Anda di halaman 1dari 11

Makalah Biologi

Sistem Reproduksi Wanita

Anggota Kelompok 2:
1. Ananda Savitri Zalsyabila
2. Fantri Aini Farjira
3. Imas Nurhalimah
4. Reni Saniati Dewi
5. Wawan Kuswanto

Kelas :

9H

SMAP NEGERI 1 PASIRJAMBU


2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem reproduksi wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem hormonal
dan kelenjar serta zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi wanita. Di
lihat dari segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda dengan sistem
reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita maupun sistem
reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan.
Sistem Reproduksi pada wanita akan di jelaskan secara lengkap di bawah ini
tentang alat alat reproduksi pada wanita, Sistem kelenjar reproduksi wanita serta
sistem hormonal yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita.
Alat-alat reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian, tetapi di bawah ini
akan di bedakan menjadi dua yaitu: alat reproduksi luar dan dalam. Alat reproduksi luar
terdiri dari; Labium mayor, Labium minor, Uretra, Klitoris, Perineum, Himen (selaput
Dara). Sedangkan alat reproduksi bagian dalam terdiri dari; Serviks (leher
rahim), Rahim (uterus), Tuba falopi (fallopi tube), Ovarium.
B. TUJUAN

TUJUAN UMUM
Mengetahui dan mengenal tentang organ reproduksi wanita (fungsi, kelenjar dan
hormon.

TUJUAN KHUSUS

1.

Mengetahui dan mengenal organ reproduksi wanita

2.

Mengetahui fungsi fungsi organ reproduksi wanita

3.

Mengetahui hormone dan kelenjar yang ada di organ reproduksi wanita

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Sistem reproduksi wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem
hormonal dan kelenjar serta zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi
wanita. Di lihat dari segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda
dengan sistem reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita
maupun sistem reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan.
Sistem Reproduksi pada wanita akan di jelaskan secara lengkap di bawah ini
tentang alat alat reproduksi pada wanita, Sistem kelenjar reproduksi wanita serta
sistem hormonal yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita.
B. ALAT ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat-alat reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian, tetapi di bawah ini
akan di bedakan menjadi dua yaitu:
1.

Alat Reproduksi Luar


Alat-alat reproduksi luar wanita terdiri dari:
Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil
minyak) dan setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labia Mayora
adalah dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons pubis
dan menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan
ini dan anus. Labia mayora homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan
skrotum pada laki-laki.

Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi
lubang vagina dan uretra. Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping
introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin. Labia
Minora adalah dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini tidak
berambut, tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar
keringat.Prepusium klitoris adalah pertemuan lipatan-lipatan labia minora di
bawah klitoris. Frenulum adalah area lipatan di bawah klitoris.

Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air
kemih dari kandung kemih.

Klitoris terletak di labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan
membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka. Klitoris
adalah homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki
mulut uretra.Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang dan satu glans
klitoris

bundar

yang

banyak

mengandung

ujung

saraf

dan

sangat

sensitive.Batang klitoris mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun


dari jaringan erektil. Saat menggembung dengan darah selama eksitasi seksual,
bagian ini bertanggung jawab untuk ereksi klitoris.

Perineum yaitu labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang
membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara
vagina dan anus.
Himen (selaput Dara). Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi. Karena itu pada saat pertama kali
melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak. Himen
Adalah selaput tipis selaput lendir yang menutupi sebagian lubang vagina.
Selaput dara mempunyai lubang yang berlainan besarnya pada setiap
perempuan. Pada perempuang yang masih perawan selput dara itu jelas
kelihatan.Pada orang yang telah bersetubh dan lebih lebih pada orang yang telah

melahirkan selaput dara itu, telah putus-putus, sehingga kesudahannya hamper


tidak kelihatan lagi ada kalanya pada orang perawan selaput itu tertutup betul
sehingga bisa memisahkan pada waktu haid.
Vestibula
Adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut uretra,
mulut vagina dan duktus kelenjar bartolini (vestibular besar).Kelenjar
bartolinihomolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar ini
memproduksi beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu melumasi
orifisium vaginal saat eksitasi seksual.Bulba vestibular adalah massa jaringan
erektil dalam di substansi jaringan labial. Bagian ini sebanding dengan korpora
spongiosum penis.

gambar. Alat reproduksi wanita bagian luar

2.

