Anda di halaman 1dari 42

Proposal

PL-PBK Kelurahan Layana Indah


Kota Palu Sul-Teng

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan sebuah masalah bersama, yang memerlukan
pendekatan penanganan bukan hanya dari sisi pemerintahnya saja, tetapi
juga dari sisi masyarakatnya. Pendekatan pembangunan dengan pola TopDown yang sentralistik telah bergeser kearah pendekatan pembangunan
dengan pola Bottom-Up. Hal ini di kuatkan dengan adanya UU No.32 Tahun
1999 mengenai otonomi daerah, yang secara langsung memberikan
wewenang penuh kepada pemerintah dan masyarakat di daerah untuk
melakukan

kegiatan

perbaikan

dan

peningkatan

kesejahteraan

masyarakatnya.

Pelaksanaan undang-undang otonomi di daerah mendapat berbagai


kendala, diantaranya adalah kendala pemahaman mengenai otonomi itu
sendiri. Di satu sisi, otonomi dengan bottom-up sebagai paradigma
pembangunan diartikan sebagai sebuah kebebasan yang sebebas-bebasnya
bagi masyarakat untuk bertindak dan berbuat, tanpa dilandasi dengan
pemahaman yang utuh mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara,
di

sisi

lainnya

tombak/pelaku

pemerintah
utama

daerah

pelaksanaan

masih

merasa

desentralisasi

sebagai

ujung

pembangunan

di

wilayahnya.

Akibatnya bisa terlihat dalam pelaksanaan otonomi daerah yang telah


berjalan selama 9 tahun ini. Kecilnya peran serta masyarakat pada tahap
rencana dan pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan mereka
masih terjadi, sehingga ketidakpuasan yang dirasakan dilampiaskan dalam
berbagai bentuk kekerasan bahkan bentrokan fisik. Alih-alih peningkatan
kesejahteraan, justru yang terjadi adalah kesenjangan yang terjadi semakin
melebar, tingkat kemiskinan meningkat seiring bertambahnya waktu.
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Kemiskinan yang semakin meningkat juga ditandai dengan menurunnya
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dibandingkan dengan negara
lainnya. Pada tahun 2002, IPM Indonesia menurun menjadi peringkat 110
dari 173 negara dibandingkan dengan IPM tahun 2000 yang menduduki
peringkat 109 dari 174 negara. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan telah
mengakibatkan menurunnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jika
hal ini tidak segera diatasi, maka diperkirakan akan menurunkan daya saing
bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya di dunia (UNDP,
Human Development Index Report, 2002).

Pada tahun 2007 diluncurkannya Program P2KP (Program Penanggulangan


Kemiskinan

di

Perkotaan),

yang

menekankan

pada

pemberdayaan

masyarakat melalui penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan


Badan Keswadayaan Masyarakat BKM) berdasarkan kesedaran kritis
masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilainilai

kemasyarakatan

untuk

menanggulangi

masalah

kemiskinan

dilingkungan Kelurahan masing-masing. Dengan melihat kondisi sosial


masyarakat setempat kemudian muncullah usulan-usulan dari masyarakat
yang selanjutnya dirangkum dalam PJM-Pronangkis yang berorientasi pada
penanggulangan kemiskinan masyarakat, hal ini kemudian mendapat respon
yang sangat positif dari semua pihak, baik dari kalangan masyarakat sebagai
penerima manfaat program maupun dari pihak pemerintah Kelurahan bahkan
sampai tingkat pemerintah Kota sangat mendukung adanya program ini.

Hal ini dapat dilihat dan diukur dari terlaksananya program-program


penanggulang kemiskinan terpadu (PAKET) dan program bantuan langsung
mandiri (BLM) di Kelurahan Layana Indah yang mendapat respon sangat
baik dari masyarakat sebagai penerima manfaat langsung dari adanya
program tersebut dengan terlibat secara proaktif dalam semua kegiatan.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Secara bertahap, BKM LESTARI NAGAYA KELURAHAN LAYANA INDAH
mampu memberikan jawaban atas kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat Kelurahan Layana Indah kepada mereka. Berbagai strategi
kebijakan yang dikeluarkan, melalui prinsip-prinsip partisipatif berdasarkan
nilai-nilai

universal

kemanusiaan,

membuka

kesadaran

masyarakat

Kelurahan Layana Indah.

BKM dan perangkatnya (UPL, UPS, dan UPK) mulai memahami dan mampu
merumuskan dan merealisasikan PJM-Pronangkis ditingkat Kelurahan,
kemudian

berusaha

melaksanakan

pendekatan

dan

kemitraan

penanggulangan kemiskinan yang dilakukan P2KP dan BKM sebagai


kekuatan / inti program ditingkat komunitas / masyarakat yang mengusung
prinsip-prinsip kerelawanan, membangun diri dari dalam, dan dengan konsep
Tridayanya yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungannya ternyata mampu
bertahan dan berkembang ditengah krisis yang melanda semua aspek
kehidupan.

Hasilnya dapat dirasakan, pembangunan sarana dan prasarana dasar baik


itu yang berasal dari BLM dan P2KP maupun dari pihak lainnya mendapat
respon yang sangat positif dari pemanfaat. Tingginya nilai keswadayaan,
pembangunan yang tepat sasaran serta komitmen untuk memelihara dan
memanfaatkan hasil pembangunan, adalah bukti nyata bahwa BKM
LESTARI

NAGAYA

telah

mendapatkan

kepercayaan

dimasyarakat

Kelurahan Layana Indah. Namun masih ada ganjalan yang sering


diungkapkan masyarakat Kelurahan Layana indah kepada BKM LESTARI
NAGAYA.

Konsekuensi dari pertumbuhan penduduk yang disebabkan aktifitas


masyarakat dan pertambahan penduduk alamiah berupa pembukaan
daerah-daerah baru sebagai daerah perumahan dan pemukiman yang tidak

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
terarah dan terkendali, apabila tidak dilakukan upaya-upaya perbaikan dan
penanggulangan.

Dengan diberikannya penguatan kelembagaan masyarakat melalui BKM


LESTARI NAGAYA KELURAHAN LAYANA INDAH beserta masyarakat
dan jajaran Pemerintah, Kelurahan, sangat menyambut baik apa yang
selama ini sudah tertuang dalam program-program P2KP yang kemudian
berganti nama PNPM-P yang berada dalam naungan Direktorat Jenderal
Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum yang selama ini terus
memberikan dorongan dan bimbingan kepada masyarakat untuk terus
meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup secara umum yang semuanya
sudah tertuang dalam PJM-Pronangkis.

1.2 DASAR PEMIKIRAN


Berangkat dari nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan
guna menanggulangi masalah kemiskinan di wilayah perkotaan khususnya di
lingkungan kelurahan sangat sejalan dengan program PNPM-P yang
berorientasi pada penanggulangan masalah kemiskinan yang secara
langsung menyentuh masyarakat golongan bawah yang selama ini selalu
terpinggirkan akibat dari suasana politik Negara yang tidak stabil yang selalu
menjadikan masyarakat golongan bawah sebagai korban kebijakan.

