Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH

ACARA I
KOLEKSI PUPUK

Disusun oleh:
1. Novita Zenitaliani

(11506)

2. Imaniar Saptarini

(11515)

3. Septi Wulandari

(11523)

4. Kartika Kumaladewi

(11531)

5. Yohanes Tri Santoso

(11539)

Golongan

: A2 siang

Hari

: Rabu

Asisten

: Devina Guci

LABORATORIUM KESUBURAN TANAH


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010

ACARA I
KOLEKSI PUPUK
ABSTRAKSI
Praktikum Kesuburan Tanah acara 1 yaitu koleksi pupuk yang dilaksanakan secara mandiri dan
hasilnya dikumpulkan di Laboratorium Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan agar para praktikan mengenal dan
dapat membuat koleksi pupuk. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa
tanaman membutukan pupuk dasar lalu dilanjutkan dengan pupuk susulan dari berbagai macam
merk pupuk yang ada. Pupuk juga dapat digolongkan menjadi pupuk tunggal dan majemuk
berdasarkan unsur hara yang dikandungnya.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kandungan hara yang terus menurus menerus diserap oleh tanaman budidaya
haruslah digantikan atau dipasok agar tanaman dapat melakukan proses hidupnya.
Substansi organik dan anorganik alami merupakan sumber utama hara tumbuhan dalam
ekosistem pertanian. Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk
komersial merupakan pratik pertanian modern. Walaupun demikian, sebagian masyarakat
modern menolak konsep komersial tersebut dengan alasan bahwa pupuk komersial
mengandung bahan-bahan kimia beracun yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan
lingkungan. Pupuk organik (misalnya pupuk kandang) maupun pupuk anorganik (pupuk
komersial), keduanya masuk ke dalam tubuh tanaman dalam bentuk ion-ion. Paling
sedikit ada 16 macam hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetasi. Kombinasi
karbon, hidrogen, dan oksigen terdapat dalam reaksi fotosintesa, diambil dari udara dan
air, merupakan sekitar 90% dari bahan penyusun kering. Hara lainnya (13 hara) diambil
sebagian besar dari tanah. Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Sulfur
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar dan disebut hara makro. Hara yang
dibutuhkan dalam jumlah yang kecil seperti Mangan, Besi, Boron, Seng, Koper,
Molibden, dan Klor disebut sebagai hara mikro.
Untuk memenuhi kebutuhan hara untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman diperlukan penambahan pupuk. Tiap bahan pupuk, baik pupuk
tunggal maupun pupuk campuran lengkap yang siap digunakan, harus mengandung
jaminan tentang kadar unsur haranya. Bentuk yang tepat umumnya ditentukan oleh
negara dimana pupuk itu akan dijual.
2

B. Tujuan Praktikum
Mengenal dan membuat koleksi pupuk

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pupuk telah senantiasa berada di lini depan dalam usaha unuk meningkatkan
produksi pangan dunia dan mungkin, lebih daripada jenis input yang lain, secara luas
bertanggung jawab bagi keberhasilan yang telah dicapai. Apabila hara tanaman kahat,
produktivitas tanah dan hasil tanaman rendah. Jadi, dengan memasok hara tanaman yang
esensial bagi produksi tanaman yang tinggi, pupuk telah menjadi vital untuk produksi
tanaman (Jenny, 2003).
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk
mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi
pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur
dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama
benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner)
untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang
miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut
dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea
disebut pupuk (Nasih, 2010)
Pemupukan pada umumnya bertujuan memelihara atau memperbaiki kesuburan
tanah dengan memberikan zat-zat kepada tanah yang langsung atau tidak langsung dapat
menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Adapun pupuk menurut pengertian
umum adalah bahan-bahan yang diberikan kepada komplek tanah tumbuh-tumbuhan
supaya langsung atau tidak langsung dapat menambah zat-zat makanan tanaman yang
tersedia dalam tanah. Dalam arti kata yang sempit, pupuk ialah bahan-bahan yang
ditambahkan kepada komplek tanah tumbuhan untuk melengkapi keadaan makanan
dalam tanah yang tidak cukup mengandung unsur makanan tanaman (Birkerland, 2004).
Dalam arti luas pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman
dalam hal ini termasuk bahan pembenah tanah (soil conditioner). Berdasarkan jumlah
hara yang dikandungnya, pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu (Sarief, 1989) :
a. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara.
b. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara.

