Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pesan Verbal

Disusun Oleh:
Dadang Sartika (2011.02.02.0.0003)
Nurul Ulfiana Kholifah (2013.02.02.3.0028)

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2014

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Selanjutnya
sholawat dan salam kami haturkan ke pangkuan Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah mengangkat kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
berderang yakni dengan adanya agama islam, dan berkat beliaulah kita dibimbing
ke jalan yang benar dan sekaligus menyempurnakan akhlak. Begitu juga salam
sejahtera semoga senantiasa tercurahkan keluarga Nabi Muhammad SAW. Para
sahabat dan tabiin serta seluruh ummatnya akhir zaman.
Makalah ini terwujud berkat bantuan beberapa pihak. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih terutama kepada dosen mata kuliah
Komunikasi Interpersonal yang telah membimbing dalam penyusunan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya dan apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata,
kami minta maaf.

Pamekasan,

April 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari - hari, bahasa dan komunikasi yang baik sangat
diperlukan agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Setiap
manusia pasti melakukan komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses
kehidupannya, manusia akan selalu terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya, orang
tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan
lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua
aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing - masing.
Komunikasi merupakan proses penyampaian ide, pemikiran, pendapat dan berita
ke suatu tempat tujuan serta menimbulkan reaksi umpan balik.
Komunikasi verbal sangat dibutuhkan dalam melakukan hubungan
dengan orang, baik yang sudah kenal maupun yang belum kenal. Bahasa verbal
juga tidak semudah seperti membolak balikkan telapak tangan. Banyak diantara
kita yang masih sulit untuk melakukan komunikasi jenis ini. Mereka kesulitan
dalam mengaplikasikan dalam dunia nyata ketika berinteraksi dengan orang
sekitar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
Apakah pengertian bahasa verbal tersebut ?
Apa saja hambatan-hambatan dalam bahasa verbal?
Bagaimana prinsip-prinsip bahasa dan interaksi verbal ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan


masalah di atas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang bahasa verbal
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan bahasa verbal
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bahasa dan interaksi verbal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bahasa Verbal


Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mengunakan lisan.
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang sangat efisien yang
memberikan kesempatan berlangsungnya penularan informasi kompleks dari
seseorang kepada orang lain. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa
yaitu fonologi ( pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa ), sintaksis (
pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat ), semantik ( pengetahuan tentang
arti kata atau gabungan kata-kata ).
Pengertian menurut para ahli. Simbol atau pesan verbal adalah semua
jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan
sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbolsimbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan
formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama
untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa
hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok
sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua
kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa.
Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan
dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang
berbunyi :

Di mana saya dapat menukar uang? akan disusun dengan tatabahasa


bahasa yang lain sebagai berikut:

Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change

some money?).
Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je change

de largent?).
Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich
etwasGeld wechseln?).

Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?).


Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk berkomunikasi yang

disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) atau pun lisan (oral).
Lima Proses Komunikasi Verbal
1. Berbicara
2. Menulis
3. Membaca
4. Mendengarkan
5. Berpikir
Dalam melakukan komunikasi secara Verbal (dalam bentuk komunikasi langsung,
lisan ataupun oral), yang harus diperhatikan adalah :

Perhatikan pemilihan kata yang tepat

Pilih kata yang sudah dikenal/familiar

Pilih kata-kata yang ringkas dan jelas

Hindari kata-kata yang bermakna ganda.

Sedangkan saat berkomunikasi secara Verbal (dalam bentuk tertulis) hal-hal yang
harus diperhatikan adalah:

Dasar-dasar dalam membuat kalimat:

Perhatikan kesatuan pikiran dalam merancang kalimat

Perhatikan kesatuan susunan kalimat

Perhatikan kelogisan kalimat

Ciri ciri bahasa verbal :


Disampaikan secara lisan/ bicara/ atau tulisan
Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah
Kwalitas proses komuniksai seringkali ditentukan oleh komuniksai non
verbal
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa

mempunyai tiga fungsi:

Penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.


Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek,
tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk
dalam komunikasi.

Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat


mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.

Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah


yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai
fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan
masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan
budaya dan tradisi kita.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles,

Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya


bahasa harus memenuhi tiga fungsi :

Mengenal dunia di sekitar kita.


Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai
dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada
kemajuan teknologi saat ini.

Berhubungan dengan orang lain.


Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan
kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui
bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di
sekitar kita.

Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita.


Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami
mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.

