Nama
: Tn.Tarim
Umur
: 52 tahun
Alamat
: Cigugur - Kuningan
Tanggal masuk
: 26 oktober 2011
Ruang / RM
: Musa/130656
D/ Pre OP
D/ Post OP
Tindakan Operasi
Tanggal Tindakan
: 27 Oktober 2011
Anamnesis
Anamnesis
Keluhan utama
: Tidak ada.
: Tidak ada.
Riwayat Alergi
: Tidak ada.
: Tidak ada.
Upaya Berobat
: Tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum
: Baik.
Kesan sakit
: Sedang.
Kesadaran
: Compos Mentis.
Status gizi
: Baik.
Tanda Vital
Tekanan darah
: 150/70
mmHg.
Nadi
: 84
x/menit.
Respirasi
: 18
x/menit.
Suhu
: 36,8
C.
2. Status Generalis
Kulit
Kepala
-/-.
Leher
Thorax
:
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
:
Inspeksi
: B/P simetris.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Mammae
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: BU (+) normal.
Palpasi
: Soepoel.
NT (-).
Hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi
: Tympani.
Alat kelamin
Anus
Ekstremitas
: Akral hangat.
CRT < 2 detik.
Refleks
Fisiologis
: +/+.
Patologis
: -/-.
3. Status Lokalis
Leher
Inspeksi
Palpasi
4. Pemeriksaan Penunjang
26 Desember 2011
EKG
Foto PA thorax
Hematologi rutin
Eritrosit
: 4,57
Jt/mm3
4,5-6,00
Leukosit
: 6100
/mm3
4.000-10.000
Trombosit
: 408.000
/mm
150.000-450.000
Hematokrit
: 40
40-48
Haemoglobin
: 13
mg/dL
13-17
MCH
: 29
pikogram
27-31
MCV
: 88
femtoliter
82-92
MCHC
: 32
32-37
CT
:5
menit
2-6
BT
: 2, 30
menit
1-3
HBSAg
: negatif
Kalium
:4,15 mmol/lt
Natrium
: 142,8 mmol/lt
Klorida
:104,4 mmol/lt
negative
5. Resume
6. Terdapat benjolan di rahang bawah belakang sebelah kiri sejak 6 bulan
yang lalu. Benjolan lunak, tidak terasa nyeri, masih bisa di gerakkan,
namun apabila pasien menggerakkan leher, leher terasa kaku. Awalnya
benjolan kecil sebesar kacang polong, kemudian membesar terus hingga
ukuran sekarang. Keluhan disertai pendengaran sedikit berkurang sejak 2
bulan yang lalu. Tidak didapatkan keluhana gangguan menelan, sakit pada
daerah tenggorokan, maupun rasa baal/mati rasa di daerah wajah sebelah
: Tidak ada.
: Tidak ada.
Riwayat Alergi
: Tidak ada.
: Tidak ada.
Upaya Berobat
: Tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum
: Baik.
Kesan sakit
: Sedang.
Kesadaran
: Compos Mentis.
Status gizi
: Baik.
Tanda Vital
Tekanan darah
: 150/80
mmHg.
Nadi
: 80
x/menit.
Respirasi
: 20
x/menit.
Suhu
: 36,5
C.
Status Generalis
Kepala
Leher
Status Lokalis
Leher
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan Penunjang
26 Desember 2011
EKG
Foto PA thorax
Hematologi rutin
Eritrosit
: 4,57
Jt/mm3
4,5-6,00
Leukosit
: 6100
/mm3
4.000-10.000
Trombosit
: 408.000
/mm
150.000-450.000
Hematokrit
: 40
40-48
Haemoglobin
: 13
mg/dL
13-17
MCH
: 29
pikogram
27-31
MCV
: 88
femtoliter
82-92
MCHC
: 32
32-37
CT
:5
menit
2-6
BT
: 2, 30
menit
1-3
HBSAg
: negatif
Kalium
:4,15 mmol/lt
Natrium
: 142,8 mmol/lt
Klorida
:104,4 mmol/lt
negative
Diagnosis Banding
Tumor parotis dextra.
