BIOSTATISTIKA
NAMA
NIM
: H411 12 286
JURUSAN
: BIOLOGI
BIOSTATISTIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
mencapai kondisi tersebut maka kelompok yang dibentuk harus tegak lurus dengan arah
keragaman unit percobaan.
Pembuatan kelompok biasanya lebih didasarkan pada kondisi atau karakteristik obyek
percobaan yang digunkan dengan syarat kelompok tidak berinteraksi dengan perlakuan.
Tujuan dari pengelompokan adalah untuk mereduksi pengaruh dari peubah-peubah yang
tak terkendali.
C. Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan lingkungan yang menempatkan
perlakuan-perlakuan secara acak pada setiap satuan percobaan disetiap kelompok (blok).
Tujuan pengelompokan adalah untuk memperoleh satuan percobaan yang seseragam
mungkin dalam setiap kelompok, sehingga beda yang teramati sebagian besar disebabkan
oleh perlakuan. Keragaman antar satuan percobaan dalam kelompok yang berbeda secara
rata-rata akan berbeda dari pada keragaman antar satuan dalam kelompok yang sama bila
tidak diberi perlakuan. Idealnya, keragaman antar satuan percobaan dapat dikendalikan
sehingga keragaman antar kelompok dimaksimumkan dan keragaman dalam kelompok
diminimumkan. Jadi, keragaman antar kelompok tidak mempengaruhi beda antar nilai tengah
perlakuan, karena setiap perlakuan muncul sama seringnya dalam setiap kelompok.
D. Keuntungan dan Kelemahan RAK
a. Keuntungan penggunaan RAK, yaitu:
1. Umumnya tingkat ketelitian lebih tinggi dibandingkan RAL
2. Jumlah perlakuan dan ulangan yang dipergunakan bersifat fleksibel (sesuai kebutuhan);
3. Analisis datanya masih sederhana (mudah).
b. Kelemahan penggunaan RAK
Kelemahan utama Rancangan Acak Kelompok adalah bila keragaman antar satuan
percobaan di dalam kelompok besar, yang mengakibatkan besarnya galat percobaan. Hal ini
sering terjadi bila banyaknya perlakuan cukup besar, sehingga sukar memperoleh kelompok
satuan yang relatif seragam.
E. Pengacakan
Fungsi pengacakan adalah untuk memastikan bahwa kita memperoleh nilai dugaan
yang sah atau tak-bias bagi galat percobaan, nilai tengah perlakuan dan beda antar nilai
tengah itu.
Untuk menghindari bias dalam pembandingan nilai tengah perlakuan, maka
diperoleh cara untuk meyakinkan bahwa suatu perlakuan tertentu secara konsisten tidak
diuntungkan atau dirugikan dalam ulangannya oleh sumber keragaman dari luar, baik
diketahui atau tidak. Jadi, setiap perlakuan harus mempunyai kesempatan yang sama untuk
diberikan pada sembarang sauna percobaan. Menurut Cochran dan Cox, pengacakan itu mirip
asuransi, dalam hal menjaga terhadap gangguan yang mungkin terjadi atau tidak, dan bila
terjadi gangguan itu mungkin serius tetapi mungkin pula tidak.
Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditetapkan secara RAL dapat dituliskan:
=
= 1,2,.t
= 1,2,.r
dengan :
= nilai pengamatan pada perlakukan ke , ulangan ke -
= nilai tengah umum
= pengaruh perlakuan ke
= pengaruh perlakuan kelompok ke -j
= pengaruh acak (kesalahan percobaan) pada perlakukanke , ulangan ke -
t
= banyaknya perlakukan
=banyaknya ulangan
H0 :
==
Db
JumlahKuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pelakuan
t-1
JKP
KTP = JKP/(t-1)
KTP/KTG
Kelompok
r-1
JKK
KTK = JKK/(r-1)
KTK/KTG
Galat
(t-1)(r-1)
JKG
KTG = JKG/t(r-1)
Total
tr-1
JKT
Faktor Koreksi
FK =
-
..
FK
FK
FK
4. Jika H0 ditolak, maka perlu dilakukan uji lanjut. Uji lanjut yang biasa digunakan
adalah uji beda nyata terkecil (BNT).
BNT =
Uji BNT membandingkan pasangan perlakuan. Jika selisih rataan dua perlakuan <
BNT, maka kedua perlakuan tidak berbeda nyata dan sebaliknya.
Contoh:
Judul Penelitian:
Telaah Laju Pertumbuhan Rumput Laut Euchema spinosum yang di Budidaya pada Metode
Rakit Terapung dengan Beda Konstruksi di Pantai Pulau Nain Kecamatan Wori.
Peneliti:
Kawim N. Halim (1991).
Rancangan Penelitian
a.
Rancangan perlakuan
Penelitian ini merupakan penelitian di bidang perikanan (budidaya perairan). Dalam
penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah metode rakit terapung dengan beda konstruksi,
terdiri dari rakit bambu bentuk empat persegi panjang (perlakuan 1), bentuk bujur sangkar
(perlakuan 2), dan bentuk segitiga (perlakuan 3). Jarak tanam (ikat) rumput laut yang berbeda
(3 cm, 5 cm, 7 cm, 9 cm, 11 cm, dan 13 cm), sehingga terdapat 18 satuan percobaan.
b.
Rancangan lingkungan
Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK).
Hal ini didasarkan pada adanya pengelompokan jarak tanam (ikat) yang bertujuan untuk
meminimalisir galat dan hanya konstruksi rakit apung yang menjadi sumber keragaman.
Untuk analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Analisis data pengamatan
RAK mengikuti model matematis:
Yij
= + i + j + ij
Yij
ij
Untuk mengetahui perlakuan yang memberikan respon dengan baik (perbedaan antar
perlakuan), maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji wilayah berganda Duncan.
c.
Rancangan Respon
Peubah yang diukur adalah pertambahan berat per hari Eucheuma spinosum, dengan
GR (%) = x 100
GR (%) = Pertumbuhan nisbi
Wt
W0
d.
Hipotesis :
H0
Rakit
terapung
yang
berbeda
konstruksi
memberikan
pengaruh
yang relatif sama terhadap laju pertumbuhan harian rumput laut Euchema
spinosum
H1
Paling tidak ada dua rataan rakit terapung beda konstruksi memberikan
rumputlaut
Euchema spinosum.
Data:
Tabel 1. Data Pertumbuhan Harian Rumput Laut Euchema spinosum.
Kelompok
Perlakuan
Jumlah
Kelompok
4,48
4,64
6,34
15,46
II
5,80
6,59
8,77
21,16
III
5,72
7,33
7,97
21,02
IV
6,07
6,93
7,37
20,37
5,91
6,49
6,66
19,06
VI
5,31
6,01
6,19
17,51
Total
33,29
37,99
43,30
114,58
Rata-rata
5,55
6,33
7,22
6,37
Faktor Koreksi
= = 729,37
729,37
= 8,36
JKK
- 729,37
= 8,44
JKT
= - 729,37
= 19,60
JKG
dbK
= b1=61=5
dbP
= t1=31=2
dbG
dbT
= tb 1 = 3x6 1 = 17
= 1,67
KTP
= 4,18
= JKP/dbP
= 8,36/2
= 0,28
dB
JK
KT
Fhit
Kelompok
8,44
1,67
5,96
Perlakuan
8,36
4,18
14,93**
Galat
10
2,80
0,28
Total
17
19,60
Ftabel
5%
4,10
UJI LANJUT
Berdasarkan analisis ragam, diperoleh hasil yang sangat nyata pada taraf 5% maka untuk
menguji perlakuan mana yang terbaik diantara perlakuan-perlakuan yang dicobakan maka
dilanjutkan dengan menggunakan uji wilayah berganda Duncan.
Uji Wilayah Berganda Duncan
1. Penyusunan nilai tengah dari yang terendah hingga tertinggi:
5,55
6,33
7,22
(0,05)
(0,05)
3.15
0.28
3.30
0.29
Perlakuan
Nilai Tengah
7,22
6,33
0,89**
5,55
1.67**
0,78**