2.2 Hambatan Bahasa Verbal


Bahasa

verbal

memiliki

hambatan-hambatan

yang

mampu

mempengaruhi ketika komunikasi sedang berlangsung. Hambatan-hambatan


tersebut sebagai berikut :
* Intelegensi, tinggi rendahnya intelegensi akan menentukan sedikit
banyaknya perbendaharaan kata dan bahasa. Artinya, orang yang
intelegensinya tinggi tentu lebih lancar berbicara karena
perbendaharaan kata dan bahasanya relatif lebih banyak. Begitu pula

sebaliknya dengan orang yang intelegensinya rendah.


* Budaya, tiap negara memiliki bahasa nasional sebagai bahasa resmi
dan bahasa persatuan. Salah satu manfaatnya untuk menjembatani
ketika ada dua orang atau lebih mengobrol, tapi tiap orang
menggunakan bahasa lokalnya, Sunda, Batak, atau Jawa. Tentu yang
terjadi bukan mengobrol tapi tidak nyambung. Lain halnya jika
menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh semua orang.
* Pengetahuan, selain intelegensi yang dapat membuat seseorang lancar
bicara adalah luasnya pengetahuan. Disamping lancar, ia bisa
memahami berbagai topik pembicaraan lawan bicaranya.
* Kepribadian, malu berbuat salah itu baik, tapi malu bergaul justru
tidak baik karena akan menghambat komunikasi, bertambahnya
pengetahuan dan bisa jadi merasa benar sendiri sebab jarang
mendengarkan pendapat orang lain.
* Biologis, kelainan fisik seperti bibir sumbing, kelainan pada gigi,
bibir, rahang sebagai alat ucap bisa menjadi kendala ketika bicara.
* Pengalaman, ini berkaitan dengan pengetahuan dan kepribadian.
Semakin banyak pengalaman bergaul, mengobrol semakin mudah pula
dalam berkomunikasi.
Cara menangani hambatan-hambatan bahasa verbal adalah sebagai
berikut :

Gunakan feedback

Konsentrasi dengan penuh

Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti

Pilih waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan.

Jadi pendengar yang baik.

2.3 Prinsip Bahasa dan Interaksi Verbal


2.3.1 Prinsip Bahasa Verbal
Prinsip dasar dari bahasa verbal yaitu: Setiap orang punya makna sendiri,
makna pesan tergantung pada konteksnya, pesan dipengaruhi oleh budaya dan
bahasa selalu memiliki makna denotatif dan konotatif.
Sembilan prinsip verbal menurut para ahli. Kesembilan prinsip
merupakan esensial dari interksi verbal yang menjelaskan apa, bagaimana dan
aspek penting dalam interaksi verbal. Prinsip-prinsip diatas untuk menganalisis
interaksi verbal. Tokoh-tokohnya : R. Pittenger, C Hochett, John Ranch
Sembilan Prinsip adalah :
1. Immenent Reference
Bahasa manusia dapat membuat referensi masa lalu atau yang akan datang.
Manusia bicara tentang hal-hal yang tidak saat ini dan tidak disini, dengan
membuat refernsi pada masa sekarang.
2. Determinasi
Kata-kata selalu mengkomunikaikan sesuatu dan mempunyai alasan
mengapa kata itu digunakan. Dalam situasi interaksional kita mengatakan
atau tidak mengatakan. Menurut Watzlawick Jackson dan Bewin dalam
bukunya Pragmatig of Human Communication. Orang mustahil tidak
mengkomunikasikan sesuatu baik kata maupun diam, konsekuensinya
adalah jika menganalisis untuk mempertanyakan alasan suatu kata atau
atas kediaman.
3. Contrast and the working prinsiples of rassonable alternatif.
Ada dua syarat agar sesuatu signal/tanda mampu mengkomunikasikan
suatu informasi :

penerima harus tidak secara pasti mengetahui signal mana yang akan
dikomunikasikan .Jawaban ya/tidak tapi alasannya apa.

penerima harus dapat mengenali signal apa yang mereka terima setelah
disampaikan.
C A T = ket kucing bukan det kita dapat membedakan antara C dan D

4. Recurrence/cenderung
Orang cenderung untuk bercerita tentang dirinya apa yang berarti baginya
dengan berbagai cara, bagaimana mereka mempersepsi diri sendiri yang
mereka sukai/tidak tentang sesuatu.
5. Relativity of signal and write
Relatif apakah tanda itu sebagai informasi atau noise. Informasi dapat
merupakan signal dalam konteks tertentu, namun juga dapat sebagai noise
dalam konteks lain dan bagi orang lain.
Misal : Batuk ---------------noise atau tanda bagi yang mau nyontek.
6. Reinforcement/packing
Dalam berinteraksi pesan-pesan ditransmisikan secara stimulan berbagai
channel melalui mekanisme, tubuh, relasi dengan ruang dan waktu untuk
mempersentasikan pesan-pesan kita dalam suatu paket. Verbal didukung
non verbal.
7. Adjustment
Komunikasi dapat terjadi bila peserta mempunyai kesamaan signal. Beda
bahasa komunikasi tidak sampai.
8. Priority
Dalam memahami dan menganalisis pesan verbal kita harus memulai
interaksi itu sendiri pada perilaku yang tampak, dengan cara itu kita dapat
menghadapi pertanyaan tentang, tujuan, motivasi, proses mental dsb.
(tingkah laku)
9. The Forest and The Trees
Kita melihat seluruh pembicaraan, dan kita dapat memilih makna
pembicaraan yang disampaikan.
2.3.2 Interaksi Verbal
Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu.
Seperti orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan lain sebagainya. Tidak semua
kata yang tersedia untuk menunjuk suatu objek. Satu kata hanya mewakili realitas,
tetapi bukan realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak. Oleh karena itu, ada kalanya kita sulit menamai

suatu objek. Pesan verbal sering digunakan untuk menerangkan sesuatu yang
bersifat faktual-deskriptif-rasional.
Komunikasi verbal juga berfungsi untuk mengendalikan lingkungan dan
memudahkan berkomunikasi dengan orang lain dan berbagi pengalaman serta
pengetahuan dengan mereka. Bahkan komunikasi itu terjadi dengan tidak sengaja.
Bisa saja sesuai dengan isi hati atau perasaannya. Mungkin dengan tidak sengaja
seseorang itu menulis sesuatu yang terasa dalam hatinya.
Jika kita hidup didunia ini tanpa berkomunikasi, maka dunia ini akan
hampa. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, salah satu komunikasi
yang dilakukan manusia yaitu komunikasi verbal Hubungkan antara komunikasi
dengan verbal sangat kuat. Komunikasi itu sangat beragam. Setiap hari manusia
pasti melakukan bercakap-cakap, dan menulis. Seorang manusia akan merasa
tidak hidup jika tidak melakukan berkomunikasi.Dengan adanya komunikasi
suatu masalah yang besar dapat dipecahkan dengan cara bermusyawarah.
Komunikasi verbal terlihat pada proses encoding-transmisi informasidecoding - feedback. Proses encoding aktivitas awal komunikator merumuskan isi
informasinya ke dalam satu ragam bahasa lalu penyebaran pesan/ amanat/
informasi kepada komunikan untuk ditafsirkan sehingga isi informasi dimengerti.
Akhirnya oleh komunikan direspons berupa jawaban yaitu umpan balik.
Pada komunikasi verbal memungkinkan untuk terjadinya umpan-balik
antara komunikator dengan komunikan itu sangat besar. Sehingga pesan yang
diterima oleh komunikan lebih jelas dan langsung dimengerti.
Meningkatkan Kecakapan komunikasi Verbal;

Sebagai seorang komunikator, kita mampu mengembangkan wawasan


yang dimiliki oleh komunikan

Mengembangkan keterampilan dan pengenalan bahasa tubuh

Menjaga Kontak mata dan jarak bicara dengan komunikan

Memiliki rasa humor

Memiliki rasa empati

Dalam melakukan komunikasi secara Verbal :