Lipoma.
Atheroma.
Lymphoma.
Diagnosis Kerja
Tumor parotis dextra.
Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam.
Quo ad functionam
: ad bonam.
Laporan Operasi
Diagnosis pre op
Diagnosis post op
Tindakan operasi
Tehnik Operasi
Kontrol TTV.
Puasa sampai BU (+) atau flatus (+).
(Tranexamid) amp
3x500mg
IV
Contipain 30 mg
Tinjauan Pustaka
Anatomi glandula salivatorius (kelenjar ludah):
o Terdiri dari 2 macam:
Superior: os zygomaticus
Vena retromandibularis.
10
Tumor parotis:
Insidensi:
Faktor risiko:
Usia lanjut
Perokok
Paparan radiasi
Genetik
Klasifikasi:
Tumor jinak:
o Terbanyak adalah adenoma pleomorfik: Merupakan massa
tumor yang berkapsul baik
o Warthins tumor: 6-10% tumor pada tumor jinak parotis,
biasanya bersifat kistik, multisentral, dan 10% bilateral.
Pada pemeriksaan sidikan 99Tc pertehnetat memberikan
gambaran bercak napas5.
o Oncocytomas: jenis tumor yang jarang terjadi dan bersifat
solid
o Paling jarang adalah adenoma monomorfik, terdiri dari:
adenoma sel basal, adenoma sel clear, glycogen-rich
adenoma, dan jenis lainnya.
Tumor ganas:
o Terbanyak adalah carcinoma mucoepidermoid, tumor ini
bersifat agresif dan berpotensi untuk terjadinya metastasis
o Carcinoma adenoid cystic: sering terjadi invasi perineural,
sulit untuk dilakukan eksisi, bertendensi terjadi rekurensi
lambat
11
Adenopathy cervical
Anamnesis:
o Keluhan utama biasanya massa tanpa gejala di daerah
proyeksi glandula parotis (>80%)
o 30% pasien mengeluhkan massa yang nyeri, meskipun
sebagian besar pasien dengan keganasan glandula parotis
12
Pemeriksaan fisik:
o Massa yang teraba berbatas tegas berhubungan dengan
tumor jinak dan massa yang teraba keras berhubungan
dengan keganasan
o Massa yang terfiksasi, terdapat ulserasi di kulit
mengindikasikan keganasan
o Perlu dilakukan palpasi pada seluruh regio nodus limfatikus
secara teliti
o Darah/ pus yang mengalir melalui ductus stensens
berhubungan dengan keganasan
o Bulging pada dinding lateral faring/ soft palate
menandakan keterlibatan lobus yang dalam dari glandula
o Perlu dilakukan palpasi pada daerah fossa tonsillar dan soft
palate
Pemeriksaan penunjang:
o FNAB: untuk tindakan pertama dalam menegakan
diagnosis histopatologis (akurasi 70-80%)
o CT-scan dan MRI: untuk mengevaluasi rekurensi, ukuran
tumor, keterlibatan parapharyngeal space, keterlibatan
A.carotis, dan keterlibatan-keterlibatan struktur lainnya
sehingga menjadi inoperable2.
Komplikasi:
Sialocele
Fistula salivatorius
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Parotid gland. November 26, 2010. Retrieved Desember 19,
2010 from http://en.wikipedia.org/wiki/Parotid-gland.
2. Bland I.K. The Practice of General Surgery. USA: W.B. Saunders
Company, 2002.
14
3. Brunicardi C.F., Andersen K.D., Billiar R.T., Dun D.L., Hunter J.G.,
Pollock R.E. Schwartzs Principles of Surgery. 8th ed. New York: McGraw
Hill, 2007.
4. Dubner S. Parotid Tumors. Oktober 15, 2010. Retrieved Desember 19,
2010 from http://emedicine.medscape.com
5. Sjamsuhidajat., Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed. Jakarta: EGC,
2005.
15