CSR Aqua
CSR Aqua
4. Bantuan Sosial
Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga ditunjukkan
dengan melakukan bantuan-bantuan social antara lain, Khitanan masal dan pembagian hewan
kurban setiap tahun di sekitar pabrik. Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari
bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia Cabang Sukabumi. Perbaikan saluran air
untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup. Perseroan tetap terus melaksanakan
program-program tanggung jawab sosialnya secara bertahap, dan berkesinambungan dengan
melibatkan para pemangku kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam program sosial pada
tahun 2008 sejumlah Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan bantuan
sosial untuk masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan. Program-program CSR AQUA
berada dalam suatu payung besar yang dinamakan AQUA LESTARI. Di dalam AQUA
LESTARI ini, terdapat empat program utama yaitu, konservasi dan pendidikan lingkungan
Pertanian organik dan manajemen sumber daya air berkelanjutan pemantauan dan pengurangan
emisi karbon serta akses air bersih dan penyehatan lingkungan yang biasa disebut sebagai wash.
Selain lelakukan program CSR disekitar lingkungan pabrik, PT Aqua juga turut melakukan
program CSR di sebagian besar wilayah Indonesia. Berikut diantaranya beberapa kutipan berita
program-program CSR yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia :
4.1 Program Air Bersih di NTT
Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mendapat akses air bersih. Padahal, air
bersih merupakan faktor penting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa daerah di Nusa
Tenggara Timur masih banyak warganya yang mengalami kelangkaan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Alhasil,
banyak anak-anak yang kehilangan waktu bermain karena harus mengambil air. Di salah satu
desa di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, jarak sumber air dengan rumah
penduduk sangat jauh. Dibutuhkan satu jam untuk pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap
harinya, ujar Sustainable Development & CSR Aqua Danone Indonesia Binahidra Logiardi.
Kelangkaan air bersih memang menjadi sumber munculnya berbagai persoalan di TTS. Masa
depan sekolah tak terurus karena anak-anak harus berkonsentrasi penuh mencari air bersih.
Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti mendera mereka.
Berangkat dari situlah, Aqua Danone Indonesia melalui Aqua untuk Anak Indonesia (AuAI)
berkomitmen aktif membantu memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Pemberdayaan
masyarakat di TTS merupakan tahap pertama program Satu untuk Sepuluh yang diluncurkan hari
ini. Sementara, riset awal di TTS sudah dilaksanakan Maret hingga Juni 2008. Program untuk
TTS ini bakal berlangsung hingga pertengahan 2008, ujar Brand Director Aqua, Didi
Nugrahadi. Lebih lanjut, Didi mengatakan, sebagai bentuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak
Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih bagi komunitas untuk kebutuhan memasak, mencuci,
dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter berlabel khusus
yang terjual sejak Juli 2007 sampai dengan September 2007. Kembali ke TTS, lanjut Didi, selain
penyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke
dan memasak bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa
hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang tepat melalui
proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan kelanjutan program.
Dia menambahkan, Keberhasilan program akan dievaluasi dan diukur berdasarkan peningkatan
akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah
implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat mengukur efektivitas program, baik secara
fisik melalui instalasi akses air dan perubahan perilaku kebiasaan hidup sehat di mana
menunjukkan peningkatan signifikan. Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social
Responsibility, DANONE AQUA, menjelaskan Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita
semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupannya sehari-hari.
Banyak daerah di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang mengalami kesulitan
untuk memperoleh air dikarenakan topografi daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur
pasokan air bersih untuk memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat mengakses air bersih
tersebut. Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting, kesemuanya ini saling terkait. Air
merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat, keduanya mendukung tercapainya
kesehatan lingkungan yang berkesinambungan yang pada akhirnya juga akan memberi kontribusi
pada tercapainya pengembangan kesejahteraan masyarakat dunia. Binahidra menambahkan,
AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene
Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui
program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi
atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia. Salah
satu program WASH adalah program Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh
sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh
PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia dengan target di
tahun 2015.
4.2 Program Pembangunan Desa Sosio-eko-bisnis
Berkaitan dengan program pemerintah Go Organic 2010, Danone Aqua memfasilitasi
pengembangan masyarakat menuju desa sosio eko bisnis di Desa Karanglo, Kecamatan
Polonharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Corporate Sosial Responsibilty dari Danone Aqua
ini ini dihadiri Menteri Pertanian Suswono sekaligus memberikan pengarahan kepada petani di
Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, Klaten pada Rabu, 17 Februari 2010. Kegiatan
yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo Desa Karanglo merupakan
pendekatan sosial dan lingkungan komunitas yang inovatif serta multipihak dengan tujuan
pelestarian lingkungan, terutama sumber daya air dan pemberdayaan masyarakat. Kami bangga
dapat mendukung program pemerintah Go Organic 2010. Ini sesuai dengan komitmen ganda
perusahaan terhadap kegiatan usaha dan sosial, kata Pimpinan Danone Aqua Parmaningsih
Hadinegoro dalam acara Wilujengan Garap Pasiten. Selama ini kata dia, pihaknya telah berupaya
meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat dan ekonomi produktif lainnya yang berbasis
ramah lingkungan melalui program Aqua Lestari.Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator
Jawa Tengah untuk Sustainable Development dan Social Responsibility Danone Aqua, Fainta
Susilo Negoro. Ia mengatakan keberhasilan berbagai program dari Hulu ke Hilir, termasuk
peresmian Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, kecamatan Polonharjo, merupakan
suatu bentuk kelanjutan dari program CSR Danone Aqua yang didukung oleh Pemda, LSM,
gapoktan dan masyarakat setempat. Perusahaan membantu melakukan reboisasi taman nasional,
penanaman bibit pohon, menyediakan akses air bersih, pemetaan penggunaan lahan dan air
irigasi sampai dengan melakukan pelatihan manajemen pertanian dengan tujuan untuk
memajukan serta memberikan manfaat. Sementara Menteri Pertanian Suswono mengatakan
proyek kerjasama ini menjadi salah satu proyek percontoan dari sistem pertanian anorganik
menjadi sistempertanian organik. Program ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia untuk
mengolah tanah yang rusakakibat sistem pertanian anorganik yang menggunakan pupuk kimia,"
kata dia.
4.3 Program Pelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, dan
Peningkatan Ekonomi
Koordinator CSR Danone Aqua wilayah Jatim Arief Fatullah mengatakan, sejauh ini, Aqua
Lestari sudah berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, utamanya penyelamatan sumber mata
air, sekaligus menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat
hidup dan ekonomi. Berbagai program CSR sudah dijalankan secara berkesinambungan di
Pandaan, Kebon candi, Pasuruan, dengan melibatkan berbagai pihak. Di bidang penanaman,
lebih dari 30.000 pohon pada 2008-2009, pihaknya sudah menjalin bekerja sama dengan Perum
Perhutani, Yayasan Kaliandra, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dayurejo dalam
mengelola hutan asuh di lereng Gunung Arjuno. Program itu dilanjutkan pada 2010 dengan
menanam 50.000 pohon. "Melalui kegiatan ini telah terbentuk 3 kelompok pengasuh hutan, 2
kawasan hutan asuh seluas 72 hektare, dan partisipasi nyata masyarakat melalui LMDH
terealisasi secara nyata," tegasnya. Guna menunjang hutan asuh juga diadakan kegiatan
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa hutan, beberapa aktivitas sudah dijalankan di Dusun
Gamoh, Dusun Guthean, dan Desa Dayurejo. Berbagai kegiatan positif itu antara lain pemberian
bantuan 4 ternak sapi untuk para pengasuh hutan, pengembangan budidaya sirih sebanyak 5.000
bibit, pelatihan pembuatan minyak atsiri, dan penyediaan 1 alat destilasi, serta pembuatan arang
dari limbah kayu. Aktivitas itu dilakukan melalui pola kemitraan multipihak. Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat secara bertahap. Selain itu, untuk mencegah
penebangan pohon untuk arang. Setelah kegiatan itu diterapkan, hasilnya sangat
menggembirakan, yakni warga pembuat arang dari kayu semakin lama makin berkurang.
Konservasi juga dilakukan Danone Aqua di kawasan hutan lindung Bromo Tengger bekerja
sama dengan LSM Satu Daun, LMDH, dan Perhutani setempat. Program sudah diwujudkan
dengan menanam 6.600 pohon di Kecamatan Tosari dan 12.000 pohon ditanam di Kecamatan
Puspo. Hasilnya, penghijauan seluas 20 hektare lahan kritis. "Pohon-pohon yang sudah ditanam
selanjutnya dirawat oleh masyarakat di sekitar hutan lindung," ujarnya. Keuntungan lain yang
bisa diambil masyarakat adalah mereka juga dapat menanam rumput gajah untuk makanan
ternak. "Dengan demikian tidak hanya hutan lindung yang semakin hijau, tetapi masyarakat
setempat juga dapat mengembangkan perekonomian, sekaligus mendapatkan lahan rumput untuk
pakan ternak," ujarnya. Di bidang pendidikan Danone Aqua merintis kerjasama dengan sekolah
dan pemerintah desa di berbagai wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Program Sekolah Sahabat
Mata Air itu fokus terhadap pendidikan dan membangun kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Program tersebut dijalankan di 15 SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan, 2 SMA/SMK di Kota
Pasuruan, dan satu SMK di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan program, Danone Aqua
menjalin kerja sama dengan melibatkan Yayasan Satu Daun, Dinas Pendidikan, BLH Pasuruan,
DKP Pasuruan, LMDH, dan masyarakat.
4.4 Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Direktur Sustainable Development Department Danone Aqua, Yann Brault menjelaskan, Danone
memiliki komitmen ganda. Yakni, keberhasilan bisnis dan perkembangan sosial. Yann
menjelaskan, ada beberapa program CSR yang dijalankan Aqua. Antara lain, program
pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Menurut Yann. saat ini ada sekitar delapan DAS yang
masuk ke program CSR Aqua. "Program ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni hulu dan hilir,"
ujar Yann. Di hulu, tambahnya, dilakukan dengan melakukan perlindungan hutan dan
merehabilitasi lahan kritis. Pertanian di sekitar aliran sungai pun dibuat agar lebih ramah
lingkungan yang arahnya menuju pertanian organik. Selain itu. Aqua juga melakukan
pengolahan sampah. Aqua pun ikut serta dalam program penanaman pohon. Tahun ini, Yann
menargetkan dapat menanam 400 ribu pohon, termasuk mangrove. "Untuk bagian hilir, kami
sesuaikan dengan daerah di sekitar DAS. Untuk masyarakat laut misalnya, maka kami membuat
program untuk melindungi daerah laut." papar Yann. Kegiatan CSR Aqua lainnya adalah
program air bersih yang berjalan sejak 2007. Program ini bertujuan untuk menciptakan
pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan. "Kami memang selalu mengutamakan
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di setiap program CSR yang dijalankan. Intinya
adalah engage bersama komunitas dan maju bersama," tambahnya. Saat ini. kata Yann, program
ini dijalankan di 16 lokasi di seluruh Indonesia. Sekitar 21 proyek yang sudah selesai dan 10
lainnya masih berjalan.
Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberapa program CSR yang berpijak
pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan hidup lingkungan hidup) Tentu jika kita
memperhatikan pemaparan pada contoh-contoh kasus didalam makalah ini, tentu kita akan
sepakat bahwa Aqua telah memenuhi ketiga unsur didalam prinsip Triple Bottom Lines CSR
karya Carrol tersebut.