Pahami sistem di tempat kerja Anda

Tahu kapan harus bertahan atau mengalah

Yakin akan situasi menang-menang

Bermain secara adil

Jangan biarkan emosi menentukan tindakan

Rusaknya komunikasi verbal


Kita

bisa

menyebutnya

sebagai

verbal

harrasement,

atau

pelecehan

verbal.Pelecehan verbal adalah komunikasi verbal dalam bentuk bahasa yang


buruk, entah julukan, entah fitnah, entah itu semacam satire, flamming,
yangdiarahkan pada orang lain yang menyebabkan adanya perihal merugikan
nama baik orang, biasanya dalam arti emosional atau psikologis. Memanggil
nama orang, membuat dia merasa tidak berguna, atau sebaliknya berkurang
seseorang harga diri semua bisa menjadi bentuk pelecehan verbal. Jenis pelecehan
diakui sebagai pelanggaran serius, tapi tidak seperti bentuk fisik pelecehan, sangat
sulit untuk mengumpulkan bukti yang membuktikan adanya pelecehan verbal.
Merekam penyalahgunaan atau menemukan saksi mungkin satu-satunya solusi
untuk masalah ini jika kasus pelecehan verbal harus dikejar. Dan pernah pula
seorang model ternama mengakhiri hidupnya, hanya karena dia mengalami
pelecehan verbal jenis ini.
Kegiatan interpersonal biasanya melibatkan komunikasi verbal, dan sebagian
besar masyarakat memiliki aturan tertentu yang mengatur bagaimana jenis
komunikasi yang tepat dalam situasi apapun. Pelecehan dari jenis lisan, karena
pelakunya mencoba memamerkan kekuasaan di atas aturan ini dan lalu
menggemborkan penggunaan kata-kata untuk melukai korban dan sasarannya.
Kebanyakan korban mengakui bahwa kata-kata itu sendiri tidak merugikan
mereka, tetapi kenyataan bahwa pelaku merasa bahwa dia memiliki hak untuk
berbicara kepada korban dengan cara ini sering bahkan lebih merusak. Alasan
bahwa jenis pelecehan efektif bahkan ketika ancaman tidak dibuat sangat
kompleks, tetapi aman untuk mengatakan bahwa sifat berulang kekerasan tersebut
membuatnya sangat menyedihkan bagi korban. Apalagi di Jepang. Pelaku
kekerasan mulut, dalam artian di bullied, disakiti lewat ungkapan kata dan imej,
bisa mendorong anak sekolah untuk melakukan bunuh diri. Dan tentu saja ini
masalah komunikasi verbal yang sangat serius di Jepang sendiri.
Ambil Aturan Hukum

Kebanyakan tempat kerja dan lembaga lainnya memiliki aturan tentang jenis
pelecehan bahwa garis besar langkah-langkah yang dapat diambil untuk
menghukum pelaku. Ketika pelecehan verbal terjadi di luar tempat kerja,
meskipun, mungkin sulit untuk menuntut pelaku. Lebih mudah untuk mengurangi
pelecehan tersebut ketika itu terjadi dalam bentuk yang spesifik, seperti melalui
telepon, atau ketika melibatkan ancaman yang sebenarnya dari kekerasan.
Biasanya, pelaku dapat dihukum dengan perintah penahanan yang membatasi
jenis komunikasi di mana ia bisa semakin menyakiti si korban. Tapi itu hanya bisa
diatur dalam undang undang mengenai konteks pelecehan itu sendiri. Misalkan di
Indonesia di kenal adanya UU pencemaran nama baik, atau undang undang yang
berkaitandengan perbuatan tidak menyenangkan dari seseorang kepada orang
lainnya. Akan halnya pasal pasal tersebut bukan menjadi bagian dari penyelesaian,
karena terlalu mendikte dan menjahati orang lain dengan muatan balas dendam,
dan bukan mengupayakan adanya arbitase. Jenis bahasa yang digunakan para
pelaku pelecehan secara verbal tergantung pada wilayah dan budaya. Biasanya,
beda suku beda cerita, beda kultur beda kejadian, dan beda bangsa beda isyarat
kata yang bisa membuat orang marah, terhina, merasa dicemooh padahal tidak.
Dan bahkan di dalam kota yang sama dua orang yang berbeda mungkin memiliki
dua ide yang sangat berbeda tentang komunikasi verbal dan apa yang merupakan
tindakan pelecehan verbal. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya itu adalah
umum bagi atasan untuk meremehkan pekerja dengan cara-cara agresif, sementara
di lain, perilaku ini akan dianggap tidak dapat diterima. Bahkan bahasa yang
mungkin dimaksudkan untuk menjadi inklusif, seperti diminutives tertentu atau
nama ras dimuat, dapat memiliki efek yang berbeda pada pendengar yang
berbeda. Untuk alasan ini, penting untuk berkomunikasi melerai adanya
ketidaknyamanan kepada orang orang yang di percaya bisa mendamaikan, dan
menasihati mereka yang berbicara dengan cara melecehkan, karena bisa jadi
karena salah paham, dan orang tesebut dapat merubah sikapnya dengan niat yang
sangat baik. Seringkali solusi untuk pelecehan verbal diperbaiki dengan cara yang
sederhana seperti menjelaskan bahwa komunikasi verbalM yang berlangsung,
dipenuhi kata-kata menyakitkan dan meminta orang tersebut untuk berhenti.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,
entah lisan maupun tulisan.. Dalam komunikasi verbal terdapat dua unsur penting,
yaitu bahasa dan kata.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:
Pembaca mampu mengembangkan isi dari makalah ini dalam

kehidupan sehari hari.


Dosen Pengampuh mata kuliah komunikasi Intrapersonal dapat
membantu kami dalam penyempurnaan makalah ini sebagai
bentuk aplikasi dalam dunia nyata.

Anda mungkin juga menyukai