Anda di halaman 1dari 3

Qodarta 'ala Takhiri Dunya Faqod bil Kalimah

Membuat Jejak Peradaban melalui Pena Ilmu


oleh
Doni Dermawan
260110140107
Suatu peradaban dikatakan maju ketika tingkat keilmuan dan teknologi
dikembangkan atas dasar keimanan, tidak ada sekulerisme di dalamnya, dan
senantiasa berpedoman pada Al-Quran serta As-Sunnah. Peradaban Islam
pernah menjadi peradaban paling maju dalam segala aspek kehidupan terutama
ilmu

pengetahuan

dan

teknologi.

Kemajuan

tersebut

diraih

dengan

beristiqomah dalam mencari dan meningkatkan ilmu karena pada hakekatnya


ilmu adalah cahaya yang datang dari Allah SWT ketika memancar ke dalam
melahirkan iman dan ketika memancar keluar melahirkan amal.
Jejak-jejak peradaban Islam yang maju tersebut perlahan namun pasti
semakin terkikis dan terhapus seiring kemajuan zaman yang

selalu

menanamkan unsur-unsur sekulerisme (memisahkan antara urusan dunia


dengan ajaran agama) dalam segala aspek kehidupan terutama dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bukan tidak mungkin bahwa nantinya peradaban
Islam yang berpedoman pada Al-Quran serta As-Sunnah akan hilang dan
ditinggalkan bahkan oleh generasi muda Islam. Hal ini dapat berimplikasi pada
rusaknya tatanan kehidupan dan dapat menimbulkan berbagai konflik internal
maupun eksternal. Ketika suatu peradaban tidak sesuai Al-Quran dan AsSunnah maka sangat besar kemungkinan adanya pelanggaran-pelanggaran atas
hukum Allah SWT dan hal ini merupakan permasalah umat yang memiliki
tingkat urgensi tinggi untuk diselesaikan.
Peran generasi muda Islam sebagai penerus peradaban memiliki
kedudukan yang sangat strategis dalam penyelesaian permasalahan umat
tersebut. Upaya konkret yang dapat dilakukan oleh generasi muda Islam pada
saat ini adalah dengan senantiasa mencari ridho Allah SWT melalui pencarian

dan peningkatan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Al-Quran dan AsSunnah. Dasarnya adalah bahwasanya orang yang berilmu akan ditingkatkan
derajatnya dihadapan Allah SWT, sebagaimana firman Allah, ( Allah
mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) (QS. Mujadilah ayat 11).
Ketika generasi muda Islam telah sadar dan senantiasa beristiqomah dalam
mencari ilmu yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah maka pelanggaranpelanggaran terhadap hukum Allah SWT melalui ilmu dan teknologi tidak akan
terjadi. Hal ini dikarenakan orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT,
sebagaimana dalam firman-Nya: ( Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang berilmu, sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun) (QS. Fathir ayat 28). Rasa takut yang muncul
pada orang yang berilmu dikarenakan pengetahuannya mengenai kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT. Ibnu Mas'ud RA berkata : "Cukuplah bahwa ilmu itu
membuat orang takut kepada Allah dan bahwa kebodohan itu membuat orang
menipu Allah."
Langkah konkret selanjutnya yang dapat diimplementasikan oleh generasi
muda Islam adalah dengan menyampaikan ilmu bermanfaat dengan menulis dan
kemudian menyebarkannya kepada masyarakat. Pencari ilmu bagaikan mujahid di
medan jihad dan tinta ulama setimbang darah syuhada. Pedang mujahid
menghilangkan kemungkaran dan kebatilan melalui peperangan sedangkan pena
ulama memberantas kejahilan melalui kalimat ilmu sebagai pelita hati. Saidina Ali
bin Abi Tholib RA pernah berkata bahwa Pena ulama itu lebih tajam daripada
mata pedang syuhada.
Qodarta 'ala Takhiri Dunya Faqod bil Kalimah, salah satu pepatah
dalam bahasa Arab yang bermakna bahwa kalimat dapat mengubah tatanan
dunia. Pena ilmu dari hamba Allah SWT yang memiliki keilmuan yang sesuai
dengan Al-Quran dan As-Sunnah adalah lebih efektif untuk mengatasi segala
permasalahan umat dalam rangka membangun peradaban Islam agar jaya kembali

dan sesuai dengan hukum serta ketentuan Allah SWT. Menyampaikan ilmu yang
bermanfaat termasuk amalan yang tidak terputus pahalanya sebagaimana dalam
hadits: Jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara:
shodaqoh jariahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan
kedua orang tuanya, (HR Bukhori dan Muslim).
Semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya agar generasi muda
Islam sebagai generasi penerus dan cendikia muslim tetap istiqomah dalam
mengamalkan ilmu yang bermanfaat salah satunya melalui pena ilmu. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai