Anda di halaman 1dari 40

BAB I

DEFINISI
A. Pengertian
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang ikut berperan dalam upaya penyembuhan penyakit dan
pemulihan

kesehatan,

yang

dilaksanakan

pada

berbagai

sarana

pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di komunitas.


Keperawatan merupakan salah satu komponen profesi yang dianggap
sebagai kunci keberhasilan asuhan kesehatan di rumah sakit, karena
selain jumlahnya yang paling besar jika dibandingkan dengan profesi lain,
juga karena selama duapuluh empat jam perawat harus selalu berada di
smaping klien. Sebagai seorang profesional, perawat bertanggung jawab
dan mengemban tanggung gugat untuk membuat keputusan dan
mengambil langkah-langkah tentang asuhan keperawatan yang diberikan.
Dalam rangka menghadapi era reformasi saat ini dimana
masyarakat menjadi lebih berani bicara, lebih berani menuntut akan
pelayanan kesehatan khususunya pelayanan keperawatan dan kebidanan
profesional. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Kepala Bidang
Keperawatan

RSU

Islam

harapan

Anda

Tegal

merasa

perlu

mensosialisasaikan dan mengedarkan masalah etik keperawatan dan


kebidanan agar lebih berperan
Oleh karena itu Kepala Bidang Keperawatan RSU Islam Harapan
Anda Tegal perlu menyusun standar prosedur kerja untuk menangani
pelanggaran kode etik keperawatan/ kebidanan yang berlaku khususnya
bagi profesi keperawatan dan kebidanan di RSU Islam Harapan Anda
Tegal , sehingga meskipun pelayanan keperawatan dan kebidanan
diberikan sudah profesional juga berdasarkan hati nurani yang penuh
kasih, tulus, bersih dan jujur
BAB II
1

RUANG LINGKUP
Perawat dan bidan bekerja secara profesional dan berpedoman kepada
kode etik keperawatan dan kebidanan serta Rumah Sakit Umum Islam
Harapan Anda Tegal

BAB III
TATA LAKSANA
2

A. PROSES PENANGANAN PELANGGARAN ETIKA PROFESI


1. Masalah yang masuk ke Ka. Bidang Keperawatan berupa pengaduan
dari pelangan eksternal ( dari luar karyawan ) dan pelanggan internal
( seluruh karyawan ) Pengaduan secara tertulis dan disertai dengan
nama lengkap & alamat pengadu yang jelas.
2. Dilakukan penelaahan dalam sidang yang akan diputuskan oleh
Kepala bidang keperawatan
3. Pengaduan/ masalah yang masuk
Keperawatan

kemudian diteruskan ke Kasie

I untuk selanjutnya diadakan rapat untuk melakukan

identifikasi/ klarifikasimasalah melalui wawancara , mencari data,


meminta laporan kronologis, menghadirkan saksi dan barang bukti
lainnya
4. Selanjutnya

menyatakan ditemukan

masalah , jika diketemukan

masalah maka Kasie Keperawatan I akan membuat laporan kepada


Ka. Bidang Keperawatan keperawatan

dan diproses dengan

berpedoman kepada standar prosedur kerja yang berlaku sampai


ditemukan jenis pelanggaran dan pembinaannya ,Akan tetapi jika
tidak

dikemukan

masalah

maka

Ka.

Bidang

Keperawatan

keperawatan akan membuat pengembalian nama baik


5. Hasil proses dan kesimpulan berupa ketentuan jenis pelanggaran dan
pembinaan

yang

disepakati

oleh

Ka.

Bidang

Keperawatan,

disampaikan kepada subyek masalah untuk diketahui


6. Dari serangkaian kegiatan tersebut diatas untuk selanjutnya Ka.
Bidang Keperawatan memyusun laporan yang akan diteruskan
kepada komite etik RS kemudian dianalisa dan dibuat kesimpulan
untuk dilaporkan kepada Direktur RS
7. Bila tindakan yang diberikan harus dilakukan pembinaan maka
dilakukan evaluasi, bila terbukti baik maka dilakukan pengembalian
nama baik.
8. Pembinaan ditetapkan oleh Ka. Bidang Keperawatan dan diketahui
serta disetujui oleh komite etik RS dan direktur RS
B. SISTEM PENILAIAN
3

Penilaian terhadap perawat fungsional diperoleh dari ;


