GURUH ARDHIANTO
201110401101027
Pemeriksaan Fisik
TD: 140/110 N: 120 RR: 20 Tax: 36.7 CRT: < 2
K: AICD -/-/-/- Edema palpebra +/+
T: Simetris, Retraksi -/-, Rh -/-, Wz-/A: -Distended (-), Massa (-), DC (-), DS (-)
-BU (+)
-Defans (-), H/L: tak teraba NT (-)
-Tympani, Meteorismus (-)
E: Edema --/++, AKHM ++/++
Resume
Pasien kiriman Poli Anak dengan keluhan BAK sedikit dan keruh 4 hari
disertai bengkak pada wajah dan kedua tungkai, serta badan terasa lemah.
Sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini. Adik kandung mengalami sakit
yang sama 1 minggu lalu.
TD: 140/110 N: 120 RR: 20 Tax: 36.7 CRT: < 2
K: AICD -/-/-/- Edema palpebra +/+
T: Simetris, Retraksi -/-, Rh -/-, Wz-/A: -Distended (-), Massa (-), DC (-), DS (-)
-BU (+)
-Defans (-), H/L: tak teraba NT (-)
-Tympani, Meteorismus (-)
E: Edema --/++, AKHM ++/++
Pemeriksaan Laboratorium
DL
Hb
Leukosit
Hematokrit
Erytrosit
Trombosit
LED
: 9,9 g/dl
: 8.100/cmm
: 31.1 %
: 4.320 jt/ul
: 379.000 /cmm
: 42/83
Kimia Klinik
Albumin
Kolesterol total
Kreatinin Serum
Urea
: 3,96
: 103
: 1,88
: 73,2
UL
Leukosit
Eritrosit
Silinder
Epitel
Kristal
Lain-lain
Protein
: banyak
: banyak
:: 2-3
::: +1
Periorbital edema
Pedal edema
Hipertension
Lekostiuria
Hematuria
Problem List
Glomerulonephritis Acute
Initial Diagnosis
Glomerulonephritis Acute
Glomerulonephritis post streptococcal
Acute Renal Failure
Heart Failure
Planning
Diagnosis
USG abdomen
R Thorax PA
ASTO
Renal Biopsi
Terapi
Monitoring
Edukasi
Batasan asupan cairan
Dx, Terapi, dan Prognosis
24 Juli 2013
25 Juli 2013
Bengkak di kelopak mata dan tungkai Bengkak di kelopak mata dan tungkai (+)
S (+) Lemah (+) BAK (+) Keruh
Lemah (+) BAK (+) Keruh
TD: 120/70 N: 100 RR: 20 Tax: 35,6 CRT: <
2
O K: AICD -/-/-/- Edema palpebra (+)
A: -Distended (-), Massa (-)
-BU (+)
-Defans (-), Massa (-), H/L: tak teraba
NT(-)
-Tympani, Meteorismus (-)
E: Edema - -/++ AKHM ++/++
ASTO negatif
Balance cairan + 1000cc
A Glomerulonephritis Acute
Glomerulonephritis Acute
Observasi TTV
Inj. Ampisilin Sulbaktam 3x1 gr
Inj. Furosemid 2x20 mg
Captopril 2x12,5 mg
Nifedipin 6x0,25 mg
Nasi tim tanpa garam
Susu 4x250 CC - Air putih 2 x200cc
26 Juli 2013
27 Juli 2013
Bengkak di kelopak mata dan tungkai (-) Bengkak di kelopak mata dan tungkai (-) Lemah
Lemah (-) BAK (+) Jernih
(-) BAK (+) Jernih
Glomerulonephritis Acute
A
P
Observasi TTV
Inj. Ampisilin Sulbaktam 3x1 gr
Inj. Furosemid 2x20 mg
Captopril 2x12,5 mg
Nifedipin 6x0,25 mg
Nasi tim tanpa garam
Susu 4x250 CC - Air putih 2 x200cc
Observasi TTV
Inj. Ampisilin Sulbaktam 3x1 gr
Inj. Furosemid 2x20 mg
Captopril 2x12,5 mg
Nifedipin 6x0,25 mg
Nasi tim tanpa garam
Susu 4x250 CC - Air putih 2 x200 cc
Komplikasi
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi
5% di antaranya mengalami perjalanan
penyakit yang memburuk dengan cepat
pembentukan kresen pada epitel glomerulus.
PATOFISIOLOGI
Komplemen
AB
AG
AG+AB
Fagosit+Lisosom
Lesi+Radang
PMN+Trombosit
Bocor
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di
retroperitoneal antara vetebra lumbal 1 dan 4.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap
ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang berbentuk
piramid.
Dasar piramid terletak di korteks dan
puncaknya yang disebut papilla bermuara di
kaliks minor.
Pada daerah korteks terdapat glomerulus,
tubulus kontortus proksimal dan distal.
Filtarasi glomerulus
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler
glomerulus, plasma disaring melalui dinding
kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut
yang bebas sel, mengandung semua
substansi plasma seperti ektrolit, glukosa,
fosfat, ureum, kreatinin, peptida, proteinprotein dengan berat molekul rendah kecuali
protein yang berat molekulnya lebih dari
68.000 (seperti albumin dan globulin). Filtrat
dikumpulkan dalam ruang bowman dan
masuk ke dalam tubulus sebelum
meninggalkan ginjal berupa urin.
Glomerulonephritis Acute
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu
reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri
atau virus tertentu.
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah
yang dipakai untuk menjelaskan berbagai
ragam penyakit ginjal yang mengalami
proliferasi dan inflamasi glomerulus yang
disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.
ETIOLOGI
Sebagian besar (75%) glomerulonefritis akut
paska streptokokus timbul setelah infeksi
saluran pernapasan bagian atas, yang
disebabkan oleh kuman Streptokokus beta
hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49.
Gejala Klinis
Hematuria
Albuminuria
Edema terbatas di sekitar mata atau di seluruh
tubuh
Azotemia
Hipertensi
Gejala gastrointestinal
PENATALAKSANAAN
Istirahat total
Antibiotik Penisilin dapat dikombinasi dengan
amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama
10 hari
Makanan, rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan
rendah garam (1 g/hari), jumlah cairan yang
diberikan harus dibatasi.
Antihipertensi
Diurektikum
Gagal jantung digitalis, sedativa dan oksigen.