkeluar dair sel dan masuk ke dalam cairan
ekstraseluler (Sayaifuddin, 2002).
Transpor zat aktif, transport zat cara ini disebut aktif karenamembutuhkan energi dalam bentuk ATP.
Transport aktif melawan gradientkonsentrasi suatu zat. Berarti zat itu merembes dari ruangan yang
mengandung zatA yang berkonsentrasi rendah ke ruang yang berkonsentrasi tinggi. Perembesanzat
ke dalam sel secara transport aktif disebut absorpsi (Yatim, 1990).
Transport aktif serentak dengan peristiwa memompa ion lewat membransel. Ion yang dipompakan
ialah Na+, K+, dan Cl-. Karena Na+ berkonsentrasi lebihtinggi di luar sel maka ion akan selalu
mengalami difusi ke dalam. Namun difusiyang terus-menerus ini berakibat bertimbunnya Na+ dalam
sel. Ini harus dicegah,maka Na+ dipompa keluar, melawan gradient konsentrasinya sendiri dan
butuhenergi dikerahkan. Dalam pada itu K+ pun selalu berdifusi ke luar sel, karenakonsentrasinya
lebih tinggi di dalam sel. K+lebih mudah dari pada Na+ , karenasebelah dalam membran bermuatan . Jadi, selalu ada peristiwa memompa iondalam sel. Contoh transport aktif ialah eksositosis dan
endositosis (Yatim, 1990)
.Molekul air mempunyai sifat umum yang bergerak secara difusi, sesuaidengan gradien (laju
pertambahan) konsentrasi. Air cenderung berdifusi daridaerah yang jumlah daerah terlarutnya
sedikit ke jumlah zat terlarutnya banyak.Besarnya tekanan hidrostatis yang diperlukan untuk
menghasilkan aliran massayang seimbang dan berlawanan arah dengan aliran difusi pelarut tekanan
yangekuivalen disebut tekanan osmotik. Jumlah pelarut tersebut sebanding dengan jumlah
konsetrasi semua partikel zat terlarut yang ada di dalamnya (Saifuddin,2002).
Gerak brown adalah gerakan terus-menerus dari suatu partikel zat cairataupun gas, artinya partikelpartikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioneratau sepenuhnya diam. Koefisien difusi
mencerminkan gerkan brown dan bergantung pada bentuk dan ukuran partikel, dan pada
temperatur serta kepekatanmedium. Koefisien difusi dapat diukur dengan peralatan khusus yang
membentuk permukaan batas antara suspensi partikel dan pelarutnya. Kondisi dibakukan
atauharkatnya dikoreksi pada suhu 20 C dan pengencerannya tak terbatas di dalammedium air.
Partikel yang lebih kecil berdifusi lebih cepat dibandingkan denganpartikel yang lebih besar. Difusi
juga memainkan peranan dalam kormatografisaringan molekular (Bos, 1990).

BAB IIIMETODE PERCOBAAN3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum tentang Difusi dan Osmosis dilakukan pada hariJumat 28 November 2011. Percobaan
tersebut dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas
Mulawarman Samarinda.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah kaca preparat, pipettetes, spatula, stopwatch, dan
gelas piala.Bahan yang digunakan adalah methylen blue, Kristal CuSO4 danaquades.
3.3 Cara Kerja
1.

Ditetesi larutan methylen blue ke kaca preparat yang telah ditetesiaquades terlebih dahulu.

2.

Diamati penyebaran warna biru dari methylen blue.

3.

Ditetesi Kristal CuSO4 ke kaca preparat yang telah ditetesi aquades.4.

Diamati penyebaran warna biru dari Kristal CuSO4.

5.

Dicatat waktu sampai warna larutan merata.

4.

Suhu, pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akanmenjadi lebih cepat pada suhu
yang tinggi dibandingkan suhu yangrendah (Anonim A, 2009).
Dari percobaan difusi yang telah dilakukan, rata-rata waktu yangdiperlukan untuk melarutkan
methylen blue adalah 10 menit 17 detik.Sedangkan untuk melarutkan Kristal CuSO 4 dengan
aquades diperlukanwaktu 13 menit 06 detik. Waktu yang diperlukan untuk melarutkanmethylen
blue dengan air lebih cepat daripada waktu untuk melarutkanCuSO4 dengan air. Hal tersebut
dikarenakan sifat zatnya. Air bersifat polar,methylen blue bersifat non polar. Sehingga larutan
homogennya yaitu polardan polar akan lebih cepat dibandingkan larutan heterogen yaitu polar
dannon polar. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum sepertiketelitian dalam percobaan,
misalnya saja ketidaksamaan dalam meneteskanaquades ataupun methylen blue yang dapat
mempengaruhi laju difusinya(Anonim B, 2009).
Cairan isotonik, jika suatu sel diletakkan pada suatu larutan denganzat terlarut impermeabel (tidak
dapat dilewati) maka sel tersebut tidak akanmengerut atau membengkak. Cairan hipotonik, jika
sebuah sel diletakkandalam larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut impermeabel
yanglebih rendah maka air akan berdifusi ke dalam sel. Cairan hipertonik, jikasebuah sel diletakkan
dalam larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarutimpermeabel lebih tinggi maka air akan
mengalir keluar dari zat dari sel danmasuk ke dalam cairan ektraseluler (Syaifuddin, 2002).
Aquades termasuk dalam cairan isotonik. Methylen blue merupakanlarutan yang cairannya bersifat
hipertonik karena jika dilarutkan ditetesanair, larutan methylen blue lebih pekat dibandingkan air.
Sedangkan padalarutan Kristal CuSO4 yang dicampur dengan tetesan air, cairannya bersifathipotonik
karena konsentrasi Kristal CuSO4 lebih rendah daripada air.Gerakan brown adalah gerakan terusmenerus dari suatu partikel zatcair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam
keadaanstasioner atau sepenuhnya diam. Koefisien difusi (o) mencerminkan gerakan

brown dan bergantung pada bentuk dan ukuran partikel, dan padatemperatur serta kepekatan
medium. Koefisien difusi dapat diukur denganperalatan khusus yang membentuk permukaan batas
antara susfensi partikeldan pelarutnya. Kondisi dibakukan atau harkatnya dikoreksi pada suhu 20

Cdan pengenceran tak terbatas dalam air (D

). Partikel yang lebih kecilberdifusi lebih cepat dibandingkan dengan yang besar. Difusi
jugamemainkan peranan dalam kromatografi saringan molekular (Bos, 1990).

BAB VPENUTUP5.2

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Difusi adalah perembesan zat dari keonsentrasi tinggi ke konsentrasiyang lebih rendah.

Osmosis adalah difusi suatu zat pelarut melintasi membran permeabelselektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat.

Gerakan brown adalah gerakan terus-menerus dari suatu partikel zatcair ataupun gas, artinya
partikel-partikel ini tidak pernah dalamkeadaan diam atau dalam keadaan stasioner.

Faktor yang mempengaruhi difusi diantaranya adalah ukuran partikel,ketebalan membran, luas
suatu area, jarak, dan suhu.
5.3

Saran
Agar dalam melakukan percobaan menggunakan bahan-bahan yanglain, juga selain yang sudah ada
supaya para praktikan lebih tahu banyak dengan melakukan percobaan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia : Jakarta
Bos, L. 1990.Pengantar Virologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press :Yogyakarta
James Joyce, Colin Baker, Helen Swain. 2008.Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Erlangga :
Jakarta
Juwono, Achmad Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel. EGC : Jakarta

Kuchel, Philip, Gregory B Ralston. 2006. Biokimia. Erlangga: Jakarta


Syaifuddin, Drs.H. 2002.Fungsi Sistem Tubuh Manusia.EGC : Jakarta
Wirahadikusumah, Muhammad. 1985.Biokimia : Metabolisme EnergiKarbohidrat dan Lipid
. ITB : Bandung
Yatim, Wildan. 1990. Biologi Modern. Tarsito : Bandung

Anda mungkin juga menyukai