EKONOMI
HUKUM
SOSPOL
PLANOLOGI
TRANSPORTASI
BUDAYA
LINGKUNGAN
GEOGRAFI
Pengurangan BOK
Pengurangan waktu perjalanan\pengurangan kecelakaan
Penambahan kenyamanan
Peningkatan produksi daerah
Pengurangan biaya transportasi barang
Kenaikan nilai lahan
Biaya:
Pembangunan
Pemeliharaan
Pembelian
Nilai Manfaat :
Yang dapat diukur (Tangible Benefit)
Waktu 1 jam = Rp..?
Yang tidak dapat diukur (Intangible Benefit)
Kecelakaan - Nilai dari sakit
- Nilai nyawa
Lingkungan (Environment)
Polusi
Penurunan fungsi alam dan cadangan energi
Budaya (Culture)
Memudahkan pengembangan kebudayaan
Perubahan perilaku
Politik (Politic)
Wawasan Nusantara dan Hankamnas
kebijakan bersama dan globalisasi
Hukum (Law)
UU 14/1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Peraturan linier dan kesepakatan lintas
sektoral
Geografi (Geography)
Kependudukan
Penduduk tinggi sarana transportasi
makin diperlukan
Topografi: - Daerah pegunungan
Daerah daratan
Iklim : banjir kontruksi jalan
Ombak : jenis kapal, dermaga
Multi Moda
Suatu studi perencanaan transportasi akan
selalu melibatkan moda transport lebih dari
satu sebagai bahan kajiannya, karena objek
dasar dari kajian studi perencanaan
transportasi adalah pergerakan manusian dan
barang, yang mau tidak mau akan melibatkan
banyak moda transportasi.
Multi Disiplin
Suatu studi perencanaan transportasi
merupakan studi yang melibatkan banyak
disiplin keilmuan, karena aspek kajiannya
sangat beragam mulai dari karakteristik
pergerakan, karakteristik pengguna jasa
sampai dengan karekteristik prasarana
ataupun sarana transportasi itu sendiri.
Multi Sektoral
Yang dimaksud dengan Multi Sektoral disini
adalah banyaknya lembaga, atau pihak
terkait yang berkepentingan dengan kajian
perencanaan transportasi. Kajian
perencanaan transportasi biasanya
melibatkan beberapa lembaga pemerintah
atapun swasta yang masing-masing
mempunyai kepentingan yang berbeda
sehingga diperlukan koordinasi dan
penanganan yang baik.
Multi Problem
Karena studi perencanaan transportasi
merupakan studi yang multi moda, multi
disiplin, dan multi sektoral, tentu saja akan
mengakibatkan kondisi yang multi problem,
yaitu masalah yang dihadapi akan
mempunyai dimensi yang cukup beragam
dan luas, mulai dari masalah yang berkaitan
dengan aspek penggunajasa, aspek
engenering, aspek operasional, aspek sosial
dan ekonomi.
5. Prediksi dampak
6. Evaluasi
7. Altrernatif terpilih
Pola sebaran spasial dari tata guna lahan yang berperan adalah
sebaran spasial dari daerah industri, perkantoran dan
pemukiman. Ketiganya berperan dalam menentukan pola
perjalanan orang terutama perjalanan dengan maksud kerja.
Pola perjalanan barang
Sistem Kegiatan
Sistem jaringan
Sistem
pergerakan
Sistem kegiatan : Rencana tata guna lahan yg baik (lokasi toko, sekolah,
perumahan, pekerjaan, dll yg benar) dapat mengurangi kebutuhan akan
perjalanan yg panjang sehingga membuat interaksi menjadi lebih
mudah. Perencanaan tata guna lahan biasanya memerlukan waktu cukup
lama dan tergantung pada badan pengelola yg berwenang untuk
melaksanakan rencana tata guna lahan tersebut.
Bappenas,
Bappeda Tingkat I dan II, Bangda, Pemda (Pranannya memberikan
kebijakan baik yg berskala wilayah, regional, maupun sektoral).
Sistem Kegiatan
Kegiatan Transportasi
Kebutuhan Transportasi
(Transport Demand)
Pola Kegiatan
Pembangunan dan
Pengembangan daerah
3.Lingkungan
Masuknya kendaraan bermotor telah menimbulkan
berbagai akibat yang tidak diinginkan seperti kecelakaan
lalu lintas, kecemasan dan kekhawatiran oleh besar dan
cepatnya kendaraan yang tidak seimbang dengan ukuran
lingkungan, ganngguan suara motor, asap kendaraan,
getaran, dan debu yang sudah melampui batas.
