Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor PER-38/PJ./2009 tanggal 23 Juni 2009
jo PER-23/PJ./2010 tanggal 22 April 2010, maka perlu kami beritahukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pada SSP bentuk baru, Kode Mata Anggaran Penerimaan (MAP) berubah namanya menjadi Kode Akun Pajak.
2. Ada penambahan untuk keperluan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yaitu NOP dan Alamat OP
3. Sesuai dengan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor PER-38/PJ./2009 maka Wajib pajak masih dapat
menggunakan formulir SSP bentuk lama hingga tanggal 31 Desember 2009 dengan menggunakan Kode Akun
Pajak dan Kode Jenis Setoran baru.
Berikut kami lampirkan persandingan kode MAP lama dengan kode Akun Pajak baru yang berlaku sejak 1 Juli 2009.
Kode Akun
Pajak
(Baru)
No.
MAP
(Lama)
411121
411121
411122
411122
411123
411123
411124
411124
411125
411125
411126
411126
411127
411127
411128
411128
411129
Untuk Jenis
Lainnya
411129
Untuk Jenis
Lainnya
Uraian
Pajak
PPh
Non
Migas
Uraian
Pajak
PPh
Non
Migas
10
411131
11
411111
411111
12
411112
411112
13
411113
14
411119
411119
15
411211
411211
16
411212
411212
17
411219
411219
18
411221
411221
19
411222
411222
20
411229
411229
21
411611
411611
22
411612
411612
23
411613
24
411619
411619
25
411621
411621
26
411622
411622
27
411623
411623
28
411624
411624
KETERANGAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang
199
200
Pembayaran Pendahuluan
Pasal 21
Tahunan PPh Pasal 21
300
310
311
320
321
390
401
402
500
501
510
511
2.
skp
PPh
199
300
310
311
320
321
390
KETERANGAN
401
403
500
501
PPh
Pasal
22
atas
penyidikan tindak pidana
510
511
900
3.
Pembetulan,
Surat
Keputusan
Keberatan, Putusan Banding atau
Putusan Peninjauan Kembali
PPh Final Pasal 22 atas Penebusan
Migas
PPh Final Pasal 22 atas Penjualan
Barang yang Tergolong Sangat Mewah
PPh Pasal 22 atas pengungkapan
ketidakbenaran
penghentian
Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 22 Impor
199
KETERANGAN
300
Pembayaran Pendahuluan
Pasal 22 Impor
STP PPh Pasal 22 Impor
310
320
390
500
skp
PPh
501
510
511
4.
101
102
103
104
199
Pembayaran Pendahuluan
Pasal 23
STP PPh Pasal 23
300
KETERANGAN
skp
PPh
301
310
311
312
320
321
322
390
401
500
501
PPh
Pasal
23
atas
penyidikan tindak pidana
510
511
penghentian
5.
Kode Akun Pajak 411125 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi
101
200
300
310
320
390
199
500
501
510
511
6.
KETERANGAN
untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi yang
terutang.
untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu yang terutang.
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
ketetapan pajak PPh Orang Pribadi.
untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi termasuk
SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPh Orang Pribadi.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPh Orang Pribadi.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPh Orang Pribadi.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.
untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT PPh Orang Pribadi atas
pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) UndangUndang KUP.
untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT PPh Orang Pribadi atas
penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda atau
kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran pengisian
SPT PPh Orang Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 ayat (3) dan Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda, atas
penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) UndangUndang KUP.
Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Badan
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 25 Badan
199
KETERANGAN
200
Pembayaran Pendahuluan
Badan
Tahunan PPh Badan
skp
PPh
300
310
320
390
500
501
510
511
7.
PPh
Badan
ketidakbenaran
atas
KETERANGAN
101
102
103
104
105
199
Pembayaran Pendahuluan
Pasal 26
STP PPh Pasal 26
300
301
310
311
320
321
390
skp
PPh
500
501
510
511
8.
411
413
414
415
416
417
418
9.
419
499
500
501
510
511
pengungkapan
Kode Akun Pajak 411129 Untuk Jenis Pajak PPh Non Migas Lainnya
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
PPh Non Migas Lainnya
KETERANGAN
101
300
301
STP
PPh
Pasal
15
atas
Penerbangan Dalam Negeri
310
311
320
321
390
Pembayaran
Pembetulan,
atas Surat
Surat
Jasa
Jasa
Jasa
Keputusan
Keputusan
500
501
510
511
10.
Kode Akun Pajak 411131 Untuk Jenis Pajak Fiskal Luar Negeri
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Fiskal Luar Negeri
300
STP Fiskal Luar Negeri
11.
KETERANGAN
untuk pembayaran Fiskal Luar Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP Fiskal Luar Negeri.
Kode Akun Pajak 411111 Untuk Jenis Pajak PPh Minyak Bumi
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
PPh Minyak Bumi
300
STP PPh Minyak Bumi
310
320
390
12.
KETERANGAN
Kode Akun Pajak 411112 Untuk Jenis Pajak PPh Gas Alam
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
PPh Gas Alam
300
STP PPh Gas Alam
310
320
390
KETERANGAN
13.
Kode Akun Pajak 411119 Untuk Jenis Pajak PPh Migas Lainnya
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
PPh Migas Lainnya
300
STP PPh Migas Lainnya
310
320
390
14.