Alat Reproduksi Dalam


Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling
bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka
(misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita
dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah
vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas
vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.
5

Alat-alat reproduksi dalam wanita terdiri dari:

1.

Serviks (leher rahim)


Serviks terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina
memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause,
lapisan lendir menjadi licin.

2.

Rahim (uterus)
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di
puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan
diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan
rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus
biasanya bengkok ke arah depan.
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks.
Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin.
Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
melalui serviks dan vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan
penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa
ovulasi (pelepasan sel telur).

3.

Tuba falopi (fallopi tube)


Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah
ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang
yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.

4.

Ovarium
Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan
sebuah ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia
(rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan
sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.
6

Gmbr. Alat reproduksi wanita bagian dalam


C. OOGENESIS
Proses pembentukan gamet betina ( sel telur ) pada wanita disebut oogeniesis dan
terjadi di ovarium.
Pada masa Fetus, ovarium mengandung sel pemula atau oogonium sejak bayi
lahir oogonium berkembang menjadi oosit primer hingga pubertas, melalui fase profase
pada pembelahan meiosis.
Pada masa pubertas, dibawah pengaruh FSH ( folikel stimulating hormone )
oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan dua sel yang berukuran besar dan
kecil. Sel yang lebih kecil disebut badan polar dan sel yang besar disebut oosit sekunder.
Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini dibawah pengaruh FSH
membelah berkali-kali dan membentuk folikel graaf ( folikel yang sudah masak ) yang
diantaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel ini kemudian memproduksi estrogen
yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH ( luteinizing hormone ) yang
berfungsi mendorong ovulasi ( pelepasan sel telur ) bila pada saat ovulasi terjadi
pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid ( haploid )
dan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi, dalam oogenesis ini
dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi sperma, dan setelah pembuahan, oosit
sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan ovum.
7

D. SISTEM KELENJAR DAN HORMON REPRODUKSI WANITA


Pada dasarnya, kelenjar menghasilkan zat kimia berupa hormon. Zat kimia ini
berupa zat katalis (pengubah tanpa zat tersebut berubah). Kelenjar reproduksi pada
wanita menghasilkan hormon reproduksi. Jadi antara kelenjar dan sistem hormonal
pada dasarnya tidak bisa dibedakan.
Hormon reproduksi pada wanita sangat penting, baik untuk menunjang
pertumbahan ciri-ciri sekunder wanita, maupun sebagai sistem reproduksi.
Hormon hormon reproduksi wanita adalah sebagai berikut:
1.

Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciriciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan /
regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos /
osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti

2.

Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan

endometrium

sehingga

dapat

menerima

implantasi

zygot.

Kadar

progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta


dapat membentuk hormon HCG.
3.

Gonadotropin Releasing Hormone


GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikle stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
8

estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga


kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin
(FSH / LH ).
4.

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam),
sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari selsel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.

5.

LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)


Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi
dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase
siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan
singkat.(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

6.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik.

Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7.

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi
dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental
Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika
kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel,
gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem reproduksi wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem hormonal
dan kelenjar serta zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi wanita. Di
lihat dari segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda dengan sistem
10

reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita maupun sistem
reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan.
Alat-alat reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian, tetapi di bawah ini
akan di bedakan menjadi dua yaitu: alat reproduksi luar dan dalam. Alat reproduksi luar
terdiri dari; Labium mayor, Labium minor, Uretra, Klitoris, Perineum, Himen (selaput
Dara). Sedangkan alat reproduksi bagian dalam terdiri dari; Serviks (leher
rahim), Rahim (uterus), Tuba falopi (fallopi tube), Ovarium.
B. SARAN
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak bahkan lebih lengkap tentang
organ reproduksi pada wanita, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku buku
yang berhubungan dengan system reproduksi.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh daari
sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dan menyempurnakan
penulisan makalah makalah selanjutnya sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/anatomi-dan-fisiologi-sistemreproduksi-wanita-2/
www.psychologymania.com/2012/06/sistem-reproduksi-wanita.html

11

Anda mungkin juga menyukai