1. Penerapan terhadap PROTAP ( SOP ) / SAK RSUI-HA
2. Akibat tindakan yang dilakukan terhadap pasien
3. Itikad baik individu ( perawat/ bidan ) untuk turut menyelesaikan
masalah
4. Pendidikan
5. Masa kerja
Dasar Pemikiran penilaian tersebut adalah :
1. Pelaksanaan SOP/SAK
a. Kelalaian adalah tindakan yang bertentangan dengan
standar Prosedur Kerja (SPK) dan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan)
b. Klien

menaruh

kepercayaan

kepada

perawat,

bahwa

perawat bertindak sesuai standar profesi yang berlaku


c. Jika seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya
menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan atau tidak
melakukan tindakan sesuai dengan SOP/SAK maka dapat
dikatakan telah melanggar standar prosedur.
2. Akibat yang ditimbulkan terhadap keselamatan klien
a. Kriteria berat ringan suatu

kelalaian tergantung

efek

kelalaian tersebut kepada klien


b. Selama akibat dari kelalaian tidak membawa kerugian
kepada orang lain dan tidak ada yang menerimanya maka
tidak ada akibat hukum apa-apa
c. Apabila akibat dari suatu kelalaian merenggut nyawa klien
maka tingkat kelalaian ini diklasifikasikan sebagai kelalaian
berat.
d. Tindakan yang dapat menimbulkan kerugian kepada klien
dapat dinyatakan sebgai suatu kelalaian

3. Itikad baik individu / perawat dalam turut menyelesaikan


masalah tersebut
Sikap individu harus dinilai karena sangat berkaitan dengan aspek
moral seseorang atau sopan santun pergaulan baik di dalam tata
tertib masyarakat atau pun tata cara di dalam organisasi profesi.
4. Pendidikan
Tingkat pendidikan keperawatan seorang perawat menentukan
mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. Semakin
tinggi tingkat pendidikan diharapkan seorang perawat / bidan
semakin profesional dalam menjalankan tugas sesuai dengan
tuntutan masyarakat.
5. Masa kerja di RSUI H.A.
Semakin bertambahnya masa kerja seorang perawat / bidan,
diharapkan dapat terjadi perubahan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan serta perubahan sikap kearah yang lebih baik. Dengan
hal tersebut di atas, perawat/bidan diharapkan dapat memberikan
asuhan keperawatan yang optimal

No

Kriteria

Penilaian

Teori

SPK / SAK

Skore
0

Jum
3

2/3
sesuai
teori

1/3
sesuai sesu
teori
ai
teori

tidak
sesuai teori

Sesuai
2/3
SPK
/ Sesuai
SAK
SPK/

sesuai 1/3
SPK/ SAK
sesu
ai

Tidak
sesuai
SPK/SAK

Sesuai
teori

lah

Tidak
ada
efek
thd
pasien
dan tdk
ada
komplai
n

Keselamat
an Pasien

Itikad baik Mengak


individu
ui

Pendidikan

Masa Kerja

SAK

SPK/
SAK

Tidak
ada efek
thd
pasien
Sakit
dan tdk
ada
komplai
n

Caca
t

Meninggal

Tidak
peduli

Marah dan
Mengingka
Marah menganca
ri
m

SPK/
Bidan

SPK/
Bidan
+PKB

D III

0-1
tahun

1-5
tahun

5
tahun

S1
10 1020
tahu
n

S2
> 20 tahun

Total Skore

Keterangan:
Jumlah skoring :
16

: Pembinaan ringan

7 12

: Pembinaan sedang

13 18

: Pembinaan berat

19 24

: Pembinaan berat sekali

Nilai dari skoring tersebut diatas digunakan untuk menentukan


pembinaan yang akan diberikan kepada anggota SPF yang
melakukan

pelanggaran

etik

keperawatan.

Berat

ringannya

pelanggaran dapat menentukan berat ringannya pembinaan.


Misalnya pada pelanggaran ringan diberikan pembinaan ringan
C. CARA PENILAIAN ( dengan memakai skore )
1. Pengetahuan / Teori
No.

Pengetahuan teori

Skore

a.

Perawat dapat menjelaskan sesuai teori

b.

Perawat dapat menjelaskan 2/3 dari teori

c.

Perawat dapat menjelaskan dari teori

d.

Perawat hanya dapat menjelaskan 1/3 dari teori

e.

