PENDAHULUAN
Shiitake (Lentinus edodes), produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali
dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Jamur Kuping, jamur kuping merupakan jamur yang
pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur
Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur
merang. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes), dikenal juga sebagai jamur musim dingin.
Jamur enokitake hasil budidaya yang dilindungi dari sinar matahari berwarna putih,
sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu. Selain itu ada juga
Jamur Maitake (Grifola frondosa), dapat mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal
dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods. Dan Jamur Matsutake (Tricholoma
matsutake (S.Ito et Imai Sing.), Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu
di hutanpinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur
berharga sangat mahal di Jepang.
TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
BAB II
ASPEK PRODUK
Bahan baku berupa jamur yang dapat dikembangkan menjadi berbagai macam olahan
ini mempunyai keistimewaan dari rasanya, dia memiliki tekstur yang kenyal dan
empuk.Jamur merupakan salah satu jenis tumbuhan. Mengonsumsi jamur ternyata bukan
hanya untuk memuaskan lidah dan mengenyangkan perut karena ternyata banyak manfaat
yang berguna dari jamur bagi kesehatan tubuh. Sekarang terdapat ribuan spesies jamur di
dunia ini. Ada jamur yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia.
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat
keringnya). Jamur segar umumnya mengandung 85-89 persen air. Kandungan lemak cukup
rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono
ditriglieserida, sterol, dan phoshpolipida. Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain
thiamin, niacin, biotin dan asam askorbat. Vitamin A dan D jarang ditemukan pada jamur,
namun dalam jamur tiram putih terdapat ergosterol yang merupakan prekursor vitamin D.
Jamur umumnya kaya akan mineral terutama phosphor, mineral lain yang dikandung di
antaranya kalsium dan zat besi.
Dalam berbagai literatur, disebutkan bahwa jamur pangan memiliki berbagai manfaat
kesehatan yang antara lain untuk anti-kanker, anti-virus, anti-diabetes, anti-kolesterol, dan
mampu meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh. Jamur yang memiliki berbagai manfaat
seperti dapat menurunkan kolesterol darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi
gangguan pencernaan dan hati, kaya vitamin dan mineral serta protein, melancarkan
peredaran darah dan juga dapat menghambat virus HIV-AIDS. Dalam jamur juga terdapat
kandungan asam glutamat yang dapat meningkatkan aroma dan cita rasa masakan. Makanya,
diharapkan semakin lama akan semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi jamur untuk
mengurangi resiko terkena berbagai penyakit degeneratif.Di dalam jamur terkandung
senyawa imunomodulator yakni beta-glucan yang sangat berkhasiat untuk kesehatan
manusia. Penelitian mengenai manfaat jamur ini dilakukan oleh Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT).
Jamur yang akan dijadikan sosis adalah jenis jamur tiram. Jamur tiram dipilih karena
Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak
dibudidayakan dan mudah didapatkan. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir
sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling
bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara
dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
Untuk proses produksinya sendiri, jamur dari distributor yang kita ambil dari pasar
bogor kemudian kita olah menjadi Sosis Jamur. Proses pengolahan jamur ini selalu
berinovasi dan berkembang setiap saat. Dimana bahan baku jamur ini sangat fleksibel, bisa
kita goreng, rebus, kukus, panggang dan bakar. Mulai dari pendistribusian jamur sampai
produk olahan jamur, bahan baku serta bahan tambahan lainnya sangat diperhatikan. Mulai
dari tempat penyimpanan, wadah penyimpanan sampai suhu penyimpanan sangat terkontrol
sehingga dapat memberikan kualitas jamur yang baik. Setiap jamur yang masuk dalam
gudang penyimpanan dari distributor, selalu melewati proses pemeriksaan mutu jamur
walaupun sebelumnya sudah diberikan standar mutu untuk jamur kepada ditributor. Dalam
penyimpanan
jamur
digudang
penyimpanan
bahan-bahan,
jamur
yang
dipacking
menggunakan plastik bening dimasukan dalam sebuah lemari yang suhu dan kelembabnya
sudah dikontrol. Suhu dan kelembaban tersebut dapat mempengaruhi kuailitas jamur.
Matriks SWOT
STRENGTH
(KEKUATAN)
WEAKNESS
(KELEMAHAN)
1.
2.
3.
.
4.
5.
Modal
SDM
Jenis jamur yang
beragam
Jamur mudah diolah
Alat yang sederhana
Inovasi produk
olahan jamur
Pelatihan karyawan
.
.
.
Pemafaatan alat
teknologi
Seleksi bahan baku
jamur
Meningkatkan
. promosi dan
. pemasaran
1. Masa simpan
. jamur yang pendek
2. Kurangnya
sosialisasi jamur
OPPORTUNITY
(PELUANG)
1.
2.
.
3.
Mempunyai relasi
Masyarakat
Indonesia banyak
vegetarian Rasa
ingin tahu
masyarakat tingga
Meningkatkan
kerjasama dengan
relasi dan
distributor
THREAT
(ANCAMAN)
1. Adanya koruptor
2. Masyarakat
Indonesia yang
belum familiar
tentang olahan
jamur
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Secara luas pengertian pasar adalah tempat terjadinya suatu jual beli atau trasaksi yang
melibatkan penjual dan pembeli. Bentuk pasar yang menjadi target kami adalah di jalan
Pajajaran Kota Bogor.
Dalam pemasaran yang kami tawarkan adalah menyediakan Sosis dengan bahan baku
utama Jamur Tiram dengan harga yang relatif terjangkau. Untuk target pemasaran meliputi
semua kawasan di sekitar Kota Bogor. Posisi atau tempat pendirian usaha di rasa sangat
strategis karena berada di pusat perkotaan. Selain itu dekat dengan sekolah-sekolah, kampus,
hotel, outlet, pemukiman dan lain-lain.
Sikap dan perilaku konsumen disini cukup mendukung dalam berdirinya usaha
pendirian Industri Rumahanini. Mereka memberikan tanggapan positif karena usaha kami
dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan mereka dalam dunia kesibukan.Untuk
manajemen pemasaran kami sudah mempersiapkan segala kebutuhan termasuk periklanan
melalui brosur atau benner dengan penawaran yang relatif terjangkau.
Implikasi studi kelayakan bisnis sangat berpengaruh untuk mengetahui tingkat
kelayakan suatu usaha yang akan didirikan apakah bermanfaat atau tidaknya suatu usaha itu
didirikan. Serta untuk mengetahui untung atau ruginya mendirikan usaha tersebut.
Placement
Aspek pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk sosis jamur ini dengan cara
promosi sosis jamur, menambah berbagai varian rasa dari sosis jamur seperti : rasa pedas,
rasa balado dan kombinasi dengan sayuran. Membuat tampilan produk lebih menarik dan
kemasan dibuat sebaik mungkin agar dapat menarik konsumen untuk membelinya. Menjaga
kebersihan produk, alat serta kesehatan karyawan agar produk terjaga kualitasnya. Produk
sosis jamur ini menggunakan bahan tambahan pangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kami juga memperhatikan nilai gizi dan mutu produk olahan.
BAB IV
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Proses Produksi
23 kg JamurTiramPutih
Bumbu %b/b
Bawang putih (1%)
Lada (0.5%)
Garam (1,5%)
Na Benzoat (5%)
Tepung Maizena (20%)
Susu skim (7%)
Telur (12%)
Bumbu (9kg)
Pembersihan (Sortir)
95% (22kg)
Pencucian
100% (22kg)
98% (21kg)
JamurGiling
100% (19kg)
Pencampuran
100% (28kg)
Pembuatanadonan
100% (28kg)
Pemasukandalamselongsong (25gr/selongsong
p=10cm, d=2cm)
90% (19kg)
90% (25kg)
Pengukusan
(100C,302 menit)
100% (25kg)
Pendinginan
(suhu ruang,302 menit)
100% (25kg)
Sosis
100% (25kg)
Lokasi usaha berdasarkan faktor bahan baku, pasar, dan biaya transportasi.
Cianjur (sumber bahan baku)
Untuk pengambilan bahan baku berada di Perkebunan Nusantara VIII, Desa Salahuni
4km dari Jl. Raya Cugenang kota Cianjur, Cianjur. Luas perkebunan 3 hektar.
