Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOLOGI

TENTANG
PENETRAL ASAM LAMBUNG DAN PENCAHAR

Disusun Oleh :
MERRI ANGGRAINI

DOSEN PEMBIMBING: TIA KURNIA APRIANI, S. FARM, Apt

YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN


AKADEMI KEBIDANAN
Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218 Kode Pos 38511
Email: Akbid@yahoo.com
Website: www.akbid.com

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam lambung adalah suatu gejala maag dimana lambung terkena luka atau
peradangan, karena pola makan yang tidak teratur dan bisa menyebabkan perih
dan mual. Hal ini terjadi karena lambung memproduksi asam, untuk mencerna
makanan, bahkan saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun
tidak ada makanan yang harus dihancurkan. Banyak orang menganggap remeh
penyakit asam lambung. Padahal, jika asam lambung ini naik ke tenggorokan atau
kerongkongan akan mengakibatkan kerusakan saluran tenggorokan yang pada
giliran akan mengakibatkan kanker.
Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum
untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan
mudah di usus. Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien
untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat
bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit.
Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja
karena mempunyai efek samping.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui materi yang
berkaitan dengan penetral asam lambung dan pencahar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asam Lambung
1. Pengertian
Asam lambung adalah zat aktif dalam lambung yang membantu tubuh
untuk mencerna makanan. Zat ini wajib ada dalam tubuh kita, karena jika
tidak, maka saat kita tidak makan, tubuh kita malah akan mencerna organ
pencernaan kita sendiri. Tapi meskipun begitu, jangan biarkan zat ini sampai
naik melebihi ambang batas, karena akan mengakibatkan kita terkena
penyakit lambung lainnya, seperti maag, infeksi lambung, tumor lambung,
dan kanker lambung.
2. Penyebab Meningkatnya Asam Lambung

Bakteri Helicobacter Pylori

Pola makan yang buruk atau makan tidak teratur

Terlalu banyak makan makanan yang bersifat panas, seperti gorengan, mie
instan, dll.

Kebiasaan Merokok

3. Gejala Penyakit Asam Lambung

Perih di ulu hati

Rasa nyeri di bagian perut hingga terasa seperti melilit

Perut terasa kembung

Terkadang dada terasa seperti terbakar akibat asam lambung tinggi

Timbul rasa asam dan pahit di lidah

Sering bersendawa, kesulitan menelan makanan

Sering buang gas (kentut)

Nafsu makan yang kemudian menurun/berkurang

4. Obat Asam Lambung


a. Obat Asam Lambung Jenis Antasida
Golongan obat ini berfungsi untuk melawan atau mengurangi
tingkat keasaman lambung. akibat produksi asam lambung berlebihan.
Antasida adalah senyawa-senyawa basa lemah yang akan bereaksi, jika
bertemu dengan asam. Saat senyawa basa ini bertemu dengan asam akan
terjadi reaksi, yang berujung pada berkurangnya sifat kimia dua zat yang
saling bertemu tersebut. Senyawa basa akan terkena dampak dari reaksi
asam lambung sehingga menjadi netral, sedangkan asam lambung akan
berkurang kuantitasnya akibat adanya reaksi dengan senyawa basa. Obat
berupa suspensi (cairan), atau tablet kunyah.
b. Obat Asam Lambung Jenis Pemblokir Reseptor H2 RA (Receptor
Agonist)
Di tubuh, terdapat reseptor H2 (histamin) yang bertanggung jawab
terhadap pengeluaran getah-getah selaput lendir seperti selaput lendir
mulut, hidung dan saluran cerna termasuk lambung. Reseptor H2 ibarat
stop kontak untuk produksi asam lambung. Pemblokiran sementara
terhadap fungsi reseptor H2, akan membantu mengurangi produksi asam
lambung sampai sekitar 70%. Obat golongan ini antara lain ranitidin,
famotidin, nizatidin dan simetidin.
c. Obat Asam Lambung Jenis Pemghalang Pompa Proton
Obat PPI (Proton Pump Inhibitor) bekerja merintangi pompa proton
lambung, tempat keluarnya proton (ion H) yang membentuk asam
lambung. Obat ini mempertahankan keasaman lambung pada pH 4 6.
Obat ini mampu mengurangi produksi asam lambung 80-95%.Beberapa
obat yang tersedia antara lain omeprazol, lansoprazol, rabeprazol,
pantoprazol, dan esomeprazol.

d. Obat Asam Lambung Jenis Prokinetik Agen


Obat ini bekerja dengan menstimulasi otot-otot saluran pencernaan,
termasuk kerongkongan, lambung, usus kecil, dan/atau usus besar.
Terstimulasinya otot tersebut akan meningkatkan tekanan pada spinter
gastro

esofageal

dan

memperkuat

kontraksi

dari

kerongkongan.

Karenanya, pengosongan lambung menjadi lebih cepat dan akhirnya akan


mengurangi terjadinya refluks. Obat yang tergolong prokinetik agen
adalah metoklopramid.
Penggunaan prokinetik agen hanya ditujukan sebagai terapi
pendamping atau untuk pasien yan g tidak merespon dengan terapi obat
lainnya. Obat ini efektif diminum 30 menit sebelum makan.
e. Obat Asam Lambung Dengan Operasi
Dalam kasus-kasus yang parah, operasi dianjurkan untuk penderita
GERD. Terapi bedah biasanya menghapus saraf, yang membantu
menghasilkan asam lambung. Masalah yang mungkin terjadi setelah
prosedur bedah adalah sulit menelan, perut kembung, dan sulit
bersendawa
B. Pencahar
1. Pengertian
Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum
untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak
dengan mudah di usus. Laksansia atau pencahar bekerja dengan cara
menstimulasi gerakan peristaltik dinding usus sehingga mempermudah buang
air besar (defikasi) dan meredakan sembelit. Tujuannya adalah untuk menjaga
agar tinja (feces) tidak mengeras dan defikasi menjadi normal. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh akan melalui lambung, usus halus, dan

akhirnya menuju usus besar/ kolon. Di dalam kolon inilah terjadi penyerapan
cairan dan pembentukan massa feses. Bila massa feses berada terlalu lama
dalam kolon, jumlah cairan yang diserap juga banyak, akibatnya konsistensi
feses menjadi keras dan kering sehingga dapat menyulitkan pada saat
pengeluaran feses.
2. Obat Pencahar
Obat pencahar sendiri dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: (1)
pencahar yang melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari (pencahar bulkforming, docusates, dan laktulosa); (2) pencahar yang mampu menghasilkan
feses yang lunak atau semi- cair dalam waktu 6-12 jam (derivat difenilmetan
dan derivat antrakuinon), serta (3) pencahar yang mampu menghasilkan
pengluaran feses yang cair dalam waktu 1-6 jam (saline cathartics, minyak
castor, larutan elektrolit polietilenglikol).
Pencahar yang melunakkan feses secara umum merupakan senyawa
yang tidak diabsorpsi dalam saluran pencernaan dan beraksi dengan
meningkatkan volume padatan feses dan melunakkan feses supaya lebih
mudah dikeluarkan. Pencahar bulk-forming meningkatkan volume feses
dengan

menarik

air

dan membentuk suatu hidrogel sehingga terjadi

peregangan dinding saluran cerna dan merangsang gerak peristaltik.


Penggunaan obat pencahar ini perlu memperhatikan asupan cairan kedalam
tubuh harus mencukupi, jika tidah bahaya terjadi dehidrasi.
Derivat difenilmetan yang biasa digunakan adalah bisakodil dan
fenolptalein. Senyawa-senyawa ini merangsang sekresi cairan dan saraf pada
mukosa kolon yang mengakibatkan kontraksi kolon sehingga terjadi
pergerakan usus (peristaltik) dalam waktu 6-12 jam setelah diminum,
atau

15-60

menit setelah diberikan melalui rektal. Namun penggunaan

fenilptalein sudah dilarang karena bersifat karsinogen. Senyawa ini tidak


direkomendasikan untuk digunakan tiap hari. Jarak antara setiap kali
penggunaan harus cukup lama, sekitar beberapa minggu, untuk mengobati

konstipasi ataupun untuk mempersiapkan pengosongan kolon jika diperlukan


untuk pembedahan.
Saline cathartics merupakan garam anorganik yang mengandung ion-ion
seperti Mg, S, P, dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air tetap
dalam saluran cerna sehingga terjadi peregangan pada dinding usus, yang
kemudian merangsang pergerakan usus (peristaltik). Selain itu, Mg juga
merangsang sekresi kolesitokinin, suatu hormon yang merangsang pergerakan
usus besar dan sekresi cairan. Senyawa ini dapat diminum ataupun diberikan
secara rektal. Pencahar saline ini juga dapat digunakan untuk mengosongkan
kolon dengan cepat sebagai persiapan

sebelum

pemeriksaan

radiologi,

endoskopi, dan pembedahan pada bagian perut (Gangarosa & Seibertin,


2003).
Secara umum, penggunaan pencahar untuk mengatasi konstipasi
sebaiknya dihindari. Namun, jika konstipasi yang terjadi dapat menimbulkan
keparahan kondisi pasien, misalnya pada pasien wasir atau pasien yang baru
menjalani pembedahan perut, penggunaan obat pencahar sangat diperlukan.
Berikut adalah obat yang dipilih untuk digunakan mengatasi konstipasi yang
tidak cukup jika diatasi hanya dengan fiber:
3. Contoh Obat Pencahar
NAMA GENERIK: Bisacodyl
NAMA DAGANG DI INDONESIA : Dulcolax, Bicolax, Codylax,
Laxacod, Laxamex, Melaxan, Prolaxan, Stolax, Toilax.
INDIKASI
Konstipasi; sebelum prosedur radiologi dan bedah. Semua bentuk
sembelit, memudahkan buang air besar pada kondisi dengan rasa sakit seperti
pada hemorrhoid (wasir), pengosongan lambung-usus sebelum & sesudah
operasi.
KONTRA INDIKASI

Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami sumbatan
pada usus (ileus), kondisi pembedahan perut akut, maupun dalam kondisi
dehidrasi berat.
PERHATIAN
Penggunaan senyawa ini dalam jangka lama dapat mengakibatkan kram
perut yang parah dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, juga tidak
boleh digunakan untuk pasien hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING
Jarang: rasa tidak enak pada perut, diare.
BENTUK SEDIAAN
Tablet 5 mg (Bicolax, Codylax, Laxacod, Laxamex, Melaxan,
Prolaxan, Toilax) dan 10 mg (Dulcolax, Stolax).
DOSIS
Untuk konstipasi, dewasa: 5-10 mg malam hari; kadang-kadang perlu
dinaikkan menjadi 15-20 mg. Anak kurang dari 10 tahun : 5 mg.
Pemeriksaan radiografik, sebelum dan sesudah operasi :
- dewasa : 2-4 tablet pada malam sebelum pemeriksaan dan 1
suppositoria pada pagi harinya (di hari pemeriksaan). - anak-anak berusia 4
tahun atau lebih : 1 tablet pada sore hari sebelum pemeriksaan dan 1
suppositoria pada pagi harinya (di hari pemeriksaan).
Obat golongan laksatif atau pencahar sering dipakai untuk mengurangi
berat badan dengan melancarkan BAB (buang air besar) diharapkan berat
badan juga relatif terkontrol. Banyak sediaan suplemen yang mengandung
high-fiber yang diindikasikan untuk melangsingkan tubuh dan dapat
diperoleh secara bebas. Serat tinggi tadi diharapkan mengembang di saluran
cerna dan memicu gerakan peristaltik usus sehingga akan memudahkan BAB.
Walaupun mungkin berhasil, tetapi efeknya umumnya tidak terlalu signifikan.
Selain sejenis fiber ini, beberapa pencahar lain juga sering dipakai sebagai

pelangsing. Penggunaan pencahar sebagai pelangsing dalam waktu lama tidak


disarankan karena usus akan menjadi malas, akan bekerja jika ada
pemicunya, dan hal ini akan menjadikan semacam ketergantungan.
4. Dampak Negatif Obat Pencahar
Sebagian besar obat pelangsing dapat menimbulkan dampak negatif
seperti: gangguan emosi, hiperaktivitas, sulit tidur, perut kembung dan perih,
keletihan terus menerus, depresi, ketagihan, mual, muntah, dan tubuh gemetar.
Ada

juga

yang

menggangu

kesuburan

dan

sikulasi

menstruasi

Penggunaan obat pelangsing yang bersifat pencahar atau laksatif dapat


menyebabkan usus bereaksi lebih aktif menyerap makanan, sehingga
membuat makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap.
Akibatnya bila konsumsi obat dihentikan maka tubuh akan semakin gemuk
karena usus jadi lebih efisien dalam menyerap makanan.
Penggunaan laksatif yang berlebihan mempunyai efek yang sama
dengan mengabaikan keinginan BAB refleks pada proses defekasi yang
alami dihambat. Kebiasaan pengguna laksatif bahkan memerlukan dosis yang
lebih besar dan kuat, sejak mereka mengalami efek yang semakin berkurang
dengan penggunaan yang terus-menerus (toleransi obat).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lambung (HCL) merupakan asam yang sangat penting sekali untuk tubuh,
asam lambung sendiri berfunsi sebagai pembunuh kuman ataupun bakteri dan
mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Meskipun penting tapi bila terjadi
keleihan akan sangat berbahaya sekali untuk tubuh kita, dan itulah yang
dinamakanan penyakit asam lambung tinggi. Penyakit Asam Lambung Tinggi
adalah penyakit yang cukup serius dan tentunya berbahaya. Penyakit Asam
Lambung tinggi adalah penyakit dimana terjadi kelebihan (hiper) lambung dalam
memproduksi asam lambung sehingga asam lambung yang fungsinya membunuh
mikroorganisme berbahaya dalam makanan menjadi berbaliki mengiritasi dan
melukai lambung itu sendiri.
Penyakit Asam Lambung tinggi juga dapat memicu terjadi maag, asam
lambung tinggi dapat di picu oleh makanan dan minuman, misalnya
mengkonsumsi makanan pendas, alkohok, kopi, dan nikotin rokok. Selain itu juga
dapat di picu oleh sress. Asam Lambung tingi dapat mengikirs dan melukai
dinding lambung, gejalanya seperti nyeri di bagian dada.
B. Saran
Ada beberapa cara mengatasi masalah asam lambung, yaitu:

Membatasi asupan makanan.

Jangan makan terlalu banyak sekaligus

Pantang Merokok

Makan dalam potongan kecil, makan dalam potongan-potongan besar dapat


memperparah kondisi lambunG Anda. Cobalah untuk makan dalam potongan
kecil untuk mengurangi nyeri karena asam lambung.

Mengurangi konsumsi makanan mentah dan disarankan untuk lebih banyak


mengkonsumsi buah-buahan dalam kaleng yang kulitnya telah dikupas serta
sayur-sayuran yang telah diolah.

Mengunyah lebih sering dan lama lebih mampu mengurangi kembung.


Mengunyah lebih lama, bukan dikarenakan supaya makanan menjadi hancur
melainkan untuk memberikan kesempatan agar meningkatnya volume air ke
dalam makanan tersebut. Karena dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis
enzyme seperti lipase, lisozim, amylase, mukosa, elektrolit dan bakterisida.

Mengunyah permen karet, permen karet dapat membantu meringankan sakit


maag dengan meningkatkan produksi air liur. Sifat alkali dalam air liur
membantu menetralkan asam di lambung.

Tidur menyamping, tidur menyamping ke sisi kiri atau kanan bisa menekan
rasa sakit akibat naiknya asam lambung. Sebaliknya, tidur tengkurap malah
memperburuk asam lambung.

Meninggikan kepala kurang lebih 15 cm saat tidur

Hindari makan sambil tiduran atau tiduran kurang dari 2-3 jam sesudah makan

Mengenakan pakaian longgar, pakaian ketat bisa menyebabkan naiknya asam


di lambung. Maka, sebaiknya hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
Pilih pakaian longgar yang lebih nyaman untuk dipakai.

Berdiri tegap, memperbaiki postur tubuh agar tetap tegap. Kebiasaan buruk,
seperti berbaring setelah makan, membuat asam lambung naik. Maka,
berdirilah yang tegap untuk membantu mendorong makanan lari ke perut.

10

DAFTAR PUSTAKA
Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
Sutistia G.Ganiswara .2007. Farmakologi Dan Terapi edisi V. Jakarta, Gaya Baru
Katzung. G. Bertram 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VIII Bagian ke II.
Jakarta : Salemba Medika.
Tan Hoan Tjay dan Kirana Raharja. 2005. Obat-Obat Penting . Jakarta : PT Gramedia

11

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang membimbing
dalam pembuatan makalah ini serta teman-teman semua yang telah memberikan
dukungan baik moral dan material. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Penulis

i
12

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i


Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................

B. Tujuan..................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Asam Lambung

.....................................................................2

B. Pencahar

.....................................................................4

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan .........................................................................................

B. Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
13

Anda mungkin juga menyukai