Perawat dapat menjelaskan sesuai teori

2. Standar Prosedur Kerja ( SPK ) dan Standar Asuhan


Keperawatan
No.

SPK / SAK

Skore

a.

Tindakan sesuai dengan SPK / SAK

b.

Tindakan 2/3 sesuai dengan SPK / SAK

c.

Tindakan sesuai dengan SPK / SAK

d.

Tindakan 1/3 sesuai dengan SPK / SAK

e.

Tindakan tidak sesuai SPK / SAK

3. Akibat yang ditimbulkan terhadap keselamatan pasien


No
a.

Efek / dampak ke klien


Tidak ada efek dan tidak ada komplain

Skore
0
7

b.

Tidak ada efek tetapi ada komplain

c.

Ada efek dan menimbulkan efek sakit

d.

Ada efek dan menimbulkan kecacatan

e.

Ada efek dan menimbulkan kematian

4. Itikad baik individu dalam turut menyelesaikan masalah


tersebut
No.

Sikap individu

Skore

a.

Mengakui kesalahan dan kelalaian

b.

Tidak peduli

c.

Mengingkari

d.

Marah

e.

Marah dan mengancam

5. Pendidikan
No.

Pendidikan

Skore

a.

SPK / Bidan

b.

SPK + PKB

c.

D III / D III Kep / D III Kebidanan

d.

S1

e.

S2

6. Masa Kerja di RSUI HA


8

No.

D.

Masa Kerja

Skore

a.

0 -1 tahun

b.

1 5 tahun

c.

5 10 tahun

d.

10 20 tahun

e.

> 20 tahun

PEMBINAAN ETIKA PROFESI


Tujuan pembinaan etika profesi adalah untuk menjaga mutu profesi
dan memelihara harkat martabat profesi, serta memelihara tata
tertib anggota profesi, oleh karena itu jenis pembinaan yang
diberikan bersifat mendidik dan membina selama yang berbuat
kelalaian memperbaiki diri. Adapun macam pembinaan adalah
ringan, berat, dan berat sekali.
1.

Pembinaan Ringan
a. Membuat satu makalah dengan topik sesuai kasus dan
diserahkan dalam waktu 1 minggu
b. Ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan hanya
pada klien dengan risiko ringan selama satu bulan.
c. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus di
bawah pengawasan Ka Ruang / Penanggung jawab Shiff
(kepala jaga) selama satu bulan dan membuat laporan
tertulis kepada Kepala Ruangan.
d. Jadwal dinas sesuai dengan kebijaksanaan kepala ruangan.

e. Mengikuti

kegiatan

sosialisasi

Standar,

Etik

dan

Pembahasan Kasus sebanyak 2 kali selama pembinaan


( satu bulan ).
f. Tidak diijinkan cuti selama menjalankan pembinaan, kecuali
cuti alasan penting atas ijin Supervisor.
g. Tidak ada pemotongan terhadap jasa perawat.

2.

Pembinaan Sedang
a. Membuat dua makalah dengan topik sesuai kasus dan
diserahkan satu makalah setiap minggu, kemudian satu
makalah dipresentasikan dalam kegiatan sosialisasi Standar,
Etik atau Pembahasan kasus.
b. Ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan hanya
pada klien dengan risiko ringan selama satu bulan.
c. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus di
bawah pengawasan Ka Ruang, penanggung jawab shiff
(kepala jaga) selama satu bulan dan membuat laporan
tertulis kepada Kepala Ruang.
d. Dijadwalkan untuk dinas pagi selama 2 minggu.
e. Mengikuti

kegiatan

sosialisasi

Standar,

Etik,

dan

Pembahasan Kasus sebanyak 4 kali selama pembinaan


( satu bulan ).
f. Tidak diijinkan cuti selama menjalankan pembinaan kecuali
cuti alasan penting atas ijin Supervisor.
3.

Pembinaan Berat

10

a. Membuat dua makalah dengan topik sesuai kasus dan


diserahkan satu makalah setiap minggu, kemudian kedua
makalah tersebut dipresentasikan dalam kegiatan sosialisasi
Standar, Etik, atau Pembahasan kasus.
b. Ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan hanya
pada klien dengan risiko ringan selama dua bulan.
c. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus di
bawah pengawasan Ka Ruang, Penanggung jawab Shiff
selama tiga bulan dan membuat laporan tertulis kepada Ka
Ruang.
d. Dijadwalkan untuk dinas pagi selama satu bulan.
e. Mengikuti

kegiatan

sosialisasi

Standar,

Etik,

dan

Pembahasan Kasus sebanyak 6 kali selama pembinaan


( tiga bulan ).
f. Tidak diijinkan cuti selama menjalankan pembinaan kecuali
cuti alasan penting atas ijin Supervisor.
4.

Pembinaan Berat Sekali


a. Membuat tiga makalah dengan topik sesuai kasus dan
diserahkan satu makalah setiap minggu, kemudian kedua
makalah tersebut dipresentasikan dalam kegiatan sosialisasi
Standar, Etik, atau Pembahasan kasus.
b. Ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan hanya
pada klien dengan risiko ringan selama dua bulan.
c. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus di
bawah pengawasan Ka Ruang, Penanggung jawab Shift
(Kepala jaga) selama enam bulan dan membuat laporan
tertulis kepada Ka Ruang.
11

d. Dijadwalkan untuk dinas pagi selama satu bulan.


e. Mengikuti

kegiatan

sosialisasi

Standar,

Etik,

dan

Pembahasan Kauss sebanyak 6 kali selama pembinaan


( tiga bulan ).
f. Tidak diijinkan cuti selama menjalankan pembinaan kecuali
cuti alasan penting atas ijin Ka Ruang.

E. DASAR PEMIKIRAN
Berikut ini dasar pemikian diberlakukannya jenis jenis pembinaan
yang

diberikan

kepada

perawat

yang

melakukan

kelalaian

pelanggaran etik.
1. Membuat makalah dengan topik sesuai kasus
Dengan pembinaan ini diharapkan yang bersangkutan da[at
menambah

ilmu

pengetahuan,

khususnya

yang

berhubungan dengan kasus agat tidak terjadi kesalahan /


kelalaian yang berulang.

2. Ditugaskan mempresentasikan makalah dengan topik


sesuai kasus
Dengan pembinaan ini diharapkan yang bersangkutan dapat
mempertanggungjawabkan makalah yang telah dibuatnya.
3. Ditugaskan memberikan asuhan keperawatan pada klien
dengan risiko ringan
Perawat yang berbuat kelalaian cenderung mempunyai rasa
bersalah yang berlebihan, hal ini dapat mengakibatkan mutu
12

asuhan

keperawatan

menjadi

berkurang.

Dengan

pembinaan ini diharapkan perawat yang bersangkutan tidak


mengulangi kelalaian yang sama yang dapat berakibat
kurang baik pada klien maupun profesi keperawatan.
4. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus
Dibawah pengawasan Ka. Ruang / Penanggung Jawab Shift
( Kepala Jaga ) melakukan asuhan keperawatan kepada
klien dan membuat laporan secara tertulis kepada Ka.
Ruang.Dengan pembinaan ini diharapkan perawat / bidan
yang bersangkutan dapat dievaluasikan bila terjadi kelalaian
atau kesalahan.
5. Mengikuti

kegiatan

sosialisasi

Standar,

Etik

dan

Pembahasan Kasus
Dengan pembinaan ini diharapkan yang bersangkutan dapat
meningkatkan pengetahuan / wawasan dan memberikan
kesempatan untuk melakukan introspeksi diri.
6. Tidak diijinkan cuti selama menjalankan pembinaan dan
didinaskan pagi dalam jangka waktu tertentu
Bila yang bersangkutan cuti maka pemberian pembinaan
menjadi tidak efektif kecuali cuti alasan penting yang seijin
Supervisor.
7. Tindakan sementara sebelum kasus diperiksa oleh
Komite Keperawatan bertujuan :
a. Mengantisipasi

keadaan

perawat

agar

tidak

menegangkan dan dapat diawasi


b. Mengurangi tindakan yang berisiko terhadap pasien

13

c. Memberi kesempatan untuk mempelajari SPK ( SOP ) /


SAK / teori
d. Untuk menilai sementara apakah yang bersangkutan ada
perubahan sikap dan perilaku yang konstruktif.
8. Ketentuan
Bila yang bersangkutan membuat kelalaian yang sama di
luar pembinaan dikenakan pembinaan 1 tingkat lebih berat
dari sebelumnya.
F.

EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada waktu :
1.

Tindakan sementara atasan langsung dan dilakukan evaluasi


setiap hari.

2.