Usaha Industri Rumahan ini berlokasi di kota Bogor yang berada dijalan Pajajaran,
tepat dibelakang McD Pajajaran Bogor. Lokasi tersebut dipilih karena berada dipusat kota
bogor yang mana sangat ramai, dekat dengan kampus, sekolah dan lokasinya strategis.
Keterangan :
A : Hotel Pangrango
B : Bank Mandiri
Syariah
C : Showroom
D : Domino
E : Apotek
F : Mc Donalds
G : Warkop
H : Soup Durian
Lodaya
I : Warung Nasim
J : Distro
K : Somay Pink
L : Hala Mart
M :TK
N : Circle K
O : Bullwings
P : Warung Pasta
Q : Salon Uto
R : Dealer Honda
S : Vactory Outlet
X: Lokasi
guna. Peralatan yang digunakan dibeli sesuai kebutuhan untuk mengolah produk kita. Kami
selalu menjaga kualitas bahan baku ataupunbahan tambahan agar kualitas dari produk kita
tetap terjaga. Setiap harinya kita membutuhkan kurang lebih 24 kg bahan baku dengan jamur
tiram. Untuk menjaga kebersihan tempat dan pekerja kami membuat peraturan ketat terhadap
karyawan atau pekerja tentang sanitasi dan higiene, serta dibekali juga dengan pengetahuan
tentang K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja).
pencucian
sortasi
Blansir dan
pengukusan
penggilingan
Pembuatan
adonan
pendinginan
sosis
packing
pencampuran
selongsong
sealing
Produk keluar
10
Denah Bangunan
KETERANGAN:
Kuning : ruang produksi
Pink : ruang penyimpanan
Biru : tempat penjualan
Orange : kantor
Hujau : mushola
Merah : kamar mandi
Ungu : ruang karyawan
11
BAB V
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah
Deskripsipekerjaan
Pendidikan
Terakhir
Karyawan
8 orang
Min SMA
Manager
Staf
1 orang
Menjaga
mutu
dan
mengawasi karyawan
1 orang
1 orang
administrasi
Min Diploma 3
Min S1
Min Dilpoma 3
Struktur Organisasi
MANAGER
STAF ADMINISTRASI
SUPERVISOR
KARYAWAN
12
Supervisor
Manajer
Staf
administrasi
jawab
terhadap
surat-surat
perusahaan
13
BAB VI
ASPEK YURIDIS
Bentuk usaha yang dipilih adalah membuat Industri Rumahan dengan mengangkat
bahan baku utama yaitu jamur. Banyak jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat
memberikan manfaat yang lebih bagi konsumen seperti penetral racun serta pengganti daging
bagi vegetarian.
Jenis jamur yang beragam serta perkembangbiakannya yang mudah dan tindak
mengenal musim menjadikan jamur sebagai bahan baku utama. Dengan kualitas jamur yang
tinggi serta pekerja yang ahli dalam mengolah berbagai macam olahan jamur. Produk yang
akan dipasarkan ini adalah Sosis Jamur. Usaha ini akan dilaksanakan di Kota Bogor,
dikarenakan Kota Bogor memiliki peluang bisnis jamur yang cukup menggiurkan.
Pelaku bisnis Rumah Industri ini merupakan mahasiswa lulusan Program Diploma
IPB dari Program Keahlian Supervisor Jaminan Mutu Pangan, dimana mahasiswa lulusan ini
sudah dibekali cara berwirausaha serta mengetahui bagaimana spesifikasi pangan. Sehingga
dapat menjamin kualitas produk. Bentuk usaha yang diambil adalah bentuk usaha firma,
dimana ada dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan uang, tenaga, saran, dan keahlian
untuk melakukan usaha yang disepakati. Semua keuntungan dan keruagian usaha juga
menjadi tanggung jawab semua anggota.
Usaha industri rumahan membuat sosis jamur ini juga sudah memiliki hak
kepemilikan tanah dan bangunan, NPWP,serta kami juga mempunyai surat izin gangguan,
dimana izin tersebut harus dimiliki oleh setiap badan usaha dan sebelumnya sudah meminta
izin dari RT, RW, Kelurahan dan warga sekitar. Kemudian surat izin tempat usaha juga sudah
didapatkan.
