Anda di halaman 1dari 3

Kronologis / mekanisme dampak suatu pengangkutan

Truk ekspedisi terbakar seluruh paket ludes JAWA POS kamis 15 september 2013
Sebuah truk bak terbuka terbakar hebat di ajlan raya basuki Rahmat, kecamatan jombang (4/9) pukul
01.00 truk ekspedisi mengangkut barang paket tersebut diduga mengalami korsleting di bagian
kelistrikan. Akibatnya, kobaran api menggosongkan bodi truk yang bernopol AG9612AD tersebut.
Seluruh barang angkutan pun hangus. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sopir truk ,
roni baidlowi, 38, asal mojowarno selamat, namun, kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp, 200 jt.
Berdasarkan keterangan warga, ada yang tidak beres sejak truk tersebut melintas di stasiun jombang,
percikan api dan asap terlihat mengepul di bagian belakang. Seorang warga kemudian mengejar truk
tersebut. Begitu diberi tahu, roni pun menghentikan laju truk sekitar 500 meter dari stasiun . begitu
truk berhenti memang terjadi kebakaran Ujar suryatin, salah seorang saksi. Derngan dibantu warga,
roni lantas berusaha memadamkan api. Namun tidak berhasil. Bahkan sempat terjadi ledakan
beberapa kali hingga memicu kobaran api semakin membesar. Kasus truk ekspedisi yang terbakar itu
saat ini ditangani satlantas polres jombang api diduga berasal dari korsleting kabel listrik di bagian
belakang truk.

Papar AKP Bambang cristanto Utomo , Kasalantas

Polres Jombang

(ris/abi/jpnn/c14/dwi)
Kronologisnya truk bak terbuka terbakar hebat di JL Raya basuki Rahmat, Kecamatan Jombang (4/9)
Pukul 01:00. Akibatnya, Kobaran api menggosongkan bodi truk yang bernopol AG9612AD tersebut,
dan seluruh barang angkutan pun hangus Api diduga berasal dari korsleting kabel listrik di bagian
belakang Truk .tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun kerugian ditaksir mencapai lebih dari
Rp 200jt didalam kasus ini diketahui bahwa truk yang mengalami kebakaran adalah termasuk
transportasi barang berupa paket.
Dalam kasus ini harus ada pihak yang bertanggung jawab dalam hal ganti rugi akan kepastian barang
yang dimiliki oleh pihak ketiga , namun sebelumnya terlebih dahulu kita harus mengetahui terlebih
dahulu pengertian dari pengangkutan tersebut beserta fungsinya ,
Pengangkutan : adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim dimana
pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/ atau orang dari
suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat sedangkan pengrim mengikatkan diri untuk
membayar uang .lalu pengirim dalam pengertian pengangkutan tersebut adalah pihak yang ingin
mengirim barang kepada pihak ke tiga tetapi sebelum mengirim kepada pihak ketiga yaitu penerima,
pihak pengirim tidak bisa melakukanya sendiri, untuk itu ia harus mencari pengangkut yang baik bagi
dirinya pengangkut disini berarti orang yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkutan barang dan atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat.
Untuk itu dibutuhkan ekspeditur,, ekspeditur tersebut ialah seorang perantara yang bersedia untuk

mencari pengangkut yang baik bagi seorang pengirim, pihak yang melakukan hubungan kerja ini
setelah itu melakukan perjanjian yang disebut dengan perjanjian ekspedisi yaitu perjanjian yang
dibuat antara ekspeditur dan pengirim. Dan kemudian jika si ekspeditur telah menemukan pengangkut
yang baik bagi si pengirim selanjutnya apa bila ia ingin melakukan hubungan kerja dengan
pengangkut atas nama pengirim tersebut, perlu dilakukan perjanjian antara keduanya yaitu perjanjian
pengangkut dimana perjanjian tersebut dibuat oleh si ekspeditur atas nama pengirim dan pengangkut
dalam kasus ini tidak diketahui dengan jelas siapa pengirim, siapa si ekspeditur dan pihak ketiganya,
akan tetapi jika dilihat dari truk ekspedisi tersebut yang telah melakukan perjalanan untuk
mengangkut barang/paket yang ingin diterima oleh si penerima, disini pasti telah terjadi perjanjian
sebelumnya antara pihak pihak terkait sehingga pengangkut dapat menjalankan tugasnya untuk
mengantarkan barang. Lalu kemudian saat pengangkut mengantarkan barang ditengah jalan terjadi
kebakaran yang diduga terjadi karena adanya korsleting di bagian belakang truk sehingga
menyebabkan barang yang dibawa truk tersebut terbakar dan ludes disini apabila kita menanyakan
siapa yang dapat dipertanggung jawabkan dalam kasus diatas akan muncul sebuah prinsip-prinsip
tanggung jawab . prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut dalam hukum pengangkutan dikenal
adanya lima prinsip tanggung jawab pengangkut yaitu: 1). Tanggung jawab praduga bersalah
(presumtion of liability) menurut prinsip ini, ditekankan bahwa selalu bertanggung jawab atas setiap
kerugian yang timbul pada transportasi

yang diselenggarakanya, tetapi jika pengangkut dapat

membuktikan bahwa dia tidak bersalah , maka dia bisa dibebaskan dari tanggung jawab membayar
ganti rugi kerugian beban pembuktian ini diberikan kepada pihak yang dirugikan dan bukan
pembawanya , 2)prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab (presumption of Liability prinsiple)
definisi dari prinsip ini adalah tergugat selalu dianggap bertanggung jawab sampai dia dapat
membuktikan dia tidak bersalah 3). Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab
(presumption Of Non Liability principle). Makna dari prinsip ini adalah tergugat selalu dianggap tidak
bertanggung jawab sampai dia benar-benar bersalah dibawah putusan pengadilan. Misalnya
kehilangan atau kerusakan barang di bagasi diatas kursi penumpang yang dibawa oleh penumpang
adalah tanggung jawab penumpang bukan pengangkut.4). prinsip tanggung jawab mutlak (strict
liability) secara absolut dari prinsip ini memiliki arti bahwa pelaku usaha harus bertanggung jawab
secara langsung tanpa mensyaratkan unsur kesalahan tetapi pada kerugian yang ditimbulkanya
(liability based on risk). Jadi harus ada unsur kesalahan, tetapi karena untuk membuktiktikan terlalu
sulit maka pelaku usaha langsung mengganti kerugian (strict liability pada civil law system).5)Prinsip
dengan pembatasan (limitattion of liability principle). Adanya klausula eksonerasi (perjanjian baku)
dalam perjanjian standar yang dibuatnya. Misalnya cuci celana dan baju( laundry) ditentukan bila baju
dan celana yang akan dicuci hilang atau rusak maka konsumen akan dibatasi ganti rugi sebesar
sepuluh kali harga cuci baju dan celana ditempat itu . dari kasus kronologis pengangkutan tersebut
diatas pengangkut lebih dapat diketakan pertanggung jawaban praduga tidak bersalah karena bila si
supir yang bertindak sebagai pengangkut dapat membuktikan bahwa kejadian/ peristiwa ini bukan

merupakan kesalahanya maka ia tidak dapat dimintai pertanggung jawaban dan sebaliknya bila ia
tidak dapat membuktikan bahwa ia tidak bersalah maka ia dapat dimintai pertanggung jawaban untuk
membayar ganti rugi sebenarnya ada lagi teori untuk menentukan apakah seseorang dapat bersalah
atau tidak.
Kliping berita yang memuat kasus ini JAWA POS kamis 15 september 2013

Anda mungkin juga menyukai