Brucellosis pada sapi sulit disembuhkan oleh karena itu pengendalian penyakit yang dilakukan
adalah dengan program vaksinasi (Alton 1988). Di Indonesia dan dibeberapa negara lainnya, vaksin
yang biasa digunakan untuk program vaksinasi adalah vaksin aktif B. abortus S 19 (Nicoletti, 1990).
Vaksin B. abortus S 19 dilaporkan mempunyai beberapa kelemahan yaitu keguguran pada sapi bunting
yang divaksin (Nicoletti 1977), infeksi petmanen (CornerAnd Alton, 1981) dan adanya residu antibodi
yang berkepanjangan sehingga mengacaukan diagnosis pada saat potong bersyarat (Morgan, 1977
And Mac Milland, 1990).
Strain mutan koloni kasar (rough) dari B. Abortus RB51(SRB51) telah dikembangkan sebagai altematif
pengganti S 19 (Steven 1995 ; Schurig 1991 Dan Olsen, 2000). Strain B. Abortus mutan tersebut tidak
mengakibatkan keguguran pada hewan bunting (Cheville 1996) dan tidak menimbulkan residu antibodi .
Hanya saja strain RB51 ini belum diijinkan beredar di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut
penelitian ini bertujuan untuk membuat strain B. Abortus mutan RB27 yang derivasi dari isolat lokal
S 158 dengan teknik pasase berulang dengan rifampisin . Diharapkan strain mutan RB27 ini dapat untuk
dikembangkan menjadi kandidat vaksin untuk penanggulangan brucellosis .
145
146
12B27
RB20
RifampisinL:LOTR-8/M1
.
...g/ml
Rifan' ................................
sin 300j
. ....k~ ..............
147
sehingga kuman tersebut mampu untuk tumbuh tanpa penambahan CO2 5% . Tujuan dari
dihilangkannya ketergantungan akan CO dengan maksud untuk mengurangi tingkat virulensi strain
RB27, sehingga jikananti strain ini digut~ sebagai kandidat vaksin diharapkan tidak mutasi kembali
menjadi ganas .
KESIMPULAN
1. Telah diperoleh strain mutan Brucella abortus RB27 yang dipasase dari isolat lokal S158.
2. B. abortus RB27 mampu beradaptasi padakondisi aerobik .
TERIMA KASIH
Terima kasih diucapkan kepada Yth . Drh. Susan Maphilindawati Noor, MVSc yangtelah membantu
pembuatan tulisan hingga dapat dipresentasikan .
DAFTAR BACAAN
Alton, G.G., J.M. Jones, R.D . Angus And J.M. Verger. 1988. Techniques for the brucellosis laboratory.
Institute National de la Recherche Agronomique. Paris.
Braun W. And A.E. Bonestell . 1947. Independent variation of charachteristic in Brucella abortus
variants and their detection. Am.J Yet.Res. 8:386- 390.
Cheville, N..F., S.C. Olsen, A.E. Jensen, M.G. Stevens, M.V. PalmerAndA .M. Florence. 1996. Effects of
age at vaccination on efficacy ofBrucella abortus strain RB51 to protect cattle against brucellosis. Am. J. Vet.Res. 57:1153-1156.
Corner, L.A. And G.G. Alton. 1981 . Persistent of Brucella abortus strain 19 infection in adult cattle
vaccinated with reduced doses. Res. Yet. Sci. 31 :342-344.
Enright, F.M. 1990. The pathogenesis and pathobiology ofbrucella infection in domestic animals. In:
Animal Brucellosis. Eds K. Nielson and J.R. Duncan. Boca Raton. Florida, CRC Press . 301-320.
Macmillan, A. 1990. Conventional serological tests. In: K. Nielsen and J.R. Duncan (Editors). Animal
Brucellosis. CRC Press . Boca Raton, FL 301-320.
Moorman, D.R. And G.L. Mandell . 1981 . Characteristics ofrifampin resistant variants obtained from
clinical isolates of Staphylococcus aureus . Antimicrob. Agents Chemother . 20: 709-713 .
Morgan, D.R. And Mandell G.L. 1977. Characteristics of Rifampin Resistant Varians Obtained from
clinical isolates ofStaplylococcus aureus. Antimicrob. Agents Chemother. 20 : 709 - 713.
Nicoletti, P. 1977. A preliminary report on the efficacy of adult cattle vaccination using strain 19 in
selected dairy herds in Florida. Proceedings. 80'Annu . Met. ZISAnimal Health Assoc. 91-100 .
NICOLETTI, P.1990. Prevalence and persistance ofBrucella abortus Strain 19 infections and prevalence ofother biotypes in vaccinated adult dairy cattle J. Am. Vet. Med. Assoc. 178 : 143 -145 .
Schurig, G.G; RM. Roop; T. Bagchi ; S. Boyle; D. BuhrmanAnd N. Sriranganathan . 1991 . Biological
properties of R135 1 ; a stable rough strain ofBrucella abortus. Yet. Microbiol. 28: 171-188 .
148
Steven et. al . 1995 . Monoclonal antibodies to Brucella surface antigens assosiated with the smooth
lipopolysacharide complex . Am . J. Yet. Res . 45 : 967 - 971 .
White, P.G. And J .B . Wilson . 1951 . Differentiation of smooth and non-smooth colonies of brucellae .
JBact. 61 :239-240 .
Young E .J .1983 . Human Brucellosis . Rev. Infect. Dis. 5 :821-824
149