Kepala Ruang membuat laporan tertulis hasil penilaian /


evaluasi kepada kepala bidang Keperawatan yang diketahui
oleh kepala instalasi terkait

G.

PENGEMBALIAN NAMA BAIK


Untuk mengembalikan nama baik dibedakan:
1. Bila ternyata penerima sanksi/ pihak yang dilaporkan terbukti tidak
bersalah, maka dikeluarkan pernyataan pengembalian nama baik
disertai dengan permintaan maaf kepada yang bersangkutan.
Pernyataan pengembalian nama baik ini dinyatakan kepada yang
bersangkutan, kepada ruang/ instalasi atau instansi dimana ia
bekerja dan jika perlu kepada masyarakat umum

14

2. Penerima sanksi yang telah menjalani sanksinya sesuai keputusan


komite etik rumah sakit dengan baik, dikeluarkan pernyataan
pengembalian nama baik secepatnya. Pernyataan ini disampaikan
kepada yang bersangkutan dan kepada ruang/ instalasi atau
instansi tempat ia bekerja
3. Penerbitan surat pengembalian nama baik dilaksanakan oleh
Komite Etik RS atau pimpinan / Direktur rumah sakit sesuai tingkat
penanganan kasus

H. ALUR PENGADUAN
Pengaduan / masalah :
Pelanggaran eksternal/
internal

Membuat
kesimpulan

Kasie Keperawatan I

Ka. Bidang
Keperawatan

Menganalisa
pelanggaran

Komite Keperawatan

Ada
Pelanggaran

Rapat untuk
mengidentifikasi /
klarifikasi masalah

15

Tidak ada
masalah
Menyusun
laporan
kesimpulan
ditujukan
kepada
Komite Etik
RS

Menyusun
laporan
kesimpulan
ditujukan
kepada
Direktur

Keputusan yang diambil

Berat
dikeluarkan

ringan - sedang
pembinaan

evaluasi

Pengembalian
nama baik

BAB IV
DOKUMENTASI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Laporan Pengaduan Kode Etik Keperawatan


Surat Pernyataan
Surat Pernyataan Keterangan Saksi
Surat Keputusan Komite Etik
Surat Pernyataan Penerimaan / Penolakan Pembinaan
Surat Pengembalian Nama Baik
Format Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Kode Etik Keperawatan
16

LAPORAN PENGADUAN KODE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

No

Hal

Tanggal

/RSUI-HA/

//

Kepada:
Yth Ka.Bidang Keperawatan
RSUIslam Harapan Anda

KRONOLOGI KEJADIAN

17

Yang membuat pernyataan

(..)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama

: ............................................

NIP

: ............................................

Umur

: ............................................

Jabatan

: ............................................

Pendidikan Terakhir

: ..............................................................
18

Unit Kerja

: ..............................................................

Menyatakan benar/tidak benar * telah melakukan tindakan atau


perbuatan yang menyimpang dari kode etik Keperawatan/Kebidanan .
Dengan ini maka saya bersedia diperiksa/tidak bersedia diperiksa
dalam proses penanganan pelanggaran etik Keperawatan/Kebidanan.
Bila dalam pemeriksaan ternyata ada kelainan/ kesalahan/ etik *
Keperawatan/Kebidanan yang saya lakukan, maka saya bersedia
menanggung resiko karenanya, namun apabila dalam pemeriksaan
ternyata tidak ditemukan kelainan/kesalahah pelanggaran etik *, maka
saya yang bertugas akan meminta pengembalian nama baik seperti sedia
kala.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa ada tekanan dari pihak lain
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang membuat pernyataan,

(...........................................)

*coret yang tidak perlu

SURAT PERNYATAAN KETERANGAN SAKSI

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama

: ............................................

NIP

: ............................................

Jabatan

: ............................................

Unit Kerja

: ............................................

19

Setelah
saya
membaca
Keperawatan/Kebidanan:

laporan

pelanggaran

Nomor

: ............................................

Tanggal

: ............................................

Perihal

: ............................................

etik

Dengan ini saya besedia untuk mengatakan yang sebenarnya


apa yang saya ketahui tentang masalah ini. Seandainya saya tidak
mengatakan dengan sebenarnya, maka saya bersedia menerima sanksi.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa
tekanan dari pihak lain.

Tegal,..................................
Yang membuat,

(...........................................)

Nomer
:
Hal
:
Lampiran :

Tegal,

Kepada:
Yth. Direktur
RSU Islam Harapan Anda
di:
Tempat
Assalamualaikum wr wb,
20

Bersama ini kami dari Komite Etik melaporkan hasil pemeriksaan


tentang penanganan kasus pelanggaran kode etik Rumah Sakit yang
dilakukan oleh:
Nama

: ..........................................................

Unit Kerja

: .........................................................

Kesalahan yang dilakukan : ..........................................................


Setelah kami rapatkan, maka kami membuat kesimpulan bahwa
pelanggaran yang dilakukan diklasifikasikan sebagai pelanggaran ringan/
sedang/ berat *.
Untuk itu kami mengusulkan
pemberhentian/ pembinaan *.

tindakan

yang

diambil

adalah

Komite Etik
RSU Islam Harapan Anda

(...........................................)

SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama

: ............................................

NIP

: ............................................

Jabatan

: ............................................

Unit Kerja

: ............................................

21

Setelah
saya
membaca
Keperawatan/Kebidanan:

laporan

pelanggaran

Nomor

: ............................................

Tanggal

: ............................................

Perihal

: ............................................

etik

Dengan ini saya menyatakan menerima/ tidak menerima *


pembinaan yang diusulkan oleh Komite Etik RS dengan alasan:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
......................................................................................................................
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
tanpa tekanan dari pihak lain.

Tegal,..................................
Yang membuat,

(...........................................)

SURAT PENGEMBALIAN NAMA BAIK

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama

: Mardiana Imawati S.Kep,Ners

NIP

: ............................................

Jabatan

: Kepala Bidang Keperawatan


22

Nomor

: ............................................

Tanggal

: ............................................

Perihal

: ............................................

Dengan ini saya menyatakan pengembalian nama baik, karena


yang namanya tersebut dibawah ini telah selesai menjalankan proses
pembinaan, dalam hal perilaku dan tindakan yang menyimpang dari kode
etik RS:
Nama

: ............................................

NIP

: ............................................

Jabatan

: ............................................

Unit Kerja

: ............................................

Demikian pernyataan ini dibuat tanpa ada tekanan dari siapapun


dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tegal,..................................
Kepala Bidang Keperawatan
RSU Islam Harapan Anda

(...........................................)
FORMAT EVALUASI PELAKSANAAN
PEMBINAAN ETIK KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------Nama

Jenis Pembinaan :

Ruang

Lama Pembinaan :

23

NO

JENIS PENILAIAN

DILAKUKAN
YA

Membuat tugas
sesuai dengan
perintah ka.ruang /
ka.instalasi

Tugas tambahan
yang diberikan
ka.ruang /
ka.instalasi

Tidak cuti selama


menjalani
pembinaan

Jasa insentif / jasa


pelayanan unit
kerja...........%

TIDAK

TERLAMPIR
YA

KETERANGAN

TIDAK

Tegal,....................
Komite Etik RS

Kepala Bidang
Keperawatan

Ka.Instalasi /Ka.Ruang

(................................)

(................................)

(....................................)

KODE ETIK PERAWAT INDONESIA


SK PP PPNI Nomor: 023/PP.PPNI/SK/XII/2009
MUKADIMAH
Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya
kesejahteraan fisik, material dan mental spiritual untuk makhluk insani
dalam wilayah Republik Indonesia, maka kehidupan profesi keperawatan
di Indonesia selalu berpedoman kepada sumber asalnya, yaitu kebutuhan
24

masyarakat Inonesia akan pelayanan keperawatan.Warga keperawatan di


Indonesia menyadari bahwa kebutuhan akan keperawatan bersifat
universal bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Oleh karenanya,
pelayanan yang dipersembahkan oleh para perawat adalah selalu
berdasarkan kepada cita-cita yang luhur, niat yang murni untuk
keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang
dianut serta kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat, cakupan tanggung jawab perawat
Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengurangi, dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan
kesehatan yang ke semuanya ini dilaksanakan atas pelayanan yang
paripurna.Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan
berhasil guna, para perawat mampu dan ikhlas mempersembahkan
pelayanan yang bermutu dengan memelihara dan meningkatkan integritas
sifat-sifat pribadi yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang memadai
serta dengan kesadaran bahwa pelayanan yang dipersembahkan adalah
merupakan bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.

Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan


tugas pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan tanah
air, Persatuan Perawat Nasional Indonesia menyadari bahwa perawat
Indonesia yang berjiwa Pancasila dan UUD 1945 merasa terpanggil untuk
menunaikan

karyanya

dalam

sidang

keperawatan

dengan

penuh

tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di


bawah ini.
PERAWAT DAN KLIEN
25

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai


harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
PERAWAT DAN PRAKTIK
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi
yang adekuat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seeorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
PERAWAT DAN MASYARAKAT
26

1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk


memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat.
PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak
etis, dan illegal.
PERAWAT DAN PROFESI
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
Penutup
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keperawatan
yang sangat pesat harus diimbangi pula dengan tersedianya perangkat
aturan ataupun pedoman. Salah satunya adalah Kode Etik Perawat
Indonesia sebagai pedoman bagi seluruh perawat dalam menjalankan
peran keprofesianya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

27

KODE ETIK KEBIDANAN INDONESIA


MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan di dorong oleh


keinginan yang luhur emi tercapainya :

28

1. Masyarakat Indonesia yang adil dan

makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


2. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
3. Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga Negara
Indonesia.

Maka Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan


yang menjadi wadah persatuan dan kesatuan para bidan di Indonesia
menciptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang di susun atas dasar
penekanan keselamatan klien diatas kepentingan lainnya. Terwujudnya
kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan hatidari
setiap bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara professional
dan sebagai anggota tim kesehatan pada umumnya,KIA/KB dan
kesehatan keluarga pada khususnya. Mengupayakan segala sesuatu agar
kaumnya pada detik-detik yang sangat menentukan saat menyambut
kelahiran insan generasi secara selamat, aman dan nyaman merupakan
tugas sentral dari para bidan.
Menelusuri tuntutan masyarakat terhadap kesehatan yang terus
meningkat sesuai dengan perkembangan jaman dan nilai-nilai sosial
budaya yang berlaku dalam masyarakat,sudah sewajarnya kode etik
bidan ini berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan ideal dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan
operasional.
Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku
bagi bidan, kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan
keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan professional.
Bidan senantiasa berupaya memberikan pemeliharaan kesehatan
yang komprehensif terhadap ibu hamil,ibu menyusui,bayi dan balita pada
khususnya,sehingga

mereka

tumbuh

berkembang

menjadi

insan
29

Indonesia yang sehat jasmani dan rohani dengan tetap memperhatikan


kebutuhan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat dan keluarga pada
khususnya
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT
1. Setiap Bidan senantiasa menjunjung tinggi ,menghayati,dan
mengamalkan sumpah jabatanya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara
citra bidan.
3. Setiap bidan alam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran,tugas,dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan
klien,keluarga dan masyarakat.
4. Setiap

bidan

dalam

menjalankan

tugasnya

mendahulukan

kepentingan klien,menghormati hak klien dan menghormati nilainilai yang berlaku di masyarakat.
5. Setiap

bidan

dalam

menjalankan

tugasnya

senantiasa

mendahulukan kepentingan klien,keluarga dan masyarakat dengan


identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.

KEWAJIBAN TERHADAP TUGASNYA


1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada
klien,keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi

30

yang

dimilikinya

berdasarkan

kebutuhan

klien,keluarga

dan

masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenagnagn dalam mengambil keputusan dalam tugasnya
termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan/atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat
dan / atau dipercayakan kepadanya,kecuali bila diminta oleh
pengadilan atau di perlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT


DAN TENAGA KESEHATAN lAINNYA
1. Setiap bidan harus menjalin bubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap

bidan

dalam

melaksanakan

tugasnya

harus

saling

menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan


lainnya.
KEWAJIBAN TERHADAP PROFESINYA
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap

bidan

meningkatkan

harus

senantiasa

kemampuan

mengembangkan

profesinya

sesuai

diri

dan

dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi.


3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

31

1. Setiap

bidan

harus

memelihara

kesehatanya

agar

dapat

melaksanakan tugas profesinya dengan baik.


2. Setiap

bidan

seyogyanya

berusaha

untuk

meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan Ilmu


Pengetahuan dan Tehnologi.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH,


NUSA,BANGSA DAN TANAH AIR
1. Setiap

bidan

dalam

menjalankan

tugasnya,senantiasa

melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang


kesehatan,khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pikiranya kepada pemerintah untuk meinngkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Anda mungkin juga menyukai