Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI STRATEGI

Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang
disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika
perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas ratarata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan
implementasi secara konsisten dengan strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan,
akuisisi, internasional, dan kerjasama yang sebelumnya dipilih.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan misi
strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh
dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari
lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman
pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam
usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan
membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produkproduk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika
mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan (corporate
governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and control), (3)
kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan
(entrepreneurship & innovation).

STRATEGY IMPEMENTATION: CORPORATE GOVERNANCE


Ch10-3. Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan
untuk menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi. Penguasaan
perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi cara-cara untuk
meyakinkan bahwa keputusan-keputusan strategik dibuat secara efektif. Penguasaan
perusahaan digunakan dalam perusahaan untuk memantapkan perintah antara para pemilik
perusahaan dan para manajer puncak perusahaan tersebut.

Ch10-4. Sparasi atas kepemilikan dan kendali manajerial seyogyanya berdasarkan atas
perusahaan modern. Pembelian saham-saham kepemilikan, menjadi tuntutan-tuntutan
residual - saham-saham kepemilikan mengurangi risiko secara efosoen dengan memegang
portfolio yang didifersifikasi. Para manajer profesional dikontak untuk menyediakan
pembuatan-keputusan. Bentuk perusahaan publik / umum yang modern mengarahkan untuk
mengifiesienkan spesialisasi atas tugas-tugas.
Risik ditanggung oleh para pemegang saham.
Pengembangan strategi dan pembuatan-keputusan oleh para manajer.
Ch10-5. Dalam teori keagenan (Agency Theory) dileaskan adanya hubungan antara para
pemegang saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer sebagai
agen pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk dijadikan agen
pembuat keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut kekhususan risiko dengan para
pembuat keputusan.
Ch10-6. Masalah keagenan terjadi ketika: - hasrat-hasrat atau tujuan-tujuan atas prinsipal dan
agen konflik dan kesukran atau mahalnya atas prinsipal untuk memverifikasi bahan agen
telah diperoleh secara tepat. Contoh: Diversifikasi yang berlebihan karena meningkatnya
diversifikasi produk mengarak menjadi lebih rendahnya risiko pengerjaan atas para manajer
dan kompensasi yang lebih tinggi. Solusinya yaitu bahwa para prinsipal menggunakan
kontrak-kontrak insentif berdasarkan kinerja, mekanisme pemantauan seperti dewan direktur
(boat directors) dan mekanisme pemberdayaan sepert seperti pasar tenaga kerja pasar untuk
untuk mengurangi atau meredakan masalah keagenan.
Ch10-7. Terdapat hubungan antara risiko manajer dan pemegang saham dengan tingkat
diversifikasi. Pada tingkat diversifikasi bisnis dominan risiko para manajer dan pemegang
saham cukup tinggi dan semakin besar dominasi bisnis risiko tersebut agak menurun. Pada
tingkat diversifikasi terbatas risiko manajer dan pemegang saham mula-mula agak rendah
kemudian meningkat dan agak menurun lagi. Pada tingkat diversifikasi berhubungan risiko
manajer dan para pemegang saham lebih rendah daripada pada tingkat diversifikasi lainnya.
Pada tingkat diversifikasi bisnis tidak berhubungan risiko manajer dan pemegang saham
mulai rendah sampai cukup tinggi.

Ch10-8. Menurut Agency theory, para prinsipal bisa ikutserta (engage) dalam pemantauan
perilaku untuk mengakses kegiatan-kegiatan dan keputusan-keputusan para manajer.
Bagaimanapun, diedarkan kepemilikan saham mempersulit dan tidak efisien untuk memantau
perilaku manajemen. Contoh, Boards of Directors memiliki suatu tugas kepegadaian
(fiduciary duty) untuk para pemegang saham guna memantau manajemen. Bagaimanapun,
Boards of Directors kadang-kadang didakwa / dituduh atas lemahnya dalam perwujudan
fungsi ini.
Mekanisme Penguasaan
Ch10-9. Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu (1)
konsentrasi kepemilikan (ownership concentration), (2) dewan direktur (boards of Directors),
(3) kompensasi eksikutif (executive compensation), (4) struktur keorganisasian multidivisi
(multidivisional organizational structure), dan (5) pasar bagi pengendalian perusahaan
(market for corporate control ).
1. Mekanisme Penguasaan : Konsentrasi Kepemilikan
Ch10-10. Ownersship concentration terjadi sebagai berikut. Sejumlah besar para pemegang
saham mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau manajemen secara tertutup.
Mereka dalam jumlah besar membantu membuat berarti pemantauan tersebut sementara
menghabiskan waktu, usaha dan mahal pemantauan secara tertutup. Mereka juga bisa
mencari kedudukan dewan yaitu meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau secara
efektif (meskipun lembaga-lembaga finansial secara legal terlupakan secara pengarahan dari
kepemilikan kursi-kursi dewan).
2. Mekanisme Penguasaan : Dewan Direktur
Ch10-11. Mekanisme penguasaan board of Directors bisa terjadi di dalam prganisasi, dalam
hubungan di luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di dalam organisasi yaitu pada
CEO perusahaan dan para manajer level-puncak lainnya. Di luar organisasi yang
berhubungan, yaitu terjadi pada individu-individu yang tdak dilibatkan dengan operasi seharihari, tetapi yang mempunyai suatu hubungan dengan perusahaan. Di luar organisasi lainnya,
yaitu terjadi pada individu-individu yang bebas atas operasi perusahaan sehari-hari dan

hubungan-hubungan lainnya. Karena itu dalam mekanisme dewan direktur agar penguasaan
dewan lebih efektif disarankan sebagai berikut:
Meningkatkan diversitas atau keragaman atas latar belakang keanggotaan dewan
Memperkuat mnajemen internal dan sistem pengendalian akuntansi.
Memantapkan proses-proses formal bagi evaluasi atas kinerja dewan.
3. Mekanisme Penguasaan: Kompensasi Eksikutif
Ch10-13. Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi eksikutif dapat meliputi:
Gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin.
Banyak faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit untuk memantapkan
bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar dapat tanggap secara terarah bagi outcomes.
Sebagai tambahan, kepemilikan saham (kompensasi insentif jangka panjang) membuat para
manajer lebih dapat lebih mudah membujuk untuk mengubah-ubah pasar yang menjadikan
pengendalian parsial mereka.
Sistem-sistem insentif tidak menjamin bahwa para manajer membuat keputusan-keputusan
yang benar, tetapi mereka meningkatkan kemunkinan (likelihood) bahwa para manajer
akan melakukan sesuatu bagi balasjasa yang diberikan kepada mereka.
4. Mekanisme Penguasaan: Struktur Keorganisasian Divisional
Ch10-14. Mekanisme penguasaan melalui struktur keorganisasian mutidivisional bergantung
pada :
Desain untuk kendali yang mengajarkan peluang-peluang manajerial. Kantor perusahaan dan
dewan memantau keputusan-keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial
ditingkatkan dalam memaksimumkan kesejahteraan.

Struktur organisasi bentuk-M tidak perlu terbatas pada tindakan-tindakan swa-layan para
manajer tingkat perusahaan. Hal ini bisa membimbing untuk agak memperbesar penguasaan
daripada tanpa diversifikasi.
Diversifikasi lini produk secara luas membuat mekanisme penguasaan sulit bagi para manajer
level-puncak untuk mengevaluasi keputusan-keputusan strategik ata para manajer divisional.
5. Mekanisme Penguasaan: Pasar bagi Pengendalian Perusahaan
Ch10-15. Governance mechaniusm o market for corporate control meliputi operasi-operasi,
dan tindakan-tindakan. Melalui operasi-operasi ketika penampakan risiko perusahaan atas
pengambil-alihan ketika mereka beroperasi tidak efisien. Tahun tahun 1980-an menunjukkan
pasar aktif bagi pengendalian perusahaan, secara meluas sebagai suatu hasil atas
memungkinkan pengelompokkan atas modal (junk bonds). Beberapa perusahaan mulau untuk
mengoperasikan secara lebih efisien sebagai hasil atas kendala pengambil-alihan, meskipun
terjadi secara tiba-tiba atas pengambil-alihan yang secara relatif tidak berperasaan. Kemudian
dibuat perubahan-perubahan dalam regaulasi yang telah membuat kesulitan pengambil-alihan
yang tidak berperasaan.
Mekanisme penguasaan pasar bagi pengendalian perusahaan melalui tindakan-tindakan
sebagai suatu sumber penting atas disiplin sepanjang manajerial yang tidak-kompeten dan
boros.
Pengusaan Perusahaan Internasional
Jerman
Penguasaan perusahaan internasional di Jerman terjadi sebagai berikut:
Pemilik dan manajer niasanya ,e,punyai kedudukan yang sama dalam perusahaan-perusahaan
swasta.
Perusahaan-perusahaan publik biasanya mempunyai suatu pemegang saham yang sangat
dominan, seperti sering terjadi pada suatu bank.
Perusahan-perusahaan menengah dan besar mempunyai suatu dua dwan terikat ( two-tiered
board). Vorstand memantau dan mengendalikan keputusan-keputusan manajerial. Aufsichtsrat

memilih Vorstand. Para pekerja, anggota-anggota serikat pekerja dan para pemilik saham
dijamin untuk menjadi anggota Aufsichtsrat.
Sering terjadi di sana yaitu tiadanya tekanan pada nilai pemegang saham daripada di
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat meskipun hal ini bisa mengalami perubahan.
Jepang
Ch10-17. Penguasaan perusahaan di Jepang terjadi sebagai berikut:
Kewajiban, keluarga dan konsensus merupakan faktor-faktor penting.
Bank-bank (khususnya bank utama) berpengaruh besar dengan para manajer perusahaan.
Keiretsu merupakan kelompok-kelompok yang terhubung secara kuat atas perusahaanperusahaan terikat bersama dengan lintas-pemegang saham (cross-shareholdings).
Karakteristik-karakteristik lainnya:
Intervensi pemenrintah sangat kuat.
Keterikatan tertutup antara perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor pemerintah.
Para pemegang saham pasif dan mantap yang melakukan sedikit pengendalian
Ketiadaan sebenarnya (vertual absence) atas pasar eksternal bagi pengendalian perusahaan.
Penguasaan Perusahaan dan Perilaku Etis
Ch10-18. Norma-norma etis berkaitan dengan penguasaan perusahaan antara lain sebagai
berikut:
Penguasahaan perusahaan dan perilaku etis merupakan hal penting untuk melayani
kepentingan-kepentingan atas para pihak multi-kelompok.
Para pemegang saham merupakan kelompok pihak yang paling penting, yaitu harus dilayani
oleh Dewan Direktur.

Produk pasar para pihak (para pelanggan, para pemasok, dan masyarakat rumah tangga) dan
pihak-pihak keorganisasian (para pekerja manajerial dan non-manajerial) juga merupakan
kelompok pihak yang penting.
Meskipun kontoversial, beberapa orang percaya bahwa secara etis ketanggapan perusahaanperusashaan harus mengenal mekanisme penguasaan yaitu layanan semua kepentingan para
pihak.

Anda mungkin juga menyukai