Produk sosis jamur ini juga sudah didaftarkan dan memiliki sertifikat halal serta
sertifikat dari BP POM. Sehingga kualitas produk sosis jamur ini sudah terjamin dari segi
kehalalan dan keamanan produk.
14
BAB VII
ASPEK FINANSIAL
Perkiraan Kebutuhan Modal Usaha Kecil SosisJamur
Kelompok Biaya
Satuan Biaya
Biaya (Rp)
Jumlah (Rp)
200m2 x Rp 100.000
Rp
20,000,000
b. Bangunan
135m2 x Rp 500.000
Rp
67,500,000
a. Kompor + LPG
3 kompor x Rp 1.300.000
Rp
3,900,000
b. VakumSealler
1 buah x Rp 790.000
Rp
790,000
c. Sosis Filler
1 buah x Rp 3.000.000
Rp
3,000,000
d. Timbangan
1 buah x Rp 1.500.000
Rp
1,500,000
e. Panci
4 buah x Rp 400.000
Rp
1,600,000
f. Ember
2 ember x Rp 50.000
Rp
100,000
g. Gunting
4 gunting x Rp 25.000
Rp
100,000
h. Selang
4 m x 2 buah x Rp 8.000
Rp
64,000
i. Penggiling
1 buah x Rp 1.500.000
Rp
1,500,000
j. Pisau
4 pisau x Rp 20.000
Rp
80,000
k. Baksampah
l. Sapu
2 baksampah x Rp 10.000
3 sapu x Rp 15.000
Rp
Rp
20,000
45,000
m. Kain lap
Rp
20,000
n. Baskombesar
2 baskom x Rp 20.000
Rp
40,000
o. Baskomkecil
3 baskom x Rp 5.000
Rp
15,000
p. sendok
1 lusin x Rp 25.000
Rp
25,000
q. spatula
5 buah x Rp 5.000
Rp
25,000
r. piring
1 lusin x Rp 50.000
Rp
50,000
3. Alat Transportasi
Rp
14,000,000
4. Peralatan Kantor
Rp
1,000,000
Rp
8,000,000
Rp
123,374,000
Rp
44,380,000
1 orang Rp 1.000.000/bulan
Rp
3,000,000
b. Gaji administrasi
1 orang Rp 700.000/bulan
Rp
2,100,000
c. Upah pelaksana
8 orang Rp 500.000/bulan
Rp
12,000,000
Rp
20,700,000
b. Na-Benzoat
Rp
300,000
c. Bahan Bakar
Bensin
Rp
1,000,000
Rp
5,280,000
2. Sediaan
d. Pengemas
15
SatuanBiaya
Biaya (Rp)
Jumlah (Rp)
A. BIAYA TETAP
1. Gajidan Tunjangan Sosial
Rp
24,480,000
a. Mesin
Rp
386,220
b. Bangunan
Rp
2,025,000
a. Mesin
Rp
1,287,400
b. Bangunan
Rp
6,750,000
a. Modal Tetap
Rp
20,973,580
b. Modal Kerja
Rp
7,544,600
Rp
6,840,000
2. Biaya Pemeliharaan
3. Penyusutan
4. Bunga Modal
5. Biaya Umum
Rp
70,286,800
Rp
166,720,000
Rp
237,006,800
20% dariupah
Rp
57,600,000
2. Bahan Baku
Rp
82,800,000
3. Na-Benzoat
Rp
1,200,000
4. Bahan Bakar
Rp
4,000,000
5. Pengemasan
Rp
21,120,000
16
Nilai BEP
Biaya tetap per tahun Rp 70.409.200
Biaya variable Rp 169.600.000
Harga jual
BEP =
70.409.200
20.000 (169.600.000 : 24.000)
= 70.409.200
20.000 7066
= 70.409.200
12.934
Laba = (5443,729705 x 20.000) ((7066 x 5443,729705) + 70.409.200)
= 108874594,1 108874594,1 = 0
TahunPertama
Investasi awal 500.000.000(1 orang 100.000.000)
20.000 perkemasan x 100 kemasan per hari x 20 hariwaktuproduksi x 12 = 480.000.000
Laba = 480.000.000 - 237,006,800 = 242.993.200
17
BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Aspek lingkungan hidup harus memenuhi atau sesuai dengan konsep AMDAL.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang
diakibatkan oleh suatu rencana. Dampak besar yang penting dimaksudkan adalah perubahan
lingkungan hidup yang sangat mendasar dan diakibatkan oleh suatu usaha. Pedoman
mengenai ukuran dampak besar sesuai dengan keputusan badan pengendali dampak
lingkungan no. 56 th 1994 tentang pedoman mengenai dampak lingkungan. Studi kelayakan
lingkungan diperlukan bagi kegiatan usaha yang akan mulai melaksakana pemnbangunan,
sehingga dapat diketahui dampak yang akan timbul dan bagaimana cara pengelolaannya.
