Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOTEKNOLOGI

BANK STRAIN DAN KONSERVASI MIKROBA

NAMA
NIM
KELAS

: NURLINA
: H 411 12 291
: BIOLOGI B.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

1. Cari berbagai mikroorganisme (bakteri) yang disertai nama bank strain yang
menunjukkan asal serta pemanfaatannya.
2. Tuliskan macam metode konservasi mikroorganisme (bakteri, jamur) disertai kelebihan
dan kelemahannya!
Jawab :
1. ATCC
WDCM1
Keterangan :

American Type Culture Collection

ATCC

: American Type Culture Collection

WDCM1

: Nomor registrasi

Organisme yang dikonservasi : Bakteri, jamur, Virus, Jeast, sel hewan, plasmid.
Contoh spesies

: Citrobacter koseri ATCC BAA-895, Erwinia amylovora


ATCC 49946

Contoh bank strain dari Amerika serikat


ARSEF
ATCC
BGSC
BRCC
CCMP
CGSC
DSC
DVBID
FGSC
LMS
NRL
NRRL
OCM
SRRC

WDCM11
2
WDCM1
WDCM57
3
WDCM54
0
WDCM2
WDCM82
7
WDCM84
9
WDCM39
2
WDCM11
5
WDCM53
0
WDCM35
0
WDCM97
WDCM59
2
WDCM75

ARS Collection of Entomopathogenic Fungi


American Type Culture Collection
Bacillus Genetic Stock Center
USDA-ARS Rhizobium Germplasm Resource Collection
Provasoli-Guillard National Center for Culture of Marine
Phytoplankton
E. coli Genetic Stock Center
Dicty Stock Center
Division Vector-Borne Infectious Diseases
Fungal Genetics Stock Center
Carolina Biological Supply Company
Neisseria Reference Laboratory
Agricultural Research Service Culture Collection
Oregon Collection of Methanogens
United States Department of Agriculture, Agricultural Research

TMC
UCDFST
UMRC
UPRM
UTEX
WCUM
WVDH

1
WDCM85
8
WDCM88
8
WDCM12
5
WDCM76
WDCM60
6
WDCM56
WDCM41
1

Service
The Mollicutes Collection
Phaff Yeast Culture Collection
University of Minnesota Rhizobium Collection
Rhizobium Culture Collection
The Culture Collection of Algae at the University of Texas Austin
Working Collection
West Virginia Hygienic Laboratory

2. Metode konservasi mikroorganisme


1) Metode Liofilisasi atau Kering Beku (Qiophylization atau Freeze Drying)
Liofilisasasi atau freeze drying meliputi pemindahan air dari larutan sel yang beku dengan
sublimasi dengan tekanan rendah. Penyimpanan liofilisasi adalah dengan menyimpan kultur
yang sudah diliofilisasi pada suhu di bawah 5o C.
Kelebihan
: Cara ini merupakan metode paling efektif untuk preservasi
mikroorganisme dalam waktu lama. Metode ini dapat mencegah air terserap kembali. Air
dapt memicu aktivitas mikroba dan enzim yang dapat merusak substat. Jika air ini dapat
dikurangi maka aktivitas sel dan enzim akan semakin lambat sehingga daya simpannya lebih
lama. Teknik ini cocok untuk menyimpan berbagai jenis mikroorganisme termasuk virus,
bakteri, khamir, jamur berspora dan jamur yang tidak berspora dan jamur tidak berspora
Kekurangan
: kultur harus tetap dalam keadaan beku atau ditumbuhkan kembali pada
agar miring selama transportasi. Selanjutnya ampul kering beku dapat disimpan pada suhu
ruang di tempat gelap.
2) Liquid Nitrogen Freezing
Metode ini memerlukan alat khusus untuk mengontrol tingkat pembekuan sebelum disimpan
dalam waktu lama dalam nitrogen cair. Media yang digunakan adalah 10 % (vol/vol) gliserol
atau 5% (vol/vol) DMSO. Suhu penyimpanan pada metode ini adalah 77 K atau -196 0C yang
merupakan titik didih dari nitogen cair.
Kelemahan
: Pada suhu rendah ini beberapa aktivitas biologis termasuk reaksi
biokimia yang menyebabkan kematian pada sel dapat diperlambat.

Kelebihan

: Penyimpannan dengan menggunakan metode ini dapat berlangsung

hingga 100 tahun.


3) Penyimpanan dengan teknik pengeringan cairan
Beberapa strain bakteri yang peka terhadap proses kering beku dapat disimpan dengan cara
pengeringan suspensi (liquid drying) mikroba.
4) Penyimpanan secara Kriogenik
Virus, bakteriofah, khamir, jamur, beberapa jenis algae, dan protozoa dapat disimpan lama
dalam kondisi beku dengan cara mereduksi sebagian besar aktivitas atau kecepatan
metabolismenya. Mikroba tersebut telah disimpan dalam freezer yang bersuhu -20oC dan
-70oC. Semakin rendah suhu penyimpanan, semakin kecil peluang kehilangan viabilitasnya.
Penyimpanan pada suhu lebih tinggi dari -70oC sebaiknya tidak terlalu lama dilakukan,
paling lama setahun.
Kelebihan
: Penyimpanan mikroba pada suhu sangat rendah (ultra-low temperatures)
dengan cara pembekuan dalam nitrogen cair yang bersuhu -196oC memberi peluang peneliti
menyimpan mikroba menggunakan teknik baku sederhana yang telah dibuktikan
keberhasilannya untuk menyimpan berbagai jenis mikroba dan sel mamalia dengan kehilangan viabilitas yang sangat rendah dan stabilitas genetik yang tinggi.
Kekurangan
: Berbagai jenis bakteri dapat dibekukan lang-sung dalam medium
tumbuhnya, tetapi penambahan senyawa krioprotektan seperti gliserol atau dimethylsulfoxide
(DMSO) dapat mengurangi dampak negatif (stress) dari pembekuan. Krioprotektan lain yang
dapat digunakan adalah meta-nol, gula sakarida, pati, dan polyvi-nyl pyrollidone (PVP).
Beberapa se-nyawa krioprotektan bersifat toksik dan berdampak negatif terhadap mikroba,
terutama pada saat pem-bekuan dan pencairan biakan yang disimpan. Oleh karena itu,
senyawa tersebut perlu diencerkan terlebih dahulu atau dihilangkan sama se-kali pada waktu
penumbuhan kem-bali mikroba. Pembekuan pada proses kriopreservasi sebaiknya dilakukan
secara pelan-pelan dan diatur hingga mencapai suhu -0oC atau -40oC, selanjutnya
didinginkan dengan cepat hingga mencapai suhu akhir pendinginan (-196oC). Pembekuan
dengan

cepat

dapat

berakibat

terbentuknya

kristal

es

di

ruang

antarsel

dan

ketidakseimbangan elektrolit yang dapat mematikan atau merusak sel. Pencairan biakan
mikroba yang disimpan sebaiknya dilakukan dengan cepat. Secara umum, bakteri, khamir,
dan jamur lebih tahan terhadap kerusakan pembekuan di-bandingkan dengan algae, protozoa
atau biak jaringan.
5) Gliserol

Gliserol pada umumnya digunakan sebagai media dalam pengawetan atau penyimpanan
jangka pendek, jangka panjang atau sekedar sebagai media untuk memindahkan
mikroorganisme. Sebagai contoh dalam metode pembekuan menggunakan nitrogen, media
yang digunakan adalah 10 % (vol/vol) gliserol atau 5% (vol/vol) DMSO. Gliserol dapat
digunakan sebagai media karena gliserol dapat melindungi aktivitas antimikroba dengan cara
meningkatkan stabilitas struktur protein asli dari mikroba sehingga dapat mencegah protein
dari proses termal dan agregasi. Selain itu gliserol dapat meningkatkan energi bebas dari
kompleks yang diaktifkan dan mengeser kesetimbangan energo tersebut. Gliserol ini dapat
menyerap air pada permukaan protein yang dapat mengakibatkan hidrasi yang dapat
melindungi protein dari kerusakan. Oleh karena itu giserol dapat memperpanjang
penyimpanan mikroorganisme
6) Penyimpanan dalam akuades steril
Beberapa jenis bakteri, terutama yang berbentuk batang dan bereaksi Gram negatif seperti
Pseudomonas dapat disimpan cukup lama dalam akuades steril pada suhu ruang atau suhu
10-150C. Tidak semua bakteri dapat disimpan dengan baik menggunakan cara ini, misalnya
pada anggota Pseudomonas, Agrobacterium, dan Curtobacterium. Pada kondisi penyimpanan
ini, bakteri yang disimpan masih berpeluang tumbuh dengan lambat, sehingga tidak dapat
dijamin stabilitas genetiknya untuk jangka panjang. Penyimpanan dengan cara ini juga
memungkinkan terjadinya kontaminasi. Oleh karena itu, cara ini lebih dianjurkan sebagai
alternatif penyimpanan jangka sedang atau sebagai pendamping penyimpanan jangka
panjang.
7) Penyimpanan dalam minyak mineral
Salah satu cara sederhana untuk memelihara biakan bakteri, khamir, dan jamur adalah dengan
cara menyimpan dalam tabung agar miring dan menutup dengan ,minyak mineral atau
paraffin cair. Dasar teknik penyimpanan ini adalah mempertahankan viabilitas mikroba
dengan mencegah pengeringan medium, sehingga waktu peremajaan dapat diperpanjang
hingga beberapa tahun. Daya tahan hidup mikroba lebih baik apabila biakan disimpan pada
suhu kulkas (40C). Mikroba yang akan dipelihara ditumbuhkan pada tabung berisi median
agar miring atau medium cair (broth) yang sesuia, kemudian permukaan biakan ditutup
dengan minyak mineral steril setinggi 10-20 mm dari permukaan atas medium. Teknik ini
sederhana, tetapi kurang praktis untuk ditransportasi. Di samping itu, keberadaan minyak
mineral mengakibatkan peremajaan menjadi kotor.
8) Penyimpanan dalam tanah steril

Banyak bakteri dan jamur yang dapat bertahan hudup dengan baik pada tanah kering yang
disimpan pada suhu ruang untuk waktu yang lebih lama, hingga 20 tahun atau lebih. Teknik
penyimpanan mikroba pada tanah kering berguna untuk fungi, Streptomyces spp., dan bakteri
yang membentuk spora seperti Bacillus spp. Dan Clostrodium spp.. Rhizobium spp. Juga
dapat disimpan dengan baik dengan cara ini. Teknik ini mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu biaya murah, penyimpanan pada suhu ruang, dan stabilitas genetik mikroba dapat
dipertahankan.
9) Penyimpanan dengan manik-manik porselin
Cara sederhana lain untuk pemeliharaan berbagai jenis mikroba adalah mengeringkan
suspensi sel pada manic-manik porselin (porcelain beads) atau gelas (glass beads)
menggunakan gel silika sebagai pengering. Selapis gel silika diletakkan di alas botol sengan
tutup berdrat, kemudian di atasnya ditutup dengan lapisan kapas atau slag wool dan di
atasnya diletakkan manik-manik porselin atau kaca yang diimpregnasi dan telah dicelupkan
dalam suspensi mikroba yang akan disimpan. Kelembaban yang ada pada manik-manik ada
di bawahnya. Kelebihan gel silika juga berfungsi menjaga kekeringan udara di dalam botol.
10) Penyimpanan menggunakan lempengan gelatin
Teknik penyimpanan ini sederhana, tetapi sangat efektif untuk penyimpanan bakteri. Mulamula teknik ini dilaporkan oleh Stamp pada tahun 1947 (Sly 1983; Klement 1990) untuk
penyimpanan jangka panjang bakteri. Tetapi saat ini sangat sedikit data tentang keefektifan
penyimpanan dan daya tahan hidup bakteri dalam penyimpanan, sehingga teknik ini perlu
diuji lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai