Penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan kadar oksigen yang didistribusikan
ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai keluhan (sindrom anemia).
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter dengan keluhan lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan berkunang-kunang,
pusing, telinga berdenging dan penurunan konsentrasi.
Faktor Risiko
a. Ibu hamil
b. Remaja putri
c. Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang
d. Status gizi kurang
e. Faktor ekonomi kurang
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
a. Mukokutaneus: pucatindikator yang cukup baik, sianotik, atrofi papil lidah (anemia
defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik (anemia
hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut
kusam, vitiligo (anemia pernisiosa).
b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
d. Mata: konjungtiva pucat.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, jumlah eritrosit,
morfologi darah tepi (apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, retikulosit.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan darah
dengan kriteriaHb darah kurang dari kadar Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
Laki-laki: > 13 g/dl
Perempuan: > 12 g/dl
Perempuan hamil: > 11 g/dl
Diagnosis Banding
a. Anemia defesiensi besi
b. Anemia defisiensi vit B12, asam folat
c. Anemia Aplastik
d. Anemia Hemolitik
e. Anemia pada penyakit kronik
Penatalaksanaan
Atasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal: anemia gravis atau
distres pernafasan), pasien segera dirujuk.
Pada anemia defisiensi besi:
a. Anemia dikoreksi peroral: 3 4x sehari dengan besi elemental 50 65 mg
- Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195; 39).
- Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
- Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah, heartburn, konstipasi,
diare, BAB kehitaman.
c. Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka dilakukan koreksi
parenteral segera.
Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12
a. Anemia dikoreksi peroral dengan:
- Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
- Asam folat 500 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg).
b.
spesialis
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
a) Anemia defisiensi besi: ferritin serum, SI, TIBC
b) Anemia hemolitik: bilirubin, LDH, tes fragilitas osmotik, Acid Hams test, tes Coombs
DM
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada
kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a) Polifagia
b) Poliuri
c) Polidipsi
d) Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Keluhan tidak khas DM :
a. Lemah
b. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)
c. Gatal
d. Mata kabur
e. Disfungsi ereksi pada pria
f. Pruritus vulvae pada wanita
g. Luka yang sulit sembuh
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
Faktor Predisposisi
a) Usia > 45 tahun
b) Diet tinggi kalori dan lemak
c) Aktifitas fisik yang kurang
d) Hipertensi ( TD 140/90 mmHg )
e) Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
f) Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis, hipertiroidisme
g) Dislipidemia
Pemeriksaan Penunjang
a) Gula Darah Puasa
b) Gula Darah 2 jam Post Prandial
c) HbA1C
d)
e)
f)
g)