Disamping dua macam pupuk tersebut, tanah sering pula memerlukan pembenah tanah.
Pembenah tanah ini berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah.
Dalam suatu rotasi, tanaman-tanaman pupuk hijau yang berakar cukup dalam,
dapat membantu mengembalikan nutrien yang dilepas pada subsoil. Dalam kondisi curah
hujan yang tinggi, khususnya pada awal musim hujan, sistem perakaran dalam yang
permanen, seperti yang ada pada beberapa jenis pohon, diperlukan untuk daur ulang.
Sebagian besar tanaman pangan memiliki akar dangkal yang berkembang terlalu lambat
untuk menangkap gelontoran mineralisasi ketika tanah tersiram air hujan untuk yang
pertama kalinya. Beberapa tanaman polongan pelindung, seperti Centrosema, Pueraria
dan Crotalaria, tampaknya mampu mengembangkan sistem perakaran dalam pada tanahtanah yang asam di daerah tropis basah (Reijntjes et al., 1999).
Sifat-sifat yang penting untuk penilaian suatu pupuk adalah (Subowo et. al.,
2003):

Kadar unsur
Kadar atau andungan unsur ini adalah ukuran pertama yang digunakan untuk menilai
pupuk. Kadar ini menentukan kemampuan suatu pupuk untuk merubah kesuburan
kimiawi secara mutlak (absolut). Pada dasarnya makin tinggi kadar unsurnya semakin
baik. Kadar dinyatakan dalam % (persen).

Higroskopisitas
Bila kelembaban nisbi udara melebihi batas tertentu, maka pupuk mulai menarik /
menjerap air. Dan sifat ini disebut higroskopisitas. Sesudah menarik air ini ada pupuk
yang hanya menjadi lembab, ada yang menjadi basah dan melunak dan adapula yang
mencair. Bila kelembaban nisbi turun, maka pupuk mengering kembali dan dapat
menjadi bongkah-bongkah keras. Pupuk pada suhu udara rata-rata berbagai jenis
pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban nisbi berkisar 51-90%.

Kelarutan
Kelarutan pupuk sangat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur yang terkandung
diambil oleh tanaman. Dengan pasti dapat dikatakan bahwa pupuk yang sukar larut
sukar pula dihisap unsur-unsurnya oleh tanaman.
Pupuk N dan K mudah sekali larut dalam air. Sedang pupuk P dapat dibedakan atas
pupuk yang larut dalam air (Superphosphate, ammophos), yang larut dalam asam
5

sitrat atau ammonium sitrat netral (Fused magnesium phosphate) dan yang larut
dalam asam keras (fosfat alam).

Keasaman
Karena sifat kimiawinya pupuk dapat merubah keasman tanah. Ada pupuk yang
meningkatkan, ada yang mempertahankan dan ada pula yang mengurangi keasaman.
Keasaman dapat mempengaruhi tanaman baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pertanaman menghendaki tanah dengan kemasaman sedang (netral).
Bekerjanya

Yang dimaksud adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap
tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya.
Klasifikasi pupuk berdasarkan kandungan unsur hara, dibagi menjadi (Sofyan et. al.,
2003) :
1. pupuk tunggal (single fertilizer), yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam
unsur hara, misalnya :
-

urea, hanya mengandung N

ZK, hanya mengandung K

TSP, hanya mengandung P

2. pupuk majemuk (compound fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1
macam unsur hara, misalnya :
-

DAP, mengandung N dan P

Rustica yellow, mengandung N,P dan K

Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan
pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara
misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk
yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K
dan sebagainya (Askari, 2010).

III. METODOLOGI
Praktikum acara 1 dengan judul koleksi pupuk ini dilaksanakan secara mandiri
dan hasilnya dikumpulkan di laboratorium kesuburan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Pada praktikum ini, setiap kelompok membuat koleksi: satu
macam pupuk disertai data atau leaflet yang memuat sifat dan cara aplikasinya. Pupuk
yang dikumpulkan apa adanya, diusahakan dari produk yang siap dipasarkan. Jumlah
pupuk yang dikumpulkan 1000 g (padat) atau 1000 mL (cair). Diusahakan mencari pupuk
yang belum dikoleksi oleh Laboratorium.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Foto Pupuk

B. Informasi yang ada


Produk : Pupuk cair Aster 97
Distributor

: Wigro Pratama Bandung

Diproduksi oleh : Wigro Pratama Bandung


Khasiat : Merupakan pupuk cair yang istimewa

untuk tanaman periode vegetatif maupun generatif (sepanjang musim)

untuk mencegah defisiensi mikro sehingga panen tidak merosot/turun

dapat meningkatkan hasil dan kualitas panen serta

memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit

Komposisi :
N

: 20 %

P2O5

:7%

K2O

: 16 %

CaO

:1%

Serta unsur-unsur mikro besi, mangan, boron, tembaga, seng, kobal, molibden,
magnesium, sulphur, vitain-vitamin dan hormon tumbuhan.
C. Cara dan takaran penggunaan
Larutkan 2-4 cc dalam 1 liter air (20 40 cc dalam 10 liter air) dan semprotkan
pada semua bagian tanaman terutama daunnya. Sangat baik dilakukan pada pagi / sore
hari. Lakukan secara teratur dengan selang 5-10 hari atau menurut keperluannya. Dosis
dapat dipertinggi jika terlihat gejala defisiensi (pada musim kemarau panjang) untuk
mendapatkan hasil yang sempurna tambahkan PRESSKA 260 bahan perekat, perata
dan pembasah dengan konsentrasi 0,05% atau 0,5 cc/liter air.

V. PEMBAHASAN
Pertumbuhan tanaman adalah bertambahnya bobot dan ukuran tanaman yang
sifatnya tidak dapat balik, sedangkan perkembangan tanaman adalah proses deferensiasi
sel yang membentuk jaringan atau organ. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ditentukan oleh faktor dalam (genetik) dan faktor luar (lingkungan). Beberapa faktor luar
yang menentukan, sebagian ada yang dapat dikendalikan oleh manusia antara lain
pemupukan. Tujuan pemupukan adalah untuk menambah unsur hara ke dalam tanah yang
terus-menerus diserap oleh tanaman sehingga unsur hara bagi tanaman akan selalu tetap
tersedia. Pemupukan yang efektif adalah yang tepat kuantitas dan kualitas. Tepat
kuantitas yaitu tepat dosis pupuknya, sedangkan tepat kualitas meliputi beberapa hal,
antara lain:
1. tepat unsur hara, pupuk yang diberikan berdasarkan masalah nutrisi yang ada
2. tepat waktu dan tempat, sehingga dapat tersedia bagi tanaman
3. unsur hara yang diserap digunakan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi dan
kuantitasnya.
Pupuk aster 97 merupakan pupuk pupuk cair yang istimewa untuk tanaman periode
vegetatif maupun generatif (sepanjang musim), untuk mencegah defisiensi mikro
sehingga panen tidak merosot/turun, dapat meningkatkan hasil dan kualitas panen serta
memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk ini
berbentuk cair yang secara spesifik ditujukan bagi tanaman anggrek, bunga potong, dan
bunga lainnya serta palawijo (jagung, kedelai,semangka, melon, apel, jeruk, cengkeh,
kopi, coklat, dsb ), tanaman perkebunan/kehutanan terutama pada pembibitan sayuran
(kentang, tomat,cabai, bawang, kobis) dan tanaman hidroponik. Tiap 2-4 cc aster 97
dapat diencerkan dengan 1 liter air dan diaplikasikan dengan cara disemprot pada semua
bagian tanaman terutama daunnya.
Pupuk aster 97 mengandung N : 20 %, P2O5 : 7 %, K2O : 16 %, CaO : 1 % serta
unsur-unsur mikro besi, mangan, boron, tembaga, seng, kobal, molibden, magnesium,
sulphur, vitain-vitamin dan hormon tumbuhan.
Pupuk ini diberikan pada tanaman sebagai pelengkap pupuk dasar. Pupuk dasar
hanya mengandung hara makro sedangkan tanaman juga membutuhkan hara mikro
9

meskipun dalam jumlah kecil. Pupuk ini tergolong pupuk majemuk karena mengandung
unsure hara makro dan unsure hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini
dikemas dalam botol plastik yang aman apabila pupuk dibawa kemana-mana dan
dilengkapi dengan 2 tutup pengaman.
Penyemprotan pupuk lengkap yang tepat pada waktunya akan merangsang
tanaman meningkatkan hasil. Peningkatan hasil tersebut jauh melampaui imbangan
dengan hara yang dibutuhkan tanaman. Oleh karena itu, setiap pemberian pupuk dengan
keadaan semacam itu merangsang akar tanaman untuk berdaun lebih banyak pada tanah
dengan persediaan hara yang cukup. Penyemprotan pupuk ini sebaiknya diusahakan
mengenai semua bagian tanaman terutama permukaan daun bagian bawah. Hal ini karena
stomata atau mulut daun lebih banyak berada di permukaan bawah daun. Dengan
demikian penyerapan hara ke dalam tanaman akan lebih efektif dan efisien.
Penyemprotan yang baik sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, dilakukan secara
teratur dengan selang 5 10 hari / menurut keperluan. Hal itu dikarenakan pada pagi dan
sore hari angin serta sinar matahari belum mengganggu, sehingga penguapan pupuk oleh
angin dan sinar matahari dapat diantisipasi.

10

VI. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Hara makro yang terdapat dalam pupuk aster 97 adalah nitrogen (N), phospor (P),
kalium (K), dan calsium (Ca). Sedangkan hara mikro yang terdapat di dalam pupuk
ini adalah besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), tembaga (Cu), seng (Zn), kobalt (Co),
molibden (Mo), magnesium (Mg), dan sulfur (S).
2. Fungsi dari hara makro yang terkandung dalam pupuk nutrigrow adalah sebagai
berikut:
Nitrogen berfungsi untuk pembentuk protein yang terakumulasi pada jaringan aktif
atau protoplasma dari sel tumbuhan.
Fosfor berfungsi dalam untuk transfer energi, metabolisme karbohidrat, pembelahan
sel, pematangan buah, penguat batang, dan menambah ketahanan tanaman terhadap
penyakit.
Kalium berfungsi untuk mengaktifkan enzim adalah untuk mengaktifkan enzim,
pembentukan karbohidrat, tidak sebagai sel tumbuhan, berperan pada pernafasan
tumbuhan, proses fisiologis tumbuhan, mempertinggi ketahanan tubuh tumbuhan,
dan mempengaruhi penyerapan hara lainnya.
Calsium (Ca) berfungsi sebagai unsur yang dapat melawan garam lkali dan asam
organik di dalam suatu tanaman, menyediakan pengangkutan dan retensi unsurunsur yang lain di dalam tanaman, mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan
biji serta menguatkan batang, membantu keberhasilan penyerbukan, membantu
pemecahan sel, mmembantu aktivitas beberapa enzim pertumbuhan serta
menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan
3. Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit dan fungsinya lebih ke arah
sistem enzimatis tumbuhan.
4. Metode pokok dalam memberikan pupuk cair, yaitu:
Langsung diberikan pada tanah.
Pemberian bersama air irigasi.
Penyemprotan tanaman dengan larutan pupuk yang sesuai.

11

5. Di pasaran ada banyak jenis pupuk yang dipasarkan karena tanaman memiliki
karakteristik atau fungsi fisiologis yang berbeda-beda dalam menyerap unsur hara.
DAFTAR PUSTAKA
Askari, Wahyu. 2010. Pupuk anorganik. <http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik
/pupuk-anorganik/>. Diakses tanggal 22 November 2010.

Birkeland, P. W. 2004. Pedology, Wheathering, and Geomorphological Research. Oxford


University Press, New York.
Jenny. 2003. The Soil Resource: Origin and Behaviour. Springer-Verlag, New York.

Nasih. 2010. Pengertian pupuk. <http://nasih.staff.ugm.ac.id/p/001%20peng.htm>. Di


akses tanggal 22 November 2010.
Reijntjes, C., B. Haverkort, dan A. Waters-Bayer. 1999. Farming for The Future
(Pertanian Masa Depan, alih bahasa Y. Sukoco, S. S). Kanisius,
Yogyakarta.
Sarief, S. 1989. Fisika Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.
Sofyan, A., W. Adi., M. Sudjajadi dan N. S. Mulyani. 2003. Kelarutan beberapa jenis
pupuk P-alam dan TSP dalam berbagai pengekstrak serta korelasinya terhadap
hasil Padi Sawah pada Ultisol Rangkasbitung. Pemberitaan Penelitian Tanah dan
Pupuk 9 (1): 20-21.
Subowo, J. Subagja dan M. Sudjadi, 2003. Pengaruh bahan organik terhadap pencucian
hara tanah ultisol Rangkasbitung, Jawa Barat. Pemberitaan Penelitian Tanah dan
Pupuk 9: 12-17.

12

LAMPIRAN
Produk

: Pupuk cair Aster 97

Distributor

: Wigro Pratama Bandung

Diproduksi oleh

: Wigro Pratama Bandung

Khasiat

: Merupakan pupuk cair yang istimewa

untuk tanaman periode vegetatif maupun generatif (sepanjang musim)

untuk mencegah defisiensi mikro sehingga panen tidak merosot/turun

dapat meningkatkan hasil dan kualitas panen serta

memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit

Komposisi

: 20 %

P2O5

:7%

K2O

: 16 %

CaO

:1%

Serta unsur-unsur mikro besi, mangan, boron, tembaga, seng, kobal, molibden,
magnesium, sulphur, vitain-vitamin dan hormon tumbuhan.
C. Cara dan takaran penggunaan
Larutkan 2-4 cc dalam 1 liter air (20 40 cc dalam 10 liter air) dan semprotkan
pada semua bagian tanaman terutama daunnya. Sangat baik dilakukan pada pagi / sore
hari. Lakukan secara teratur dengan selang 5-10 hari atau menurut keperluannya. Dosis
dapat dipertinggi jika terlihat gejala defisiensi (pada musim kemarau panjang) untuk
mendapatkan hasil yang sempurna tambahkan PRESSKA 260 bahan perekat, perata
dan pembasah dengan konsentrasi 0,05% atau 0,5 cc/liter air.

13

14

Anda mungkin juga menyukai