INTERPRETASI EKG
Oleh :
Dadang Putrawansyah
NIM. 105070200131003
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
1. Definisi
Elektrokardiografi (EKG) adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung
secara goresan. Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan
potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung. Elektrokardiogram
adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu.
2. Tujuan
Untuk mengetahui aktifitas listrik jantung
Untuk mengetahui kelainan antara lain:
o Aritmia Jantung
o Hipertrofi atrium dan ventrikel
o Iskemik dan infark miokard
o Efek obat- obatan, seperti digitalis, aritmia
o Gangguan keseimbangan elektrolit, seperti kalium
o Penilaian fungsi pacu jantung
3. Indikasi pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG diberikan kepada individu dengan riwayat sakit jantung, riwayat nyeri
dada yang menjalar, riwayat trauma (misal : kecelakaan yang mengakibatkan cedera di
dada), atau juga pada keadaan individu yang kritis. EKG dilakukan untuk menegakkan
diagnosa adanya aritmia atau gangguan kondisi jantung, mengevaluasi kondisi infark
miokard, atau adanya iskemia pada jantung.
4. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan EKG
- Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel
-
pemeriksaan. Kaki dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan metal.
Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG
dan lain-lain
- Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan
5. Macam lead pada EKG
EKG terdiri dari interpretasi 12 lead yaitu lead I III, V1- V6, aVL, aVR, aVF. Lead I,
aVL,V5, dan V6 menunjukkan gambaran lateral jantung. Lead II, III, aVF memberikan
gambaran inferior. Dijelaskan dalam dua jenis sandapan:
1. Sandapan Bipolar g Lead I, II, III (rEinthoven)
2. Sandapan Unipolar terdiri dari :
a. S. Unipolar Ekstremitas g Lead aVR, aVL, aVF
Sandapan I
kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
Sandapan II
: Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri
(LF), dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
Sandapan III
: Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri
(LF), dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
Sandapan aVR : Merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA), dimana tangan
kanan bermuatan (+), tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
Sandapan aVL
: Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri
bermuatan (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
Sandapan aVF
: Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri
bermuatan (+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.
Sandapan V1: Ruang interkostal IV garis sternal kanan
Sandapan V2: Ruang interkostal IV garis sternal kiri
Sandapan V3: Pertengahan antara V2 dan V4
Sandapan V4: Ruang interkostal V garis midklavikula kiri
Sandapan V5: Sejajar V4 garis aksila depan
Sandapan V6: Sejajar V4 garis aksila tengah
Interval PR menunjukkan waktu dari awal depolarisasi atrial ke awal depolarisasi
ventrikel, termasuk penundaan pada konduksi yang muncul pada AV node. PR interval
normalnya 0.12 0.2 detik atau 3-5 mm pada kertas EKG. Segmen PR menunjukkan
waktu dari akhir depolarisasi atrial ke awal depolarisasi ventrikel. Segmen PR biasanya
horizontal dan mengarah sama dengan garis dasar seperti awal gelombang P.
6. Interpretasi EKG
Beberapa pedoman menginterpretasi EKG, yaitu:
1. Frekwensi (Heart Rate)
Irama regular: [1500/ kotak kecil antara R-R] atau [300/ kotak sedang antara R-R]
Irama irreguler (selama 6 detik): Hitung gel. R dlm lead II panjang hasilnya dikalikan
ke dalam hitungan 1 menit.
kompleks QRS (R R) X 10
2. Irama (Rhythm)
Sinus rhythm : bila gelombang P selalu diikuti gelombang QRS-T
3. Gel.P (P wave)
Merupakan awal sampai dengan akhir gelombang P. Gelombang P terbentuk akibat
depolarisasi atrium. Depolarisasi ini berasal dari sel pacemaker di SA node. Lihat ada
tidaknya gelombang P. Adanya gelombang P merupakan irama sinus. Normalnya:
Kepentingan:
1. aktivitas atrium
2. arah aktivitas atrium
3. pembesaran atrium
4. Jarak P QRS (PR Interval)
Merupakan awal gelombang P sampai dengan awal gelombang QRS. Normalnya: 0,12 0,20 detik.
Kepentingan :
1. > 0,20 : menunjukkan delay konduksi karena ada hambatan, misalnya:
hipertrofi ventrikel (AV Block)
2. < 0,12 : menunjukkan pre-eksitasi (terlalu cepat)
Normal (tinggi)
: depolarisasi ventrikel
ST elevasi : injury-nekrosis-infark
ST depresi : iskemia
Q patologi : nekrosis