Anda di halaman 1dari 4

1.

Faktor Internal
Faktor kepribadian
Inteligensia
Usia
Dorongan kenikmatan dan perasaan ingin tahu
Pemecahan masalah
2. Faktor Eksternal
Keluarga
Faktor teman sebaya
Faktor kesempatan

Faktor individu yang tampak lebih pada kepribadian individu tersebut


Faktor keluarga lebih pada hubungan individu dengan keluarga, misalnya kurang perhatian
keluarga terhadap individu, kesibukan keluarga dan lainnya
Faktor lingkungan lebih pada kurang positifnya sikap masyarakat terhadap masalah tersebut
misalnya ketidakpedulian masyarakat tentang NAPZA

Usia muda (remaja) merupakan usia produktif yang membutuhkan perhatian khusus, karena pada posisi
ini, taraf pencarian jati diri dan cenderung masih bersifat labil. Pola pikir kaum muda kadang kala hanya
bersifat instan, dan mencari yang temudah mana kala menghadapi sesuatu yang sulit. Ada beberapa
faktor sebagai penyebab atau yang mempengaruhi perilaku seorang remaja, diantaranya :
a.

Faktor Pertemanan

b.

Perkembangan Teknologi Informasi

c.

Pengaruh Budaya

d.

Gaya Hidup Hedonism

Beberapa faktor itulah sebagai pemicu dalam setiap pola hidup maupun dasar pemikiran seseorang,
termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba. seringkali seorang anak muda terjebak kedalam lembah
hitam narkoba hanya karena faktor pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba. Kalau kita
analisa pengaruh teman sebaya menjadi metode paling ampuh untuk urusan peredaran gelap narkoba.
Seseorang begitu mudah terpengaruh oleh teman yang dianggap selevel. Selain itu perkembangan
teknologi yang semakin canggih, dari sisi negatifnya juga memunculkan potensi-potensi negatif pula.
Pada masa seperti saat ini adalah boleh dibilangThe Nations Without State, arus informasi begitu deras
masuk tanpa melalui filter sehingga batas pergaulan boleh di bilang bebas tanpa batas.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada seseorang. Berdasarkan
kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:
Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang
mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi.
Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara
lain:

1. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Keinginan untuk bersenang-senang


Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan
Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan
untuk menggunakan NAPZA
8. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:

1. Lingkungan Keluarga --- Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang efektif
antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga merupakan
faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan penggunaan zat.
2. Lingkungan Sekolah --- Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang
memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan
adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan
NAPZA.
3. Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong
remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan
NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan
dianggap sebagai orang dewasa.

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-penyalahgunaannarkotika

Dalil Al-Quran tentang pengharaman narkoba


Dalam Al-Quran memuat dalil yang mengharamkan narkoba. Allah Taala berfirman, yang artinya:
Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
(khobits) QS. Al Arof: 157
Dalam hal ini Allah menggunakan kata khobits yang artinya adalah memberikan efek negatif.
Yang kedua, Allah Taala berfirman, yang artinya:
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan QS. Al Baqarah: 195
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu QS.
An Nisa: 29

Dalam dua ayat diatas dijelaskan bahwa merusak dan membinasakan diri sendiri adalah haram
hukumnya. Haramnya jelas karena Allah memberikan perintah dengan kata Jangan. Padahal kita tahu
bahwa efek narkoba adalah tidak baik bagi badan dan akal seseorang.
Haramnya narkoba menurut Hadits
Setelah membahas dalil haramnya narkoba dalam Al-Quran, maka sekarang yang akan kita bahas adalah
pendapat haramnya narkoba dari para ulama yang didasarkan pada hadits. Beberapa hadits yang
mendukung pernyataan tersebut adalah:
Pertama, dari Ummu Salamah, beliau berkata yang artinya:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang
membuat lemah) HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309
Dapat disimpulkan jika khomr itu haram, maka demikian juga mufattir atau narkoba itu.
Kedua, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya:
Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka
Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama lamanya.
Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia
menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa
yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya
di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109
Hadits ini secara jelas dan gamblang menunjukkan ancaman yang sangat keras bagi orang yang
menyebabkan dirinya sendiri celaka. Konsumsi narkoba secara langsung dan tidak langsung dapat
mengantarkan manusia kepada kebinasaan. Hal ini dikarenakan sifat narkoba yang sama seperti racun.
Oleh karena itu hadits ini dapat digunakan sebagai dalil atas haramnya narkoba.
Ketiga, dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda yang artinya:
Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak bahaya HR. Ibnu Majah
no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66
Jelas sekali dalam hadits ini bahwa sesuatu tidak boleh memberi mudhorot kepada orang lain yang
mana narkoba termasuk dalam hal yang memberi mudhorot. Selain itu ada fatwa dari Ibnu Taimiyah ra.
bahwa Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan fatwa para
ulama. Bahkan semua zat yang dapat menghilangkan akal haram dikonsumsi walaupun tidak
memabukkan (Majmu Al Fatawa 34:204).
Hukum mengkonsumsi narkoba dalam keadaan darurat
Para ulama telah sepakat bahwa narkoba adalah haram dikonsumsi ketika tidak dalam keadaan darurat.
Memang terkadang beberapa jenis narkoba dibutuhkan paramedis untuk mengobati luka dan meredam
rasa sakit. Dalam hal ini ada keadaan darurat disana. Hala ini dapat ditolerir mengingat kaedah yang
sering dikemukakan oleh para ulama, yakni bahwa Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang
terlarang.

Imam Nawawi ra. berkata, Seandainya dibutuhkan untuk mengkonsumsi sebagian narkoba untuk
meredam rasa sakit ketika mengamputasi tangan, maka ada dua pendapat di kalangan Syafiiyah. Yang
tepat adalah dibolehkan. Sedangkan Al Khotib Asy syarbini dari kalangan Syafiiyah juga berkata bahwa
diperbolehkan sejenis narkoba dalam pengobatan ketika tidak didapati obat lainnya meskipun hasilnya
memabukkan, karena kondisi tersebut adalah kondisi darurat.
http://ridwanaz.com/islami/fiqih/narkoba-menurut-pandangan-islam/

Anda mungkin juga menyukai