Kajian kelayakan lingkungan adalah salah satu syarat untuk mendapatkan perizinan yang
diperlukan suatu usaha, seharusnya dilaksanakan secara bersama-sama dengan kelayakan
teknis dan ekonomi.
Usaha sosis jamur telah memiliki dokumen legalitas izin gangguan yang telah
diketahui RT, RW, Kelurahan, warga sekitar tempat produksi. Usaha ini telah direncanakan
sebaik mungkin, seperti merencanakan untuk pembuangan limbah air, limbah sampah, dan
penggunaan alat-alat yang dapat menyebabkan kebisingan dan polusi udara. Pembuangan
limbah air cucian jamu dan rebusan jamur dibuang dalam tempat pembungan air (selokan),
untuk sampah dibuang setiap harinya dalam bak sampah. Sehingga usaha ini tidak
menyebabkan kerusakan lingkungan serta ketidaknyamanan warg sekitar.
18
KESIMPULAN
Dari usaha yang kami buat dapat disimpulkan bahwa usaha Sosis Jamur ini sungguh
memiliki banyak peluang. Matrik SWOT yang dibuat juga digunakan agar dapat memilih
strategi yang tepat yaitu S-O atau Strenght dan Opportunity. Jika dilihat dari lokasi, system
managemen dan lainnya dapat diperhatikan dengan sangat detail sehingga didapat hasil yang
memuaskan baik untuk produsen maupun konsumen. Pada aspek produk yaitu berbahan dasar
jamur, sosis ini juga bertujuan agar masyarakat vegetarian dapat merasakan nikmatnya sosis.
Sosis jamur juga memiliki nilai gizi yang cukup tinggi karena kandungan gizi jamur bagus
dan terdapat rempah-rempah yang dapat memberikan nilai gizi dan rasa yang berbeda namun
tetap nikmat.
Dari aspek pasar yang dilakukanya itu dengan beberapa promosi saat awal
mengeluarkan produk sehingga konsumen dapat melirik produk sosis jamur ini. Sosis jamur
ini selain menyehatkan, harganya juga cukup terjangkau. Selain itu, jika dari aspek teknik dan
teknologi, pada proses produksi digunakan alat yang cukup canggih. Kualitas peralatan juga
terjamin dan sangat diperhatikan tingkat ketahanan dari alat itu sendiri. Selain itu dari
sanitasinya juga sangat diperhatikan sehingga meminimalisir mikroba tumbuh di peralatan
baik di produksi maupun saat mengemas. Aspek managemen juga sangat diperhatikan
terutama pekerjanya itu sendiri. Yang paling diutamakanya itu dari pengalaman pekerja. Para
pekerja juga dianjurkan menjagasanitasi diri agar dapat berdampak baik juga pada produk.
Pada aspek financial sosis jamur ini sangat menguntungkan sehingga selain
menyehatkan keuntungkan dari sosis cukup lumayan. Sosis jamur ini awalnya dari industri
kecil yang per harinya memproduksi 100 kemasan. Dalam 1 kemasan terdapat 10 biji sosis.
Dari aspek lingkungan hidup juga tidak terlalu rumit, karena limbahnya lebih banyak
berbahan organic sehingga untuk limbah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat atau
dapat dipergunakan untuk kebutuhanlainnya.
19