Mata Kuliah
Sandi Mata Kuliah
Dosen Pembina
Nama mahasiswa
NIM mahasiswa
E-mail
:
:
:
:
:
:
A. Referensi
Udin Syaefudin Saud. 2008. Inovasi Pendidikan: Inovasi dalam Pembelajaran dan
Inovasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi (Internet). Bandung, Alfabeta.
B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang Pengertian Pembelajaran Kompetensi
2. Menjelaskan tentang Prinsip-prinsip Pembelajaran Kompetensi
3. Menjelaskan tentang Karakteristik Pembelajaran Kompetensi
4. Menjelaskan tentang Pengelolaan Pembelajaran Kompetensi
C. Konsep Utama
Aspek-aspek
Pengertian
- Pengelolaan kelas
- Pengelolaan Siswa
- Pengelolaan Kegiatan
- Pembelajaran
- Kompetensi
- Pembelajaran
Kompetensi
Prinsip-prinsip
- Prinsip Penting (4)
- Prinsip Dlm KBK (13)
Karakteristik
- Karakter Khusus (7)
- Karakter menurut
Sukmadinata (8)
Pengelolaan
Pembelajaran
Sarana &
Sumber
- Media
- Materi
Model
Pendekatan
- Pembelajaran Tematik
- Pembelajaran Bermakna
D. Fakta-fakta Unik
1. Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjek belajar yang memegang
peranan utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut
kreativitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran.
peranan guru di sini sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas
untuk dipelajari siswa.
2. Ada beberapa prinsip penting dalam pembelajaran kompetensi, antara lain: (1)
Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat
membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa; (2) Berhubungan dengan tipetipe pengetahuan yang harus dipelajari; (3) Pembelajaran dalam konteks
kompetensi harus melibatkan peran lingkungan sosial; dan (4) Pembelajaran melalui
KBK diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam
kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus dimiliki
yang meliputi kompetensi akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural,
dan kompetensi temporal.
3. Pembelajaran kompetensi memiliki karakteristik khusus yang berbeda
dengan pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses
pembelajaran, waktu belajar, dan kemajuan belajar siswa secara individual. Untuk
pengelolaan kegiatan pembelajaran kompetensi harus dipertimbangkan pengelolaan
ruangan kelas, pengelolaan siswa, pengelolaan pembelajaran, strategi kegiatan belajar
mengajar, sarana dan sumber belajar.
4. Depdiknas (2002) menawarkan kepada sekolah untuk melakukan beberapa
model pembelajaran kompetensi yaitu model pembelajaran tematik dan
pembelajaran bermakna. Pendekatan tematik lebih sesuai untuk siswa Sekolah
Dasar kelas rendah dan pembelajaran bermakna dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar kelas tinggi.
5. Langkah-langkah pembelajaran tematik meliputi: mempelajari kompetensi dasar pada
kelas dan semester yang sama setiap mata pelajaran, memilih tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi, dan membuat matrik hubungan kompetensi
dasar dengan tema, serta membuat pemetaan pembelajaran tematik untuk melihat
kaitan antara tema dengan kompetensi dasar setiap mata pelajaran.
6. Tahapan-tahapan pada pembelajaran bermakna sebagai berikut: Apersepsi,
ekplorasi, konsolidasi pembelajaran, pembentukan sikap dan prilaku, dan penilaian
formatif.
E. Pertanyaan
1. Apa asas dan konsep dasar yang melandasi Pembelajaran kompetensi ?
2. Terkait dengan Prinsip dan karakteristik pembelajaran Kompetensi, Adakah satu
kesepakatan tentang prinsip dan karakteristik pembelajaran kompetensi ?
3. Langkah-langkah apa yang perlu ditempuh dalam menentukan standar minimum
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik ?
4. Bagaimakah langkah-langkah operasional (syntax) Pembelajaran Kompetensi ?
5. Adakah syarat-syarat utama dalam penerapan pembelajaran kompetensi ?
F. Refleksi
Setelah membaca dan mencermati pembahasan tentang Inovasi dalam
pembelajaran dan Inovasi pembelajaran melalui teknologi dan informasi (internet),
saya tertarik menganalisis pembahasan tentang Inovasi Pembelajaran Kompetensi.
Dalam bahasan tersebut saya menemukan beberapa hal yang menarik dan perlu
dikritisi, baik dari segi penulisan maupun subtansi bahasan.
1.
2.
3.
4.
5.
Dari awal hingga akhir pembahasan tentang Inovasi Pembelajaran Kompetensi, penulis
tidak menyebutkan dan menjelaskan apakah pembelajaran kompetensi ini termasuk
desain, model, pendekatan, strategi, metode, atau taktik pembelajaran. Semestinya penulis
menjelaskan pembelajaran kompetensi ini termasuk yang mana, karena menurut Wina
Sanjaya, istilah-istilah tersebut memiliki pengertian dan ruang lingkup yang berbeda.
Jika dikatakan Pembelajaran kompetensi sebuah model pembelajaran, maka sebuah
model pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980), yaitu (1)
syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) social system, adalah suasana
dan norma yang berlaku dalam pembelajaran, (3) principles of reaction,
menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan
merespon siswa, (4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran, dan (5) instructional dan nurturant effectshasil belajar
yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil
belajar di luar yang disasar (nurturant effects).
pada akhir refleksi ini dapat disimpulkan bahwa, masih harus ada penjelasan tentang
asas, teori, prinsip standar, syntax, dan sistem evaluasi pembelajaran. Selain daripada itu,
harus disampaikan pula, apakah pembelajaran kompetensi ini merupakan sebuah desain,
model, atau pendekatan pembelajaran. Terlepas dari kekurangan tersebut, inovasi
pembelajaran kompetensi sangat bagus untuk dikembangkan kedepannya dalam upaya
mengatasi problematika pendidikan serta menjawab tantangan era globalisasi saat ini.
Dengan pembelajaran berbasis kompetensi dapat mendidik siswa benar-benar memiliki
kemampuan/kompetensi, serta dengan kompetensinya tersebut dia mampu memecahkan
masalah dalam kehidupannya.
Terinspirasi dengan hasil analisis kritis ini, saya mencoba mengusulkan suatu program
pembelajaran berbasis kompetensi, sebagai berikut :
Jenis program
: Mengubah sebuah video menjadi foto menggunakan Printscreen.
Pendahuluan : Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang menjumpai dan atau
menemukan sebuah momentum indah untuk diabadikan dalam bentuk foto,
namun momentum indah tersebut terdapat dalam sebuah video. Untuk
mengatasi permasalahan ini kita harus memiliki pengetahuan dan kemampuan
untuk mengubah video menjadi foto atau mengambil foto dalam sebuah video.
Cara implimentasi program : Menggunakan handout (terlampir)
Pelaku implimentasi program: Siswa dibimbing oleh guru atau tutor....
Waktu implimentasi program : 5-10 menit (sampai dapat mengubah video menjadi foto
menggunakan Printscreen).
Ukuran keberhasilan program :
Kognitif : mengetahui cara mengubah video menjadi foto menggunakan printscreen.
Apektif
: menghargai dan mencintai sebuah karya.
Psikomotor : menghasilkan foto dari sebuah video dengan menggunakan printscreen.
Lampiran.
Handout
Pendahuluan:
Pada sistem operasi windows telah dilengkapi dengan fasilitas sederhana yang dapat
digunakan untuk merubah tampilan video menjadi foto, yaitu dengan printscreen. Pada
pembelajaran kali ini anda akan mengubah video menjadi foto menggunakan printscreen,
perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Jalankan video yang ingin anda rubah, lalu tekan tombol spasi (pause), seperti berikut ini:
2. Selanjutnya untuk mengambil gambar tekan tombol Control Ctrl + Prtsc SysRq pada
keyboard anda.
3. Setelah itu anda buka aplikasi Paint, lalu pada keyboard anda tekan tombol Ctrl+V
(Paste). Lalu di bagian toolbox paint, klik tanda crop seperti yang ditunjukan tanda panah
dibawah ini
4. Lalu lakukan pemotongan dengan menarik garis pada area foto yang anda inginkan
kemudian klik kembali tanda Crop, seperti gambar dibawah ini :
6. Selanjutnya Tekan tombol Ctrl+S (Save) pada keyboard. Lalu beri nama foldernya dan
ganti jenis dari PNG menjadi JPG. Seperti yang terlihat dibawah ini: