Anda di halaman 1dari 26

Patient Referral Letter

Oral Biomedic 2014/2015


drg. Riski Amalia
Hidayah

Definisi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (kepada unit
yang lebih mampu menangani), atau secara
horizontal (antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya) (Notoatmodjo, 2003).
diatur oleh surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 032/Birhub/72 tahun 1972
Permenkes No. 01 tahun 2012

Jenis (SKN)
Rujukan
Medis

Rujukan
Kesehatan

Transfer of
patient

Rujukan
tenaga

Transfer of
knowledge

Rujukan
sarana

Transfer of
specimens

Rujukan
operasional

Rujukan Medis

Merupakan bentuk pelimpahan wewenang


dan tanggung jawab untuk masalah
kedokteran. Tujuannya adalah untuk
mengatasi problem kesehatan, khususnya
kedokteran serta memulihkan status
kesehatan pasien.

Jenis-jenis rujukan medis :


Rujukan Pasien
Merupakan penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan
kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih sempurna atau
sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut.
Rujukan Ilmu Pengetahuan
Merupakan pengiriman dokter atau tenaga kesehatan yang lebih
ahli dari strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu untuk
bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan.
Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium
Merupakan bahan pengiriman bahan-bahan laboratorium dari
strata pelayan kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih
mampu, atau sebaliknya untuk tindak lanjut.

Rujukan Kesehatan
Merupakan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab untuk kesehatan masyarakat.
Dengan tujuan meningkatkan derajat
kesehatan dan ataupun mencegah penyakit
yang ada di masyarakat.

Jenis-jenis rujukan kesehatan adalah :


Rujukan Tenaga
Merupakan pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat
atau sebaliknya, untuk pendidikan dan latihan.
Rujukan Sarana
Pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari strata pelayanan
kesehatan yg lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat, atau
sebaliknya untuk tindak lanjut
Rujukan Operasional
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penanggulangan masalah
kesehatan
masyarakat dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata
pelayanan kesehatan yang lebih mampu atau sebaliknya untuk pelayanan
tindak lanjut.

Kapan rujukan dilakukan ???


Kewajiban Dokter ialah merujuk ke dokter
atau dokter gigi lain yang lebih baik, apabila
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan
atau pengobatan (Pasal 51) Ketentuan
pidana
kurungan
paling
lama
satu
tahun
atau
denda
paling
banyak
50.000.000,setiap dokter atau dokter gigi
yang sengaja tidak memenuhi kewajiban
tersebut
UU No. 29/ Th. 2004

Kriteria pasien rujukan


1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan
tidak mampu diatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan
penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang
lebih lengkap, tetapipemeriksaan harus disertai
pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata
memerlukan
pemeriksaan,pengobatan
dan
perawatan di sarana kesehatan yang lebih
mampu.

Tata Cara
1. Terbatas hanya pada masalah penyakit yang
dirujuk saja
2. Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan
dan dokter yang meminta rujukan
3. Pasien harus dijelaskan alasan rujukan
4. Keterangan tentang pasien yang dirujuk harus
selengkap mungkin
5. Perlu disepakati pembagian wewenang dan
tanggungjawab masing-masing pihak

Wewenang dan Tanggungjawab


Interval Referral
Collateral Referral
Cross Referral
Split Referral

Interval referral
pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
penderitasepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan
selama jangka waktu tersebut dokter tsb tidak
ikut menanganinya.

Collateral referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita hanya untuk satu
masalah kedokteran khusus saja.

Cross referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada
dokter lain untuk selamanya.

Split referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada
beberapa dokter konsultan, dan selama jangka
waktu pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab tersebut dokter pemberi
rujukan tidak ikut campur.

Rujukan Vs. Konsultasi


Rujukan
Melimpahkan wewenang
Tidak mutlak ditujukan pada
dokter yang lebih ahli
Wewenang dan tanggung
jawab berpindah

Konsultasi
Meminta bantuan
Mutlak pada dokter ahli
Wewenang dan tanggung
jawab tetap

Plus / Minus

Tata Cara Konsultasi


a. Penjelasan lengkap kepada pasien alasan
untuk konsultasi
b. Berkomunikasi secara langsung dengan
dokter konsultan (surat, form khusus, catatan
di rekam medis,formal/ informal lewat
telfon)
c. Keterangan lengkap tentang pasien
d. Konsultan bersedia memberikan konsultasi
(McWhinney, 1981)

Konsultasi atau rujukan? Jenis


apa?
Seorang dokter keluarga mengirim pasien ke rumah sakit
dengan diagnosis pneumonia dan efusi pleura.
Seorang dokter keluarga dikirim ke unit gawat darurat
jantung untuk memperoleh ketrampilan menangani kasus
infark jantung tahap awal di kliniknya.
Seorang dokter puskesmas mengirim contoh air sumur
yang tersangka tercemar E. coli. Jawaban yang diperoleh
membenarkan kecurigaan itu dan menasihatkan agar
sumur ybs. Ditutup.

Surat Rujukan
Kop Surat
Pembuka

Isi
Penutup

-Kop SuratPurwokerto, tgl


Kepada Yth
TS. Drg. X Sp PM
di Tempat
Dengan Hormat,
Bersama surat ini kami rujuk OS (pasien) :
Nama
:
Usia
:
Alamat
:
Temuan klinis :
Diagnosis kerja/sementara :
Mohon evaluasi dan tata laksana (perawatan) di bidang TS.
Atas kerjasamanya, btk.
Tndtgn & nama terang

-Kop SuratPurwokerto, tgl

Kepada Yth
Bag. Laboratorium PA
di Tempat
Dengan Hormat,
Mohon pemeriksaan bahan spesimen yang dikirim dengan keterangan sbb:
Jenis/bahan spesimen
:
No. Spesimen
:
Tgl. Pengambilan Spesimen
:
Pemeriksaan yg diminta :
Identitas penderita asal spesimen
Nama :
L/P
Umur :
Alamat :
Diagnosa klinis/sementara :
Atas kerjasamanya, btk.
Tndtgn & nama terang

Jawaban konsul
Salam
Isi

Diagnosa
Nasihat
Penutup
Nama pemeriksa.

Salam
Diawali dengan salam TS Yth BTK atas konsulnya

Isi
Penemuan pada pemeriksaan di bidang kami saat
ini ditemukan........ diisi sesuai kondisi pasien
dengan lengkap (seluruh penemuan pada rongga
mulut pasien termasuk kondisi abnormalitas jar.
lunak mulut, kondisi hygiene mulut, karies, sisa
akar gigi, gigi hilang, abrasi, erosi, atrisi, dll)

Diagnosis
mulai dari yg terberat sampai ter-ringan
diisi semua sesuai kelainan.

Nasehat
hal-hal yang dianjurkan sesuai kondisi pasien.
(cara pembersihan rongga mulut, penulisan resep,
cara pakai obat, anjuran untuk konsul selanjutnya
bila ada tindakan yg harus dikerjakan disertai ijin
dari dokter yg merawat, dll)

Penutup
atas kerjasamanya BTK

Nama Periksa
Berisi cap bagian, tanda tangan
dan nama lengkap pemeriksa

Thank you

Anda mungkin juga menyukai