DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 KELAS B
1. Aji Prihantoro
(K3312004)
(K3312012)
(K3312016)
4. Dita Septyadini
(K3312022)
5. Dyah Muawiyah
(K3312026)
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
I.
JUDUL
SPEKTRUM ABSORBSI LARUTAN KALIUM PERMANGANAT
II.
TUJUAN
Untuk membuat spektrum absorbsi dalam rangka pemilihan panjang
gelombang maksimum untuk analisis senyawa KMnO4.
III.
No.
Cara Kerja
Data Pengamatan
-4
1.
Membuat larutan KMnO4 10 M - Larutan KMnO4 tidak berwarna.
dengan cara mengencerkan larutan - Data absorbansi :
KMnO4 10-3 M dengan air, dan
kemudian
ditambahkan
larutan
2.
H2SO4 0,5 M.
Menghidupkan dan menyiapkan
3.
4.
spektrofotometer UV-VIS.
Memasukkan larutan blanko (air).
Masukkan larutan KMnO4 10-4 ke
5.
6.
400 nm
425 nm
450 nm
475 nm
500 nm
525 nm
550 nm
575 nm
600 nm
625 nm
650 nm
A
0,3726
0,3354
0,3260
0,3679
0,5105
0,6532
0,5618
0,3051
0,1476
0,1237
0,1084
2.
IV.
PEMBAHASAN
1. Tujuan Percobaan
Tujuan
dari
percobaan
Spektrum
Absorbsi
Larutan
Kalium
dipilih
untuk
pengukuran
senyawa
tersebut
menggunakan
spektrofotometer.
Spektrofotometer merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau di adsorbsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut di
transmisikan, di refleksikan, atau di emisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
3. Prinsip Kerja
Mula-mula kita membuat larutan KMnO4 10-4M
dengan cara
bantuan ion SO42- dari larutan H2SO4 ,maka ion logam dari KMnO4 akan
turun dan absobansinya terdeteksi. Larutan H 2SO4 ditambahkan dalam
pengenceran karena asam sulfat (H2SO4) berfungsi untuk memberikan
suasana asam yang dapat menghindari terbentuknya endapan MnO2.
Endapan MnO2 akan terbentuk apabila larutan KMnO4 berada dalam
suasana basa atau netral, dengan terbentuknya endapan tersebut maka
akan menghalangi jalannya sinar menuju detector. Adapun reaksi- reaksi
KMnO4 dalam suasana asam, basa maupun netral sebagai berikut :
a. Suasana asam
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5 e- Mn2+(aq) + 4H2O(l)
b. Suasana netral
4MnO4- (aq) + 2H2O(l) 4MnO2(s) + 4OH- (aq) + 3O2(g)
c. Suasana basa
MnO4-(aq) + 2OH-(aq) MnO2(s) + 4H2O(l)
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh absorbansi maksimum dengan
harga 0,6532. Pada panjang gelombang 525 nm. Berdasarkan teori,
absorbansi maksimum KMnO4 terjadi pada panjang gelombang 520 nm.
Sedangkan pada percobaan didapat pada panjang gelombang 525 nm.
Hal ini disebabkan karena data yang diambil pada kelipatan 25 (500-525
nm) sehingga absorbansi maksimum yang didapat pada panjang
gelombang 525 nm.
Pada percobaan ini ada beberapa syarat agar absorbansi suatu larutan
dapat terbaca, yaitu :
a. Sinar monokromatis
b. Larutan benar-benar murni (tidak terkontaminasi)
c. Tidak ada reaksi samping ( reaksi harus stabil)
Spektronik 20D
Untuk
menunjukkan
UV-Vis
absorbansi Absorbansi
Hanya
ada
tempat
bisa
ketika
langsung
read
out
dinyalakan
berada
spektrofotometer
pada
dan
kita
dibaca
gelombang
semua
tanpa
bisa
harus
langsung terlihat
V.
KESIMPULAN
1. Spektrum absorbansi merupakan besarnya absorbansi pada tiap-tiap
panjang gelombang yang selanjutnya dibuat grafik absorbansi terhadap
panjang gelombang.
2. Absorbansi adalah hubungan antara daya radiasi dan diteruskan oleh
sampel.
3. Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang pada
absorbansi maksimum suatu senyawa.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1989. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Matsjeh, Sabirin. 1996. Kimia Organik I. Yogyakarta: Depdikbud.
Nung, SS. 1999. Kimia Organik II. Surakarta: UNS Press.
Solomas. 1982. Fundamentals of Organic Chemistry. Florida: University of
South Florida.
Susanti, Elfi, Suryadi Budi Utomo & Widiastuti Agustina. 2014. Petunjuk
Praktikum Kimia Organik II. Surakarta: Laboratorium Kimia FKIP UNS.