Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran UGM, Jogjakarta; telp (0274) 511103;
2.Mahasiswa Program Dokter FK-UGM
ABSTRAK
Kasus kanker kolon dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan pesat baik di dunia maupun
Indonesia khususnya. Pada beberapa penelitian tanaman T. diversifolia dan K.galanga dilaporkan
mempunyai aktivitas sitotoksik dan antikanker. Ekstrak etanol 70% T. diversifolia mempunyai efek
sitotoksik terhadap sel kanker kolon (WiDr) dengan nilai IC50=61,55 ug/mL, sedangkan ekstrak etil asetat
rimpang K.galanga menunjukkan efek sitotoksik yang selektif terhadap sel SW-620 (sel kanker kolorektal)
dengan IC50 8,29 g/mL. Senyawa flavonoid dalam K.galangan pada konsentrasi 10 dan 100 g/mL
bersifat stimulator meningkatkan kemampuan efek mikrobisidal dan proses fagositosis makrofag.
Campuran ekstrak K.galanga dengan ekstrak T. diversifolia belum pernah dilaporkan sehingga penelitian
ini dilakukan untuk melihat efek sitotoksiknya menggunakan indikator IC50. Sel WiDr (2x104 sel/well)
diinkubasi dengan ekstrak bahan uji dalam 8 konsentrasi yang berbeda selama 24 jam. Efek sitotoksik
dievaluasi dengan inhibitory fifty percent (IC50) menggunakan metode MTT assay. Hasilnya menunjukkan
bahwa campuran ekstrak etanol 70% daun T.diversifolia dan rimpang K.galanga mempunyai efek sitotoksik
terhadap sel WiDr dengan IC50= 69,36 g/mL (perbandingan 50:50) dan 66,68 g/mL (perbandingan
75:25).
Kata kunci: Flavonoid, stimulator, sitotoksik, antikanker, IC50
ABSTRACT
Colon cancer cases are increasing on the world especially in Indonesia, in the last decade. Literatures
reported that T. diversifolia and K.galanga were cytotoxic and considered potential as anti-cancer in the
future. Ethanolic (70%) extract of T. diversifolia displayed cytotoxic activity on colon cancer cell line (WiDr)
having IC50, 61.55 g/mL; and ethil acetate extract of K.galanga rizhome performed cytotoxic effect in vitro
on colorectal cancer (SW-620) (IC50 8.29 g/mL). It is reprted also that flavonoids isolated from K.galanga
induced microbicidal and fagositotic activity of the macrophage cells. However, Cytotoxic effect of mixture of
those extracts has not been reported yet; therefore this study was aimed to determine its cyotoxic property of
the extract mixture that would be indicated by its IC50 value. Initially, the WiDr cells were incubated with
extract at 8 different concentrations for 24 hours. Cytotoxic effect was evaluated according to IC50 value
obtained, and cytotoxic assay is done by using MTT method. The result indicates that the extract of the
mixture displays cytotoxic effect agains wiDr having IC50, 64.36 g/mL (at equal proportions) and 66.68
g/mL [T. diversifolia and K.galanga (75:25)].
Key word: Flavonoid, stimulator, cytotoxic, anti-cancer, IC50
PENDAHULUAN
Kanker merupakan salah satu penyebab
utama kematian di seluruh dunia. Pada tahun
2007 terdapat lebih dari 12 juta kasus baru
kanker dan setiap harinya diperkirakan 20 ribu
175
METODOLOGI
Bahan dan alat
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kuasi eksperimental dengan rancangan post-test
control group design. Subjek dalam penelitian ini
adalah sel WiDr, sel turunan kanker kolorektal
(Pemberian Prof. Kees Nooter dari Erasmus
Medical Centre, the Netherlands dan dikembangkan di LPPT-UGM).
Daun T. diversifolia (TD), diambil dari
daerah Pakem bulan November 2010, rimpang
Kaempferia galanga (KG) diperoleh dari
Tawangmangu Januari 2011, ethanol (E.Merck),
serbuk silika Gel GF254 (E. Merck), media DMEM
(Sigma), FBS serum (Gibco BRL), Fungison dan
Streptomisin (Sigma), Penisilin (Gibco BRL),
tripsin/EDTA, formaldehide, DMSO (E.Merck).
Tabung gelas untuk maserasi, Evaporator
(Heidolph vv 2000, Germany), Oven (Memert,
Germany), lampu UV, Hair dryer (Philip), Plate
silica gel GF 254, Chamber (Chamag) dan alat-alat
gelas lainnya, Microplate 96 well (Nunclone),
sentrifuge Sigma 3K12 (B. Braun Biotech International), blue tip dan yellow tip, CO2 Jacketed
Incubator (Nuaire TM IR autoflow), haemocytometer (New Bauer), tabung conical steril
(nunclone),
scarper,
tissue culture flask
(nunclone), Laminar airflow (Nuaire).
Cara penelitian
Preparasi ekstrak uji
Rimpang K.galanga yang dipotong-potong
serta daun T.diversifolia dikeringkan dengan oven
pada suhu 50oC dan dibuat serbuk dengan cara di
blender, kemudian diekstraksi dengan cara
maserasi di laboratorium Farmakologi dan Terapi
FK UGM. Ekstraksi dilakukan dengan memasukkan
500 gram serbuk kering daun T.diversifolia ke
dalam toples kaca kemudian ditambahkan etanol
70% sebanyak 1 liter, didiamkan selama 24 jam
pada suhu kamar. Selanjutnya disaring dengan
menggunakan corong Buchner dengan vakum
sehingga diperoleh fase ampas dan sari ethanol
70%. Kemudian fase ampas dimaserasi kembali
sebanyak 2 kali (3 kali penyarian), sedangkan
sarinya dikumpulkan untuk dipekatkan dengan
evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol
70% kental. Langkah yang sama dilakukan pada
176
5-FU
34,28
37,21
37,04
37,77
41,27
41,35
53,29
64,50
Gambar 1. Grafik hubungan peningkatan konsentrasi ekstrak etanol 70% TD; KG, dan 5-FU dengan
persentase penghambatan pertumbuhan sel WiDr setelah inkubasi 24 jam.
(A-B) (C-B)
(A-B)
x 100%
Keterangan:
A = rata-rata absorbansi media sel
B = rata-rata absorbansi media
C = rata-rata absorbansi sampel uji
Analisis Hasil
Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak
yang mengakibatkan penghambatan pertumbuhan
sel sebanyak 50 % digunakan analisis probit.
177
Dosis
7,8125
15,625
31,25
62,5
125
250
500
1000
TD: KG (50:50)
41,26
41,04
38,59
46,33
74,05
99,32
99,43
97,04
42,49
39,82
37,77
40,50
45,05
66,21
94,77
96,76
Gambar 2. Grafik hubungan peningkatan konsentrasi ekstrak etanol 70% rimpang KG serta campuran
ekstrak etanol 70% TD dan rimpang KG dengan persentase penghambatan pertumbuhan sel
WiDr setelah inkubasi 24 jam.
178
Gambar 3. Gambaran perbandingan nilai IC50 hasil analisis probit pada perlakuan dan kontrol
positif (5-FU).
179
KESIMPULAN
Ekstrak etanol 70% rimpang K.galanga
mempunyai efek sitotoksik terhadap sel WiDr
dengan IC50 sebesar 146,75 g/mL, sedangkan
campuran antara ekstrak etanol 70% daun T.
diversifolia dan rimpang K.galanga mempunyai
efek sitotoksik terhadap sel WiDr dengan IC50
180
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, P., 1994, The role of macrophages in
tumour immunity. J Clin Pathol Suppl (R Coll
Pathol); 7: 77-82.
Anonim, 2002, MTT Cell Proliferation Assay,
http://www.atcc.org/product/MttCell.ctm,
13 Desember 2009
Anonim, 2008, Available at http://globocan.iarc.fr
/factsheets/cancers/colorectal.pdf (diakses
8 Januari 2011).
Anonim, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Astuti, Y., Sundari, D., Winarno, M.W., 2006,
Tanaman kencur (Kaempferia galanga L.);
informasi tentang fitokimia dan efek
farmakologi. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia; 3(2): 26-27.
Brunton, L.L., Parker, K.L., Lazo, J.S., 2006.
Goodman and Gilmans the pharmacological
basis of theraupetics 11th ed. USA: McGrawHill.
Burger, A., 1970, Medicinal Chemistry, 3th ed., p.
681 - 694, Wiley Interscience Publication,
New York.
Dalerba, P., Maccali, C., Casati, C., Castelli, C.,
Parmiani, G., 2003, Immunology and
immunotherapy of colorectal cancer.
Critical Reviews in Oncology/Hematology;
46:33-57.
Duana, Y., 2008, Efek sitotoksik in vitro fraksi tidak
larut washbenzene dari ekstrak kloroform
daun kembang bulan (T. diversifolia) pada
sel hela [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Goffin, E., Ziemons, E., De Mol, P., de Madureira
Mdo, C., Martins, AP., da Cunha, AP.,
Philippe, G., Tits, M., Angenot, L., and
Frederich, M., 2002, In vitro antiplasmodial
activity of Tithonia diversifolia anf
identification
of
its
main
active
constituent:Tagitinin C, Planta Medica;
68(6);543-5.
Gu, J. Q., Gills, J. J., Park, E. J., Mata-Greenwood, E.,
Hawthorne, M. E., Axelrod, F. Charez, P. I.,
Fong, H. H., Methta, R. G., Pezzuto, J. M.,
Kinghor, J., 2002, Sesquiterpenes from
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran
Universitas Gadjah Mada.
Saputra, F., 2008, Uji sitotoksik senyawa hasil
partisi ekstrak kloroform daun kembang
bulan (T. diversifolia) terhadap kultur sel
hela secara in vitro [Skripsi]. Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.
Sieuwerts, A. M., Klijn, J. G. M., Peters, H. A., and
Foekens, J. A., 1995, The MTT Tetrazolium
salt assay scrutinized: How to use this assay
reliably to measure metabolic activity of cell
cultures in vitro for the assessment of
growth characteristics, IC50-values and cell
survival, Eur. J. Clin. Chem. Clin. Biochem.,
33, 813-823.
Soeparto A., 2010, Pemurnian isolat aktif (T.
diversifolia) dan uji sitotoksiknya terhadap
sel hela in vitro [Skripsi]. Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada
Tesei, A., Ricotti, L. De Paola, F., Amadori, D.,
Frassineti, G.L., and Zoli, W., 2002, In vitro
schedule-dependent interactions between
the multitargeted antifolate LY231514 and
gemcitabine
in
human
colon
adenocarcinoma cell lines. Clin Can Res;
8:233-9.
Wahyuningsih, M.S.H., dan Wijayanti, M.A., 2009,
Isolasi, identifikasi senyawa antikanker dari
fraksi aktif Tithonia diversifolia (Hemsley)
A. Gray, selektivitas dan mekanisme
apoptosis secara in vitro. Laporan Akhir
Penelitian
Riset
Pembinaan
Iptek
Kedokteran.
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Wahyuningsih,
M.S.H.,
Sismindari,
Murti,
Y.B.,Sudibyo,R.S., 2009, Potensi herbal
terpilih sebagai agen antikanker yang
spesifik. Yogyakarta: LPPM UGM.
Wicaksono, A.S., 2007, Efek sitotoksik ekstrak
metanol dan ektrak kloroform daun
kembang bulan (T. diversifolia) terhadap sel
hela in vitro [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Wijayanti, M.A., Wahyuningsih, M.S.H., 2010, Efek
ekstrak terstandar Tithonia diversifolia
(Hemsley) Gray sebagai pemacu respon
imunitas selular pada mencit. Laporan
Penelitian Dosen Senior Dana Masyarakat
Tahun Anggaran 2010. Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran UGM.
181