4.Benturan Kepentingan
Daya hubung dan lingkungan cendrung berbenturan
kepentingannya. Lingkungan yang baik adalah lingkungan
yang tidak terganggu oleh lalu lintas, sementara itu
persoalan daya hubung akan terpecahkan tanpa
mengorbankan lingkungan. Bahkan setelah lingkungan
dikorbankan pun pada kenyataannya persoalan daya
hubung tetap ada.
5.
Kemacetan
Kemacetan terjadi karena ketidaksesuaian
antara transport supply dengan transport
demand baik dalam konteks jaringan maupun
ruas.
6.
Kecelakaan Ini disebabkan karena
kondisi jalan yang tidak baik, manajeman lalu
lintas yang kurang memadai, tingkah laku
yang tidak disiplin dari pemakai jalan.
2. Pengumpulan data
Sasaran akhir dari tahapan ini adalah untuk
mendapatkan seluruh data mentah yang telah
diidentifikasikan tipe dan jenisnya pada langkah
sebelumnya.
Paling banyak membutuhkan sumber daya
Berhasil atau tidaknya suatu perencanaan
transportasi sangat ditentukan seberapa jauh
tahapan ini dapat dilakukan secara tepat dan
benar.
Ada 2 kegiatan yang perlu dilakukan pada tahapan
ini:
Identifikasi dan perumusan metodelogi pemgumpulan data
Pengumpulan data
3. Kompilasi data
Sasaran akhirnya adalah mendapatkan data
setengah matang yang siap disajikan sebagai
bahan analitis selanjutnya atau kegiatan
pengolahan data hasil survey sedemikian
sehingga siap dianalisis.
Studi Pendahuluan
Tujuan dari Studi Pendahuluan adalah untuk
menentukan parameter data yang akan disurvey dan
juga menentukan metode yang diperlukan untuk
mengumpulkan data dimaksud. Langkah kegiatan
yang dilakukan dalam tahapan studi pendahuluan ini
meliputi:
Perumusan tujuan pengumpulan data
Melakukan studi literature
Merumuskan hipotesa
Mendifinisikan dan menentukan parameterparameter yang akan dikaji
Merumuskan dan menentukan lingkup survey
Menetukan metode survey
Desain sampel
Setelah studi pendahuluan, maka akan diketahui
secara pasti jenis dan tipe data yang dibutuhkan
untuk survey. Begitu juga untuk parameter dari
data dan juga metode yang akan digunakan dalam
pengumpulan data.
Khusus untuk data-data yang pengumpulan datanya
dengan cara observasi (pengukuran langsung),
interview ataupun dengan cara kuisioner, maka hal
yang cukup penting untuk dikaji adalah berkaitan
ddengan masalah sampling. Kegiatan yang
berkaitan dengan kajian dengan masalah sampling
disebut desain sampel.
Desain Kuisioner
Survey pendahuluan atau pilot survey adalah survey pada skala kecil
yang dilakukan sebelum survey besar dengan maksud untuk :
Mencek apakah samping frame telah memadai jumlahnya
Mencek dan menghitung tingkat variabilitas dari populasi yang akan
dikaji
Menghitung besarnya tingkat pengembalian kuisioner
Mencek tingkat kesesuaian dari metode survey yang akan diterapkan
Mencek kesesuaian dan kelengkapan dari kuisoner yang akan
digunakan
Mencek tingkat efisiensi dan efektivitas pelatihan yang diperlukan
bagi para enterviewer
Mencek kesesuaian dari metoda kompilasi yang akan diterapkan,
disesuaikan dengan format kuisioner yang akan digunakan
Sampling frame
Pelaksanaan Survey
Pelaksanaan survey lapangan untuk setiap
jenis data yang dibutuhkan sangat
tergantung pada kesiapan rencana survey.
Langkah yang harus dilakukan dalam
rangka pelaksanaan survey adalah:
Kompilasi Data
Kompilasi data pada dasarnya suatu proses
pengumpulan dan pengolah data untuk mendapatkan
hasil akhir berupa data setengah matang yang siap
untuk diolah pada lahap analisis. Jadi di sini sasaran
dari kompilasi data ini adalah usaha maksimal yang
perlu dilakukan dalam usaha menjadikan data lapangan
menjadi data siap analisis.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam
kompilasi data:
Data entry
Editing
Verifikasi data entry
Checking konsistensi data
Koreksi data
Analisis data
Analisis data dilakukan sesuai tujuan dari jenis
dan tipe data yang bersangkutan, apakah
untuk kepentingan identifikasi masalah
exksisting, untuk kepentingan identifikasi
masalah transportasi di masa mendatang,
ataukah untuk kepentingan prediksi dampak.