KETERANGAN
Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Setoran Masa PPN Dalam Negeri
101
102
103
300
Setoran
Penyerahan
Aktiva
yang
menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan
Setoran Atas Pengalihan Aktiva Dalam
Rangka Restrukturisasi Perusahaan
Pembayaran Pendahuluan skp PPN
Dalam Negeri
STP PPN Dalam Negeri
310
311
312
313
SKPKB
Sendiri
314
320
321
322
323
324
390
Pembayaran
Pembetulan,
104
199
PPN
Kegiatan
atas Surat
Surat
Membangun
Keputusan
Keputusan
KETERANGAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran PPN terutang atas pemanfaatan BKP
tidak berwujud dari luar Daerah Pabean.
untuk pembayaran PPN terutang atas Pemanfaatan JKP
dari luar Daerah Pabean.
untuk
pembayaran
PPN
terutang
atas
Kegiatan
Membangun Sendiri.
untuk pembayaran PPN terutang atas penyerahan aktiva
yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan.
untuk pembayaran PPN yang terutang atas pengalihan
aktiva dalam rangka restrukturisasi perusahaan.
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
ketetapan pajak PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPN atas pemanfaatan BKP tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPN atas pemanfaatan JKP dari
luar Daerah Pabean.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPN yang menjadi kewajiban
pemungut.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPN atas pemanfaatan BKP
tidak berwujud dari luar Daerah Pabean.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPN atas pemanfaatan JKP dari
luar Daerah Pabean.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPN Dalam Negeri yang
menjadi kewajiban pemungut.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan, Surat
500
15.
501
510
511
900
500
501
510
511
900
16.
KETERANGAN
KETERANGAN
untuk pembayaran PPN Lainnya yang terutang.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPN Lainnya.
310
320
390
500
17.
501
PPN
Lainnya
atas
penyidikan tindak pidana
penghentian
510
511
Kode Akun Pajak 411221 Untuk Jenis Pajak PPnBM Dalam Negeri
KODE
JENIS
JENIS SETORAN
SETORAN
100
Setoran Masa PPnBM Dalam Negeri
199
300
310
311
SKPKB
PPnBM Dalam Negeri
320
321
SKPKBT
Negeri
390
500
Pemungut
Pemungut
PPnBM
Dalam
501
510
511
KETERANGAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
ketetapan pajak PPnBM Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPnBM Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPnBM Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPnBM Dalam Negeri yang
menjadi kewajiban pemungut.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPnBM Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPnBM Dalam Negeri yang
menjadi kewajiban pemungut.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.
untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam
Negeri atas pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
Undang-Undang KUP.
untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam
Negeri atas penghentian penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda atau
kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran pengisian
SPT Masa PPN Dalam Negeri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) UndangUndang KUP.
atau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
denda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
900
18.
19.
320
390
500
501
PPnBM
Lainnya
atas
penyidikan tindak pidana
penghentian
KETERANGAN
untuk pembayaran PPnBM Lainnya yang terutang.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPnBM Lainnya.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPnBM Lainnya.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT PPnBM Lainnya.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.
untuk kekurangan pembayaran PPnBM Lainnya atas
pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) UndangUndang KUP.
untuk kekurangan pembayaran PPnBM lainnya atas
penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
510
511
20.
300
310
320
390
500
21.
501
Bea
Meterai
atas
penyidikan tindak pidana
penghentian
510
511
512
KETERANGAN
untuk pembayaran penggunaan Bea Meterai.
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
ketetapan pajak Bea Meterai.
untuk pembayaran deposit bagi Wajib Pajak yang
menggunakan Mesin Teraan Meterai Digital untuk
membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas.
a. Digital pertama dalah angka "2" yaitu kode
pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda
Bea Meterai lunas dengan Mesin Teraan Digital, dan
b. Digit kedua dan ketiga (XX) adalah :
1) angka "01", dalam hal Wajib Pajak hanya
memiliki 1 (satu) Unit Mesin Teraan Meterai
Digital, atau
2) sesuai
dengan
nomor
urut
dilakukannya
pendaftaran Mesin Teraan Meterai Digital dalam
hal Wajib Pajak memiliki lebih dari 1 (satu) unit
Mesin Teraan Meterai Digital.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP Bea Meterai.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB Bea Meterai.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKBT Bea Meterai.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.
untuk kekurangan pembayaran penggunaan Bea Meterai
atas
pengungkapan
ketidakbenaran
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
Undang-Undang KUP.
untuk kekurangan pembayaran penggunaan Bea Meterai
atas penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda atau
kenaikan,
atas
pengungkapan
ketidakbenaran
pembayaran penggunaan Bea Meterai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda, atas
penghentian penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat
(2) Undang-Undang KUP.
untuk pembayaran denda atas Pemeteraian Kemudian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9
Undang-Undang Bea Meterai.
JENIS SETORAN
KETERANGAN
100
199
300
310
320
390
500
501
510
511
22.
23.
KETERANGAN
24.
25.
KETERANGAN
untuk pembayaran STP Bunga Penagihan PPN.
untuk pembayaran STP Denda Penagihan PPN Pasal 25
ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) Undang-Undang KUP.
27.
26.
KETERANGAN
KETERANGAN
untuk pembayaran STP Bunga Penagihan PPnBM.
untuk pembayaran STP Denda Penagihan PPnBM Pasal 25
ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) Undang-Undang KUP.
KETERANGAN
untuk pembayaran STP Bunga Penagihan PTLL.
untuk pembayaran STP Denda Penagihan PPnBM Pasal 25
ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) Undang-Undang KUP.