Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM-PROGRAM CSR AQUA

A. KEGIATAN CSR AQUA


Perseroan telah berdiri selama hampir 36 tahun dan selama itu pula Perseroan sangat
bergantung pada sumber daya air sebagai bahan baku utamanya. Ketersediaan air untuk
kelangsungan usaha Perseroan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sumber air yang tidak
terlepas dari keberadaan masyarakat yang tinggal dalam radius tertentu di sekitarnya yang
merupakan bagian dari lingkungan itu sendiri. Perseroan menyadari pentingnya keseimbangan
antara sumber air, Perseroan dan masyarakat di lingkungan sekitar sebagai salah satu syarat
terciptanya pertumbuhan berkelanjutan. Perseroan berkomitmen menjalankan berbagai kegiatan
atau program dalam rangka menciptakan keseimbangan serta wujud Tanggungjawab Sosial
Perseroan. Perseroan sudah menerapkan pendekatan berbasis masyarakat dalam menjalankan
program-program sosialnya dengan melakukan kemitraan dengan masyarakat, pemerintah daerah
dan para pemangku kepentingan yanglain. Pertumbuhan Berkelanjutan dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (Sustainable Development and Corporate Social Responsibility SD&CSR)
telah menjadi bagian dari kebijakan strategis Perseroan di bawah payung AQUA Lestari, yaitu
perkembangan berkelanjutan berbasis masyarakat. Kegiatan-kegiatan atau program yang telah
dilaksanakan Perseroan di lingkungan pabriknya antara lain:
1. Konservasi Lingkungan
Perseroan turut berkontribusi dalam inisiatif-inisiatif konservasi lingkungan. Fokus kegiatan
konservasi yang dilakukan Perseroan pada saat ini adalah pembibitan pohon keras dan pohon
buah, yang merupakan langkah awal dari kegiatan konservasi di hutan dan daerah tangkapan air.
Program yang dinamakan Hutan Sekolah dirancang untuk melibatkan sekolah-sekolah supaya
ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Selama Tahun 2008, sudah 3 sekolah yang
terlibat, yakni SDN Babakan Pari 2, SDN Dukuh dan Madrasah Al Barokah. Murid dan guru dari
ketiga sekolah dengan pendampingan Perseroan dan Kebun Raya Bogor, mengembangkan
pembibitan pohon keras dan buah di lingkungan sekolah. Selain itu, dilakukan juga penanaman
pohon di daerah sekitar daerah sumber dan pembagian pohon manggis sebanyak 4.000 buah
yang dilakukan dalam dua tahap kepada 1.665 Kepala Keluarga di Desa Tangkil, Kecamatan
Ciawi sebagai lanjutan dari program tahun lalu di Desa Babakan Pari. Pada tahun ini, Perseroan
juga mulai bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al- Amin dalam program pembibitan Pohon
Puspa dan Albasia yang nantinya digunakan untuk program konservasi Gunung Salak. Perseroan
dalam melakukan kegiatannya selalu mengacu pada kebutuhan masyarakat sekitar, dan bekerja
sama dengan pemerintah, sekolah dan masyarakat di daerah sekitar Pabrik dalam pembibitan,
pendistribusian dan penanaman pohon, baik di daerah konservasi, lingkungan desa, pekarangan
masyarakat maupun di sekitar sumber AQUA.

2. Air Bersih Hidup Sehat


Program Air Bersih Hidup Sehat merupakan program yang dirancang oleh Perseroan untuk
berkontribusi dalam upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kesehatan
lingkungan. Pada tahun 2008, Perseroan mengimplementasikan program tersebut di Kampung
Darmaga, Babakan Pari, yang lokasinya berdekatan dengan Sumber Air Kubang. Sebelum
program tersebut dilaksanakan, masyarakat menggunakan air yang berasal dari rembesan sawah
yang disalurkan ke kolam penampungan air. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
seperti mandi, cuci, masak, wudhu dan kebutuhan lainnya. Di dalam program ini, kegiatan yang
dilakukan adalah pembangunan instalasi pompa, penampungan air, MCK umum, dan tempat
wudhu yang dapat dimanfaatkan oleh sekitar 320 orang yang merupakan penduduk Rt 4 - Rw 2,
Desa Babakan Pari. Pada pelaksanaan Program Air Bersih Hidup Sehat ini, Perseroan bekerja
sama dengan Panitia Sarana Air Bersih yang dibentuk secara mandiri oleh masyarakat.
Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan keterlibatan yang aktif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan fasilitas yang telah terbangun. Kontribusi Perseroan dalam
program ini berbentuk bantuan teknis, peralatan dan material bangunan, pompa, listrik, serta
pemipaan. Selain pembangunan sarana-sarana tersebut, Perseroan merencanakan untuk
melanjutkan program ini dengan pelatihan dan penyuluhan perilaku hidup bersih bagi
masyarakat.
3. Pendidikan
Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan program pendidikan
di sekitar lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang telah dikembangkan,
mengutamakan pola transparansi dan kemitraan, baik melalui capacity building (perencanaan,
pelaksananaan, pelaporan) dan pendanaan. Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, baik
dari sisi kebijakan pemerintah maupun Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah
(Supporting School Program). Program ini bertujuan untuk memperkaya dalam bentuk dukungan
pendidikan dari Perseroan. Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi tersebut kepada
25 SD/MI sekitar lokasi pabrik berupa pengembangan infrastruktur maupun kelengkapan lain
yang terkait dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut. Di samping itu,
Perseroan juga turut mengembangkankampanye lingkungan hidup bagi murid-murid sekolah
melalui RAMSAR Game. Pendidikan tentang lingkungan hidup yang disampaikan melalui
permainan ini, dapat dimainkan di dalam kelas. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan
kecintaan anak-anak sebagai generasi penerus akan arti pentingnya pelestarian lingkungan.

4. Bantuan Sosial
Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga ditunjukkan
dengan melakukan bantuan-bantuan social antara lain, Khitanan masal dan pembagian hewan
kurban setiap tahun di sekitar pabrik. Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari
bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia Cabang Sukabumi. Perbaikan saluran air
untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup. Perseroan tetap terus melaksanakan
program-program tanggung jawab sosialnya secara bertahap, dan berkesinambungan dengan
melibatkan para pemangku kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam program sosial pada
tahun 2008 sejumlah Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan bantuan
sosial untuk masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan. Program-program CSR AQUA
berada dalam suatu payung besar yang dinamakan AQUA LESTARI. Di dalam AQUA
LESTARI ini, terdapat empat program utama yaitu, konservasi dan pendidikan lingkungan
Pertanian organik dan manajemen sumber daya air berkelanjutan pemantauan dan pengurangan
emisi karbon serta akses air bersih dan penyehatan lingkungan yang biasa disebut sebagai wash.
Selain lelakukan program CSR disekitar lingkungan pabrik, PT Aqua juga turut melakukan
program CSR di sebagian besar wilayah Indonesia. Berikut diantaranya beberapa kutipan berita
program-program CSR yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia :
4.1 Program Air Bersih di NTT
Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mendapat akses air bersih. Padahal, air
bersih merupakan faktor penting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa daerah di Nusa
Tenggara Timur masih banyak warganya yang mengalami kelangkaan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Alhasil,
banyak anak-anak yang kehilangan waktu bermain karena harus mengambil air. Di salah satu
desa di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, jarak sumber air dengan rumah
penduduk sangat jauh. Dibutuhkan satu jam untuk pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap
harinya, ujar Sustainable Development & CSR Aqua Danone Indonesia Binahidra Logiardi.
Kelangkaan air bersih memang menjadi sumber munculnya berbagai persoalan di TTS. Masa
depan sekolah tak terurus karena anak-anak harus berkonsentrasi penuh mencari air bersih.
Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti mendera mereka.
Berangkat dari situlah, Aqua Danone Indonesia melalui Aqua untuk Anak Indonesia (AuAI)
berkomitmen aktif membantu memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Pemberdayaan
masyarakat di TTS merupakan tahap pertama program Satu untuk Sepuluh yang diluncurkan hari
ini. Sementara, riset awal di TTS sudah dilaksanakan Maret hingga Juni 2008. Program untuk
TTS ini bakal berlangsung hingga pertengahan 2008, ujar Brand Director Aqua, Didi
Nugrahadi. Lebih lanjut, Didi mengatakan, sebagai bentuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak
Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih bagi komunitas untuk kebutuhan memasak, mencuci,
dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter berlabel khusus
yang terjual sejak Juli 2007 sampai dengan September 2007. Kembali ke TTS, lanjut Didi, selain
penyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke

kawasan penduduk melalui titik-titik pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal


penempatan pipa-pipa penyaluran akan dilakukan. Kita perpendek jarak mungkin menjadi 50
meter dari 710 meter tadi, kata Didi. Selanjutnya, pemeliharaan menjadi perhatian Aqua pula,
selain program berkesinambungan untuk mengikutsertakan warga setempat memelihara sumber
air. Kami akan pelihara itu berkelanjutan sampai dengan 10 tahun, kata Didi. Sejatinya,
tambah, Didi, di samping Satu untuk Sepuluh, masih ada dua inisiatif AuAI yang terus
berlangsung yakni Danone Nations Cup (DNC) dan Ramsar Game. Tiga mata kegiatan itu
terangkum dalam tiga elemen AuAI. DNC yang digelar sejak 2000 adalah festival sepak bola
tahunan untuk anak-anak usia 10-12 tahun. Sampai sekarang sudah sekitar 15 juta anak seluruh
dunia berpartisipasi dalam DNC. Lalu, Ramsar Game yakni board game untuk edukasi pelajar
mengenai siklus air dan perlindungan. Kemudian pada 13 Agustus 2009, Danone AQUA hari ini
bersama-sama mengumumkan peluncuran program komunitas jangka panjang 1L AQUA untuk
10 L Air Bersih atau lebih dikenal dengan nama program lanjutan Satu untuk Sepuluh.
Program Satu untuk Sepuluh merupakan program penjangkauan masyarakat yang bertujuan
untuk mempromosikan hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan
kesehatan. Baskorohadi Sukatmo, Brand Director, DANONE AQUA mengatakan, Untuk setiap
liter produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini berkomitmen untuk memberikan 10
liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu untuk Sepuluh tahap II ini
merupakan kelanjutan dari program tahap pertama. Pada tahap pertama, kami telah menyediakan
akses air bersih kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan
Boking dan Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA menargetkan untuk
menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun Utara,
Toianas dan Noebana di NTT. Kami kembali mengimplementasikan program baru di NTT
mengingat proyek SUS 2007 merupakan program yang menunjukkan keberhasilan di mana telah
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat yang tinggal di
TTS (Timor Tengah Selatan), NTT (Sebagai contoh, sebelum implementasi program, waktu
yang diperlukan untuk memperoleh air adalah 46 menit. Sekarang diperkirakan menjadi 20
menit. Jarak tempuh untuk memperoleh air sebelum program ini dilakukan adalah 700 meter.
Dan sekarang diperkirakan menjadi 200 meter). Pertama-tama karena masalah kelangkaan air
tetap menjadi suatu tantangan besar yang harus ditangani melalui pendekatan baru. Kedua
karena hal ini sejalan dengan semangat kelanjutan dan tujuan pendekatan, adalah penting untuk
tetap fokus dan berkomitmen terhadap tantangan kelangkaan air ini untuk menciptakan dampak
yang berkesinambungan. Implementasi program Satu Untuk Sepuluh di Nusa Tenggara Timur
dilaksanakan oleh AQUA yang bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional,
Action Contre la Faim (ACF). Selain itu, dalam rangka kelanjutan pemberdayaan kapasitas
masyarakat lokal, kami juga bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal, yaitu
YASNA dan pemerintah daerah TTS. Rama Furry, Communications Officer, Action Contre la
Faim, menjelaskan, Terdapat tiga kunci utama yang menentukan keberhasilan program.
Pertama yaitu perbaikan akses air bersih yang diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak
tempuh yang lebih dekat dan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum

dan memasak bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa
hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang tepat melalui
proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan kelanjutan program.
Dia menambahkan, Keberhasilan program akan dievaluasi dan diukur berdasarkan peningkatan
akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah
implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat mengukur efektivitas program, baik secara
fisik melalui instalasi akses air dan perubahan perilaku kebiasaan hidup sehat di mana
menunjukkan peningkatan signifikan. Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social
Responsibility, DANONE AQUA, menjelaskan Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita
semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupannya sehari-hari.
Banyak daerah di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang mengalami kesulitan
untuk memperoleh air dikarenakan topografi daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur
pasokan air bersih untuk memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat mengakses air bersih
tersebut. Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting, kesemuanya ini saling terkait. Air
merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat, keduanya mendukung tercapainya
kesehatan lingkungan yang berkesinambungan yang pada akhirnya juga akan memberi kontribusi
pada tercapainya pengembangan kesejahteraan masyarakat dunia. Binahidra menambahkan,
AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene
Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui
program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi
atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia. Salah
satu program WASH adalah program Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh
sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh
PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia dengan target di
tahun 2015.
4.2 Program Pembangunan Desa Sosio-eko-bisnis
Berkaitan dengan program pemerintah Go Organic 2010, Danone Aqua memfasilitasi
pengembangan masyarakat menuju desa sosio eko bisnis di Desa Karanglo, Kecamatan
Polonharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Corporate Sosial Responsibilty dari Danone Aqua
ini ini dihadiri Menteri Pertanian Suswono sekaligus memberikan pengarahan kepada petani di
Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, Klaten pada Rabu, 17 Februari 2010. Kegiatan
yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo Desa Karanglo merupakan
pendekatan sosial dan lingkungan komunitas yang inovatif serta multipihak dengan tujuan
pelestarian lingkungan, terutama sumber daya air dan pemberdayaan masyarakat. Kami bangga
dapat mendukung program pemerintah Go Organic 2010. Ini sesuai dengan komitmen ganda
perusahaan terhadap kegiatan usaha dan sosial, kata Pimpinan Danone Aqua Parmaningsih
Hadinegoro dalam acara Wilujengan Garap Pasiten. Selama ini kata dia, pihaknya telah berupaya

meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat dan ekonomi produktif lainnya yang berbasis
ramah lingkungan melalui program Aqua Lestari.Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator
Jawa Tengah untuk Sustainable Development dan Social Responsibility Danone Aqua, Fainta
Susilo Negoro. Ia mengatakan keberhasilan berbagai program dari Hulu ke Hilir, termasuk
peresmian Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, kecamatan Polonharjo, merupakan
suatu bentuk kelanjutan dari program CSR Danone Aqua yang didukung oleh Pemda, LSM,
gapoktan dan masyarakat setempat. Perusahaan membantu melakukan reboisasi taman nasional,
penanaman bibit pohon, menyediakan akses air bersih, pemetaan penggunaan lahan dan air
irigasi sampai dengan melakukan pelatihan manajemen pertanian dengan tujuan untuk
memajukan serta memberikan manfaat. Sementara Menteri Pertanian Suswono mengatakan
proyek kerjasama ini menjadi salah satu proyek percontoan dari sistem pertanian anorganik
menjadi sistempertanian organik. Program ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia untuk
mengolah tanah yang rusakakibat sistem pertanian anorganik yang menggunakan pupuk kimia,"
kata dia.
4.3 Program Pelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, dan
Peningkatan Ekonomi
Koordinator CSR Danone Aqua wilayah Jatim Arief Fatullah mengatakan, sejauh ini, Aqua
Lestari sudah berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, utamanya penyelamatan sumber mata
air, sekaligus menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat
hidup dan ekonomi. Berbagai program CSR sudah dijalankan secara berkesinambungan di
Pandaan, Kebon candi, Pasuruan, dengan melibatkan berbagai pihak. Di bidang penanaman,
lebih dari 30.000 pohon pada 2008-2009, pihaknya sudah menjalin bekerja sama dengan Perum
Perhutani, Yayasan Kaliandra, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dayurejo dalam
mengelola hutan asuh di lereng Gunung Arjuno. Program itu dilanjutkan pada 2010 dengan
menanam 50.000 pohon. "Melalui kegiatan ini telah terbentuk 3 kelompok pengasuh hutan, 2
kawasan hutan asuh seluas 72 hektare, dan partisipasi nyata masyarakat melalui LMDH
terealisasi secara nyata," tegasnya. Guna menunjang hutan asuh juga diadakan kegiatan
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa hutan, beberapa aktivitas sudah dijalankan di Dusun
Gamoh, Dusun Guthean, dan Desa Dayurejo. Berbagai kegiatan positif itu antara lain pemberian
bantuan 4 ternak sapi untuk para pengasuh hutan, pengembangan budidaya sirih sebanyak 5.000
bibit, pelatihan pembuatan minyak atsiri, dan penyediaan 1 alat destilasi, serta pembuatan arang
dari limbah kayu. Aktivitas itu dilakukan melalui pola kemitraan multipihak. Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat secara bertahap. Selain itu, untuk mencegah
penebangan pohon untuk arang. Setelah kegiatan itu diterapkan, hasilnya sangat
menggembirakan, yakni warga pembuat arang dari kayu semakin lama makin berkurang.
Konservasi juga dilakukan Danone Aqua di kawasan hutan lindung Bromo Tengger bekerja
sama dengan LSM Satu Daun, LMDH, dan Perhutani setempat. Program sudah diwujudkan
dengan menanam 6.600 pohon di Kecamatan Tosari dan 12.000 pohon ditanam di Kecamatan

Puspo. Hasilnya, penghijauan seluas 20 hektare lahan kritis. "Pohon-pohon yang sudah ditanam
selanjutnya dirawat oleh masyarakat di sekitar hutan lindung," ujarnya. Keuntungan lain yang
bisa diambil masyarakat adalah mereka juga dapat menanam rumput gajah untuk makanan
ternak. "Dengan demikian tidak hanya hutan lindung yang semakin hijau, tetapi masyarakat
setempat juga dapat mengembangkan perekonomian, sekaligus mendapatkan lahan rumput untuk
pakan ternak," ujarnya. Di bidang pendidikan Danone Aqua merintis kerjasama dengan sekolah
dan pemerintah desa di berbagai wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Program Sekolah Sahabat
Mata Air itu fokus terhadap pendidikan dan membangun kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Program tersebut dijalankan di 15 SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan, 2 SMA/SMK di Kota
Pasuruan, dan satu SMK di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan program, Danone Aqua
menjalin kerja sama dengan melibatkan Yayasan Satu Daun, Dinas Pendidikan, BLH Pasuruan,
DKP Pasuruan, LMDH, dan masyarakat.
4.4 Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Direktur Sustainable Development Department Danone Aqua, Yann Brault menjelaskan, Danone
memiliki komitmen ganda. Yakni, keberhasilan bisnis dan perkembangan sosial. Yann
menjelaskan, ada beberapa program CSR yang dijalankan Aqua. Antara lain, program
pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Menurut Yann. saat ini ada sekitar delapan DAS yang
masuk ke program CSR Aqua. "Program ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni hulu dan hilir,"
ujar Yann. Di hulu, tambahnya, dilakukan dengan melakukan perlindungan hutan dan
merehabilitasi lahan kritis. Pertanian di sekitar aliran sungai pun dibuat agar lebih ramah
lingkungan yang arahnya menuju pertanian organik. Selain itu. Aqua juga melakukan
pengolahan sampah. Aqua pun ikut serta dalam program penanaman pohon. Tahun ini, Yann
menargetkan dapat menanam 400 ribu pohon, termasuk mangrove. "Untuk bagian hilir, kami
sesuaikan dengan daerah di sekitar DAS. Untuk masyarakat laut misalnya, maka kami membuat
program untuk melindungi daerah laut." papar Yann. Kegiatan CSR Aqua lainnya adalah
program air bersih yang berjalan sejak 2007. Program ini bertujuan untuk menciptakan
pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan. "Kami memang selalu mengutamakan
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di setiap program CSR yang dijalankan. Intinya
adalah engage bersama komunitas dan maju bersama," tambahnya. Saat ini. kata Yann, program
ini dijalankan di 16 lokasi di seluruh Indonesia. Sekitar 21 proyek yang sudah selesai dan 10
lainnya masih berjalan.

B. ANALISIS KEGIATAN CSR AQUA


Dari kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Aqua tersebut, dapat dikatakan bahwa Aqua
cukup sukses dalam menjalankan program CSR-nya. Terbukti dari beberapa penghargaan yang
telah diraih Aqua melalui program CSR yang telah dilaksanakan yaitu Aqua mendapat
penghargaan Gold pada KSN (Kesetiakawanan Sosial Nasional) Awards 2010 yang
diselenggarakan oleh Kementrian Sosial dan CFCD (Corporate For Community Development
Program) Program penanaman kembali hutan Gunung Klabat, Minahasa Utara dimana
DANONE AQUA Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan Wana Lestari dari Departemen
Kehutanan Republik Indonesia DANONE AQUA berhasil meraih penghargaan MDGs
(Millenium Development Goals) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Metro TV dalam kategori
pelestarian lingkungan (environmental sustainability) atas program WASH (water access,
sanitation and hygiene). Menurut penulis, kesuksesan program-program CSR yang dilakukan
oleh Aqua tidak terlepas dari faktor kredibilitas perusahaan yang telah menjadi salah satu
perusahaan penghasil air mineral terkemuka di Indonesia sehingga memiliki profit keuangan
yang cukup besar. Dengan profit keuangan yang cukup besar tersebut, Aqua berani
mengeluarkan anggaran untuk CSR hingga mencapai angka 12 Miliyar Rupiah per tahun.
Tentunya Aqua menyadari bahwa produk yang mereka produksi adalah air mineral yang
merupakan sumber daya alam, sehingga program CSR yang mereka buat sebagian besar
berorientasi pada pelestarian alam. Dengan melestarikan alam, disamping mereka membantu
masyarakat dan Negara dengan menciptakan lingkungan alam yang baik, tentunya program
pelestarian alam tersebut dapat menjaga produksi air mineral yang baik pula. Mengingat air
menieral merupakan komoditi yang mereka perjualkan. Selain melestarikan alam, Aqua juga
mengadakan program-program CSR dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan
masyarakat. Program tersebut dilakukan diseluruh golongan terkait baik itu di sekitar lingkungan
pabrik, kemudian yang berskala nasional, maupun yang berskala internasional dengan
mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna
memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia. Didalam menjalankan
program-program CSR nya, Aqua pun bekerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat, LSM,
dan oraganisasi pemerintah sehingga proses pelaksanaan program CSR tersebut dapat terpantau
oleh seluruh golongan. Tidak hanya sampai disitu, Aqua pun didalam melaksanakan programprogram CSR nya selalu mengutamakan aspek yang berkelanjutan. Dimana setiap program CSR
yang telah dilaksanakan dipantau perkembangan dan tingkat keberhasilannya, kemudian program
tersebut dilakukan secara continue dan berkesinambungan sehingga tidak hanya sekedar
membahagiakan masyarakat secara instant dan sekejap. Keseluruh hal tersebut menimbulkan
pencitraan yang baik bagi Aqua selaku perusahaan air mineral terkemuka di Indonesia.
Jika ditinjau berdasarkan salah satu prinsip CSR yaitu Triple Bottom Lines, dimana
perusahaan harus memperhatikan tiga unsur penting diantaranya profit (Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan
berkembang) People (Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia)

Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberapa program CSR yang berpijak
pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan hidup lingkungan hidup) Tentu jika kita
memperhatikan pemaparan pada contoh-contoh kasus didalam makalah ini, tentu kita akan
sepakat bahwa Aqua telah memenuhi ketiga unsur didalam prinsip Triple Bottom Lines CSR
karya Carrol tersebut.

Anda mungkin juga menyukai