Anda di halaman 1dari 13

Ascaris lumbricoides

Hospes

: manusia

Penyakit

: askariasis

Penyebaran : kosmopolit
Morfologi
Cacing betina: 22-35 cm, ekor runcing
Cacing jantan: 10-30 cm,ekor melingkar mempunyai spikulum

Telur:
Telur tidak dibuahi : 90 x 40 mikron
Telur dibuahi

: 60 x 45 mikron

Telur decorticated Telur matang (bentuk infektif)

Daur hidup Ascaris lumbricoides:


Telur infektif tertelan menetas di usus halus larva,nembus dindng usus pembluh darah
jantung paru-paru ke dndng alveolus rongga alveolus bronchiolus bronchus
trachea faring (menimbulkan rangsangan) pendrita batuk, larva tertelan ke esofagus ke
usus halus cacing dewasa
Cacing betina bertelur 100-200 rb/btr/hr/ekor. Telur infektif tertelan sampai cacing dewasa: 2
bulan

Patologi dan gejala klinis


Larva : Sindrom Loeffler
Larva di paru-paru Batuk, demam, Eosinofilia, Foto thoraks: tampak infiltrat, menghilang
dalam 3 minggu

Cacing dewasa:

Infeksi ringan:

mual, anoreksia, diare / konstpasi

Infeksi berat:

malabsorbsi memperberat malnutrisi

Efek serius bila cacing menggumpal dalam usus terjadi: Obstruksi usus (ilerus).
Pada keadaan tertentu cacing dewasa dapat mengembara ke:

saluran empedu

apendiks

bronchus

dan menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga kadang perlu tindakan operatif
Cara infeksi
Menelan telur matang berisi larva (bentuk infektif)

Diagnosis

menemukan telur dalam tinja

cacing dewasa dari mulut, hidung, tinja.

Prognosis
Umum nya baik.

Trichuris trichiura
(Trichocephalus dispar, cacing cambuk)
Hospes

: manusia

Penyakit

: trikuriasis

Penyebaran

: kosmopolit, di didaerah panas,lembab seperti Indonesia

Epidemiologi
Penting untuk penyebaran penyakit adalah kontaminasi tanah dengan tinja
Telur : tumbuh di tanah liat,lembab dan teduh,suhu 300C Pemakain tinja sebagai pupuk
kebunsumber infeksi. Frekwensi di Indonesia tinggi, 30-90 % Didaerah yg sangat endemik

Morfologi
Cacing dewasa: anterior langsing=cambuk dan posterior lebih gemuk
Cacing betina : 5 cm, posterior bulat, tumpul
Cacing jantan : 4 cm, posterior melingkar, terdapat spikulum

Telur : 50-54 x 32 u, menyerupai tempayan


penonjolan pada kedua kutub
Bentuk infektif: Telur yang berisi larva

Daur hidup
Cacing dewasa hidup di colon ascenden,tu sekum
Cacing betina bertelur 3.000-10.000 butir/hari.
Telur dibuahi keluar bersama tinja -> matang 3-6 minggu di lingkungan sesuai.Telur tertelan,
menetas di usus halus-> larva -> dewasa-> ke usus bagian distal-> ke colon, sekum. Cacing
betina bertelur->keluar bersama tinja
Siklus hidup parasit ini tidak melalui siklus paru
Patologi dan gejala klinis
Penderita pada anak

Infeksi ringan : biasanya tanpa gejala

Infeksi berat :gejala sbb:


o diare sering dselingi sindrom disentri
o anemia
o berat badan menurun
o kadang terjadi prolapsus rektum
o sering disertai infeksi cacing lain

Parasit ini ditemukan pada pemeriksaan tinja secara rutin

Cara infeksi
Menelan telur matang=bentuk infektif
Diagnosis
Menemukan telur/cacing dewasa dalam tinja
Infeksi dapat dicegah dengan:
-

pengobatan penderita trikuriasis

pembuatan jamban yang baik

pendidikan tentang sanitasi

penyuluhan mengenai kebersihan perorangan

Terutama anak:
-cuci tangan sebelum makan
-cuci dengan baik sayuran yg dimakan mentah
Prognosis
Umumnya prognosis baik

Trichuris trichiura

Cacing tambang (hookworm)


Ada 2 spesies yg terdapat pd manusia:

Ancylostoma duodenale

Necator americanus

Parasit ini diberi nama cacing tambang karena awalnya cacing ini ditemukan pd pekerja
pertambangan di Eropa

1. Ancylostoma duodenale
Hospes : manusia
Penyakit : ankilostomiasis
Penyebaran :

daerah khatulistiwa,

daerah pertambangan

Morfologi
Cacing dewasa: badan sperti C,mempunyai 2 pasang gigi
Cacing betina : 1 cm, posterior meruncing
Cacing jantan : 0,8 cm,mmpunyai bursa kopulatriks
Telur : berukuran : 60x40 u
Larva rhabditiform : 250 u
Larva filariform

: 600 u

Daur hidup
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus,mulut melekat pada mukosa usus halus
Cacing betina mengeluarkan telur 10.000 butir/hari/ekor, Telur keluar bersama tinja. Di tanah
sesuai telur menetas.
1-1hari larva rhabditiform, 3 hari kemudian larva filariform (bentuk infektif), hidup di
tanah 7-8 minggu. Larva filariform nembus kulit kapiler darahjantung kanan paruparu bronkus trakea laryng usus halus menjadi cacing dewasa bertelur telur
keluar bersama tinja. Di dalam tanah: telur larva rhabditiform larva filariform.

Patologi dan gejala klinis


Stadium larva
Bila banyak larva filariform skaligus menembus kulit perubhan pd kulit disebut ground
itch dan perubahan pada paru umumnya ringan.
Stadium dewasa
Gejala tergantung jumlah cacing dan keadaan gizi penderita (Fe dan protein) karena Cacing
menghisap darah 0,08-0,34 cc/hari
Umumnya : anemia hipokrom mikrositer
Terdapat eosinofilia
Cara infeksi
Larva filariform = bentuk infektif nembus kulit
Diagnosis

Telur/cacing dalam tinja segar.

Larva dalam tinja lama.

Untuk bedakan spesies larva A.duodenale dan N.americanus dilakukan biakan tinja dengan cara
Harada-Mori

2. Oxyuris vermicularis = Enterobius vermicularis


(cacing kremi, pinworm, seat worm)
Hospes

: manusia

Penyakit

: oxyuriasis = enterobiasis

Penyebaran : kosmopolit, > banyak di daerah dingin, pertambangan, perkebunan


Morfologi
Cacing dewasa : ujung anterior terdapat pelebaran kutikulum seperti sayap disebut: alae
Cacing betina : 8-13 mm x 0,4 mm,ekor panjang dan runcing, uterus penuh telur
Cacing jantan : 2-5 mm, ekor melingkar, menyerupai tanda tanya (?), spikulum jarang
ditemukan
Telur : berbentuk lonjong asimetrik

Epidemiologi

Penularan dapat terjadi pada suatu kelurga, asrama, rumah piatu.

Seluruh anggota keluarga, penghuni asrama diberi pengobatn bila ada yg trinfeksi parasit
ini.

Telur cacing dapat diisolasi dari debu di ruangan sekolah,dapat ditemukan di lantai, meja,
toilet seat, kasur, pakaian dll.

Penularan dari tangan kemulut sesudah menggaruk daerah perianal (auto infeksi), dapat
menyebarkan ke orang lain ok memegang benda yang terkontaminasi

Debu merupakan sumber infeksi ok mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur
melalui debu dapat tertelan.

Retrofeksi melalui anus: larva dari telur yang menetas disekitar anus kembali masuk ke
usus.

Anjing dan kucing sebagai sumber infeksi: oleh karena telur dapat menempel pada
bulunya

Daur hidup
Cacing dewasa: sekum, colon, usus halus dekat sekum
Cacing betina : mengandung 11.000-15.000 telur, bermigrasi ke perianal untuk bertelur

Telur jarang dikeluarkan di usus, jarang di tinja

Telur matang 6 jam setelah dikeluarkan

Kopulasi cacing ini mungkin di sekum

Cacing jantan mati setelah kopulasi

Cacing betina mati setelah bertelur

Gejala klinis:

pruritus iritasi cacing betina gravid migrasi ke anus, perineum, vagina.

insomnia, anoreksia, berat badan menurun, gigi menggeretak, masturbasi (sukar


membuktikan hubungan sebab dengan cacing kremi).

Diagnosis

Menemukan telur dan c.dewasa

Telur: diambil dengan anal swab(ditempelkan disekitar anus pagi hari sbelum anak bab
dan cebok)

Anal swab
Alat dari batang gelas atau spatel lidah, ujungnya dilekatkan Scotch adhesive tape ditempelkan
sekitar anus, telur cacing akan menempel pada perekatnya.

LAPORAN
PARASITOLOGI

Disusun:
Agung Kurniawan
2010730120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
2011

Anda mungkin juga menyukai