Dengan

semakin

bertambahnya

jumlah

penduduk

otomatis

juga

mempengaruhi lingkungan pemukiman baik secara kualitas maupun secara


kuantitas. Dari segi kualitas Kelurahan Layana Indah masih sangat
membutuhkan sentuhan program yang berkaitan langsung dengan masalah
kebersihan lingkungan dan hunian yang layak bagi masyarakat miskin. Dan
secara kuantitas yakni dalam hal penataan pemanfaatan ruang yang jelas
guna pemerataan jumlah penduduk agar tidak tertumpuknya pembangunan
yang hanya terfokus pada satu kawasan.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah penyediaan maupun perbaikan
sarana dan prasarana lingkungan permukiman, yang bisa dijadikan salah
satu solusi dari permasalahan yang ada, dan untuk menjawab permasalahan
ekonomi masyarakat serta pemberdayaan manusia yang selama belum bisa
dirasakan hasilnya secara optimal adalah sebagai berikut :
1. Lemahnya sistem yang selama ini diterapkan yang selalu hanya
melihat pokok permasalah yang ada di masyarakat secara umum,
sehingga ketika menurunkan program dimasyarakat seringkali tidak
sesuai sasaran dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat secara
khusus.
2. kurangnya pengawasan dan follow up yang dilakukan pemerintah
ketika menurunkan program kemasyarakat.
3. minimnya upaya penataan dan penyediaan sarana dan prasarana di
lingkungan permukiman yang tertata dengan baik.
4. belum terlibatnya masyarakat secara langsung dan total dalam proses
perencanaan sampai pada pelaksanaan dilapangan sebagai penerima
manfaat, sehingga pada tahapan pengelolaan dan pemeliharaannya
pun manjadi tidak maksimal.
5. belum terorganisirnya program-program yang masuk ke kelurahan
dalam sebuah wadah yang mampu memfasilitasi antara program yang
masuk dan permasalah yang ada di masyarakat.
6. belum adanya kesadaran masyarakat secara keseluruhan dalam
memahami dan menaati peraturan-peraturan yang di masyarakat itu
sendiri.
7. belum berdayanya masyarakat baik secara individu maupun kelompok
dalam mengelola lingkungannya sendiri.
Sejak masuknya program P2KP yang masuk di Kelurahan Layana Indah
sejak tahun 2007 hingga saat ini, setidaknya telah banyak menjawab
permasalah yang ada di masyarakat baik dari segi penguatan kelembagaan

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
yang

berorietasi

pada

penanggulangan

kemiskinan,

maupun

dari

pengembangan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman.

Secara umum semua kegiatan yang telah dilaksanakan telah berdampak


positif secara baik langsung maupun tidak langsung, dan telah memberikan
pembelajaran pada masyarakat bagaimana menanggulangi permasalahan
kemiskinan yang ada disekitanya melalui kegiatan partisipatif yang di
tuangkan dalam konsep tridaya yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN


1.3.1 Tujuan
Secara umum, rencana program pengembangan lingkungan permukiman
berbasis komunitas bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan
masyarakat yang berkualitas, harmonis, produktif, sehat, berjatidiri dan
berkelanjutan.

Sedangkan secara khusus, tujuan penyusunan rencana pengembangan


lingkungan permukiman berbasis komunitas tersebut, adalah :
1. Mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya tempat tinggal
di permukiman yang layak, tertata dan selaras dengan kondisi
setempat yang tanggap bencana.
2. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya disiplin, sehat, bersih dan
tertib dan mewujudkan masyarakat yang mampu secara kreatif dan
inovatif

dalam

melakukan

perencanaan

serta

pengelolaan

pembangunan lingkungan permukiman mereka.


3. Menciptakan masyarakat yang kreatif, inovatif dan mandiri dalam
mengelolah pemanfaatan kotoran ternak yang ada di sekitarnya guna
meningkatkan kualitas hidup.
4. Menciptakan masyarakat dengan sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki usaha kecil dalam hal ini adalah pengembangan industri
rumah tangga (Meubel).
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
1.3.2 Sasaran
Sasaran

program

Pengembangan

Lingkungan

Permukiman

Berbasis

Komunitas di Kelurahan Layana Indah adalah :


a. Terciptanya keseimbangan pemanfaatan lahan di wilayah Kelurahan
Layana Indah.
b. Menggugah jiwa wirausaha masyarakat untuk mau berinvestasi guna
memperbaiki kualitas hidupnya.
c. Mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap proses
perencanaan

sampai

pada

pelaksanaan

dan

pemeliharaan

pembangunan di Kelurahan Layana Indah.


d. Mensinergikan perencanaan program pemerintah dan masyarakat
dalam semua lini dan aspek pembangunan diwilayah Kelurahan
Layana Indah.

1.4 KELUARAN (OUTPUT)


Hasil akhir yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengembangan
lingkungan permukiman berbasis komunitas ini, adalah:
1. Tersedianya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada
kawasan prioritas kelurahan yang berbasis komunitas. Produk
rencana tersebut disusun secara partisipatif oleh masyarakat bersama
pemerintah.
2. Tersedianya

aturan

tertulis

tentang

pembangunan/pengelolaan

permukiman dan tanggap bencana yang disepakati masyarakat


bersama pemerintah sebagai komitmen bersama.
3. Terwujudnya Lembaga Pengelola pembangunan SEL (sosial, ekonomi
dan lingkungan) yang handal yang mampu berperan sebagai pusat
pelayanan masyarakat (Community Services) dalam memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat diwilayahnya
4. Terwujudnya lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras,
berjati diri dan lestari yang dilakukan oleh masyarakat dengan

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
bimbingan pemerintah dan dukungan berbagai pihak dengan berbagai
sumber daya.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng

BAB II
KARAKTERISTIK TIPOLOGI GEOGRAFIS WILAYAH
Dampak dari pertumbuhan penduduk yang kian pesat menimbulkan
dinamika pembangunan yang tidak dapat dielakkan, pertambahan jumlah
penduduk jelas mempengaruhi dalam peningkatkan aktifitas masyarakat dan
kebutuhan pemanfaatan ruang baru untuk kegiatan, baik untuk kegiatan
pembangunan infrasutruktur permukiman maupun pembangunan sarana
perekonomian yang secara langsung menyentuh pada masyarakat lapisan
bawah.

2.1 KONDISI FISIK WILAYAH PERENCANAAN


2.1.1 Batas Geografis
Kelurahan Layana Indah merupakan salah satu Kelurahan paling ujung
dibagian timur diwilayah Kecamatan Mantikulore dan jaraknya 12 KM dari
pusat Pemerintahan Kota Palu,

dengan luas wilayah 1779 Ha dan

berpenduduk sekitar 3.725 Jiwa tahun 2012 dengan jumlah Kepala Keluarga
902 KK, sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan sedangkan dataran
rendah sekitar 20 %. Wilayahnya bagian timur dan bagian barat didiami oleh
Etnis Kaili terutama yang bermukim diwilayah Wintu, Padanjese dan Dupa.
Sedangkan wilayah bagian tengah yaitu Layana Tua dan wilayah
transmigrasi (L.I.K) didiami Etnis pendatang yaitu Etnis Jawa, Bugis, Manado
dan lain-lain. Sedangkan mata pencaharian penduduknya sebagian besar
adalah petani dan sisanya pedagang, tukang, karyawan swasta, buruh
pabrik, peternakan, nelayan dan PNS.

Sebelum dimekarkan Kelurahan Layana Indah ini masuk diwilayah Desa


Tondo Kecamatan Palu timur pada saat itu dan terdiri dari beberapa dusun
yaitu Dusun Wintu, Padanjese, Layana Tua, dan Dusun Dupa. Pada tahun
1987 Layana Tua dijadikan daerah permukiman transmigrasi, atau disebut
lingkungan industri kecil (L.I.K).

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Sehubungan dengan gagasan Pemerintah Kota Palu untuk membangun
menjadi Kelurahan yang mandiri dengan tekad semangat dan kerja keras
untuk mengupayakan ekselerasi atau wujud nyata pembangunan yang dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Palu. Pergeseran paradigma
pembangunan yang didorong oleh pemikiran untuk mengejar ketinggalan
sehingga Pemerintah Kota Palu melakukan kajian untuk memberdayakan
masyarakat serta melihat perkembangan penduduknya yang tumbuh begitu
cepat, sehingga atas inisiatif Pemerintah Kota Palu dan seluruh tokoh
masyarakat Desa Tondo dan Dusun Layana pada saat itu, akhirnya sepakat
untuk memekarkan satu wilayah Kelurahan yaitu Kelurahan Layana Indah
dan dimekarkan pada tahun 1998 dengan nama Layana Indah. Nama itu
diambil dari kesebelas tokoh Layana yang menang dalam peperangan yang
mengalami kehausan maka ada air kecil yang tergenang kemudian mereka
minum air tersebut disaat itulah kesebelas tokoh Layana mengartikan
Layana adalah Air Yang Kecil dan Tidak Mengalir Kemana-mana.

