Anda di halaman 1dari 19

Distosia ialah kesulitan jalannya

persalinan atau dapat didefinisikan


Distosia ialah persalinan atau abnormal
yang timbul akibat berbagai kondisi
yang berhubungan dengan lima faktor
persalinan. (Rustam , 1998)
Distosia Bahu ialah tersangkutnya bahu
janin dan tidak dapat dilahirkan setelah
kepala janin dilahirkan.

Faktor-faktor penyebab distosia bahu :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kehamilan Posterm.
Paritas wanita hamil dengan diabetes melitus.
Wanita wanita yang habitus indolen.
Anak anak yang berikutnya selalu lebih besar
dari anak terdahulu.
Orang tua yang besar
Eritroblastosis

Kelainan

bentuk panggul
Diabetes gestasional
Kehamilan postmature
Riwayat persalinan dengan distosia bahu
Ibu yang pendek.

Kesukaran dapat terjadi karena kepala yang besar


atau kepala yang lebih keras (pada post maturitas)
tidak dapat memasuki pintu atas panggul atau karena
bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul.
Apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran
bagian-bagian lain macet karena lebarnya bahu, janin
dapat meninggal akibat asfiksia. Menarik kebawah
terlalu kuat dalam pertolongan melahirkan bahu
yang sulit dapat berakibat perlukaan pada brokhialis
& muskulus sternoleidomastoidelis.


1.
2.

Pada Ibu :
Partus lamayang sering kali disertai
pecahnya padapembukaan kecil
Dengan persalinan yang tidak maju
karena disproposi sefalopelvik


1.

2.

3.

Pada bayi :
Partus lama dapat meningkatkan
kematian perinatal apalagi jika di
tambah dengan infeksi intrapartum
Dengan adanya disproposi selfalopelvik
kepala melewati rintangan pada
panggul dengan mengadakan moulge
Timbulnya fraktur pada os parietalis
(Hanifah, 2002)

Maternal

1.

Kelainan anatomi panggul


Diabetes Gestational
Kehamilan postmatur
Riwayat distosia bahu
Tubuh ibu pendek

2. Fetal
Dugaan Macrosomia
3. Masalah Persalinan
Assited vaginal delivery (forceps atau vacum)
Protracted active phase pada kala I persalinan.
Protracted pada kala II persalinan

Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin hidup


dilakukan episiotomi yang cukup lebar dan janin
diusahakan lahir atau bahu diperkecil dengan
melakukan kleidotomi unilateral atau bilateral.
2. dalam posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ia
untuk meneuk kedua tungainya dan mendekatkan
lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Mintalah
bantuan dua orang asisten untuk menekan fleksi
kedua lututnya ibu ke arah dada.
1.

3.

Dengan memakai sarung tangan yang telah


didisinfektankan tingkat tinggi. Lakukan tarikan
yang kuat dan terus menerus ke arah bawah pada
kepala janin untuk menggerakan bahu depan
dibawah symphisis pubis. Catatan : hindari
tarikan yang berlebihan pada epala yang dapat
mengakibatkan trauma pada pleksus brakhralis.
Mintalah seseorang asisten untuk melaukan
tekanan secara srimultan kearah bawah pada
daerah supra pubis untuk membantu persalinan
bahu. Catatan :jangan lakukan tekanan fundus.
Hal ini dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut
dan dapat mengaibatkan ruptura uteri.

4.

Jika bayi masih belum dapat dilahirkan :


Pakailah sarung tangan yang telah didisinfektan
tinggi, masukan tangan kedalam vagina.
Lakukan penekanan pada bahu yang terletak
didepan dengan arah sternum bayi untuk memutar
bahu dan mengecilkan diameter bahu.
Jika diperlukan, dilakukan penekanan pada bahu
belakang sesuai denganarah sternum.

Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah


dilakukan tindakan diatas
Masukan tangan kedalam vagina.
Raih humerus dari lengan belakang dan dengan
menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan
lengan ke arah dada.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat
melahirkan bahu, pilihan lain adalah :
Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu
dan bebaskan bahu depan.
5.

Lakukan tarikan dengan mengait ketiak


untuk mengeluarkan lengan belakang
(Ida Bagus, 2001).

Kesigapan penolong persalinan dalam


mengatasi distosia bahu sangat
diperlukan.
Pertama kali yang harus dilakukan bila
terjadi distosia bahu adalah melakukan
traksi curam bawah sambil meminta ibu
untuk meneran.
Lakukan episiotomi

tekanan ringan dilakukan oleh asisten


pada daerah suprapubic saat traksi
curam bawah pada kepala janin.

Tangan kanan penolong dibelakang


bahu posterior janin. Bahu kemudian
diputar 180 derajat sehingga bahu
anterior terbebas dari tepi bawah
simpisis pubis.

a. penolong memasukkan tangan


kedalam vagina menyusuri humerus
posterior janin dan kemudian melakukan
fleksi lengan posterior atas didepan
dada dengan mempertahankan posisi
fleksi siku
b. tangan janin dicekap dan lengan
diluruskan melalui wajah janin.
c. lengan posterior dilahirkan

Anda mungkin juga menyukai