Kelurahan Layana Indah adalah Kelurahan yang terletak paling ujung


dibagian timur wilayah Kecamatan Mantikulore Kota Palu dengan luas
wilayah 1779 Ha yang terbagi dalam 19 RT dan 6 RW.

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Layana Indah adalah:


Sebelah Selatan

: Berbatasan dengan Kelurahan Tondo.

Sebelah Barat

: Berbatasan dengan Teluk Palu.

Sebelah Utara

: Berbatasan dengan Kelurahan Mamboro.

Sebelah Timur

: Berbatasan dengan Kab. Parigi Moutong.

Untuk lebih jelasnya tentang batas wilayah Kelurahan Layana Indah dapat
dilihat pada peta 2.1 - peta terlampir.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.1.2 Topografis
Secara umum wilayah Kelurahan Layana Indah berada berada di wilayah
pegunungan, bukit dan pantai. Kemudian secara spesifik Kelurahan Layana
Indah berdasarkan permukaan tanah dan ketinggian dari permukaan laut
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Keadaan Permukaan Tanah


NO

KELURAHAN

1.

Layana
Indah

PEGUNUNGAN
(%)

70

PERBUKITAN
(%)

20

PANTAI
(%)

KETINGGIAN
DARI
PERMUKAAN
LAUT(m)

10

50

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.1.3 Geologi dan Klimatologi


Kelurahan Layana Indah yang berada paling ujung di sebelah timur lembah
palu, merupakan daerah pegunungan yang menjadi kawasan permukiman.
Berdasarkan sebaran lokasi, keadaan pola curah hujan di Kelurahan Layana
Indah memiliki volume curah hujan rata-rata setiap tahun 3000 mm/tahun.

2.1.4 Pola Penggunaan Lahan


Pola pemanfaatan lahan di Kelurahan Layana Indah berupa

kawasan

perkebunan, peternakan sedangkan lainnnya adalah digunakan untuk


kawasan permukiman dan fungsi-fungsi lain seperti areal pekuburan, Kantor
Pemerintahan, Sekolah dan fasilitas umum lainnya dan boleh dikatakan
sebagian besar wilayah Kelurahan Layana Indah masih berupa hutan dan
juga lahan tidur yang belum termanfaatkan karena belum terjangkau oleh air.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Tabel 2.2
NO

Pemanfaatan lahan di Kelurahan Layana Indah

PEMANFAATAN LAHAN

LUAS

PERSENTASE

(Ha)

(%)

1.

Jalan

0,3

0,01

2.

Permukiman

45

2,52

3.

Pekuburan

0,22

4.

Perkantoran

0,05

5.

Tanah Kering

225

12,64

6.

Tanah Yang Belum Dikelolah

225

12,64

7.

Sekolah

0,22

8.

Hutan

600

33,72

9.

Prasaran Umum Lainnya

674,6

37,92

1779

100

TOTAL
Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.2 KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN


2.2.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk
Keseimbangan sebaran penduduk pada suatu wilayah dapat dijadikan tolak
ukur

dalam

menilai

keberhasilan

pembangunan.

Jumlah

penduduk

Kelurahan Layana Indah hingga 2012 adalah 3.725 jiwa yang terdiri dari lakilaki 1.927 jiwa, perempuan 1.798 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 902
KK.

2.2.2 Struktur Penduduk Kelurahan Layana Indah


A. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Layana Indah

berprofesi sebagai

petani/peternak dan sisanya berprofesi sebagai PNS, pegawai swasta,


purnawirawan, wiraswasta, Polri, TNI dan buruh.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Tabel. 2.3 Penduduk menurut mata pencaharian

1.

MATA PENCAHARIAN
POKOK
Pegawai

JUMLAH
(ORANG)
106

PERSENTASE
(%)
10,47

2.

Purnawirawan

0,29

3.

Peternak

203

20,05

4.

Wiraswasta

57

5,63

5.

Petani

71

7,01

6.

Buruh

567

56,02

7.

Polri

20

1,97

8.

TNI

0,19

NO

TOTAL

1012

100

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

Dengan melihat tabel diatas, profesi buruh lebih dominan dibandingkan


profesi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor buruh sangat
berpotensi untuk dikembangkan dan dapat berwirausaha, agar bisa menjadi
sumber mata pencaharian pokok masyarakat Kelurahan Layana Indah.
Seperti yang dituangkan dalam misi dan tujuan Kelurahan dalam PJMPronangkis yang salah satunya berbunyi :
Terbukanya Lapangan Kerja Dan Peningkatan Keterampilan Warga
Sampai 75 %.

2.3 KONDISI SOSIAL MASYARAKAT


Penduduk Kelurahan Layana Indah sebagian besar di huni oleh penduduk
asli ditambah para pendatang yang bergerak di sektor buruh, beternak dan
berdagang.

Heterogenitas

masyarakat

yang

majemuk

penduduk
dengan

menyebabkan
dinamisasi

kondisi

yang

tinggi

sosial
serta

permasalahan sosial yang kompleks, diantaranya pengangguran. Kantong


kemiskinan hampir semua didominasi ditiap RW yang berada di Kelurahan
Layana Indah, terutama di kawasan marjinal yang rata-rata di huni oleh
penduduk asli Etnis Kaili yang mendiami komunitas tersebut.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.3.1 Sistem Kepemimpinan
Secara struktur, peran Pemerintah Kelurahan dalam masyarakat sangat
besar, namun diluar struktur tersebut tokoh masyarakat pun masih sangat
berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat di Kelurahan Layana Indah.
Sehingga boleh dikatakan perkataan seorang tokoh adat masih sangat
berperan besar dalam pengambilan kebijakan dalam masyarakat.

Tabel 2.4 Data lembaga di Kelurahan Layana Indah


NO

DATA PEMERINTAHAN

JUMLAH

PERSENTASE

ANGGOTA

(%)

1.

Pemerintah Kelurahan

31

7,94

2.

LPM

2,05

3.

PKK

38

9,74

4.

Karang Taruna

48

12,30

5.

Imam Mesjid

1,02

6.

Ketua Adat

0,25

7.

Ketua RW

1,53

8.

Ketua RT

19

4,87

9.

Pegawai Syarah

23

5,89

10.

Dasa Wisma

24

6,15

11.

Majelis Talim

180

46,15

12.

KMS (Kelompok
Setempat)

Masyarakat 8

TOTAL

2,05
390

100

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.3.2 Sistem Kemasyarakatan


A. Tata Adat
Adat budaya dan upacara kemasyarakatan biasanya dilaksanakan
pada saat momen tertentu, seperti adat metambuli dan sambulu gana
dilaksanakan pada saat upacara perkawinan dan adat noraa

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
dilaksanakan pada saat musim kemarau dengan maksud meminta
hujan.
B. Budaya gotong Royong
Di Kelurahan Layana Indah Budaya gotong royong sangat terasa
ketika ada keluarga yang mempunyai hajatan massal, acara
perkawinan maka masyarakat dengan bergotong royong akan saling
membantu atau pada saat pembangunan sarana sosial atau rumah
ibadah.
C. Kesenian
Kesenian rakyat yang sampai sekarang masih bertahan dalam sistem
kemasyarakatan adalah kakula, rebana dan musik bambu yang
biasanya di perdengarkan ketika ada upacara perkawinan atau
perayaan hari besar Islam atau nasional.

2.4 KONDISI EKONOMI


Perekonomian masyarakat Kelurahan Layana Indah paling besar dari sektor
buruh dan hal ini terindikasi dari besarnya mata pencaharian

bila

dibandingkan dengan sektor-sektor mata pencaharian pokok yang lainnya.


Kemudian dampak lain yang muncul di tingkatan lingkungan masyarakat dan
masih harus membutuhkan penanganan khusus yakni masalah peternakan
masyarakat yang belum tertata dengan baik karena terlalu dekat dengan
pemukiman warga, bahkan tidak jarang rumah warga berada dalam satu
halaman dengan kandang ternak.

Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Layana Indah yang


memang sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh. Buruh dalam
artian Buruh harian lepas yang menawarkan jasa mereka pada industri rotan
dan pergudangan yang berada didalam ataupun diluar Kelurahan Layana
Indah dan bilamana jasa tersebut tidak dibutuhkan lagi oleh industri maka
masyarakat tersebut menganggur.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Terlepas dari profesi mereka sebagai Buruh, masyarakat Kelurahan Layana
Indah juga berprofesi ganda yaitu sebagai peternak dan petani yang bila
dikaji lebih jauh lagi, dan bila ditinjau dari segi keuntungan profesi sebagai
peternak lebih menjanjikan kalau di kembangkan, karena usaha peternakan
tidak bergantung pada satu musim saja, baik itu musim kemarau atau musim
penghujan. usaha peternakan tetap bisa di jalankan.

Selain dari profesi yang dipaparkan di atas, profesi lainnya yang juga turut
menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kelurahan Layana Indah
yang lainnya adalah dagang, pengrajin, PNS dan tukang.

2.5 PERKEMBANGAN FASILITAS


2.5.1 Fasilitas Peribadatan
Mayoritas penduduk Kelurahan Layana Indah adalah memeluk agama Islam.
Keharmonisan hubungan agama antara penduduk di Kelurahan Layana
Indah salah satu faktor pendukungnnya adalah karena mereka tidak melihat
perbedaan agama sebagai penghambat dalam upaya intergrasi dan asimilasi
sehingga menciptakan suasana aman, damai dan tentram diantara seluruh
penduduk, walau apapun agama yang di peluknya.

Tabel 2.5 Data jumlah penduduk Kelurahan Layana Indah berdasarkan


Agama

1.

Islam

JUMLAH
(Orang)
2.812

2.

Kristen

201

6,42

3.

Khatolik

43

1,37

4.

Hindu

22

0,70

5.

Budha

3.128

100

NO

AGAMA

TOTAL

PERSENTASE
(%)
89,89

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Tabel 2.6 Data prasarana peribadatan Kelurahan Layana Indah
NO

JUMLAH
KONDISI
(UNIT)
5
Baik

PRASARANA PERIBADATAN

1.

Masjid

2.

Mushollah

Baik

3.

Gereja

Baik

4.

Pura

5.

Wihara

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.5.2 Fasilitas Kesehatan


Guna menjamin kesehatan, masyarakat yang berada di Kelurahan Layana
Indah, telah tersedia sarana pelayanan kesehatan antara lain puskesmas
pembantu, poskesdes

bahkan sampai unit terkecil yakni posyandu yang

bukan hanya melayani anak-anak namun juga melayani orang tua/lanjut


usia.

Tabel 2.7 Data Fasilitas Kesehatan Kelurahan Layana Indah


NO

JUMLAH
(UNIT)

SARANA KESEHATAN

JUMLAH
(UNIT)

1.

Rumah Sakit Umum

2.

Puskesmas

3.

Posyandu

66,66

4.

Puskesmas Pembantu

11,11

5.

Poliklinik/Balai Pengobatan

11,11

6.

Poskesdes

11,11

7.

Tokoh Obat

8.

Dokter Prakter

TOTAL

100

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.5.3 Prasarana Olahraga / Kesenian
Sarana olahraga dan seni di wilayah Kelurahan Layana Indah telah ada,
meskipun keberadaannya belum repsentatif, namun sebagai potensi
akomodasi kedepan juga dapat di perhitungkan.

Tabel 2.8 Data prasarana olahraga / kesenian


NO

PRASARANA OLAHRAGA

1.

Lapangan Sepak Bola

JUMLAH
(UNIT)
2

KONDISI

2.

Lapangan Sepak Takraw

Kurang Baik

3.

Lapangan Bola Voli

Kurang Baik

4.

Kesenian

Baik

5.

Sosial

Baik

6.

Lapangan Tenis

7.

Lapangan Bola Basket

8.

Lapangan Badminton

Baik

Kurang Baik

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.5.4 Prasarana Pendidikan


Tabel 2.9 Data prasarana pendidikan

1.

TK

PERSENTASE
(%)
42,85

2.

SD / Sederajat

28,57

3.

SLTP / Sederajat

28,57

4.

SLTA / Sederajat

5.

Perguruan Tinggi

TOTAL

100

NO

PRASARANA PENDIDIKAN

JUMLAH

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.5.5 Prasarana Penerangan
Wilayah Kelurahan Layana Indah memiliki prasarana penerangan yang
cukup memadai, tetapi sebagian besar penerangan ini hanya berada di
wilayah pemukiman. Sedangkan jalan utama yang dilalui menuju wilayah
Kelurahan sangat memprihatinkan karena sebagian lampu jalan banyak lagi
tidak berfungsi (Mati) hal ini memerlukan perhatian khusus agar tidak
menimbulkan keresahan terhadap masyarakat ketika melewati jalan pada
waktu malam. Hal ini menjadi salah satu acuan yang harus di prioritaskan
dalam perencanaan pembangunan yang akan datang.

2.5.6 Prasarana Komunikasi


Prasarana komunikasi yang ada memang sangatlah dibutuhkan dalam era
telekomunikasi sekarang ini dimana segala sektor kehidupan manusia sudah
tidak lagi di batasi oleh jarak keberadaan mereka. Dengan teknologi
telekomunikasi yang canggih pekerjaan bisa di selesaikan dengan cepat
serta hubungan antar sesama manusia dalam bersilahturahmi tidak terputus
karena di sebabkan oleh jarak.

Tabel 2.10 Data prasarana komunikasi Kelurahan Layana Indah


NO

PRASARANA KOMUNIKASI

1.

Telefon Umum

PERSENTASE
(%)
-

2.

Wartel

3.

Warnet

4.

Jumlah Pelanggan Telefon

5.

TV Umum

6.

Televisi

1776

96,20

7.

Parabola

70

3,79

1846

100

TOTAL

JUMLAH
(UNIT)

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.5.7 Prasarana Drainase
Kelurahan Layana Indah memiliki beberapa prasarana drainase yang berupa
saluran pembuang air limbah atau saluran drainase umum kondisinya
berbeda-beda, ada yang masih baik ada juga yang sangat memprihatinkan
hal ini disebabkan sampah jatuh ke dalam saluran tidak mengalir (Mampet)
walaupun masyarakat sudah sering melakukan pembersihan, hal ini selalu
terjadi kembali karena masih banyak masyarakat lain yang kurang menyadari
akan kebersihan lingkungannya terutama sampah yang dapat menyebabkan
banjir karena saluran air limbah tidak mengalir.

Sistem drainase lingkungan yang ada di Kelurahan Layana Indah sebagian


besar berasal dari program-program berbasis masyarakat yang dikelola oleh
BKM LESTARI NAGAYA (PNPM-P).

2.5.8 Prasarana Air Bersih


Air merupakan bagian dari kebutuhan hidup manusia yang vital dalam
kehidupan sehari-hari, di era sekarang maupun akan datang air semakin sulit
di dapat karena bertambahnya jumlah penduduk sehingga debit air semakin
berkurang karena pepohonan yang bisa menampung debit air sudah
dijadikan lahan pemukiman masyarakat.

Itu manjadi kenyataan di Kelurahan Layana Indah yang dialami hampir


semua masyarakat, dimana masyarakat membeli air dari tempat lain.
Sedangkan air tanah (Sumur Suntik) tidak bisa mencukupi kebutuhan
masyarakat Layana Indah hal ini perlu mendapat perhatian dalam
penanggulangan kebutuhan air di wilayah tersebut.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
2.6 PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI
2.6.1 Prasarana Transportasi Jalan Kampung
Tabel 2.11 Data jenis dan kondisi jalan kampung
NO
1.

JENIS JALAN KAMPUNG


Jalan Aspal

KONDISI
Kurang Baik

2.

Jalan Makam

Rusak

3.

Jalan Tanah

Kurang Baik

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.6.2 Gang
Tabel 2.12 Data jenis dan kondisi gang
NO

JENIS GANG

KONDISI

1.

Jalan Aspal

Kurang Baik

2.

Jalan Makam

Rusak

3.

Jalan Tanah

Kurang Baik

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.6.3 Jembatan Kelurahan


Kelurahan Layana Indah memiliki sebuah jembatan besar yang melintas
diatas sungai kering yang fungsinya sebagai sarana penyebarangan atau
penghubung wilayah pada jalan poros.

2.6.4 Sarana Transportasi Darat


Wilayah Kelurahan Layana Indah yang berada diujung timur Kota Palu hanya
dilalui beberapa sarana transportasi darat seperti angkot, ojek sedangkan
sarana lainnya seperti bus umum biasanya hanya sampai di terminal yang
lataknya dipinggir Kota.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Tabel 2.13 Data jenis transportasi darat

1.

Sepeda

JUMLAH
(UNIT)
116

2.

Gerobak

44

9,52

3.

Sepeda Motor

270

58,44

4.

Truck

0,86

5.

Mobil Dinas

0,64

6.

Mobil Pribadi

25

5,41

462

100

NO

JENIS TRANSPORTASI DARAT

TOTAL

PERSENTASE
(%)
25,10

Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

2.7 SISTEM PERSAMPAHAN


Sistem persampahan di Kelurahan Layana Indah, masih banyak masyarakat
membuang sampah dengan menggunakan cara tradisional yaitu dengan
cara mengumpulkan di suatu lahan kosong yang berdekatan dengan tempat
tinggal lalu membakar sampah tersebut ataupun dengan cara menanam
sampah tersebut kedalam lubang yang di gali di pekarangan / halaman. Di
Kelurahan Layana Indah sistem persampahan perlu mendapat penanganan
serius, agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

2.8 POTENSI KAWASAN


Sesuai dengan karakteristik kawasannya yang berbukit Kelurahan Layana
Indah

menjadi

salah

satu

kawasan

prioritas

pemerintah

untuk

pengembangan wilayah perumahan dan pemukiman, hal ini disebabkan


masih tersedianya kawasan lahan tidur yang cukup luas dan untuk potensi
lainnya yang tepat di kembangkan adalah sektor pertanian, peternakan,
perdagangan dan pariwisata.

2.9 PERMASALAHAN DAN HAMBATAN PENGEMBANGAN KAWASAN


2.9.1 Permasalahan Lingkungan Permukiman
Dewasa ini permasalahan permukiman yang ada di Kelurahan Layana Indah
adalah :

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Masih belum jelasnya aturan yang mengatur tentang batas kawasan
pemukiman

dan

kawasan

peternakan,

sehingga

berpotensi

bercampurnya kawasan permukiman dan kandang ternak.


Sebaran fasilitas umum yang belum merata sehingga terdapat
pemusatan kegiatan kemasyarakatan di satu kawasan.
Penanganan sampah/limbah keluarga

yang belum maksimal

sehingga berpotensi menimbulkan lingkungan yang tidak sehat.


Masih sangat kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami
dan menaati peraturan yang berlaku.
Kurangnya

kesadaran

masyarakat

dalam

memelihara

fasilitas

infrastruktur yang ada dilingkungannya.

2.9.2 Permasalahan Sosial-Ekonomi


Permasalahan utama yang berkaitan langsung dengan sosial ekonomi
masyarakat di Kelurahan Layana Indah adalah :
Masih terdapatnya warga yang belum mengenyam pendidikan.
Kurangnya lapangan kerja sehingga berpotensi meningktakan jumlah
pengangguran.
Masih rendahnya sumber daya manusia

sehingga berpotensi

menjadi pengangguran
Kurangya kreatifitas warga dalam memanfaatkan potensi alam yang
ada disekitarnya.
Tingginya tingkat kemalasan warga dalam berinofasi dan berkreasi
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

2.10 KARAKTERISTIK KAWASAN PRIORITAS PEMDA


Kota Palu sampai dengan perkembangan saat ini telah memiliki rencana tata
ruang wilayah Kota

dalam bentuk Rencana Umum Tata Ruang Kota

(RUTRK) yang disusun pada tahun 2000 dengan jangka waktu berlakunya
sampai tahun 2010. Rencana tata ruang dimaksud telah ditetapkan sebagai
Perda No. 17 Tahun 2000 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Palu.
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Guna

menjamin

kesesuaian

rencana

tata

tuang

dengan

tuntutan

perkembangan kota yang berlangsung pesat maka pada tahun 2006


dilakukan peninjauan kembali sustansi materi rencana tata ruang Kota Palu
yang telah ada. Hasil peninjauan kembali menunjukkan bahwa perlu
dilakukan revisi rencana tata ruang yang telah ada agar dapat berfungsi
sesuai dengan

yang ditetapkan dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang

penataan ruang.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu tahun 2006 disusun dengan
prospektif selama kurun waktu 20 tahun yang akan datang, bertitik tolak dari
data, informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi terkini yang memperhatikan
keragaman wawasan kegiatan tiap sektor perkembangan masyarakat dan
lingkungan hidup serta ilmu pengetahuan yang berlangsung secara dinamis
seiring dengan berjalannya waktu.

Untuk meletakkan dasar legalitas Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
hasil revisi tahun 2006 guna menggantikan rencana tata ruang Kota Palu
Tahun 2000, sekaligus Perda pengganti Perda No. 17 Tahun 2000 tentang
rencana tata ruang wilayah Kota Palu maka telah dubuat draft Perda
Pengganti berdasarkan hasil revisi rencana tata ruang tahun 2006. Draft
perda dimaksud telah dibahas di DPRD Kota Palu pada awal tahun 2007,
pembahasan tidak dilanjutkan karena lahirnya UU No.26 tahun 2007 tentang
penataan ruang mengantikan undang-undang yang sama yakni UU No.24
tahun 1992 tentang penataan ruang.

UU No 26 tahun 2007 membawa

perbedaan substansial rencana tata ruang dan prosedur penetapan


peraturan daerah suatu rencana tata ruang.

Lahirnya UU No.26 tahun 2007 tentang penataan ruang segera diikuti oleh
Surat

Edaran

Dirjend

Penataan

Ruang

NO.47/SE/Dr/2007

tentang

persetujuan substansi Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata ruang


wilayah, beserta lampirannya yakni sistimatika suatu rancangan peraturan
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
daerah.

Dalam surat edaran dimaksud diwajibkan Pemerintah

daerah

melakukan: koordinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum; Penilaian


sendiri (self assesment) terhadap draft Raperda yang telah disusun; serta
menyampaikan Draft Raperda rencana tata ruang daerah ke Departemen
Pekerjaan Umum. Pemerintah Kota Palu telah melakukan amanat dari surat
edaran tersebut diatas.

Selanjutnya untuk memenuhi amanat substansial UU No.26 tahun 2007 serta


penyesuaian materi rencana tata ruang kota sesuai Surat Edaran Dirjen
Penataan Ruang dimaksud maka Pemerintah Kota Palu memandang perlu
dilakukan revisi materi substansial rencana tata ruang hasil revisi tahun 2006
sekaligus dengan rancangan peraturan daerah yang telah ada guna dibahas
kembali sesuai dengan ketentuan prosedur normatif berdasarkan undangundang No 26 tahun 2007 dimaksud.

2.10.1 Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang Kota Palu Meliputi :


pembentukan pusat pelayanan kota yang berhirarki mengikuti bentuk
dasar Kota Palu sebagai kota teluk dengan konsep arsitektur souraja
yaitu :
penataan kawasan pesisir pantai sebagai beranda depan kota
dengan konsep gandaria ;
penataan kawasan perdagangan, pemerintahan, pendidikan,
budaya dan permukiman sebagai bagian tengah kota dengan
konsep tatangana; dan
penataan kawasan pertanian, industri, dan pertambangan
sebagai bagian belakang kota dengan konsep poavua.
Sesuai dengan kebijakan rencana struktur tata ruang kota Palu, Kelurahan
Layana Indah sebagai kawasan terpenting daerah perkotaan bagian
belakang dan berdasarkan potensi, masalah dan kearifan lokal, Kelurahan
Layana Indah sangat potensial untuk pengembangan kawasan peternakan

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
terpadu dan agrowisata sebagai solusi program penanggulangan kemiskinan
berbasis masyarakat.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng

BAB III
GAGASAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KELURAHAN LAYANA INDAH
3.1 ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN
Berdasarkan letak geografis dan kondisi alamnya yang mendukung,
Kelurahan Layana Indah menjadi salah satu kawasan terpenting Kota Palu.
Pemerintah kota Palu secara khusus memprioritaskan wilayah Kelurahan
Layana Indah lebih diarahkan pada pengembangan daerah industri
pertanian, peternakan, pemukiman dan perumahan.

Adapun strategi pengembangan yang harus dimasukkan dalam Rancangan


Pengembangan Jangka Menengah yang akan datang adalah sebagai
berikut:
1. Mempertahankan serta mengembangkan

potensi sumber daya

yang ada dan mengindentifikasi permasalahan mendasar warga


miskin Kelurahan.
2. Memetakkan kebutuhan warga miskin Kelurahan sesuai kondisi
sosial ekonomi masyarakat.
3. Menetapkan penaggulangan kemiskinan sebagai kebutuhan
prioritas dalam program jangka menengah baik tingkat daerah
maupun tingkat nasional.
4. Melaksanakan rembuk warga untuk membahas dan menetapkan
peraturan-peraturan

menyangkut

masalah

ketertiban

dan

keamanan lingkungan.
3.1.1 Persyaratan Dasar Perencanaan Perkotaan berdasarkan SNI
Beberapa

persyaratan

yang

harus

terpenuhi

dalam

merencanakan

lingkungan perumahan perkotaan adalah sebagai berikut :


Lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan
sehingga dalam perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah (RT - RW) setempat.
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Untuk

mengarahkan

perumahan

yang

pengaturan

sehat,

aman,

pembangunan

lingkungan

serasi, teratur, terarah

serta

berkelanjutan, harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan


ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik
yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha perumahan.
Perencanaan lingkungan perumahan kota meliputi perencanaan
sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum
yang diperlukan menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang
serasi, sehat harmonis dan aman.
Perencanaan

pembangunan

lingkungan

perumahan

harus

dilaksanakan oleh kelompok tenaga ahlinya yang dapat mejamin


kelayakan teknis yang keberadaannya diakui oleh peraturan yang
berlaku.
Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan
bagian dari sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam
perencanaannya harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan
perumahan dan kawasan-kawasan fungsional lainnya.
Perencanaan

pembangunan

lingkungan

perumahan

harus

meyediakan pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai


sektor kegiatan (ekonomi, sosial dan budaya), dari skala lingkungan
terkecil (250 penduduk) hingga skala besar (120.000 penduduk), yang
ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan pengembangan desain
dan diperhitungkan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan.
Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi
yang berkaitan dengan pembangunan, perizinan layak huni dan
sertifikasi tanah, yang diatur oleh pemerintah kota/kabupaten
setempat dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan
perumahan kota yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana
dan

sarana

lingkungan,

menggunakan

pendekatan

besaran

kepadatan penduduk.
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
3.2 ANALISA POTENSI DAN PERMASALAHAN
Pada dasarnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah pembanguan
yang menjadi solusi permasalahan masa kini dan

tidak menimbulkan

persoalan baru untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu prinsip-prinsip
universal

pembangunan

berkelanjutan

harus

merupakan

prinsip

keseimbangan pembangunan, yang telah di terjemahkan oleh program


PNPM-P dalam konsep tridaya yakni sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam
prakteknya dilapangan konsep tridaya harus benar-benar disesuaikan
dengan kondisi masyarakat miskin sebagai penerima manfaat langsung.

3.2.1 Pengembangan Lingkungan


Dalam setiap kegiatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
sampai pada pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
masyarakat
pelaksanaan

secara

keseluruhan,

kegiatan

tersebut

sebisa
selalu

mungkin

perencanaan

berorientasi

pada

dan

upaya

perlindungan/pemeliharaan lingkungan, baik lingkungan alami maupun


lingkungan buatan termasuk perumahan yang layak huni bagi masyarakat
miskin, terjangkau secara finansial, sehat, aman, tertata baik dan produktif.

3.2.2 Pengembangan Sosial


Setiap tahap dalam
upaya

kegiatan haruslah

selalu berorientasi pada upaya-

untuk membangun semangat kebersamaan, jiwa keswadayaan

masyarakat bisa dijadikan modal dan akan secara efektif mampu mendorong
masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan secara person (mandiri) dan
kontinyu (berkelanjutan).

3.2.3 Pengembangan Ekonomi


Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap dan berkelanjutan
dapat diraih dengan upaya-upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
miskin secara teknis dengan memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan
sumber daya manusia yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Yang juga harus mendapat perhatian

khusus yakni upaya untuk

menciptakan dan mengembangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat


miskin merupakan kunci utama untuk mensejahterakan masyarakat.

3.4 MASALAH KEMISKINAN


Di mana-mana kemiskinan telah menjadi sebuah momok yang selalu
menghantui

masyarakat,

kekurangan

dalam

karena

berbagai

kemiskinan

aspek

selalu

kehidupan

identik

masyarakat

dengan
secara

menyeluruh. Beberapa kelemahan pemerintah dan masyarakat sendiri dalam


menyebabkan masalah kemiskinan ini antara lain adalah :

3.4.1 Bidang Lingkungan


Masih kurangnya koordinasi lintas sektoral dalam menanggulangi
masalah kemiskinan sehingga sering kali terjadi tumpang tindih
program khususnya pembenahan lingkungan .
Kurangya

jiwa

keswadayaan

masyarakat

guna

membangun

lingkungannya dan memelihara sarana dan prasarana dilingkungan


permukiman.
Lemahnya masyarakat dari segi pembiayaan untuk membangun dan
memelihara

fasilitas

umum

dilingkungan

permukiman

secara

swadaya.

3.4.2 Bidang Sosial


Sudah lunturnya nilai-nilai dasar kemanusaiaan yang ada dalam diri
masyarakat

baik

secara

individu

maupun

masyarakat

secara

kelompok.
Rendahnya keterampilan masyarakat karena belum pernah mendapat
sentuhan khsusus dalam upaya-upaya memberdayakan mereka.
Semakin menipisnya jiwa kepedulian antara sesama anggota
masyarakat.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
3.4.3 Bidang Ekonomi
Minimnya modal yang dimiliki masyarakat untuk mengembangkan
usaha

produktif,

disebabkan

karena

sulitnya

masyarakat

mendapatkan akses dari lembaga-lembaga permodalan yang ada.


Minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin dalam
bidang ekonomi yang digelutinya sehingga belum mampu untuk
mengembangkan usahanya.
Masih rendahnya kemampuan dalam memanfaatkan peluang usaha
yang ada di sekitarnya.
Tidak adanya lembaga yang mau memfasilitasi antara masyarakat
miskin dengan lembaga-lembaga dibidang penguatan permodalan
(bank, kopersi dan pemerintah).
Kurangnya kemampuan masyarakat untuk berkreasi dan berinofasi
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

3.5. PENGEMBANGAN KAWASAN


Berdasarkan berbagai macam persoalan dari uraian diatas, yang berada
dilingkungan Kelurahan Layana Indah. Dengan konsep tridayanya, besar
harapan masyarakat Kelurahan Layana dengan masuknya program
Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas diharapkan
mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada dan meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dari berbagai aspek dan terus berkelanjutan.

3.5.1 Bidang Lingkungan


A. Pengadaan dan perbaikan serta pembangunan sarana prasarana
lingkungan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, dueker, drainase,
penerangan lampu jalan, air bersih, PAUD, TPA, yang selama ini
sudah tidak dilayak untuk dimanfaatkan dan menjadi kendala besar di
Kelurahan Layana Indah.
B. Tersedianya fasilitas sanitasi yang layak sesuai dengan perbandingan
jumlah penduduk dan ketersediaan fasilitas (MCK Komunal)
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
C. Merelokasi kawasan peternakan dalam satu kawasan yang terfokus
agar lebih maksimal dalam pemeliharaan dan meningkatkan hasil
produksinya.
D. Peningkatan kualitas sarana prasarana lingkungan.
E. Memaksimalkan potensi sumber daya alam yang sebelumnya
merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat kemudian dijadikan
sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis.

3.5.2 Bidang Sosial


A. Adanya

penanganan

khusus

bagi

anak

putus

sekolah

dan

pengangguran masyarakat miskin kelurahan.


B. Perlunya bantuan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu, yatim
piatu dan anak putus sekolah yang masih ingin melanjutkan
pendidikan terutama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
C. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan
sesuai dengan bakat dan kebutuhan masyarakat miskin.

3.5.3 Bidang Ekonomi


A. Pengembangan dan penerapan metode peternakan, pertanian dan
industri yang tepat terpadu sehingga dapat memaksimalkan hasil
produksi dan bisa dinikmati langsung oleh masyarakat miskin.
B. Perlunya penguatan sumber daya manusia dalam pengolahan limbah
ternak

menjadi

potensi

dibidang

energi

dan

ekonomi

yang

berkelanjutan.
C. Perlunya penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
D. Terbantunya masyarakat yang memiliki usaha

kecil melalui

pemberian pinjaman dana bergulir dengan bunga lunak dalam jangka


waktu yang agak lama.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
3.6 LINGKUP AREA PENATAAN
Khusus Areal penataan kawasan di Kelurahan Layana Indah difokuskan
pada wilayah RT 3 RT 8 / RW 1 RW 3, hal ini disebabkan masih
banyaknya rumah warga yang mesti di rehabilitasi dan industri (Meubel)
serta hewan ternak milik masyarakat yang bisa dikembangkan untuk
mengatasi masalah kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat miskin
yang ada.

Berdasarkan uraian diatas

dan melihat potensi yang ada di Kelurahan

Layana Indah sebagai kawasan pertanian, peternakan, industri (Meubel) dan


perdagangan dapat di bagi dalam beberapa sub pengembangan kawasan
yaitu :

3.6.1 Pengembangan Kawasan Lingkungan Pemukiman


Lingkungan pemukiman yang layak merupakan harapan setiap masyarakat
dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang menunjang
kebutuhan dasar masyarakat.
a. Konsep Pengembangan

Pembangunan sarana jalan lingkungan masyarakat miskin.

Bedah rumah warga miskin.

Membangun dan menata kembali sarana air bersih bagi


masyarakat, guna memaksimalkan pemanfaatannya.

Gambar 3.1 Kawasan Jalan Lingkungan

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng

Gambar 3.2 Rumah Kumuh

Gambar 3.3 Rumah Kumuh

3.6.2 Pengembangan Kawasan Peternakan Dan Industri (Meubel)


Sejalan

dengan

konsep

poavua

yang

tertuang

dalam

Kebijakan

pengembangan struktur ruang kota palu tahun 2010, sangat ideal untuk
diterapkan diwilayah Kelurahan Layana Indah sebagai daerah belakang atau
kawasan terpenting, yakni sebagai penataan kawasan industri (Meubel) dan
peternakan.

Sebagian besar masyarakat miskin Kelurahan Layana Indah adalah peternak


dengan sistem ternak tradisional, padahal dengan sumber daya yang
melimpah sektor peternakan bisa dikembangkan dan lebih menjanjikan.
Namun belum mendapatkan penanganan yang tepat sehingga belum dapat
dimanfaatkan dengan maksimal.

Luasnya lahan tidur yang selama ini terbengkalai dikarenakan tidak


terjangkau oleh air dan belum maksimal dalam hal pemanfaatan, adalah
sangat tepat dimanfaatkan untuk areal petenakan kambing dan domba.

a. Konsep Pengembangan
Pendidikan dan pelatihan bagi peternak dan pengrajin meubel miskin
di Kelurahan Layana Indah.
Merancang konsep peternakan yang ramah lingkungan dengan
memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber energi (bio gas)
pengganti minyak tanah dan sebagai pupuk kandang yang bisa
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
dimanfaatkan sebagai pupuk pada lahan pertanian dan bernilai
ekonomis.
Membentuk kelompok peternak miskin, dengan tujuan agar lebih
mudah dalam hal pembinaan.

Pembangunan kawasan peternakan dengan membuat kandang


ternak yang layak dan sesuai standar yang bisa dijadikan contoh
bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat peternak.

Membuat satu kawasan terpadu untuk areal peternakan sebagai


kawasan agrowisata yang membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat miskin.

Menyediakan lahan khusus pakan ternak dikawasan peternakan


untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak khusus diareal
peternakan bahkan untuk seluruh ternak masyarakat.

Rencana pengembangan kawasan industri (Meubel) di wilayah


Kelurahan Layana Indah, yang terdiri dari beberapa sektor, antara
lain:

Pengembangan kawasan industri ringan

Pengembangan kawasan industri menengah

Dengan adanya program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis


Komunitas (PL-PBK/ND) yang masuk ke Kelurahan Layana Indah, maka
semua konsep pengembangan yang telah diuraikan diatas bukan tidak
mungkin pasti akan terwujud dan mampu menopang dan mensejahterakan
keluarga miskin Kelurahan Layana Indah khususnya dan seluruh masyarakat
Layana Indah pada umumnya.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng

BAB IV
URAIAN TENTANG KESIAPAN BKM DAN
PEMERINTAH KOTA PALU
4.1 KESIAPAN BKM DAN MASYARAKAT
4.1.1 Badan Keswadayaan Maasyarakat (BKM) LESTARI NAGAYA
Kelurahan Layana Indah
BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah adalah Lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dengan
menggerakkan segenap sumber daya yang dimiliki maupun membangun
sinergi dengan pihak lain dalam menanggulangi masalah kemiskinan di
wilayah Kelurahan Layana Indah. BKM Lestari Nagaya dibentuk melalui
proses pendampingan P2KP yaitu pada hari Rabu tanggal 18 bulan Juli
tahun 2007. Sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART BKM, periode
kepengurusan BKM selama 2 Tahun dan pada tahun 2013 tepatnya pada
tanggal 14 April 2013 di adakah pemilihan ulang BKM (Periode 3). Pada
periode Kepengurusan Ke-3 (Tiga), BKM Lestari Nagaya berjumlah 9 Orang
yang terdiri dari Laki-laki 7 orang dan Perempuan 2 orang. BKM Lestari
Nagaya Kelurahan Layana Indah yang catatkan di Notaris CHARLES, SH.,
M.Kn dengan Nomor: 24 tanggal 21 September 2007 dengan alamat Jl.
Pattimura No. 50 Palu Sulawesi Tengah.

Untuk mengimplementasikan peran dan fungsinya, BKM Lestari Nagaya


mengangkat perangkat kerja atau unit pengelola yang terdiri : Unit Pengelola
Lingkungan, Unit Pengelola Sosial, Unit Pengelola Keuangan dan Sekretaris
BKM serta Pengawas.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
Tabel 2.14 Data Struktur Organisasi BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana
Indah
NO

NAMA

L/P

JABATAN

ALAMAT

PEKERJAAN

1.

Supardin

Koordinator

RT 10 / RW 04

Swasta

2.

Amiruddin Tahir

Anggota

RT 01 / RW 01

Swasta

3.

Iswadin

Anggota

RT 05 / RW 02

Swasta

4.

Fina

Anggota

RT 03 / RW 01

URT

5.

Zulkifli Mansyur, S.Ag

Anggota

RT 02 / RW 01

PNS

6.

Rostin Hamid

Anggota

RT 12 / RW 04

URT

7.

Ramli.T

Anggota

RT 14 / RW 05

Swasta

8.

Agussalim

Anggota

RT 13 / RW 05

Swasta

9.

Wajib Hubaera, S.Sos

Anggota

RT 17 / RW 06

Swasta

Tabel 2.15 Data Sekretaris Dan Unit-Unit Pengelola BKM Lestari Nagaya
Kelurahan Layana Indah
NO

NAMA

L/P

JABATAN

ALAMAT

1.

Fatmawati

Sekretaris 1

RT 05 / RW 02

2.

Nani

Sekretaris 2

RT 07 / RW 03

3.

Risnawati

UPK

RT 04 / RW 02

4.

Ciami

UPK

RT 04 / RW 02

5.

Jein

UPS

RT 01 / RW 01

6.

Agus

UPS

RT 12 / RW 04

7.

Murlin

UPL

RT 07 / RW 03

8.

Arisno

UPL

RT 19 / RW 06

9.

Samsudin

Pengawas

RT 01 / RW 01

10.

Maxem

Pengawas

RT 17 / RW 06

BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah telah melaksanakan kegiatan


Penanggulangan kemiskinan mulai sejak pelaksaan BLM P2KP sampai
dengan sekarang. Pelaksana kegiatan dilakukan oleh Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM)/Panitia yang didampingi oleh unit-unit pengelola sesuai
dengan bidang tugasnya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kebutuhan
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
prioritas masyarakat yang muncul dalam Perencanaan Jangka MenengahProgram Penanggulangan Kemiskinan (PJM-Pronangkis) Kelurahan yang
merupakan produk dari proses perencanaan masyarakat. Sasaran Kegiatan
Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksananakan oleh BKM Lestari
Nagaya adalah Masyarakat Miskin hasil dari proses Pemetaan Swadaya
(PS) yang dilakukan oleh Masyarakat secara Partisipatif dan terdokumentasi
dalam PJM-Pronangkis dalam proses pendampingan P2KP. Pendekatan
yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan adalah pendekatan
Tridaya yaitu daya sosial, daya ekonomi dan daya lingkungan.

Dalam melaksanakan kegiatan BKM Lestari Nagaya, Kelurahan Layana


Indah, telah melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi, tranparansi
dan akuntabilitas. Implementasi dari prinsip ini adalah setiap pengambilan
keputusan dilakukan secara kolektif dan disosialisasikan oleh BKM melalui
media lisan berupa rapat-rapat bulanan.

4.1.2 Pengalaman Kerja BKM Dalam Mengelola Program


(Lihat pada halaman sebelah)

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
4.1.3 Hubungan Fungsional BKM dengan Pemerintah
BKM sebagai penyambung aspirasi masyarakat yang berfungsi sebagai
pengambil kebijakan dalam menjalankan segala bentuk kegiatan yang terkait
dengan program pengembangan masyarakat khususnya dalam program
penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan, salah satunya adalah
PNPM Mandiri Perkotaan. BKM dalam fungsinya harus selalu membangun
koordinasi dengan pemerintah kelurahan sehingga terjadinya sinergi
program/kegiatan untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

Dalam penanggulangan kemiskinan, BKM secara internal fasilitas proses


pemberdayaan khususnya dalam penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
kemasyarakatan sudah berjalan baik dengan indikator antara lain tingkat
swadaya masyarakat yang tinggi namun perlu meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas kepada seluruh unsur masyarakat mengingat jumlah
penduduk dan luas wilayah yang cukup besar.

Secara eksternal, pembangunan jaringan dalam mengawal kegiatan di


tingkat masyarakat dan kelompok peduli lainnya dalam lingkup Kelurahan
cukup baik diantaranya BKM Lestari Nagaya bahu- membahu dengan
Pemerintah Kelurahan dalam mengawal program daerah pemberdayaan
masyarakat.

4.1.4 Kesanggupan BKM bermitra dengan Pemerintah


Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan berbagai pengalaman dalam
mengelola berbagai kegiatan yang diberikan program. Lembaga Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Lestari Nagaya sudah semakin kuat
secara lembaga dan personil dan telah menjadi BKM Mandiri. Dalam hal ini
melalui

program

Pengembangan

Lingkungan

Permukiman

Berbasis

Komunitas (PL-PBK) di Kelurahan Layana Indah dengan BKM sebagai


mediator program, nantinya akan senantiasa melakukan kemitraan dengan

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
pemerintah guna mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis
dengan lingkungan hunian yang sehat produktif berjati diri dan berkelanjutan.

4.1.5 Kesanggupan BKM Melakukan Rekruitmen Tenaga Ahli (TA)


Permukiman
Sesuai dengan petunjuk teknis dalam pelaksanaan Program Neigborhood
Development BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah, akan
melakukan rekruitment Tenaga Ahli Perencanaan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PL-PBK), dengan cara membuka informasi dimedia
massa dan membuka pendaftaran yang seluas-luasnya kepada masyarakat
sesuai spesifikasi keahlian yang di butuhkan program serat sistem
pengelolaan yang dilaksanakan secara transparan, akuntabel, visioning dan
responsif / aktif.

4.1.6 Kesanggupan BKM Mengelola Kegiatan ND


Program penyusunan Rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLP-BK/ND) merupakan fase

akhir kegiatan

penanggulangan kemiskinan perkotaan secara berkelanjutan yang akan


ditetapkan di Kelurahan Layana Indah, dimana pihak BKM sangat antusias
untuk menerima program tersebut dalam pembangunan dan pengembangan
berkelanjutan Kelurahan Layana Indah kedepan.

Oleh

karena

itu,

kami

(BKM)

dalam

kapasitas

sebagai

lembaga

kemasyarakatan dalam mengelola kegiatan ND berbasis Komunitas akan


selalu mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif, transparan, akuntabel,
visioning dan responsif agar masyarakat dan pihak donatur dapat
mengetahui dengan jelas proses berjalannya kegiatan tersebut.

4.2 KESIAPAN PEMERINTAH KOTA PALU


Pada dasarnya P2KP merupakan proyek pemerintah yang dititik beratkan
pada usaha penanggulangan kemiskinan di wilayah perkotaan. Selama
34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
kurun waktu 5 tahun pelaksanaan kegiatan P2KP telah mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan yaitu dari masyarakat mandiri menuju
madani. Artinya kelembagaan masyarakat sudah semakin kuat atau sudah
menjadi BKM Mandiri.

Untuk mewujudkan tercapainya masyarakat Mandiri menuju Madani, sebab


itulah salah satunya memuat kegiatan program penyusunan Rencana
Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP BK).
Dimana pihak pemerintah Kota Palu (Bappeda serta dinas-dinas teknis
lainnya seperti Dinas PU, Dinas Pertanian, dan Perkebunan, Dinas
Peternakan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan)
sangat mendukung program tersebut yaitu, diwujudkan dengan memberikan
kesiapan/ sharing, seperti :

4.2.1 Kesiapan dan Komitmen Pemerintah Kota Palu


Sanggup memberikan Bimbingan Teknis (Technical Assistance),
yaitu: bersedia bermitra dengan masyarakat/ lembaga-lembaga non
pemerintah lainnya, bersedia membentuk tim teknis Pemda, dinasdinas terkait bersedia memberikan konsultasi teknis selama proses
program

ND

berlangsung

(memberikan

informasi

kebijakan,

melakukan pelatihan teknis, penyuluhan dan membuat rapat-rapat


koordinasi) dan berkomitmen memberikan dukungan program /
proyek dalam rangka perencanaan, pemasaran dan pelaksanaannya.
Sanggup memberikan dukungan teknis (data dan informasi), yaitu :
sanggup memberikan dukungan Peta sesuai dengan persyaratan
teknis (skala 1:5000 untuk RPP dan 1:1000 untuk RTBL/ Kawasan
prioritas), data-data yang dibutuhkan untuk proses penyusunan ND,
peralatan/ percetakan jika diperlukan, dll.

34

Proposal
PL-PBK Kelurahan Layana Indah
Kota Palu Sul-Teng
4.2.2 Kesiapan dan Komitmen Pemerintah Kelurahan Layana Indah
Sanggup

memberikan

menggalang

partisipasi

konsultasi,
warga

diskusi,

dan

koordinasi

lembaga-lembaga

dalam

rangka

keswadayaan

masyarakat, bersedia menetapkan aturan-aturan yang disepakati warga


berupa keputusan lurah, bersedia membangun tata pemerintahan yang baik
(partisipatif, transparan, akuntabel, visioning, responsif/proaktif) terutama
dalam pelayanan publik, bersedia bermitra dengan Pemda dan BKM dan
bersedia memenuhi persyaratan dalam kegiatan PL-PBK/ND.

34

Anda mungkin juga menyukai